Menjadi supplier baju bisa menghasilkan omzet yang besar dengan modal yang ringan, bagaimana caranya?
Dewasa ini ada banyak sekali bisnis yang tumbuh subur. Kebanyakan di antaranya adalah bisnis yang memenuhi kebutuhan harian masyarakat.
Tampaknya, semua bisnis memang bisa menghasilkan uang.
Bisnis omzet besar yang begitu tampak adalah bisnis kuliner dan pakaian. Bisa kamu bayangkan sebagian besar bisnis tersebut selalu ramai pembeli.
Tak aneh memang, sebab setiap waktu selalu terjadi perubahan tren dan selera konsumen.
Hal ini mendorong lahirnya inovasi baru dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Bagi kamu yang tertarik memiliki bisnis pakaian tetapi tak ingin ribet, kamu bisa menjadi supplier baju.
Menjadi supplier baju jauh lebih praktis, sebab pada dasarnya supplier baju menggunakan konsep penjualan B2B (Business to Business), bukan B2C (Business to Consumer).
Artinya, supplier baju menjual produknya kepada bisnis lain, bukan kepada pelanggan langsung.
Supplier baju menjual produknya kepada distributor, reseller, atau dropshipper. Dengan begitu, menjadi pemasok artinya kamu tak perlu berurusan langsung dengan pelanggan.
Lantas bagaimana cara menjadi supplier baju? Yuk, simak beberapa tipsnya melalui artikel di bawah ini!
Baca Juga: Cara Memulai Usaha Pakaian yang Perlu Diperhatikan!
Memahami Konsep Bisnis Supplier Baju
Sebelum mempersiapkan langkah-langkah menjadi supplier, terlebih dahulu kamu perlu memahami bagaimana cara kerja bisnis ini.
Seperti disinggung sebelumnya, bahwa supplier baju menggunakan konsep bisnis B2B.
Tahukah kamu apa itu B2B? Menurut Investopedia, B2B adalah bentuk transaksi antar bisnis, misalnya antara produsen dengan grosir, atau antara grosir dengan pengecer.
Konsep B2B mengacu pada bisnis yang dilakukan antar perusahaan, bukan antara perusahaan dengan konsumen individu.
Transaksi B2B adalah siklus yang umum dalam rantai pasokan barang. Sebab, perusahaan perlu membeli bahan baku produk untuk proses manufaktur untuk kemudian menghasilkan produk jadi.
Nilai layanan atau produk B2B jauh lebih tinggi ketimbang B2C sebab melibatkan standarisasi dua perusahaan.
Kerjasama B2B juga biasanya berlangsung dalam waktu yang lama atau terikat dalam kontrak perjanjian tertentu.
Supplier baju termasuk dalam model bisnis B2B, sebab bisnis ini tidak menjual langsung pakaian kepada pelanggan individu.
Supplier baju menjual pakaiannya kepada dropshipper, reseller, atau distributor untuk kemudian diecerkan.
Baju apa saja yang bisa dijual? Pada dasarnya semua jenis baju bisa dijual oleh supplier. Mulai dari seragam kerja, kaos, kemeja, baju muslim, jersey olahraga, baju renang, dan masih banyak lagi.
Dalam melakukan transaksi, supplier dengan dropshipper, reseller, atau distributor biasanya melibatkan jumlah produk tertentu.
Kebanyakan, supplier hanya menerima pesanan dalam jumlah besar karena tujuannya memang untuk membantu dropshipper, reseller, atau distributor mengecerkan produk.
Meski demikian, para dropshipper, reseller, atau distributor yang mendapatkan produk dari supplier baju biasanya dapat membelinya dengan harga lebih murah.
Jadi, mereka bisa memeroleh keuntungan yang cukup ketika menjual produk secara ecer kepada konsumen.
Baca Juga: 9 Jenis Usaha Pakaian yang Bisa Jadi Ide Bisnis
Cara Menjadi Supplier Baju
Untuk mempersiapkan dirimu, berikut beberapa langkah menjadi supplier baju yang bisa kamu coba. Catat langkah-langkahnya ya!
1. Pahami Sistem Bisnisnya
Langkah pertama untuk menjadi supplier baju adalah pastikan kamu sudah memahami betul sistem bisnisnya.
Supplier baju menggunakan model B2B, artinya model penjualan ini akan sangat berbeda dengan penjualan langsung ke konsumen.
Kamu tidak bisa menggunakan teknik pemasaran pada umumnya, sebab terget pasarmu adalah sesama penjual. Kamu tak selalu harus membuat target pasarmu terkesan dengan produkmu.
Namun, yang terpenting adalah membuat target pasarmu percaya dengan bisnismu. Sebab menjalani model bisnis B2B jauh lebih serius dan lebih teliti ketimbang model bisnis B2C.
Menemukan mitra bisnis lebih sulit ketimbang menjual barang langsung ke pelanggan.
2. Tentukan Model Baju
Setelah memahami model bisnisnya, kamu bisa mulai dengan menentukan jenis baju apa yang akan kamu jual. Kamu bisa menjual berbagai model baju seperti seragam kerja, kaos, baju olahraga, piyama, baju renang, atau baju muslim.
Namun, tak ada keharusan untuk menjual semua jenis baju. Jika memang lebih baik fokus pada satu model baju saja, tentu akan lebih menguntungkan. Misalnya kamu bisa fokus menjual baju tidur atau piyama.
Sebab, piyama memiliki niche market yang lebih spesifik. Jenis baju ini juga tak seramai persaingan kaos dan kemeja.
Mulailah menjual jenis baju yang paling mudah dan menguntungkan untukmu.
Baca Juga: 8 Cara Berbisnis Pakaian di Rumah, Berikut Persiapannya
3. Ikuti Tren, Namun Utamakan Kualitas
Sebagai supplier baju pastinya kamu harus mengikuti tren pakaian terkini. Namun ingatlah bahwa disamping itu, kamu juga harus mengutamakan kualitas.
Sebab, kamu tidak bersinggungan langsung dengan pelanggan.
Kamu perlu membangun dan menjaga kepercayaan mitra bisnismu dengan menjual pakaian kualitas terbaik. Sebaiknya jangan terlalu sering mengubah pasokan pakaian karena perubahan tren.
Jika ingin lebih aman, cobalah sediakan model baju yang umum dan kebal tren. Misalnya, fokuskan dirimu untuk menjadi supplier seragam kantor, seragam sekolah, kaos, atau baju koko.
4. Buka Lapak di Online
Langkah selanjutnya adalah mulai berjualan. Saat ini, keberadaan toko fisik sudah mulai ditinggalkan. Apalagi, membuka toko fisik membutuhkan modal sewa yang tidak sedikit.
Maka dari itu, cobalah berjualan secara online di media sosial, WhatsApp Business, atau di e-commerce.
Berjualan secara online jauh lebih mudah, cepat, dan hemat biaya. Kamu bisa menjual baju dalam satuan bal atau karungan. Satu bal bisa terdiri atas belasan hingga puluhan potong baju.
Menjual baju secara online akan lebih cepat berkembang. Kamu bisa menjangkau target pasar yang berasal darimana pun.
Ditambah lagi, di toko online juga sudah tersedia fitur dropship yang bisa mempertemukanmu dengan mitra bisnis yang tepat.
Baca Juga: 5 Tips Memulai Bisnis Baju Muslim Syar’i, Catat Ya!
5. Berikan Panduan Bisnis Kepada Reseller
Dalam menjalankan bisnis supplier baju, pastinya kamu juga perlu menerapkan strategi pemasaran untuk menjaga loyalitas mitra.
Cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan memberikan panduan dan bimbingan bisnis kepada reseller.
Ingatlah bahwa kamu menjual produk kepada sesama pebisnis, artinya kamu tentu bisa memahami bagaimana posisi penjual.
Jadi, jangan hanya menyediakan barang saja, tapi cobalah sediakan layanan bimbingan bisnis kepada mitra.
Kamu bisa mendampingi mitra bisnismu untuk dapat menjual produknya dengan tepat dan laku di pasaran. Menjalani bisnis B2B tak hanya soal uang, namun juga soal menjaga hubungan bisnis sebaik mungkin dengan mitra.
Baca Juga: Ini 5 Tips Sukses Bisnis Sewa Baju agar Profit Makin Berlipat
Itulah beberapa penjelasan dan langkah-langkah menjadi supplier baju yang bisa kamu coba. Model bisnis B2B ini memang cukup menarik untuk kamu coba.
Terutama bagi kamu yang tak ingin bersinggungan langsung dengan pelanggan individual.
Membangun relasi yang baik dengan sesama bisnis juga bisa membuat bisnismu lebih cepat berkembang dan dapat melakukan ekspansi. Tertarik mencobanya?