Apa itu kompetitor? Dalam pengertian sederhananya, kompetitor adalah pesaing atau rival.
Ketika kamu sedang berusaha meraih sesuatu, pesaing juga menginginkan hal yang sama. Kalian pun bertarung untuk mendapatkan hal tersebut.
Dalam dunia bisnis, keberadaan pesaing merupakan hal yang lumrah. Sekalipun kamu menawarkan produk atau jasa yang hanya ada satu-satunya di dunia, suatu hari akan muncul pesaing menawarkan hal sama.
Kompetitor bisa berarti baik atau buruk, tergantung dari kamu menilainya. Pesaing bisa menjadi ancaman atau menjadi benchmark untuk memperbaiki produk dan jasa yang kamu tawarkan.
Berikut bahasan mengenai apa itu rival bisnis, apa manfaat memiliki pesaing, hingga bagaimana mengatasi kompetisi dalam berbisnis?
Baca Juga: 5 Manfaat Riset Kompetitor, Jangan Mau Kalah Saing!
Apa Itu Kompetitor?
Kompetitor adalah individu, bisnis, tim, atau organisasi yang bersaing denganmu atau perusahaanmu. Jika seseorang berupaya mengalahkanmu dalam sebuah perlombaan, orang itu adalah rivalmu.
Pesaing umum digunakan dalam berbagai sektor. Istilah ini digunakan dalam olahraga, politik, musik, sastra, akting, dan sebagainya.
Ada banyak perusahaan yang menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan. Namun, bukan berarti semua perusahaan tersebut adalah kompetitormu.
Dalam dunia bisnis, kita menyebut sebuah perusahaan sebagai pesaing ketika mereka menawarkan hal yang sama dengan perusahaan kita. Perusahaan tersebut memiliki ukuran yang sama dan membuat produk serupa.
Jika produk suatu perusahaan bisa menjadi barang subtitusi bagi produkmu di pasaran, berarti ia adalah rival bisnis. Contoh merek dagang yang paling terkenal akan kompetisinya, yaitu Coca-Cola dan Pepsi.
Kedua raksasa produsen minuman bersoda tersebut menjadi pesaing berat satu sama lain. Produknya identik dan bisa menyubstitusi satu sama lain.
Pesaing tidak hanya membuat produk yang sama persis, tetapi menjual produk tersebut dengan harga yang sama pula. Hingga akhirnya pemasaran menjadi faktor penentu untuk memengaruhi keputusan pembeli.
Pesaing merupakan bagian penting dalam perekonomian, terutama dalam pasar bebas.
Kehadiran mereka dalam suatu industri membuat harga barang dan jasa menjadi turun yang sangat menguntungkan dari sisi pelanggan karena bisa memenuhi kebutuhan dengan lebih murah.
Baca Juga: 5 Kiat Sukses Bisnis Bahan Kue, Masih Jarang Pesaing!
Jenis-jenis Kompetitor
Jenis-jenis kompetitor dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan berbagai faktor seperti pasar, strategi, dan lingkungan bisnis. Berikut adalah jenis kompetitor yang umum ditemui:
1. Kompetitor Langsung
Kompetitor langsung, atau yang dikenal sebagai direct competitor, merujuk pada perusahaan yang menghasilkan produk serupa dan memiliki target pasar yang sama.
Meskipun keduanya menawarkan produk dengan kemiripan tertentu, setiap perusahaan tetap mempertahankan ciri khas yang menjadi identitas uniknya.
Sebagai contoh, MCD dan KFC adalah dua kompetitor langsung di industri makanan. Keduanya spesialis dalam produk berbasis ayam goreng dan memiliki tujuan pasar yang serupa.
Meskipun menu mereka memiliki persamaan, seperti ayam goreng, setiap merek tetap mempertahankan elemen khas yang membedakan identitas mereka.
Pemahaman mendalam terhadap perbedaan ini membantu perusahaan mengembangkan strategi pemasaran dan produk yang efektif dalam menghadapi persaingan langsung di pasar.
2. Kompetitor Tidak Langsung
Kompetitor tidak langsung, atau yang dikenal sebagai indirect competitor, merujuk pada perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang berbeda, namun memiliki target konsumen yang serupa.
Meskipun produk yang ditawarkan berbeda, persaingan antara mereka terjadi karena mereka berusaha memenangkan hati dan pilihan konsumen yang sama.
Sebagai contoh, Pizza Hut dan KFC dapat dianggap sebagai kompetitor tidak langsung. Meskipun Pizza Hut berfokus pada roti pizza dan KFC pada ayam goreng, keduanya menargetkan konsumen yang mencari makanan untuk memuaskan rasa lapar.
Keputusan konsumen untuk memilih antara Pizza Hut dan KFC ditentukan oleh preferensi pribadi, suasana, atau kebutuhan spesifik mereka pada saat tertentu.
Pemahaman mendalam terhadap persaingan ini memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih tepat guna dan berfokus pada preferensi konsumen yang bersamaan.
Baca Juga: Apa Itu Harga Eceran Tertinggi (HET)? Ini Aturannya
Manfaat Memiliki Kompetitor
Memiliki pesaing mungkin terdengar mengerikan, karena kita bukan satu-satunya di lini bisnis kita. Namun, kehadiran pesaing perlu dianggap sebagai tantangan.
Nyatanya, terdapat sejumlah manfaat dengan kita memiliki rival di lini bisnis kita. Mari kita kupas bagaimana manfaat memiliki pesaing dalam berbisnis.
1. Manfaat Mengetahui Segmen Pasar Kompetitor
Segmentasi pasar merek kamu dengan rival bisnismu kemungkinan besar tidak berbeda jauh. Namun, akan ada banyak manfaat dari mempelajari target konsumen pesaing.
Salah satunya, kamu bisa mempelajari strategi pemasaran mereka. Dari situ, kamu dapat membaca apakah strategi yang dilakukan oleh pesaing telah berhasil atau tidak.
Kamu pun dapat memodifikasi strategimu agar lebih baik. Hal ini juga meminimalkan tenagamu untuk bereksperimen, karena sudah ada rival bisnis yang melakukannya terlebih dahulu.
Dengan mempelajari segmen pasar pesaing, kamu pun bisa tahu ceruk pasar mana yang belum tersentuh oleh perusahaan lain.
Misalnya, kompetitormu fokus pada segmen umur 30-an ke atas, kamu bisa mencoba membangun ceruk pasar untuk umur 20-an.
2. Manfaat Mengetahui Pelanggan Kompetitor
Pelanggan memang berasal dari target konsumen, tetapi kedua kelompok ini tidak sama. Ketika membuat target konsumen, kamu menilai bahwa kelompok konsumen tertentu bisa cocok dengan produk atau jasamu.
Berbeda dengan pelanggan. Kelompok ini merupakan konsumen yang sudah menggunakan produk atau jasamu dan merasa cocok dengannya. Lalu, apa manfaatnya mengetahui pelanggan pesaing?
Kamu bisa mempelajari preferensi pelanggan kompetitormu lalu membandingkannya dengan pelangganmu sendiri.
Meski pesaing memiliki segmentasi pasar yang sama dengan milikmu, akan tetapi karakteristik pelanggannya belum tentu sama.
Misalnya, perusahaanmu dan pesaing menyasar segmen pasar umur 30-an. Namun, ternyata produkmu lebih disukai pelanggan perempuan dan kompetitor sebaliknya.
Dari sini, kamu bisa mempelajari bagaimana rival bisnis menggaet pelanggan dari kelompok laki-laki umur 30-an.
Penting pula untuk mengetahui berapa lama pelanggan kompetitormu bertahan menggunakan produk mereka. Kamu bisa belajar dari kompetitor bagaimana menciptakan pelanggan yang loyal.
Jika ternyata tingkat retensi pelanggan pesaing rendah, kamu bisa mencari cara untuk menggaet pelanggan mereka agar pindah ke produkmu.
Memahami tingkat loyalitas pelanggan pesaing dapat membuatmu menetapkan target yang realistis untuk perusahaanmmu.
3. Manfaat Mengetahui Produk dan Layanan Kompetitor
Dengan mengetahui produk dan layanan kompetitor, kamu bisa memahami posisimu sendiri. Kamu bisa mengevaluasi kelemahan dan kelebihan produkmu dengan membandingkannya terhadap punya pesaing.
Dari evaluasi tersebut, kamu dapat meningkatkan produk dan layananmu agar dapat bersaing dengan perusahaan lain di industri yang sama.
Dari segi proses bisnis, kamu pun bisa melakukan sejumlah efisiensi agar dapat memberikan harga terbaik.
Ketika pesaing melakukan promosi produk dan layanan, kamu bisa mempelajari dan mengadopsi strateginya. Tentunya, dengan strategi yang lebih matang, tidak sekadar meniru.
Baca Juga: 4 Cara Menghadapi Persaingan Usaha dan Tips Bagi UMKM
Tips dan Cara Mengatasi Persaingan dengan Kompetitor
Pengetahuan mengenai apa itu kompetitor itu tidak cukup dalam mengatasi persaingan dengan kompetitor di pasar.
Meski kamu bisa banyak belajar dari pesaing, kamu harus selalu waspada strategi bisnismu tidak dicuri oleh pesaing.
Berikut sejumlah tips dan cara mengatasi persaingan dengan rival di pasaran.
1. Kenali Kompetitormu
Pelajari kompetitormu dengan baik, mulai dari apa yang mereka tawarkan, apa kekuatan dan kelemahan, hingga siapa pelanggan mereka.
Dengan demikian kamu bisa memosisikan produkmu sendiri di pasaran dan menciptakan peluang dari kelemahan pesaing.
2. Kenali Pelangganmu
Jangan cepat puas dengan jumlah pembelian yang tinggi dari pelangganmu, karena sewaktu-waktu mereka bisa beralih ke pesaing.
Cari tahu terus apa yang mereka butuhkan, sehingga kamu dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan menciptakan loyalitas tinggi.
3. Membuat Perbedaan
Meski bergerak di lini bisnis yang sama, kamu harus menciptakan karakteristik unik pada produk atau layananmu.
Hal ini untuk membuat kesan bahwa apa yang kamu tawarkan berbeda dengan kompetitormu.
4. Tingkatkan Pemasaranmu
Ketika pesaing mulai banyak bermunculan, mau tak mau kamu pun harus meningkatkan pemasaranmu.
Lakukan campaign produk secara berkala untuk mencitrakan perusahaanmu sebagai yang terdepan di bidangnya.
Baca Juga: Contoh Positioning Produk Agar Mampu Bersaing di Pasaran
5. Menargetkan Segmen Baru
Seperti yang disebut sebelumnya, pelajari segmentasi kompetitormu, dan temukan ceruk pasar yang belum tersentuh.
Dari situ, targetkan ceruk pasar tersebut sebagai segmentasi pasar baru bagi perusahaanmu.
6. Buatlah Rencana untuk Masa Depan
Buatlah rencana jangka panjang untuk perusahaanmu, karena bisnis yang merencanakan pertumbuhan akan lebih sukses daripada bisnis yang stagnan.
Ikuti pula perkembangan, tren konsumen, dan berinvestasilah pada teknologi baru.
7. Memperkuat Karakter Bisnis dan Produk
Strategi untuk menghadapi persaingan dalam manajemen pemasaran melibatkan usaha untuk menjadi berbeda dan unik dibandingkan dengan pesaing lainnya.
Ini dapat dicapai melalui berbagai aspek, seperti menciptakan citra merek yang membedakan atau menawarkan produk dan layanan yang memiliki karakteristik khusus.
Keunikan ini dapat tercermin dalam cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggan atau melalui nilai tambah yang ditawarkan.
Mempertimbangkan karakteristik yang akan membentuk citra merek bisnis menjadi faktor kunci. Keunikan ini, baik dalam produk, layanan, atau pendekatan terhadap pelanggan, dapat memberikan daya tarik dan membedakan bisnis dari yang lain di pasar yang serupa.
Kesannya, bisnis menjadi lebih mudah diingat dan diakui oleh masyarakat, bahkan di tengah pesatnya pertumbuhan bisnis sejenis.
Melalui upaya untuk menonjolkan hal yang berbeda dan unik, bisnis dapat membangun identitas yang kuat dan mempertahankan keunggulan kompetitif dalam jangka panjang.
8. Menerapkan Strategi Digital Marketing
Menerapkan strategi digital marketing adalah salah satu pendekatan yang sangat efektif dalam menghadapi persaingan dalam manajemen pemasaran.
Melalui penerapan digital marketing, perusahaan dapat menghemat biaya operasional dalam hal promosi dan pemasaran, sambil memanfaatkan berbagai platform online yang efektif.
Tools yang umumnya digunakan dalam sistem digital marketing melibatkan media sosial, platform online, dan pengembangan situs web perusahaan yang dirancang khusus untuk memberikan informasi produk kepada pelanggan.
Dengan mengoptimalkan kehadiran online melalui media sosial dan situs web, perusahaan dapat meningkatkan visibilitasnya dan menjangkau pelanggan potensial di berbagai belahan dunia.
Selain itu, pengembangan strategi konten yang kuat dan aktivitas promosi yang menarik secara online menjadi kunci untuk menarik perhatian lebih banyak pelanggan.
Dengan memanfaatkan kekuatan digital marketing, perusahaan dapat memperluas jangkauan pemasarannya, membangun hubungan dengan pelanggan secara lebih interaktif, dan mencapai hasil yang lebih efisien dalam upaya pemasaran mereka.
Baca Juga: Apa Itu Mikrotik? Ini Jenis dan Fungsinya yang Wajib Kamu
Demikian penjelasan mengenai apa itu rival bisnis, manfaat memiliki pesaing, hingga tips mengatasi persaingan dalam menjalani usaha. Semoga bermanfaat!