Supplier dan distributor adalah dua peran yang ada dalam rantai bisnis. Apa perbedaan supplier dan distributor?
Dalam dunia bisnis, kamu sering kali dihadapkan dengan berbagai istilah yang familiar, tetapi salah memaknai. Padahal, pengetahuan dasar tentang istilah-istilah bisnis adalah hal penting yang harus kamu ketahui.
Dengan memahami sebutan dalam dunia bisnis, diharapkan kamu bisa menjalankan bisnis dengan baik dan lancar. Sebab, bahasa bisnis sedikitnya memiliki perbedaan dengan bahasa jual beli pada umumnya.
Kamu perlu memahami bahasa bisnis tersebut demi menjaga kelangsungan rantai pasokan dan penjualan tokomu. Dalam dunia bisnis, istilah supplier dan distributor adalah sebutan yang sering digunakan.
Keduanya memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam rantai bisnis. Oleh karenanya, kamu perlu memahami perbedaan supplier dan distributor dengan baik sebelum masuk dalam dunia bisnis. Terlebih lagi jika bisnismu terikat dengan mitra atau vendor lain dalam operasionalnya.
Lantas apa saja perbedaan supplier dan distributor?
Baca Juga: Apa Itu Split Up dalam Bisnis? Simak Pengertiannya
Perbedaan Supplier dan Distributor
Supplier dan distributor memiliki beberapa perbedaan dan memainkan perannya masing-masing dalam bisnis. Apa saja perbedaan supplier dan distributor?
1. Definisi
Untuk memahami perbedaan supplier dan distributor, langkah awal adalah dengan mengetahui definisi dari keduanya.
Dilansir dari Oberlo, supplier atau pemasok adalah orang atau bisnis yang menyediakan produk atau layanan kepada entitas lain.
Peran pemasok dalam bisnis adalah untuk menyediakan produk berkualitas tinggi dari produsen dengan harga yang kompetitif kepada distributor atau pengecer untuk dijual kembali.
Pemasok dalam bisnis adalah seseorang yang bertindak sebagai perantara antara produsen dan pengecer, tugasnya memastikan bahwa komunikasi yang akan datang dan stok memiliki kualitas yang cukup.
Sementara itu, menurut Saloodo distributor adalah entitas yang membeli barang dan menjualnya kembali, terutama ke pengecer.
Dalam saluran distribusi, distributor bertindak sebagai salah satu perantara ketika produk berpindah dari produsen ke pengguna akhir.
Dapat disimpulkan bahwa supplier ada tangan pertama yang menyediakan barang atau jasa untuk pihak lain, sementara distributor adalah pihak yang meneruskan dan menjual barang atau jasa kepada pelanggan akhir.
Baca Juga: Waspada, 5 Risiko Bisnis Online dan Cara Mengatasinya!
2. Bentuk Penjualan
Perbedaan supplier dan distributor yang kedua dilihat dari bentuk penjualannya. Supplier menjual barang secara kontinu kepada entitas lain untuk kegiatan produksi. Sebagai contoh, pemasok bahan kain akan menyuplai kainnya kepada usaha konveksi untuk kebutuhan produksi.
Nantinya, bahan kain yang disuplai oleh pemasok akan diproduksi lebih lanjut untuk kemudian dijual. Misalnya, usaha konveksi memproduksi kaos dan celana dari kain yang disediakan pemasok.
Para pemasok biasanya memiliki perjanjian kerja yang sifatnya terikat dengan bisnis lain. Para pemasok akan bertanggung jawab sebagai supplier tetap dalam kurun waktu tertentu.
Hasil produksi dari konveksi selanjutnya diserahkan kepada distributor untuk kemudian dijual kepada agen. Artinya, bentuk penjualan distributor adalah sebagai tangan pertama setelah produsen dan bebas menjual produk kepada agen manapun.
3. Jenis Barang
Perbedaan supplier dan distributor berikutnya terlihat dari jenis barang yang dijual. Seperti disinggung sebelumnya bahwa supplier menyediakan barang untuk produksi. Artinya, dalam hal ini supplier menyediakan barang mentah sebagai bahan produksi.
Contohnya, supplier kain untuk usaha konveksi, supplier kertas untuk jasa percetakan, atau supplier sawit untuk industri minyak goreng.
Berbeda dengan distributor, dalam rantai bisnis distributor bisa menyediakan barang mentah dan bisa juga menyediakan barang jadi.
Distributor adalah tangan pertama setelah produsen, jadi kebanyakan distributor menjual barang jadi untuk diteruskan kepada agen atau pengecer. Contohnya distributor mie instan, kecap, roti, dan distributor minyak goreng.
Baca Juga: Kenali 5 Jenis Koperasi di Indonesia, Sudah Tahu?
4. Hasil Akhir Produk
Perbedaan supplier dan distributor terletak pada hasil akhir produk. Seperti contoh sebelumnya, supplier kertas menjual kertas kepada percetakan atau perusahaan untuk diproduksi ulang atau digunakan langsung sebagai pendukung kegiatan usaha.
Artinya, produk yang dijual supplier tidak akan dijual lagi dalam bentuk yang sama. Ketika supplier menjual kertas, maka kertas tersebut akan dijadikan media untuk mencetak dokumen dan dijual dalam bentuk jasa printing.
Begitupun kertas yang disupplai kepada perusahaan, akan digunakan sebagai alat inventaris dan bukan untuk dijual lagi.
Sementara itu, distributor membeli barang dari produsen langsung untuk kemudian dijual lagi kepada agen. Agen pun nantinya akan menjualnya lagi kepada warung kelontong.
Sebagai contoh, distributor minyak goreng membeli langsung barangnya dari produsen. Minyak goreng tersebut selanjutnya dijual lagi kepada agen, untuk kemudian diteruskan lagi oleh agen kepada warung kecil.
Baca Juga: 7 Perbedaan Marketplace dan Ecommerce yang Perlu Kamu Ketahui
5. Keuntungan yang Didapat
Perbedaan lain antara supplier dan distributor bisa dilihat dari keuntungan yang didapatkan. Supplier akan mendapat keuntungan langsung dari penjualan bahan baku atau barang mentah kepada industri.
Keuntungan dan harga jualnya biasanya sudah disepakati dalam kontrak perjanjian selama kurun waktu tertentu. Hal ini berlaku bagi supplier tetap sebuah perusahaan atau pabrik.
Sementara itu, keuntungan yang didapat dari distributor berasal dari potongan harga yang didapat saat membeli barang dari produsen.
Misalnya, harga minyak goreng perliter adalah Rp12.000,- di pasaran. Ketika membelinya langsung dari produsen, distributor bisa mendapatkan potongan harga menjadi Rp10.000,-. Kemudian, distributor akan menjualnya lagi ke agen dengan harga pasaran awal.
Distributor mendapat keuntungan dari potongan harga, artinya dalam kasus tersebut distributor mendapat untung Rp2.000,- untuk setiap liter minyak goreng.
Baik supplier maupun distributor, keduanya memainkan peranan yang penting dalam rantai bisnis. Produk-produk yang saat ini kamu gunakan tidak didatangkan langsung dari pabrik.
Baca Juga: Settlement Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
Ada proses yang cukup panjang mulai dari pengumpulan dan penyediaan bahan mentah oleh supplier, diproduksi oleh pabrik, diteruskan oleh distributor, kemudian diecerkan dan sampai di tanganmu.
Memahami peran setiap fungsi dalam rantai bisnis sangatlah penting. Sebagai pelaku usaha, memahami rantai bisnis bisa membantumu dalam menyusun strategi positioning dalam pasar.
Apakah kamu akan berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, atau berinteraksi dengan entitas bisnis lain?
Nah, itulah penjelasan tentang perbedaan supplier dan distributor yang perlu kamu ketahui.