Ada berbagai strategi SEO yang bisa dilakukan supaya website kamu lebih optimal. Di antara banyaknya strategi SEO, anchor text adalah salah satu strategi yang bisa diandalkan.
Dalam kesempatan kali ini, kita akan mempelajari bersama terkait anchor text dan bagaimana cara membuatnya. Kamu juga perlu tahu seperti apa jenis-jenis anchor text yang saat ini sering digunakan.
Tanpa berlama-lama, yuk simak penjelasan dari anchor text terlebih dahulu berikut!
Baca Juga: 5 Cara Split Test Facebook Ads, Tentukan Iklan Terbaikmu!
Apa Itu Anchor Text?
Anchor text adalah potongan teks dengan isi tautan yang nantinya dapat diklik oleh para pengunjung. Berbeda dengan bentuk teks umunya, anchor text terkadang biru atau berupa teks yang digarisbawahi.
Menurut Yoast, kegunaan teks ini adalah sebagai informasi untuk pengguna dan mesin pencari mengenai tautan website.
Anchor text menjadi hal yang penting diperhatikan karena Google mengandalkannya untuk mengetahui informasi mengenai suatu website atau laman. Bagi Google, anchor text adalah sebuah deskripsi isi suatu konten.
Banyaknya orang yang pergi ke suatu situs menunjukkan sejauh mana relevansi konten itu dengan pencarian oleh para pengguna internet.
Oleh karena itu, anchor text turut berpengaruh pada peringkat di mesin pencarian.
Namun, kamu harus mengetahui bahwa cara Google menilai seberapa relevan sebuah konten juga telah berubah. Ini berarti ada perubahan sistem untuk menentukan peringkat website di mesin pencarian.
Pada 2012, Google mencoba menerapkan algoritma baru dengan nama Google Penguin yang khusus dibuat untuk mengeliminasi website curang dan mengurangi spam.
Algoritma tersebut berusaha mengoptimalkan konten yang relevan agar dapat muncul di mesin pencarian.
Cara Membuat Anchor Text
Cara membuat anchor text adalah hal yang harus kamu pahami karena memiliki tahapan yang harus benar-benar diperhatikan.
Anchor text dapat dibuat dengan dua cara, yaitu secara manual dan menggunakan block text.
1. Pembuatan Anchor Text Secara Manual
Cara ini dilakukan tanpa bantuan alat apapun, termasuk alat bantu teks di CMS (Content Management System).
Untuk membuat anchor text secara manual kamu harus mengetahui atau belajar dasar dari kode HTML. Dengan menambahkan tag dan atribut tertentu, kamu bisa membuat link dan melampirkan link yang dituju.
Bagian teks link-nya dapat diganti-ganti agar anchor text juga terganti, walaupun URL tujuannya sama. Jadi, untuk satu URL dapat banyak anchor text.
2. Pembuatan Anchor Text Menggunakan Block Text
Cara kedua pembuatan anchor text adalah dengan pemanfaatan bantuan text editor yang terdapat di masing-masing CMS yang kamu pakai.
Misalnya saja pada CMS Blogspot dan WordPress terdapat fitur block text yang dapat digunakan untuk membuat hyperlink. Caranya pembuatannya adalah:
- Ketikkan dulu teks yang ingin dijadikan anchor text. Semisal: Mobil
- Selanjutnya, kamu bisa melakukan block text “Mobil” tersebut
- Kemudian, pilih ikon bergambar “rantai” di tab visual, khusus untuk kamu yang menggunakan text editor di WordPress. Pada saat kamu hover ke ikon itu, akan muncul pilihan untuk “Insert/edit link”
- Kemudian, kamu bisa klik dan memasukkan URL sebagai tujuan anchor text. Misalnya adalah https://mobil.co.id/info/
- Kamu tinggal klik ikon enter (tanda panah siku) dan pembuatan hyperlink selesai.
Kedua cara ini dapat kamu manfaatkan untuk kepentingan website kamu. Anchor text adalah bagian yang dapat dimanfaatkan untuk membuat backlink, membuat internal link, custom menu, dan lain-lain.
Baca Juga: 10 Strategi SEO yang Sering Terlupakan Saat Menulis Artikel
Jenis dan Tips Anchor Text
Ada berbagai jenis anchor text yang bisa kamu terapkan. BerikAda beberapa jenis anchor text yang perlu kamu ketahui, antara lain:
1. Branded
Jenis pertama anchor text adalah branded. Maksudnya, anchor text yang digunakan mengacu pada nama merek usaha kamu sendiri.
Namun, sangat tidak disarankan kamu membuat anchor text yang menyebut brand tanpa konteks spesifik.
2. Exact-match
Jenis selanjutnya dari anchor text adalah exact match yang memakai kata kunci yang sama persis dengan tautan yang dilampirkan.
Contohnya, tautan mengenai “Tips Menjalankan Bisnis Kuliner” punya anchor text yang sama “Tips Menjalankan Bisnis Kuliner.”
3. Partial-match
Jenis berikutnya yang bisa gunakan dari anchor text adalah partial-match yang memodifikasi kata kunci utama dari tautan yang dilampirkan.
Misalnya, tautan mengenai “membangun bisnis” dapat memiliki anchor text dengan frasa “membangun bisnis dengan modal sedikit.”
4. Naked link
Seperti namanya, anchor text satu ini lebih berfungsi sebagai link. Anchor link yang satu ini memperlihatkan tautannya secara langsung.
Anchor text jenis ini bisa digunakan untuk keperluan penjelasan yang lebih rinci dan lebih detail lagi.
5. Images
Jenis terakhir dari anchor text adalah image. Teks dapat digunakan sebagai anchor dengan mengambil alt text sebuah gambar. Apabila alt text tidak diisi, maka anchor text-nya pun akan kosong.
Baca Juga: 10 Cara Membuat Website Mobile Friendly untuk Tingkatkan SEO
Tips Menggunakan Anchor Text
Ada beberapa tips yang bisa kamu perhatikan untuk menggunakan anchor text agar lebih baik lagi. Berikut beberapa tips yang perlu kamu perhatikan:
1. Gunakan Anchor Text secara Efisien
Fungsi utama dari anchor text adalah memberi informasi pada pengguna internet dan mesin pencari.
Oleh karena itu, anchor text perlu digunakan dengan bijak dan efisien dengan menggunakan kata kunci yang benar-benar mendeskripsikan konten yang dirujuk.
Apabila dua kata kunci dirasa cukup, pakailah dua kata saja. Hal yang terpenting adalah buat anchor text sesingkat mungkin dan menarik pengunjung untuk mengkliknya.
2. Tautkan dengan Konten yang Relevan
Pastikan anchor text tertaut dengan konten yang sesuai, agar bisa membantu meningkatkan ranking di mesin pencarian.
Apa yang terjadi jika kamu tidak melakukannya? Tentu, para pengunjung akan segera menutup halaman.
Hal tersebut yang dapat membuat bounce rate website semakin tinggi. Apabila kamu menginginkan ranking indeksasi tinggi, tentunya kamu harus menghindari bounce rate yang tinggi.
Baca Juga: 6 Cara Menulis Meta Description SEO Friendly untuk Web
3. Pakai Berbagai Macam Anchor Text
Anchor text yang digunakan berulang-ulang akan dicurigai oleh Google sebagai hal yang tidak wajar. Risikonya, Google dapat memberikan penalti kepada website yang dianggapnya “curang”.
Untuk menghindari hal tersebut kamu dapat melakukan variasi anchor text yang digunakan. Untuk suatu website misalnya, anchor text adalah sesuatu yang dapat diformulasikan penggunaan variasinya.
Misalnya untuk branded anchor digunakan sebanyak 40%, naked link anchor sebesar 20%, partial-match sampai 5%, dan variasi lain adalah sisanya.
Tentunya, formulasi ini sangat beragam karena penggunaan anchor text tergantung dari domain authority (DR) sebuah website.
Website dengan DR tinggi akan memiliki exact match anchor text lebih banyak dibandingkan dengan website dengan DR rendah.
Oleh karena itu, penggunaan variasi anchor text menjadi salah satu cara paling aman yang dipakai.
4. Gunakan Sinonim Kata Kunci Untuk Anchor Text
Tips lain untuk menggunakan anchor text adalah menghindari kata kunci yang berulang, Caranya kamu dapat menggunakan sinonim dari kata kunci.
Cara ini dapat menghindarkan website kamu dari over-optimization, dan kamu pun bisa terhindar dari penalti Google.
Google sendiri memiliki sistem bernama latent semantic indexing (LSI) dalam algoritmanya yang akan secara otomatis mendeteksi sinonim dari kata kunci yang kamu gunakan.
Jadi jangan khawatir, karena kamu dapat tetap membuat konten dengan user experience yang optimal.
Baca Juga: Cara Menentukan Target Audience Facebook yang Tepat
Demikian penjelasan mengenai anchor text yang menjadi aspek penting dalam SEO. Anchor text adalah strategi yang terbilang cukup mudah diterapkan sekaligus memiliki manfaat yang banyak buat website.