Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), subsidi didefinisikan sebagai bantuan uang dan sebagainya kepada yayasan, perkumpulan, dan sebagainya.
Dijelaskan pula bahwa bantuan ini biasa diberikan dari pihak pemerintah.
Ada tujuan-tujuan tertentu pemerintah memberikan subsidi kepada masyarakat atau kalangan dan organisasi tertentu. Biasanya diberikan kepada hal-hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Misalnya, pangan dibutuhkan oleh semua kalangan. Untuk menjaga agar harga pangan tetap stabil dan tetap sesuai dengan daya beli orang banyak, diberikanlah sejumlah bantuan, seperti subsidi pupuk.
Harga pupuk yang murah, tentu berdampak langsung terhadap harga jual pangan. Adapun bentuk tidak langsung, seperti subsidi bahan bakar.
Jika harga bahan bakar murah, biaya distribusi pangan hingga ke pelosok juga jadi rendah. Harga pangan pun tetap terjaga. Berikut ini penjelasan lebih lanjut.
Baca Juga: Ketahui 7 Jenis Pinjaman Modal Usaha dan Tips Memilihnya
Definisi Subsidi
Pengertian singkat subsidi menurut Economic Times, adalah transfer uang dari pemerintah kepada suatu entitas. Dengan demikian, harga produk menjadi turun.
Ada pun tujuannya, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Subsidi biasanya diberikan kepada komoditas-komoditas krusial yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, bahan bakar, pangan, pupuk, transportasi umum, dan sebagainya.
Pada umumnya, subsidi merupakan suatu bentuk pembayaran, baik diberikan secara langsung atau tidak langsung, kepada individu atau badan usaha penerima. Ia dilihat sebagai jenis bantuan keuangan yang diistimewakan.
Hal ini karena subsidi mengurangi beban terkait yang sebelumnya dibebankan kepada penerima. Ia bisa juga mendorong tindakan tertentu dengan memberikan dukungan dari segi finansial. Ia memiliki biaya peluang. Misalnya yang diberikan kepada bidang pertanian pada masa krisis.
Tentunya, ini dapat membantu petani meningkatkan keuntungan dan mempekerjakan lebih banyak buruh tani. Secara tidak langsung, dampaknya meluas, salah satunya terbukanya lapangan pekerjaan.
Subsidi tidak hanya dilakukan secara internal, misalnya dari pemerintah untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri. Kegiatan ini juga dapat diterapkan dalam perdagangan antarnegara atau internasional.
Dalam hal ini, negara memberi bantuan keuangan kepada suatu perusahaan atau industri untuk meningkatkan kapasitasnya. Misalnya, dengan tujuan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor.
Baca Juga: Rekber Adalah Rekening Bersama, Ini Cara Kerja dan Manfaatnya
Jenis dan Contohnya
Subsidi terbagi dalam beberapa jenis. Pemberiannya bisa diberikan pada tahapan produksi, ekspor-impor, hingga pajak. Setidaknya ada dua jenis dasar, seperti yang disebutkan sebelumnya, yakni langsung dan tidak langsung.
Subsidi langsung, merupakan hibah atau pemberian dana yang dilakukan secara aktual kepada individu, kelompok, atau industri tertentu. Jenis ini dapat dirasakan manfaatnya secara langsung.
Contoh sederhananya, yaitu hibah dana yang langsung diberikan kepada pengusaha kecil untuk mengembangkan usahanya.
Dengan bantuan secara langsung ini, mereka dapat meningkatkan modal usaha atau mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja.
Jenis lainnya, yaitu subsidi tidak langsung, yakni suatu bantuan dengan nilai moneter yang sudah ditentukan.
Contohnya, yaitu kebijakan untuk menurunkan harga barang atau jasa yang krusial dan dibutuhkan masyarakat secara keseluruhan.
Masyarakat pun dapat membeli barang dan jasa dengan harga lebih murah dari harga pasaran. Misalnya, petani bisa mendapat harga pupuk lebih murah dengan membeli pupuk subsidi.
Contoh lainnya, yakni terhadap bahan bakar, agar biaya transportasi masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari bisa ditekan.
Berikut ini perincian jenis-jenis lainnya yang perlu kamu ketahui.
1. Subsidi Produksi
Jenis ini diberikan dalam rangka mendorong produksi suatu produk. Agar produsen dapat meningkatkan hasil produksinya, pemerintah mengompensasi beberapa bagian yang mendukung produksi untuk mengurangi pengeluaran produsen.
Dampaknya, produksi dan konsumsi tumbuh, tetapi harganya tetap sama. Namun kelemahan dari jenis ini, yaitu mendorong produksi yang berlebihan.
2. Subsidi Ekspor
Salah satu pendapatan suatu negara, diperoleh dari kegiatan ekspor. Tidak bisa dimungkiri bahwa ekspor dapat membantu menyeimbangkan ekonomi.
Untuk mendorong ekspor, pemerintah menyubsidi biayanya. Namun kelemahannya, jenis ini bisa disalahgunakan.
Terutama oleh pengekspor yang melebih-lebihkan harga barangnya, sehingga mendapat insentif yang lebih besar. Pada akhirnya, akan meningkatkan keuntungannya dengan mengorbankan pembayar pajak.
3. Subsidi Impor
Selain kegiatan ekspor, kegiatan impor pun bisa mendapatkannya. Subsidi impor merupakan bantuan keuangan kepada pengimpor barang-barang yang dibutuhkan negara.
Jenis ini diberikan untuk membantu pengimpor menurunkan biaya pengiriman barang yang masuk ke dalam negeri. Tujuannya, agar barang tersebut dapat tersedia bagi konsumen dengan harga terjangkau.
4. Subsidi Pajak
Jenis ini berupa potongan pajak selektif untuk organisasi atau bisnis. Pemberian yang disengaja ini, mengurangi beban pajak dari bisnis tertentu.
Hal ini untuk membantuk mereka yang berada di industri berharga mencapai produksi yang lebih tinggi. Selain itu, meningkatkan konsumsi barang dan jasa industri tersebut.
Baca Juga: 5 Cara Mengajukan Pinjaman Koperasi Simpan Pinjam
Kelebihannya untuk Bisnis
Subsidi memiliki sisi kelebihan dan kekurangannya. Berikut ini sejumlah kelebihan bagi bisnis.
1. Harga Barang Terjangkau
Penyubsidian dapat membantu menurunkan harga barang-barang yang diproduksi oleh bisnis.
Jadi, harga tetap terjangkau dan konsumen bisa mempertahankan buying power mereka. Daya beli konsumen yang tetap terjaga menjadi keuntungan bagi bisnis secara keseluruhan.
2. Mengendalikan Inflasi
Pemerintah dapat memberikannya untuk mengimbangi fluktuasi harga produksi. Dengan demikian, memastikan pula harga tetap rendah dan terjangkau oleh konsumen.
3. Pemeliharaan Industri Vital
Penyubsidian membantu menjaga beberapa sektor usaha krusial tetap beroperasi. Sektor usaha ini berperan penting bagi hajat hidup orang banyak, misalnya pertanian.
4. Menyeimbangkan Penawaran dan Permintaan
Pasokan barang dapat meningkat karena mengurangi biaya bisnis untuk memproduksinya. Penurunan biaya produksi juga dapat menyebabkan peningkatan jumlah produk yang tersedia dan lebih memenuhi permintaan konsumen.
Baca Juga: Jenis-Jenis Kredit Bank, Ini Kegunaan dan Jangka Waktunya
Kekurangannya untuk Bisnis
Subsidi memang berkontribusi cukup besar pada sektor ekonomi. Namun kebijakan ini juga memiliki sejumlah kekurangan. Berikut ini daftar kekurangannya.
1. Meningkatnya Pajak
Dampak di negara yang memberikannya, yakni pajak bisa saja tinggi. Hal ini karena pemerintah perlu memenuhi tanggung jawab dalam menyubsidi. Pemerintah mungkin perlu mengenakan pajak yang lebih tinggi kepada warganya.
2. Kekurangan Pasokan
Subsidi juga berpotensi menyebabkan kekurangan pasokan. Hal ini karena harga produk tertentu turun dan permintaan naik.
Akibatnya, dapat menyebabkan kekurangan produk jika perusahaan tidak dapat mengimbangi peningkatan permintaan yang tiba-tiba.
3. Distribusi Pendapatan yang Disesuaikan
Subsidi dapat memengaruhi keputusan untuk mengalokasikan sumber daya domestik dan distribusi pendapatan.
Hal ini sering kali menguntungkan konsumen, namun berdampak negatif pada negara-negara pemberinya.
Baca Juga: Apa Itu PKPU? Ini Dasar Hukum dan Bedanya dengan Pailit
4. Penurunan Produksi untuk Negara Lain
Subsidi impor biasanya menurunkan harga pembelian barang impor. Hal ini dapat menurunkan produksi barang tersebut di negara pengimpor.
Demikian penjelasan mengenai subsidi. Semoga bermanfaat.