Dalam mengelola website, kamu mungkin akan menemukan broken link pada konten yang dipublikasikan. Apa itu broken link?
Sesuai dengan istilahnya, broken link memiliki makna tautan yang rusak. Ketika hal ini terjadi, pengguna yang mengakses link tidak dapat menemukan lokasi tujuannya sehingga proses menjelajah internetnya terganggu.
Biasanya, tautan yang rusak hanya akan menampilkan tulisan berisi kesalahan pada halaman. Bukan membawa pengguna menuju halaman yang mereka inginkan.
Ketika hal ini terjadi, tentunya pengguna bisa merasa kecewa sehingga kamu sebagai pengelola website perlu mencegah terjadinya broken link.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Hyperlink? Berikut Penjelasannya
Jenis-Jenis Broken Link pada Website
Ada beberapa jenis broken link yang bisa ditemukan pengguna saat menjelajah situs web kamu, seperti:
1. Broken Internal Links
Dikutip dari laman Rock Content Blog, broken internal links adalah tautan yang rusak menuju halaman lain di website kamu.
Ketika internal links rusak, Google bisa saja menganggap bahwa situs web kamu tidak dioptimasi atau belum selesai. Pada akhirnya, hal ini dapat membuat peringkat website kamu di Google menurun.
2. Broken External Links
Ada juga broken external links yang merupakan tautan rusak menuju sumber lain di luar halaman website kamu.
Dalam hal ini, pengguna mungkin tidak dapat mengakses halaman sumber konten yang kamu tautkan di website. Jadi, mereka kesulitan mencari tahu lebih lanjut tentang isi konten.
Ketika external links rusak, Google bisa menganggap bahwa isi konten kamu kurang kredibel dan tidak profesional.
3. Broken Backlinks
Jenis broken link lainnya yang cukup umum terjadi yaitu broken backlinks. Backlink adalah tautan di halaman web lain yang tertaut ke konten kamu.
Ketika backlink mengalami kerusakan sehinga tidak dapat diakses, hal tersebut bisa memengaruhi peringkat halaman kamu di hasil pencarian Google.
Baca Juga: 5 Cara Melakukan Link Building dan Manfaatnya bagi Website
Contoh Broken Link di Situs Web
Ada beberapa contoh yang menandakan bahwa tautan atau link di situs web kamu rusak dan tidak dapat diakses, misalnya:
- 404 Page Not Found, ini menunjukkan bahwa halaman tersebut tidak ada lagi di server.
- 400 Bad Request, jenis kesalahan ini menunjukkan bahwa server tidak memahami URL yang ingin dijangkau pengguna.
- Reset, server host salah mengonfigurasi tautan atau terlalu sibuk untuk memproses permintaan, sehingga tautan terputus.
- Time Out, permintaan HTTP dari tautan telah habis waktu selama pemeriksaan tautan.
- Bad Host, nama host tidak valid sehingga server dengan nama tersebut sudah tidak ada lagi atau tidak dapat dijangkau pada saat itu.
- Bad URL, URL yang diakses salah atau ada protokol salah lainnya yang merusak tautan sehingga tidak dapat dijangkau pengguna.
- Bad Code, kode HTTP melanggar spesifikasi sehingga tautan rusak.
- Empty, ini menunjukkan bahwa server melihat permintaan sebagai hal yang kosong sehingga memberikan respons tanpa konten dan tanpa kode respons.
Baca Juga: 5 Cara Menggunakan CMS, Kelola Website Jadi Lebih Mudah!
Penyebab Broken Link
Lantas, apakah yang menyebabkan tautan halaman tidak dapat diakses oleh pengguna? Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, antara lain:
1. Salah Ketik
Broken link dapat terjadi ketika pengguna salah menuliskan URL sehingga mereka tidak bisa menemukan halaman yang dituju.
Ketika tautan tidak ditulis dengan jelas, server tidak dapat mengetahui tujuan pengguna sehingga halaman yang tampil salah.
Jadi, pastikan tautan telah ditulis dengan benar dan jelas agar server dapat membawa kamu menuju halaman yang dimaksud.
2. Halaman Telah Dihapus
Broken link juga dapat terjadi ketika suatu halaman telah dihapus oleh pemiliknya. Ini merupakan penyebab yang paling umum dari kerusakan tautan.
Oleh karenanya, pastikan kamu memiliki struktur penautan halaman yang jelas dan menggunakan strategi pengalihan saat menghapus halaman tertentu di situs web.
3. Nama Halaman Diganti
Ketika nama halaman diganti, pengguna akan sulit untuk menemukannya sehingga halaman yang ditampilkan kosong.
Untuk dapat mencegah kerusakan tautan akibat nama halaman yang diganti, pastikan kamu memperbarui halaman sehingga tetap bisa diakses oleh pengguna.
4. Perubahan Nama Domain
Perubahan nama domain juga bisa saja menyebabkan tautan rusak di website. Agar dapat melakukan perubahan dengan aman tanpa mengganggu halaman, pastikan untuk memiliki perencanaan dan strategi strukturisasi URL yang jelas.
5. Kode Rusak
Ketika kode HTML, CSS, Javascript, atau plugin lainnya rusak, hal ini bisa menyebabkan broken link. Maka dari itu, penting untuk selalu mengecek kode selama pengelolaan website agar semua halaman tetap aman dan bisa diakses oleh pengguna.
Baca Juga: 7 Manfaat Linktree untuk Bisnis, Simak Cara Membuatnya
Cara Memperbaiki Broken Link
Saat kamu menemukan tautan yang rusak di website, coba lakukan beberapa cara berikut ini untuk memperbaikinya:
1. Lakukan Redirect Link
Salah satu cara yang dapat kamu lakukan untuk memperbaiki tautan rusak ialah dengan menggunakan redirect halaman.
Mengarahkan ulang halaman kamu menggunakan pengalihan 301 memberi tahu Google dan mesin telusur lain bahwa tautan yang dimaksud tidak rusak.
Dalam hal ini, kamu dapat mengalihkan tautan ke halaman dengan konten serupa yang relevan, seperti halaman dalam kategori atau yang memiliki tag serupa.
2. Hapus Broken Link
Ketika menemukan broken link pada website, cobalah untuk menghapusnya sehingga pengguna tidak kecewa saat melakukan penelusuran pada halaman lain.
Namun saat melakukannya, pastikan untuk selalu hati-hati karena penghapusan broken link mungkin saja menyebabkan struktur tautan pada konten kamu rusak.
3. Perbaiki Isi Konten
Terakhir, kamu bisa coba mengganti atau memperbaiki isi konten yang memiliki tautan rusak di dalamnya.
Dengan begitu, kamu tidak perlu menghapus semua tautan yang rusak dan tetap dapat memberikan konten berkualitas kepada audiens.
Itu dia informasi seputar tautan yang rusak pada situs web. Semoga bermanfaat bagi kamu dalam mengelola website, ya.