Dalam transaksi jual-beli, ada yang disebut dengan termin pembayaran. Berikut penjelasan lengkapnya yang perlu diketahui.
Termin dapat digunakan oleh penjual barang maupun jasa. Selain itu, istilah keuangan ini juga sering kali digunakan pada transaksi jual-beli yang dilakukan dalam bentuk cicilan.
Jadi, biasanya digunakan untuk membayar barang atau jasa yang memiliki nominal pembayaran besar.
Meski sudah cukup familiar, akan tetapi ada beberapa hal penting seputar istilah tersebut yang perlu kamu pahami. Apa saja? Ini selengkapnya.
Baca Juga: Jual Beli dengan Sistem DP atau Down Payment, Simak Plus Minusnya
Pengertian Termin
Termin merupakan metode pembayaran yang dilakukan sesuai dengan akad dan kesepakatan bersama antara penjual maupun pembeli.
Metode pembayaran ini biasanya baru dilakukan ketika barang sudah diterima atau jasa telah didapatkan.
Kesepakatan pembayaran ini bisa terjadi karena beberapa alasan. Misalnya karena pelaku bisnis tidak bisa melakukan pembayaran besar sekaligus, penyedia barang atau jasa membutuhkan waktu bertahap untuk memenuhi permintaan, atau alasan lainnya.
Cara ini juga dapat disebut sebagai pembayaran yang dilakukan secara cicilan. Sebab, dilakukan bertahap dalam jangka waktu tertentu.
Oleh karenanya, metode pembayaran jenis ini dibagi menjadi termin pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
Untuk jangka waktu pembayarannya sendiri akan bergantung pada kesepakatan kedua belah pihak pada awal transaksi.
Baca Juga: Jenis-Jenis Kredit Bank, Ini Kegunaan dan Jangka Waktunya
Perbedaan Termin dengan DP
Istilah termin dan DP mungkin sering kamu temukan juga dalam pembayaran barang atau jasa tertentu. Meski begitu, kedua istilah itu sebenarnya berbeda makna.
Perbedaannya bisa kamu ketahui dari waktu serah terima barang atau jasa dari penjual dan pembeli.
Sesuai dengan namanya, melansirn dari Investopedia, uang muka atau DP merupakan uang yang dibayarkan pada awal transaksi. Sebelum barang atau jasa kamu terima.
Jumlah uang muka yang dibayarkan ini nantinya akan memotong jumlah total dari harga barang atau jasa.
Sedangkan termin adalah pembayaran yang dilakukan setelah barang atau jasa kamu terima.
Dalam metode pembayaran ini, sudah termasuk nilai total barang atau jasa, akan tetapi cara membayarnya dibagi menjadi beberapa tahap.
Meski begitu, kedua metode pembayaran tersebut memang sering digunakan pada transaksi secara bersamaan.
DP dibayarkan pembeli kepada penjual sebagai tanda jadi. Sementara termin diberlakukan selama proses pelunasan barang atau jasa yang telah disepakati.
Baca Juga: Bagaimana Alur Penjualan Kredit? Ketahui Tata Cara dan 6 Tips Mengontrolnya
Jenis-Jenis Termin
Dalam penggunaannya, termin dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Termin EOM (End of Month)
Biasanya, dalam metode ini pembeli harus membayarkan kewajibannya secara bertahap setiap akhir bulan.
End of month yang dimaksud bisa saja berlaku pada bulan berjalan atau pun bulan berikutnya, sesuai dengan kesepakatan.
Penentuan tanggal pembayaran ini bisa saja jatuh pada tanggal terakhir di bulan tersebut atau tanggal tertentu setiap akhir bulan.
2. Termin n/30
Pembeli wajib membayarkan uang barang atau jasanya selama 30 hari pasca diterima.
Namun, jangka waktunya bisa disesuaikan dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Misalnya jika ingin diubah menjadi 45 hari, termin yang berlaku adalah n/45. Bisa juga menjadi n/60, n/90, dan seterusnya.
3. Termin n/15 dengan EOM
Artinya waktu wajib bayar jatuh pada 15 hari setelah tanggal akhir bulan.
Sama seperti jenis pembayaran sebelumnya, angka 15 ini juga dapat berubah-ubah sesuai dengan kesepakatan yang dibuat antara kedua belah pihak.
Misalnya berubah menjadi n/20 EOM yang artinya wajib dibayarkan 20 hari setelah tanggal akhir bulan. Bisa juga n/10 EOM yang berarti waktu bayarnya dilakukan 10 hari setelah tanggal akhir bulan dan sebagainya.
4. Termin 5/10, n/30
Dalam jeni ini, n/30 berarti waktu bayar harus terjadi 30 hari setelah serah terima barang atau jasa antara penjual dengan pembeli.
Sedangkan keterangan 5/10 artinya, jika pembayaran terjadi sebelum 10 hari dari waktu serah terima maka akan ada potongan sebesar 5 persen.
Angka-angka dalam pemberlakuan pembayaran ini pun dapat berubah sesuai kesepakatan yang dibuat.
Misalnya, berubah menjadi 3/15, n/45 yang artinya waktu bayar terjadi 45 hari setelah transaksi dan jika pembayaran terjadi sebelum 15 hari dari transaksi, maka akan mendapat potongan 3 persen.
5. Termin 5/10 dengan EOM
Jenis lainnya, yakni 5/10 dengan EOM. Pembayaran ini hampir mirip dengan jenis termin sebelumnya.
Termin 5/10 dengan EOM artinya, pembeli wajib bayar akhir bulan. Namun, jika membayar sebelum 10 hari dari waktu serah terima, maka akan mendapatkan potongan 5 persen.
Untuk tanggal EOM yang digunakan, bisa merupakan tanggal terakhir di setiap bulannya. Bisa juga merupakan tanggal tertentu di akhir bulan. Kembali lagi pada kesepakatan yang telah dibuat penjual dan pembeli.
Baca Juga: 10 Jenis Alat Pembayaran yang Bisa Digunakan untuk Transaksi, Apa Saja?
Fungsi Termin
Dalam sebuah transaksi barang atau pun jasa, termin memiliki beberapa fungsi. Berikut fungsinya yang perlu kamu ketahui:
1. Dokumen Pembayaran yang Sah
Fungsi pertama sebagai dokumen pembayaran yang sah. Jadi, dapat dibuktikan secara hukum apabila ada kesalahan dalam transaksi jual beli barang atau pun jasa.
Misalnya ketika pelanggan telat melakukan pembayaran di luar waktu yang disepakati, dokumen ini dapat digunakan untuk melakukan penagihan.
Intinya, dokumen termin berisi tentang hak dan kewajiban dari pihak penjual maupun pembeli. Kedua belah pihak wajib ini untuk menaatinya.
2. Bukti Kerja Sama antara Penjual dan Pembeli
Metode pembayaran ini juga dapat digunakan sebagai bukti kerja sama antara penjual dan pembeli.
Setiap perjanjian kerja sama dibuat secara tertulis. Mulai dari perjanjian pembayaran, jumlah pembayaran, tanggal jatuh tempo, jumlah termin, dan hal-hal penting lainnya sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak. Bisa juga cukup menggunakan cara ini saja.
Dokumen ini juga mencantumkan hak dan kewajiban penjual dan pembeli sehingga dapat dijadikan sebagai acuan selama kerja sama berlangsung.
3. Bukti Adanya Perkembangan
Fungsi lainnya, yakni dapat menjadi bukti adanya sebuah progress atau perkembangan proyek yang telah disepakati sebelumnya.
Metode ini akan disesuaikan dengan perkembangan dari sebuah proyek yang sedang dikerjakan.
Misalnya ketika sebuah pengerjaan proyek disepakati dengan empat termin tetapi pembayaran baru dilakukan sebanyak satu kali, pembeli sebaiknya melakukan pembayaran kedua, ketiga, dan keempat agar pembangunannya selesai.
4. Dokumen untuk Acuan Pembayaran
Pemberlakukan termin dalam pembayaran juga dapat dijadikan sebagai acuan pembayaran oleh pembeli kepada penjual.
Biasanya akan memiliki tanggal jatuh tempo yang berbeda. Jadi, dapat dijadikan sebagai patokan bagi pembeli kapan mereka harus melakukan pembayaran pada penjual.
Baca Juga: Apa Itu Split Payment? Simak 5 Contohnya Di Sini!
Manfaat Penggunaan Termin dalam Pembayaran
Diberlakukannya termin dalam sebuah pembayaran tentu bukanlah tanpa alasan. Berikut beberapa manfaat penggunaannya dalam pembayaran suatu barang atau jasa:
1. Pembayaran Terasa Lebih Ringan
Pembayaran dengan sistem termin biasanya diberlakukan pada jenis barang atau jasa bernilai besar. Jadi, akan terasa lebih ringan bagi pembeli.
Tentu saja, hal ini sangat menguntungkan dari sisi pembeli. Mereka juga bisa melakukan pembayaran dalam waktu yang lebih lama sehingga bisa menyiapkan dananya sesuai kemampuan.
2. Pekerjaan Selesai dengan Tepat Waktu
Diterapkannya sistem ini dalam pembayaran juga bisa membuat sebuah pekerjaan selesai dengan tepat waktu, lho.
Karena ada juga pembayaran yang diberlakukan sesuai perkembangan kerja. Oleh karenanya, pembeli harus membayarkannya secara tepat waktu agar tak merugi.
Semakin cepat pembayarannya, maka akan semakin cepat pula progress pengerjaannya. Cara seperti ini juga dinilai lebih efektif karena uang yang dibayarkan akan benar-benar digunakan sesuai kebutuhan proyek.
Praktik metode pembayaran ini dalam pengerjaan proyek tersebut umumnya terjadi pada perusahaan kontruksi. Jadi, pembayarannya akan mengikuti tahap pengerjaan.
3. Pekerjaan Bisa Lebih Terkontrol
Manfaat penggunaan termin dalam pembayaran selanjutnya, yakni membuat pekerjaan bisa lebih terkontrol. Terutama, bagi transaksi yang nilainya besar dan proses pengerjaannya cukup lama.
Masing-masing pihak yang menyepakati pembayaran termin harus bertanggungjawab terhadap tugasnya. Jadi, pekerjaan bisa lebih terkendali.
Dalam hal ini, pekerja tidak bisa berlama-lama saat mengerjakan proyek karena berisiko merugi. Sementara itu, pemberi kerja juga harus melakukan pembayaran tepat waktu ketika tanggal jatuh tempo tiba.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Aplikasi Pembayaran Online Terbaik dan Praktis
Itu dia penjelasan mengenai termin dalam pembayaran barang atau jasa. Semoga informasinya bisa menambah pengetahuan bisnis kamu, ya.
Sumber: