Istilah traction mungkin masih cukup asing di telinga, bukan? Namun, istilah ini memiliki peranan penting dalam bisnis start up, lho.
Apa itu traction? Dikutip dari laman Founder Institute, traction mengacu pada kemajuan awal sebuah startup dan momentum yang dibangun seiring dengan pertumbuhannya.
Ini bisa menjadi peristiwa penting yang berguna untuk startup dalam menarik investor. Sebab, bukti adanya perkembangan dan kemajuan ini bisa membuat calon pemberi modal untuk percaya dalam melakukan investasi.
Baca Juga: 9 Tips Membangun Startup yang Sukses, Sudah Tahu?
Apa Itu Traction?
Traction atau traksi adalah kemajuan di awal tahap perkembangan perusahaan startup. Traksi menunjukkan bahwa produk dan layanan yang ditawarkan oleh startup layak di industri.
Melansir Startup.Info, ini juga dapat menunjukkan bahwa bisnis kamu telah mencapai kesesuaian pasar dan merek berkembang ke arah yang lebih baik. Sebab, startup berhasil menarik perhatian dari audiens yang tepat.
Dengan traksi, kamu bisa menunjukkan pada para pemberi modal bahwa bisnismu bisa mencapai kesuksesan meski baru di tahap awal berdiri.
Kamu pun bisa membuat para calon investor untuk lebih percaya dengan bisnismu, sehingga mereka mau memberikan suntikan dana dan startup mampu mencapai potensi maksimalnya.
Jadi sederhananya, semakin tinggi dan baik sebuah traction, itu bisa membuat startup lebih berpotensi untuk mendapatkan investor.
Pemberian tambahan dana tentu akan sangat berguna bagi perusahaan-perusahaan startup. Sebab, perusahaan yang baru merintis ini membutuhkan sumber daya mumpuni agar operasionalnya lebih efisien dan hasilnya semakin optimal.
Baca Juga: 10 Peran Inkubator Bisnis Bagi Startup, Tertarik Mencobanya?
Indikator Traction Startup
Nah, ukuran pertumbuhan awal bisnis startup bisa dilihat dari berbagai indikator.
Meskipun tidak ada cara pengukuran yang pasti, tetapi traction bisa kamu lihat dari beberapa indikator di bawah ini.
1. Kesesuaian Produk dengan Target Pasar
Salah satu indikator yang bisa menentukan tingkat pertumbuhan traksi perusahaan startup yaitu kesesuaian produk dengan target pasar bisnismu.
Kesesuaian antara produk dengan kebutuhan target pasar merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Oleh karena itu, kamu perlu memastikan keduanya relevan.
Apabila kamu sudah bisa menyediakan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan target pasar, bisnismu memiliki potensi kesuksesan lebih besar.
Sebab, merekalah yang akan menjadi sumber pendapatan utama perusahaan kamu. Jadi, pastikan untuk selalu mengutamakan kebutuhan pelanggan.
2. Keterlibatan Audiens di Media Sosial
Indikator selanjutnya yang bisa kamu gunakan untuk mengukur traction dalam bisnis startup adalah tingkat keterlibatan audiens di media sosial.
Mengutip coresignal, jumlah kunjungan halaman web, pengikut media sosial, dan aktivitas online lainnya sangat menunjukkan daya tarik target audiens terhadap bisnismu.
Oleh karenanya, keterlibatan audiens di media sosial sangat penting dalam mengukur tingkat keberhasilan bisnis startup.
Tingkat keterlibatan target audiens dengan merek di media sosial ini bisa menunjukkan seberapa berharganya bisnis kamu di mata mereka.
Baca Juga: Seed Funding atau Modal Awal Startup, Berikut 9 Jenisnya
3. Pendapatan Bisnis
Metrik lain yang bisa diukur untuk menunjukkan traksi bisnis ialah pendapatan usaha. Ini merupakan indikator yang sangat penting bagi sebuah perusahaan.
Tanpa pendapatan, bisnis kamu tidak bisa beroperasi dan melakukan perkembangan ke arah yang lebih baik.
Jadi, pastikan perusahaan startup kamu telah memiliki pendapatan untuk melakukan proses pertumbuhan di masa depan.
4. Pengguna Aktif
Jumlah pengguna aktif juga bisa menjadi metrik yang penting untuk mengukur besar kecilnya traction.
Para pengguna aktif yang ada saat ini merupakan modal utama bagi perusahaan startup untuk membangun basis audiens.
Meski jumlah pengguna keseluruhan yang bisnismu miliki besar, pastikan mereka benar-benar aktif sehingga menghasilkan kontribusi optimal. Jadi, pastikan untuk menghitung jumlahnya secara tepat.
5. Testimoni dari Pelanggan
Indikator berikutnya yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan awal perusahaan startup adalah review atau testimonial dari pelanggan.
Apabila review dari pelanggan menunjukkan banyak hal negatif, itu artinya bisnis kamu perlu segera melakukan perbaikan. Jadi, produk atau layanan yang diberikan menjadi lebih berkualitas.
Sebaliknya, review positif yang diberikan pelanggan sebaiknya menjadi acuan bagi bisnis untuk selalu mempertahankannya. Bahkan, terus melakukan peningkatan agar kepuasan pelanggan tetap terjaga.
Baca Juga: Mengenal Growth Hacking, Strategi Marketing Ala Startup
Cara Memertahankan Traction yang Baik
Ketika seluruh indikator traksi startup kamu berada dalam tingkat yang baik, sebaiknya jangan cepat merasa puas.
Masih ada perjalanan panjang yang perlu kamu tempuh untuk benar-benar mencapai puncak kesuksesan.
Oleh karena itu, kamu perlu memertahankan traction tersebut agar tetap berada dalam tingkat yang memuaskan.
Ini dia beberapa cara yang bisa kamu terapkan agar pertumbuhan startup stabil, bahkan meningkat ke arah yang lebih baik.
1. Perluas Kemitraan
Salah satu strategi yang bisa kamu tempuh agar startup terus bertumbuh ke arah yang lebih baik, cobalah untuk memperluas jaringan atau kemitraan.
Dalam hal ini, kamu sebagai pemilik bisnis perlu memperluas networking dengan sesama pelaku usaha. Jadi, kamu bisa memiliki kesempatan untuk berkembang dengan berbagai inspirasi dan kolaborasi.
Cobalah untuk menemukan berbagai pebisnis di lingkungan startup. Jangan ragu untuk memperkenalkan diri dan menawarkan perjanjian kerja sama.
2. Coba Pemasaran Digital
Di era yang serba online seperti saat ini, pemasaran digital menjadi salah satu strategi bisnis yang cukup efektif untuk startup.
Kamu pun bisa mengoptimalkannya dengan menggunakan berbagai saluran komunikasi untuk keperluan iklan atau promosi.
Pemasaran digital yang dinilai jauh lebih murah daripada offline marketing juga lebih efektif bagi bisnis startup dalam perkembangan awalnya. Sebab, tidak membutuhkan banyak modal untuk iklan.
3. Manfaatkan Email Marketing
Email marketing bisa jadi salah satu pilihan pemasaran yang efektif untuk meningkatkan branding bisnis startup.
Kamu dapat menggunakan email sebagai saluran komunikasi untuk memberikan informasi seputar produk atau layanan pada pelanggan potensial.
Selain itu, melakukan pemasaran dengan email juga bisa membantu kamu untuk menghasilkan lebih banyak traffic situs web.
Jadi, pelanggan bisa membuat keputusan pembelian produk atau menggunakan layanan dengan lebih cepat.
Baca Juga: Kembangkan Startup dengan Bootstrapping, Ini 3 Tahapannya!
4. Perkuat Posisi di Media Sosial
Keterlibatan pelanggan dengan merek bisa dilakukan melalui saluran komunikasi apapun, termasuk media sosial.
Dalam hal ini, kamu bisa coba strategi pemasaran konten di media sosial dengan membuatnya tampak menarik atau dibuat dengan viral. Dengan menyuguhkan berbagai gambar maupun video yang menarik perhatian target audiens.
Namun, pastikan kamu memilih jenis media sosial yang paling banyak digunakan oleh target audiens. Jadi, kamu akan lebih mudah dalam menjangkau pelanggan potensial.
Berfokus pada salah satu jenis media sosial juga bisa membuat kamu lebih maksimal dalam memanfaatkannya.
Meskipun begitu, jangan ragu untuk menjelajah berbagai media sosial untuk keperluan marketing. Sebab, media sosial bisa membantu kamu membuat branding yang kuat sehingga akan ada lebih banyak orang yang mengetahui bisnismu.
Itu dia penjelasan seputar traction dalam bisnis startup yang perlu kamu pahami. Semoga informasinya bermanfaat, ya.