Stock opname erat kaitannya dengan bisnis yang bergerak khususnya di bidang retail. Bisnis tersebut harus memastikan bahwa stock opname tercatat dengan rapi juga akurat.
Mengapa harus sampai demikian? Karena pencatatan tersebut mendatangkan banyak manfaat.
Untuk menjawab rasa penasaran kamu mengenai pengertian dan manfaat stock opname, simak bahasan berikut!
Baca Juga: Perhatikan 8 Cara Packing Barang Kecil yang Aman Berikut Ini
Apa itu Stock Opname?
Secara sederhana, istilah tersebut merupakan sebuah bentuk rangkaian kegiatan perhitungan persediaan stok barang yang masih tersimpan di dalam gudang yang nantinya akan dipasarkan.
Dilansir dari Jurnal Enterpreneur, kegiatan ini melibatkan perhitungan jumlah barang yang tersedia, melakukan pemeriksaan secara langsung, serta melakukan penataan.
Stock opname memudahkan operasional bisnis pada saat suatu produk tertentu dibutuhkan.
Melalui stock opname ini juga pelaku usaha atau bisnis dapat memastikan seluruh proses bisnis dapat dijalankan dengan baik. Khususnya semua hal yang berkaitan dengan persediaan produk yang ditawarkan.
Untuk memastikan seluruhnya berjalan dengan lancar, penentuan posisi produk dalam gudang dengan cara memperkirakan produk apa yang paling sering keluar masuk juga penting dilakukan.
Hal ini dapat membantu pelaku bisnis agar produk tersebut saat perlu dikeluarkan dari gudang, karyawan dapat melakukannya dengan jauh lebih mudah.
Baca Juga: Debit adalah Entri Pembukuan yang Perlu Diterapkan Pebisnis
Tujuan dan Manfaat Stock Opname
Ada beberapa tujuan dan manfaat stock opname yang membuatnya penting dilakukan oleh para pelaku usaha. Berikut beberapa tujuannya:
1. Mengetahui Kesesuaian Jumlah Barang
Tujuan yang pertama adalah untuk mengetahui kesesuaian antara jumlah yang tercatat dalam administrasi pembukuan atau keuangan bisnis dengan situasi riil yang sebenarnya terjadi.
Untuk hal ini, tidak jarang kegiatan stock opname dilakukan sampai dua kali sehari. Misalnya di awal jam operasional dan juga pada saat jam operasional berakhir.
Pelaku usaha perlu untuk memastikan semua yang tercatat dalam pembukuan sudah sesuai dengan jumlah yang memang tersedia di gudang.
Apabila jumlah tersebut tidak sesuai, proses bisnis dapat saja menjadi terganggu.
Misalnya karyawan mengeluarkan produk yang diminta oleh pelanggan, tetapi tidak dapat melakukannya.
Hal ini lantaran sudah tercatat dalam pembukuan bahwa masih ada persediaan, ternyata di gudang barang tersebut sudah tidak ada lagi yang tersisa.
2. Memperkirakan Waktu Memperbarui Stok Persediaan
Contoh kasus sebelumnya juga menjadi skenario yang dapat dihindari dengan stock opname.
Saat jumlah riil diketahui, maka pelaku usaha dapat memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk memperbarui stok persediaan suatu produk.
Baca Juga: 7 Jenis Marketing Channel yang Bisa Bantu Kembangkan Bisnis
3. Memperlihatkan Produk yang Paling Dicari
Tujuan lainnya adalah membantu pelaku usaha mengananlisis produk.
Penghitungan akan membantu pelaku usaha dalam mengetahui produk apa saja yang paling banyak dicari oleh pelanggan dan produk mana yang kurang diminati oleh pelanggan.
Berangkat dari hal tersebut pelaku usaha bisa mempertimbangkan apakah perlu melakukan persediaan ulang untuk suatu produk.
4. Auditing
Tujuan lain yang tidak kalah penting adalah auditing.
Pelaku usaha harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh selisih antara jumlah produk yang ada di dalam gudang dengan yang tercatat dalam pembukuan bisnis untuk keperluan audit.
Pencacatan dengan baik perlu dilakukan agar saat dilakukan audit, khususnya yang dilakukan oleh auditor eksternal, tidak mendapat penilaian buruk hanya karena selisih jumlah persediaan dalam gudang dan pembukuan yang berbeda.
Padahal, kesalahan ini sebenarnya bisa dihindari dengan melakukan kegiatan stock opname yang tertata dan teliti.
Baca juga: Apa Itu Retail? Ini Pengertian dan Karakteristiknya
Cara Melakukan Stock Opname dalam Bisnis
Rangkaian proses penghitungan perlu dilakukan dengan teliti dan akurat, terlebih dengan tujuannya yang banyak dalam memperlancar operasional usaha kamu.
Tahapan stock opname dibagi menjadi tiga tahapan. Berikut tahapannya:
1. Tahap Persiapan Awal
Tahap persiapan tidak jarang dilakukan sebelum proses stock opname itu sendiri dilakukan. Hal ini dibuat untuk memberikan cukup waktu apabila terjadi suatu hambatan.
Dalam tahap persiapan awal ini, pelaku usaha menginformasikan karyawan untuk menyiapkan tanda untuk memudahkan dalam pemisahan produk sesuai dengan kategori yang telah ditentukan sebelumnya.
Selanjutnya, karyawan menata posisi sesuai dengan jenis barangnya, sehingga rangkaian kegiatan berikutnya akan lebih mudah untuk dilakukan.
Setelah semua barang diatur berdasarkan kategori atau jenis barangnya, karyawan dapat pula menempelkan barcode atau penanda lain yang akan mempermudah penghitungan.
Pemisahan barang-barang yang memang tidak akan dihitung juga dapat dilakukan dalam kegiatan stock opname.
2. Tahap Persiapan Akhir
Tahap ini juga dilakukan sebelum pelaksanaan penghitungan itu sendiri. Tahap persiapan akhir umumnya dilakukan saat mendekati hari penghitungan yang telah ditetapkan.
Pelaku usaha dapat menjelaskan proses kegiatan stock opname yang akan dilakukan kepada setiap karyawan yang terlibat.
Hal ini dilakukan untuk memastikan semua orang memahami tugasnya masing-masing saat penghitungan.
Hindari juga pembagian tugas yang saling tumpang tindih antara satu karyawan dengan karyawan lainnya.
Selanjutnya, pelaku usaha dapat memberitahu pihak gudang untuk melengkapi input informasi awal, khususnya yang termasuk dalam proses mutasi barang.
Hal ini berguna agar pada saat stock opname dilakukan.
Hasil penghitungan yang dilakukan pun sudah mencakup data barang yang baru masuk gudang atau keluar dari gudang tepat sehari sebelum pelaksanaan penghitungan.
Selanjutnya, pastikan pihak gudang tidak lagi menerima permintaan untuk memasukkan atau mengeluarkan barang ke maupun dari gudang agar data tidak berubah dan mengalami kerancuan.
3. Penghitungan Stock Opname
Dalam tahap ini, pelaku usaha memastikan kembali bahwa semua transaksi mengenai persediaan barang dalam gudang sudah dimasukkan semua informasinya ke dalam sistem.
Setelah itu buat pedoman cetak data dari sistem. Pedoman ini tidak boleh dipegang oleh karyawan yang menangani persediaan dalam gudang supaya tidak ada kecurangan.
Lakukan penghitungan setiap jumlah barang dengan teliti dalam gudang berdasarkan pedoman yang sudah dicetak sebelumnya.
Kamu perlu mencatat kondisi riil yang bisa saja berbeda dengan catatan dalam pedoman.
Kegiatan ini adalah pokok dari seluruh tahapan, jadi pastikan penghitungan ini dilakukan dengan presisi tanpa ada kesalahan.
Apabila terjadi selisih jumlah dalam proses ini harap kamu biarkan karena memang selisih tersebutlah yang sedang dicari.
Setelahnya, serahkan hasil pencatatan ke bagian keuangan untuk dilakukan penyesuaian apabila terjadi selisih.
Jika terjadi selisih ada indikasi terjadi kecurangan atau kesalahan pencatatan.
Dengan demikian perlu ada tindakan lebih lanjut yang diambil untuk menemukan titik kesalahan yang ada dan memperbaikinya.
Dalam proses audit, langkah ini menjadi signifikan karena akan menentukan nilai audit yang dijalankan oleh tempat usaha kamu.
Baca Juga: Ini 5 Perbedaan Supplier dan Distributor, Jangan Tertukar ya!
Itulah pembahasan lengkap terkait stock Opname beserta dengan manfaatnya. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu!