Menjalankan bisnis refill sabun merupakan pilihan yang tepat saat ini. Hal ini karena mulai banyak konsumen yang peduli terhadap lingkungan.
Sabun dan detergen biasanya dijual dalam kemasan pouch atau botol. Setelah sabun digunakan, kemasan ini tentu tidak berguna dan menjadi sampah.
Penduduk dunia makin bertambah dan ini berbanding lurus dengan meningkatnya produksi sampah.
Sayangnya, tidak semua sampah bisa didaur ulang. Ditambah lagi perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan di sungai.
Sampah-sampah tersebut mengalir hingga ke laut dan mencemari kehidupan biota laut.
Bisnis refill sabun muncul dari ide untuk meminimalkan sampah. Jadi, kamu tetap bisa mengonsumsi sabun cair tanpa perlu menambah tumpukan sampah.
Baca juga: Konsep Wisata Halal di Indonesia yang Wajib Dipahami
Tips Menjalankan Bisnis Refill Sabun
Jika kamu ingin berkontribusi terhadap lingkungan dan tertarik menjalankan bisnis refill sabun, ada sejumlah hal yang perlu kamu perhatikan.
Bisnis refill sabun ini sangat berkontribusi terhadap gerakan zero waste, atau gerakan nol sampah. Kamu tentunya harus menjalankan prinsip-prinsip zero waste.
Berikut ini sejumlah tips menjalankan bisnis refill sabun yang bisa kamu lakukan dalam membangun usaha ini.
1. Perencanaan Bisnis
Kamu tentunya harus membuat perencanaan usaha sebelum benar-benar menjalankan bisnis refill sabun. Sebelum memulai, setidaknya kamu sudah mengenali pasar, kompetitor, dan logistik tokomu.
Ketahui terlebih dahulu, apakah sudah ada cukup pelanggan potensial untuk membeli refill sabun di lokasi sekitar tokomu.
Perhatikan pula kompetitormu. Apakah sudah ada yang mendirikan bisnis refill sabun atau toko zero waste? Bagaimana kamu membedakan dirimu dengan kompetitor?
Kemudian buatlah daftar logistik tokomu. Nantinya, kamu akan tahu apa saja yang dibutuhkan untuk toko refill sabun.
2. Menyiapkan Toko
Jika kamu sudah menentukan lokasi yang tepat bagi bisnismu, hal yang perlu kamu lakukan selanjutnya adalah menyiapkan toko.
Bisnis refill sabun tentunya membutuhkan sejumlah jenis sabun dan detergen untuk dijual. Mulai dari sabun mandi, sabun tangan, detergen, cairan pembersih ruangan, dan sebagainya.
Jadi, tentunya kamu butuh dispenser atau wadah untuk menampung berliter-liter sabun cair. Tentunya pilih dispenser semenarik mungkin yang dapat memperlihatkan dengan jelas cairan refill sabun.
Soal kemasan, kamu tidak perlu khawatir karena kamu tidak perlu menyediakannya.
Namun, kamu bisa menjual jeriken atau botol dan tas belanja yang bisa dipakai berulang kali kepada pelanggan.
3. Manfaatkan Teknologi
Sebagai bagian dari gerakan zero waste, bisnis refill sabun milikmu harus bisa meminimalkan produksi sampah.
Oleh karena itu, lengkapi bagian kasir dengan teknologi canggih, sehingga kamu tidak perlu mencetak struk belanja.
Kamu bisa menggunakan tanda terima virtual yang mengirimkan kwitansi pembayaran langsung ke email.
Selain itu, gunakan kode QR untuk memberikan berbagai informasi. Kode ini tidak hanya berguna untuk pembayaran, tetapi juga dapat berisi tautan mengenai informasi toko.
Dengan menggunakan kode QR, kamu tidak perlu banyak membuang kertas untuk membuat papan informasi.
Baca juga: 5 Manfaat Consultative Selling, Begini Cara Kerjanya
4. Lakukan Edukasi Pelanggan
Bisnis refill sabun bisa dibilang jenis bisnis baru yang konsepnya belum dipahami banyak orang.
Calon pelanggan yang belum paham, mungkin akan datang ke tokomu tanpa persiapan apa pun. Misalnya, ia tidak membawa wadah sabun atau kantong belanja sendiri.
Oleh karena itu, edukasi pelanggan penting untuk menumbuhkan kesadaran. Apalagi jika bisnismu memiliki tujuan menciptakan gaya hidup baru yang minim sampah.
Manfaatkan media sosial untuk promosi toko sekaligus mengedukasi audiens mengenai gerakan zero waste. Tekankan kepada audiens untuk membawa wadah jika hendak berbelanja di tokomu.
Menurut Epoppay, 68% konsumen bisa lebih setia pada merek yang memiliki nilai sama. Jadi, kamu perlu mencari komunitas atau audiens yang memang peduli dengan isu lingkungan dan mendukung gerakan zero waste.
Kamu dapat membuat acara webinar atau diskusi mengenai isu lingkungan, bekerja sama dengan komunitas terkait. Kegiatan ini tentu dapat mencuatkan nama bisnis refill sabun kamu.
5. Terapkan Digital Marketing
Dari segi pemasaran, tentunya kamu bisa menerapkan digital marketing yang bebas sampah. Kamu tidak perlu menyebarkan selebaran dan brosur dengan menerapkan digital marketing.
Ada banyak platform yang bisa kamu manfaatkan, mulai dari membuat situs web, blog, media sosial, hingga memasang iklan online.
Kamu bisa menerapkan teknik search engine optimization (SEO), bekerja sama dengan influencer, membuat komunitas online, dan sebagainya.
6. Kerjasama dengan Brand Sabun atau Deterjen Ternama
Untuk memasok sabun dan detergen pada bisnis refill sabun milikmu, kamu bisa memproduksinya sendiri atau bekerja sama dengan brand yang sudah ada.
Kamu bisa mengajak kerja sama brand-brand ternama ini untuk memberikan pasokan khusus terhadap bisnismu.
Jadi, kamu bisa mendapatkan pasokan sabun yang tidak menggunakan kemasan, tetapi menggunakan wadah yang bisa dipakai ulang.
Baca juga: Cara Membuat Paper Bag untuk Kemasan Ramah Lingkungan!
7. Buat Aplikasi
Jika kamu hanya mengandalkan pangsa pasar di sekitar lokasi tokomu, tentu jumlah pelangganmu akan sangat terbatas.
Kamu bisa membuat aplikasi untuk melayani pelanggan yang berjarak jauh. Kemudian kamu bisa mengirim petugas untuk melakukan refill sabun di tempat janji bertemu dengan pelanggan.
8. Gerakkan Petugas Refill Keliling
Bicara soal petugas, kamu bisa menggerakkan sejumlah tenaga kerja untuk berkeliling menjual refill sabun.
Kamu bisa memodifikasi kendaraan bermotor yang dapat membawa dispenser sabun refill dengan berbagai merek.
Para petugas membawa kendaraan ini, kemudian berkeliling di daerah perumahan untuk menawarkan refill sabun. Mereka juga bisa berperan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai zero waste.
Baca juga: 8 Cara Memulai Bisnis Wedding Organizer, Simak!
Jenis Sabun Isi Ulang yang Dijual
Ketika mendengar kata bisnis refill sabun, jangan bayangkan kamu hanya menjual sabun mandi.
Ada banyak jenis sabun yang bisa kamu jual selain sabun mandi. Untuk menjaga kebersihan rumah tangga, ada banyak jenis cairan lain yang bisa dijual.
Selain cairan, kamu juga bisa menjual perlengkapan rumah tangga dalam bentuk bubuk.
Berikut ini daftar sejumlah jenis sabun yang dijual pada bisnis isi ulang perlengkapan rumah.
1. Sabun untuk Kebutuhan Dapur
Bisnis refill sabun kamu bisa memenuhi sejumlah kebutuhan cairan atau bubuk pembersih di dapur.
Mulai dari sabun cuci piring, sabun tangan, cairan pembersih kompor, dan sebagainya. Adapun kamu bisa menjual baking soda yang terbukti ampuh membersihkan peralatan dapur.
2. Sabun untuk Sanitasi Tubuh
Berbagai jenis sabun yang dibutuhkan untuk sanitasi tubuh ada banyak. Mulai dari sabun mandi, sabun tangan, sampo, conditioner, gel rambut, body lotion, scrub, hand sanitizer, dan sebagainya.
Kamu bisa menambahkan variasi lain juga untuk bisnis refill sabun, seperti bath bomb, bath salt, sabun batang, body butter, bedak, dan sebagainya.
Selain variasi jenis sabun, kamu juga bisa menjual sabun yang menyesuaikan dengan kebutuhan kulit, misalnya sabun untuk kulit sensitif, kulit berjerawat, eksim, dan sebagainya.
Baca juga: 5 Ide Usaha Lauk Matang untuk Berbuka Puasa, Mau Coba?
3. Cairan Pembersih Rumah
Ada banyak cairan pembersih rumah yang bisa kamu jual pula untuk melengkapi bisnis refill sabun.
Mulai dari cairan pembersih perabotan, cairan pelembut perabot kulit, cairan pel lantai, pembersih kamar mandi, karbol wangi, desinfektan, dan sebagainya.
4. Laundry
Untuk urusan pakaian, ada banyak jenis pembersih yang dibutuhkan, baik dalam bentuk cairan atau bubuk.
Refill sabun yang bisa kamu jual, seputar detergen cair, detergen bubuk, pewangi, pelembut, pemutih, dan sebagainya.
Baca juga: Tugas dan Fungsi Call Center dalam Perusahaan, Penting!
Itulah sejumlah tips memulai bisnis refill sabun dan jenis-jenis sabun yang bisa kamu jual. Semoga bisa menginspirasi bisnismu!