Setelah muncul gelombang PHK di sejumlah perusahaan, kini muncul tren baru career cushioning di kalangan pekerja.
Dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti, ada banyak perusahaan yang mengalami krisis finansial. Berbagai upaya ditempuh demi melalui masa sulit agar bisnis dapat terus berjalan.
Mulai dari efisiensi bisnis, berfokus pada produk inti, pengurangan fasilitas pegawai, hingga langkah pengurangan karyawan. Ditambah lagi, sepanjang tahun 2022 ini, ada sejumlah perusahaan yang mengambil langkah PHK.
Total ada ratusan pekerja yang dirumahkan, kebanyakan diantaranya merupakan perusahaan rintisan atau startup. Sebagai respons atas gelombang PHK tersebut, muncul tren baru bernama career cushioning.
Tak hanya perusahaan, rupanya para pekerja pun berusaha mengamankan karir dan keuangannya dengan menyiapkan “rencana B” jika terkena dampak PHK.
Ingin tahu apa itu career cushioning? Simak penjelasannya sampai akhir, ya!
Baca Juga: Waspada Ciri-Ciri Quiet Firing, Dipaksa Resign Oleh Atasan!
Memahami Tren Career Cushioning
Sebagian besar karyawan menghabiskan waktu 40 jam lebih dalam seminggu dengan kondisi ekonomi yang tertatih-tatih dan semakin buruk akibat ancaman resesi. Banyak perusahaan teknologi yang memangkas karyawannya untuk melalui situasi ini.
Melansir dari Dailymail, meningkatnya biaya hidup dan perasaan takut diberhentikan (PHK) menyebabkan munculnya taktik baru di kalangan pekerja yang melibatkan relasi dan keahlian.
Para pekerja memilih menjaga tetap terbukanya peluang pekerjaan di tempat baru yang disebut sebagai career cushioning.
Artinya, banyak pekerja yang kini sudah menyiapkan rencana cadangan bilamana terkena dampak PHK. Tujuannya sederhana, yakni melindungi karir dan keuangan masing-masing karyawan.
Sebab, ada banyak karyawan yang sudah berkeluarga dan memiliki pengeluaran rutin setiap bulan, baik untuk pembayaran kredit, biaya hidup, sampai sekolah anak. Artinya, memiliki rencana B jika terdampak PHK merupakan hal yang amat esensial.
Career cushioning merupakan kondisi seorang karyawan mengambil langkah aktif untuk membuat rencana cadangan untuk “melindungi” diri sendiri dari risiko terburuk akibat kehilangan pekerjaan yang tidak terduga.
Gerakan career cushioning tidak terjadi karena karyawan merasa bosan atau lelah di tempat kerja. Sebaliknya, tren ini dilakukan sebagai reaksi atas ketidakstabilan dalam dunia kerja yang bisa mengalami kemunduran sewaktu-waktu.
Faktanya, pekerjaan selalu datang dan pergi, sedangkan hidup harus terus berjalan. Banyak pekerja yang tidak siap jika terkena PHK lantaran masih memiliki banyak tanggungan.
Sebagian lagi tidak siap terkena PHK karena menyadari sulitnya mendapatkan pekerjaan baru.
Perlu dicatat, career cushioning bukanlah upaya menemukan pekerjaan baru. Tren ini berfokus pada upaya meningkatkan nilai dan kemampuan diri serta memperluas relasi.
Harapannya, jika terkena PHK, karyawan sudah memiliki keterampilan yang lebih mumpuni dan relasi yang lebih luas untuk mencari pekerjaan baru atau membangun bisnis sendiri.
Baca Juga: Tren Quiet Quitting: Budaya Kerja Ala Gen Z dan Gen Y
Cara Menyiapkan Career Cushioning
Career cushioning merupakan pengakuan bahwa pekerjaan kamu saat ini mungkin tidak akan menjadi yang terakhir.
Sebagai perumpamaan, mengapa kamu rutin membayar polis asuransi atau iuran BPJS Kesehatan? Padahal, tak ada satu pun orang yang ingin menderita sakit atau kecelakaan.
Jawabannya sederhana, asuransi atau BPJS Kesehatan merupakan “pegangan” jika terjadi situasi yang tak terduga yang mengancam kesehatan dan butuh biaya besar.
Pun dengan career cushioning yang dilakukan sebagai persiapan jika terkena PHK, bukan karena bosan atau lelah dengan pekerjaan.
Tren tersebut dapat disiapkan sedini mungkin, bahkan sejak hari pertama kamu bekerja. Lantas, bagaimana cara menyiapkannya?
Baca Juga: Tenang, Ini 7 Persiapan Menghadapi Resesi Bagi Karyawan!
1. Tingkatkan Keterampilan
Cara pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan meningkatkan keterampilan. Cobalah lakukan evaluasi diri, keterampilan apa saja yang kamu kuasai dalam dunia kerja?
Apakah keterampilan yang kamu miliki saat ini sudah cukup untuk mengamankan posisimu? Kamu juga bisa melihat posisi pekerjaan lain dan mengamati kualifikasinya sebagai acuan.
Dengan begitu, kamu dapat terus mengasah keterampilan agar dapat bekerja di posisi lain bilamana dibutuhkan dalam kondisi PHK. Ingat, dalam kondisi ekonomi yang sulit, posisi pekerjaan apapun yang dibuka akan sangat berharga.
2. Perbarui Resume
Banyak pekerja yang meninggalkan file resume-nya ketika sah mendapatkan pekerjaan baru. Padahal, resume perlu tetap diperbarui agar siap “digunakan” kapan saja.
Kamu dapat mencantumkan informasi baru yang kamu miliki saat ini. selain resume, profil akun kanal pekerjaan kamu juga perlu diperbarui. Misalnya, meng-update pekerjaan di LinkedIn dan rutin membagikan postingan atau portofolio.
Pasalnya, ada banyak pekerja yang tetap aktif menggunakan LinkedIn untuk membagikan tips dan hasil kerjanya. Hal ini merupakan salah satu upaya branding diri yang tak boleh kamu tinggalkan.
Baca Juga: Kena Dampak PHK? Ini Hak Karyawan yang Bisa Kamu Dapatkan
3. Buat Rencana Jangka Panjang
Ketika bekerja di suatu tempat, ingatlah bahwa karirmu mungkin tidak akan berhenti sampai disitu. Tentu kamu menginginkan kesempatan promosi jabatan, kenaikan level, dan sebagainya. Termasuk mempunyai target posisi baru di perusahaan berbeda.
Artinya, kamu perlu menyusun rencana jangka panjang terhadap pekerjaan yang kamu jalani hari ini. Kamu dapat menuliskan bagaimana upayamu untuk mendapat promosi, mencapai target OKR dan KPI, serta menyusun rencana bisnis sendiri.
4. Miliki Pekerjaan Sampingan
Tak ada salahnya memiliki pekerjaan sampingan untuk mengamankan finansialmu. Ada banyak peluang kerja freelance yang bisa diambil tanpa mengganggu pekerjaan utama.
Jika perlu, kamu bisa menyelesaikan pekerjaan sampingan pada malam hari atau saat akhir pekan. Pekerjaan sampingan juga bisa dalam bentuk bisnis yang kamu jalankan sendiri sebagai pemasukan tambahan.
Baca Juga: 7 Tips Membuka Usaha Setelah Terkena PHK
5. Perluas Relasi
Bagian terpenting dari career cushioning adalah memperluas relasi. Selama bekerja di tempatmu sekarang, kamu akan bertemu dengan banyak orang dengan latar belakang yang berbeda, termasuk rekan kerja, atasan, dan klien.
Sangat mungkin kamu mendapatkan kesempatan kerja baru di perusahaan milik klien-mu atau bahkan menjalankan bisnis bersama dengan rekan kerja yang lain.
Itulah penjelasan tentang career cushioning yang sedang naik daun beberapa waktu ini. Apakah kamu juga menerapkan tren baru ini?