Bisnis hewan peliharaan memang cukup menjanjikan perkembangannya. Menurut Janice Arenofsky dalam Sage Business Researcher, konsumsi yang berkaitan dengan hewan peliharaan di Amerika Serikat terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Bahkan tidak terdampak resesi ekonomi di tahun 2007-2009. Tren positif tidak hanya terjadi di Amerika, tetapi juga di beberapa negara seperti Tiongkok, India, dan Rusia.
Salah satu yang mendorong peningkatan pesat ini adalah tren “pet parenting”, yaitu kecenderungan pasangan untuk memilih hewan peliharaan ketimbang memiliki anak.
Hewan peliharaan kini bukan hanya sekedar teman, tetapi juga bagian dari keluarga. Di Indonesia sendiri, perkembangannya tampak jelas semenjak pandemi COVID-19 seperti yang dipublikasikan Petfood Industry.
Baca juga: Inilah 9 Ide Usaha Handmade yang Menguntungkan
Peluang Bisnis Hewan Peliharaan yang Etikal
Melihat tren ini, bukan hal aneh bila persaingan di sektor hewan peliharaan semakin ketat. Namun, bukan berarti semuanya mustahil.
Kamu bisa melirik bisnis hewan peliharaan yang beretika sehingga bisa merambah konsumen yang conscious. Berikut beberapa peluang bisnis hewan peliharaan yang dimaksud:
1. Menjadi Ethical Breeder
Jika memutuskan untuk beternak hewan peliharaan, kamu perlu memperhatikan kemaslahatan mereka sebagai makhluk hidup.
Kesehatan dan kualitas hidup mereka harus jadi prioritas. Jangan hanya melihat angka atau kuantitas saja.
Seorang ethical breeder memiliki beberapa peraturan dan disiplin kuat. Misalnya dengan memperhatikan usia hewan sebelum layak diperjualbelikan, memiliki sertifikat atau hasil check up hewan yang didapat dari dokter hewan.
Seorang ethical breeder juga haru menjaga kebersihan kandang atau rumah tinggal hewan peliharaan dan memastikan hewan tidak merasa tertekan secara psikologis selama berada di bawah asuhannya.
2. Menjual Produk Pakan Organik
Peluang bisnis hewan peliharaan lain yang lebih ramah lingkungan adalah menjadi penyalur atau bahkan produsen pakan organik.
Misalnya dengan tidak menggunakan tanaman yang disemprot pestisida, mengandung hormon sintetik, antibiotik kimia, serta perasa dan pewarna buatan.
Makanan seperti ini akan lebih baik untuk hewan dan tentunya lebih ramah lingkungan. Kelemahannya mungkin ada di masa kadaluarsanya yang lebih singkat dibanding makanan pabrikan dengan pengawet. Kadar organik pakan hewan pun beragam, mulai dari 70-100 persen.
3. Menyalurkan Produk Lokal Ketimbang Impor
Cara lain untuk membangun bisnis hewan peliharaan adalah bekerjasama dengan produsen lokal.
Dengan begitu, kamu turut membantu pebisnis lokal sekaligus mengurangi emisi gas yang dihasilkan dari proses transportasi logistik.
Coba cari peluang kerja sama dengan pengrajin di dekatmu atau di kota lain yang masih dalam skala nasional. Ini akan menghemat banyak dana sekaligus mendorong kemajuan produksi dalam negeri.
Baca juga: 7 Tips Membuat Action Plan untuk Bisnis
4. Mengurangi Penggunaan Plastik Semaksimal Mungkin
Plastik memang bahan baku favorit karena sifatnya yang mudah dibentuk, tahan air, dan ringan. Dalam bisnis hewan peliharaan pun, banyak produk yang menggunakan plastik, baik sebagai bahan baku ataupun kemasannya.
Kamu bisa coba membangun bisnis yang lebih ramah lingkungan dengan memprioritaskan penggunaan bahan baku lain yang lebih ramah lingkungan.
Misalnya tawarkan wadah pakan dari keramik atau kayu ketimbang kontainer plastik. Bisa juga kemas pakan dengan kantong kertas yang lebih mudah terurai di alam.
5. Mencoba Bisnis yang Lebih Fokus pada Jasa
Peluang lain yang lebih etikal adalah fokus pada sektor jasa ketimbang produk. Jasa yang berkaitan dengan hewan peliharaan antara lain sebagai berikut:
- Pelatih Hewan Peliharaan
Jasa melatih hewan peliharaan adalah sektor yang cukup menjanjikan. Banyak pemilik hewan pemula yang ingin hewan peliharaan mereka lebih cepat menyesuaikan diri di lingkungan yang baru.
Tentunya untuk bisa menggaet klien, seseorang harus membekali diri dengan sertifikat resmi dan jam terbang yang memadai.
Dengan begitu, kamu pun bisa melakukan pekerjaan dengan lebih terarah, tepat, dan tentunya bisa memberikan informasi yang kredibel.
- Kafe Ramah Hewan
Peluang lainnya bisa kamu coba dengan membuka kafe ramah hewan. Kafe seperti ini mungkin akan lebih cocok dibuka di kota-kota besar yang sebagian populasi warganya memiliki hewan peliharaan.
Kafe ini akan menarik pecinta hewan dan pet parents yang hendak menghabiskan waktu bersama keluarga bulu mereka. Tentunya sediakan juga menu-menu untuk hewan di kafemu.
- Pet Grooming
Pet grooming atau salon khusus hewan peliharaan bisa jadi peluang yang menjanjikan. Tips bisnis hewan peliharaan di bidang ini adalah memiliki space dan perlengkapan yang memadai.
Tentunya diimbangi pula dengan pengetahuan seputar grooming hewan seperti sampo apa yang cocok untuk hewan dengan bulu lebat dan lain sebagainya.
Baca juga: Catat! Begini Ciri-ciri Peluang Usaha yang Baik
Keuntungan Bisnis Hewan Peliharaan
Ada beberapa keuntungan bisnis hewan peliharaan yang mungkin belum kamu sadari. Apa saja?
- Ideal untuk Pecinta Hewan
Bisnis yang ideal untuk para pecinta hewan karena mengoptimasi hobi menjadi sesuatu yang menghasilkan pendapatan.
Pebisnis pet shop yang juga pecinta hewan dan pet parents akan dengan senang hati melakukan riset untuk kemajuan bisnis sekaligus kemaslahatan hewan yang berada di bawah asuhannya.
Mereka juga akan dengan luwes dan berbagi tips dengan pelanggan yang juga sesama pemilik hewan peliharaan.
- Industri yang Stabil dan Cenderung Meningkat
Sektor yang stabil dan menunjukkan kecenderungan kenaikan yang bagus dari tahun ke tahun. Meski tergolong sektor niche, pebisnis biasanya tidak susah mencari pembeli.
Bahkan sekali dapat pembeli, mereka punya potensi menjadi repeat buyer karena kebutuhan hewan peliharaan harus disediakan secara rutin atau berkala.
Baca juga: Catat! Begini Ciri-ciri Peluang Usaha yang Baik
Tips Bisnis Hewan Peliharaan
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk memulai bisnis di sektor ini, yaitu.
- Mulai dari Skala Kecil Dulu
Ketimbang langsung menyewa tempat dan membuat toko luring, ada baiknya kamu memulainya dari platform daring seperti media sosial dan marketplace.
Selain menghemat modal, kamu bisa melakukan tes pasar dulu untuk melihat strategi marketing dan produk mana yang kiranya berhasil.
Setelah angka penjualan mulai meningkat drastis, coba buat toko daring sendiri di mana kamu memiliki kontrol penuh atas segala proses operasional.
Bahkan kamu bisa membuat blog yang bisa meningkatkan brand awareness pada khalayak umum.
- Setelah Jadi Distributor, Coba Rambah Produksi
Banyak yang menyarankan seseorang untuk jadi reseller dulu sebelum akhirnya membuat produk sendiri. Hal ini bisa kamu praktikan dalam bisnis hewan peliharaan.
Silahkan coba untuk membeli produk dari supplier, tetapi secara perlahan eksplorasi kemungkinan untuk membuat produk sendiri. Misal pakan organik atau perlengkapan lain yang kiranya memungkinkan.
- Bangun Branding
Jangan remehkan branding dan digital marketing di era ini. Untuk bisa meningkatkan penjualan, kamu perlu mencari pasar seluas-luasnya.
Bisa mulai kampanye di media sosial untuk menarik orang-orang yang memiliki ketertarikan khusus pada hewan peliharaan. Setelah audiens di dapat, jangan lupa selipkan strategi soft selling di kontenmu.
- Prioritaskan Kualitas Ketimbang Kuantitas
Di zaman serba cepat, memang lebih mudah melihat hasil daripada proses. Hasil yang dimaksud pun tak lain adalah angka-angka seprti volume penjualan, stok yang tersisa, dan profit yang didapat.
Namun, untuk bisa menjalankan bisnis yang sustainable alias bisa bertahan bertahun-tahun, sangat penting untuk memperhatikan kualitas.
Kualitas produk yang ditawarkan misalnya. Apabila kamu seorang breeder, kualitas hidup hewan peliharaan yang diternakkan pun harus jadi prioritas utama.
Baca juga: 5 Karakteristik Bisnis Intrapreneurship yang Perlu Kamu Pahami
Peluang bisnis hewan peliharaan memang terbuka lebar beberapa tahun belakangan.
Namun, ada baiknya kamu melakukan pertimbangan matang serta memprioritaskan minat ketimbang mengikuti tren belaka.