Apakah kamu sudah tahu tentang perbedaan brand dan branding?
Ketika ingin membeli suatu barang, pastinya di benakmu akan langsung terlintas beberapa merk barang yang terkenal.
Contohnya, ketika kamu ingin membeli TV baru biasanya selalu identik dengan beberapa merk TV terkenal yang sudah banyak dijual di Indonesia.
Ketika mendengar merk TV baru yang belum familiar, kamu cenderung merasa ragu untuk membelinya.
Tak hanya itu, beberapa merk produk juga kini sering dijadikan sebagai penyebutan untuk barang-barang tertentu. Ketika ingin membeli air minum kemasan, merk air minum apa yang sering kamu sebut?
Ilustrasi tersebut merupakan contoh dari kesuksesan sebuah brand dalam melakukan branding terhadap nama merk dan produknya.
Brand berbeda dengan merk, brand adalah sebuah asosiasi yang dibayangkan oleh seseorang ketika mendengar nama produk atau nama suatu perusahaan.
Sedangkan merk hanyalah sebatas nama yang digunakan untuk sebuah produk sebagai identitas.
Selain itu, ada juga perbedaan brand dan branding yang mungkin belum kamu ketahui. Meskipun terdengar serupa, keduanya memiliki fungsinya masing-masing dalam sebuah bisnis.
Untuk memahami lebih jauh, berikut beberapa perbedaan brand dan branding.
Baca Juga: 10 Aplikasi Investasi Saham Gratis, Investor Wajib Tahu!
Pengertian dan Perbedaan Brand dan Branding
Dikutip dari Hug London, brand berkaitan dengan tujuan atau alasan dari kehadiran suatu bisnis. Brand menggambarkan tujuan produk atau layanan serta peran sebuah bisnis.
Brand merupakan persepsi pelanggan mengenai produk, layanan, dan atribut perusahaan yang selanjutnya menjadi reputasi atau image perusahaan di mata konsumen.
Brand melambangkan visi, ide, dan tujuan bisnis yang harus dicapai. Oleh sebab itu, ketika kamu memulai bisnis, kamu perlu merumuskan tujuan jangka panjang yang harus dicapai untuk membangun brand-image yang baik.
Lalu, apa itu branding?
Dilansir dari Train of Thought, branding merupakan tindakan yang dilakukan untuk menciptakan merk.
Kegiatan penciptaan merk ini melibatkan profil perusahaan, produk dan layanan, menentukan nama, merancang identitas produk, hingga menetapkan standarisasi produk.
Tujuan akhir dari branding adalah memperkenalkan identitas visual suatu merk kepada konsumen. Dengan begitu, ketika seseorang ingin membeli suatu produk, maka yang terlintas pertama kali adalah merk perusahaan yang berkaitan.
Contohnya adalah ketika kamu melihat kombinasi warna dan tulisan dari sebuah produk, lalu kamu langsung teringat nama merknya meskipun tidak disebutkan secara langsung.
Dapat disimpulkan bahwa dalam perbedaan brand dan branding ini, branding merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan dan mengenalkan sebuah brand secara luas kepada konsumen.
Baca Juga: 5 Tips Bisnis Kelapa Muda dan Berbagai Olahan Lainnya
Unsur-unsur Brand dan Branding Identity
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, brand merupakan persepsi atau pengalaman konsumen terhadap suatu produk atau perusahaan.
Sedikit berbeda dengan brand, brand identity adalah segala jenis unsur atau elemen dari brand yang dapat diingat dan dikenali oleh masyarakat.
Brand identity biasanya berkaitan dengan logo. Lantas, apa saja unsur-unsur atau elemen brand identity?
1. Logo
Unsur pertama brand identity adalah logo. Seperti yang kamu ketahui, setiap perusahaan selalu memiliki logonya masing-masing yang menjadi identitas utama dari perusahaan tersebut.
Setiap logo memiliki makna dan tujuan yang berbeda dan mencerminkan harapan perusahaan.
Selain sebagai identitas, logo juga menjadi salah satu elemen utama dan pemasaran.
Saat ini, logo terus mengalami perubahan agar lebih modern dan mudah dikenali oleh masyarakat. Keunikan desain sebuah logo juga seringkali menarik perhatian konsumen.
2. Warna
Masih berkaitan dengan logo, warna juga menjadi elemen pendukung sebuah brand. Pemilihan warna yang tepat dan sesuai dengan bidang usaha bisa membangun ingatan yang baik di mata konsumen.
Contohnya, beberapa brand makanan cepat saji banyak menggunakan kombinasi warna merah, kuning, dan oranye. Secara psikologis warna-warna tersebut memang bisa meningkatkan nafsu makan.
Pemilihan warna juga berkaitan dengan makna dan tujuan sebuah bisnis. Warna menjadi identitas dan kepribadian suatu perusahaan yang mudah dikenali oleh masyarakat.
Baca Juga: 5 Cara Membuat Kalender Konten Untuk Media Sosial dan Blog
3. Bahasa
Elemen brand selanjutnya adalah bahasa. Bahasa berkaitan dengan pemilihan kata yang digunakan dalam penyebutan brand atau merk.
Pemilihan kata tersebut juga bisa digunakan untuk slogan perusahaan. Penggunaan bahasa juga bisa disesuaikan dengan bidang usaha. Contohnya, brand perhiasan biasanya menggunakan nama yang terkesan mewah.
4. Konsistensi
Setelah memiliki logo, warna, dan nama brand, elemen selanjutnya adalah konsistensi.
Setiap bisnis tentu harus memikirkan matang-matang identitas visualnya, sebab identitas tersebut akan digunakan dalam waktu yang lama.
Terlebih lagi jika suatu brand sudah dikenal oleh masyarakat. Mengubah bentuk logo, warna, atau nama brand bisa menurunkan persepsi masyarakat terhadap brand tersebut.
Jenis-jenis Branding
Setelah mengetahui perbedaan brand dan branding, serta brand identity, selanjutnya kamu perlu mengetahui apa saja jenis-jenis branding.
Seperti penjelasan sebelumnya, branding merupakan proses memperkenalkan sebuah brand yang meliputi berbagai identitas visual seperti logo.
Brand yang bagus juga harus diiringi dengan branding yang tepat.
Maka dari itu, berikut ini penjelasan beberapa jenis branding yang perlu kamu ketahui.
1. Product Branding
Branding produk merupakan jenis branding yang paling umum. Branding produk dilakukan untuk memperkenalkan merk sebuah barang agar dikenal dan diterima oleh masyarakat.
Branding produk biasanya juga berkaitan dengan keunggulan dan fitur dari suatu produk agar mampu mengungguli kompetitor.
2. Personal Branding
Personal branding lebih difokuskan untuk memperkenalkan value atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang. Personal branding ini sering dilakukan oleh tokoh publik seperti politikus, selebriti, atlet, dan publik figur lain.
3. Corporate Branding
Corporate branding ini sangat erat kaitannya dalam membangun persepsi masyarakat terhadap suatu perusahaan.
Corporate branding meliputi seluruh atribut perusahaan mulai dari produk, layanan, hingga profil perusahaan.
Baca Juga: Tugas, Kisaran Gaji, dan Skill yang Wajib Dimiliki Brand Executive
Manfaat Brand dan Branding
Terlepas dari adanya perbedaan brand dan branding, kedua hal memiliki manfaat yang saling berkaitan.
Brand digunakan untuk membangun persepsi masyarakat mengenai suatu perusahaan, sebab brand didasari atas tujuan dan standar mutu perusahaan.
Penggunaan brand bisa menyimbolkan harapan besar dari perusahaan dan pandangan masyarakat mengenai harapan tersebut.
Sementara itu, branding memiliki manfaat untuk meningkatkan loyalitas dari konsumen.
Branding yang baik juga busa digunakan untuk menetapkan harga jual yang lebih tinggi. Branding yang unik dan kreatif juga mampu membuat sebuah brand lebih cepat dikenal dan diterima oleh masyarakat.
Agar dapat membangun branding yang baik, suatu perusahaan harus terhubung dengan media sosial.
Tak bisa dipungkiri bahwa media sosial memegang peranan penting dalam menyebarluaskan informasi ke publik.
Baca Juga: Daftar 10 Bank Terbesar di Indonesia Menurut Nilai Asetnya
Selain itu, branding tidak hanya berkaitan dengan promosi sebuah brand. Perusahaan juga bisa memberikan nilai lebih pada masyarakat di luar kegiatan bisnisnya.
Contohnya, mengadakan kegiatan sosial atau corporate social responsibility (CSR) untuk lebih mendekatkan brand perusahaan kepada masyarakat.
Pada intinya, brand dan branding adalah bagian penting dalam sebuah bisnis yang jika dimaksimalkan akan mampu mendorong kesuksesan usaha.
Maka dari itu, mengetahui perbedaan brand dan branding serta mengaplikasikannya merupakan hal utama yang harus dipersiapkan sejak awal, bahkan sebelum kegiatan bisnis itu sendiri dimulai.
Jadi, sekarang bisa lebih mudah untuk membedakannya, bukan?