Meski Tarifnya Naik, Pendapatan Ojol Terus Menurun!

Share this Post

pendapatan ojol
Table of Contents
shopee pilih lokal

Bulan lalu pemerintah resmi menaikkan tarif ojol. Namun ternyata, pendapatan ojol justru makin menurun. Berikut penyebabnya!

Pemerintah belum lama ini menaikkan tarif atas dan tarif bawah ojol berdasarkan pembagian zonasi. Kebijakan tersebut diambil sebagai langkah konservatif seiring naiknya harga BBM.

Tarif ojol dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdiri atas biaya langsung dan biaya tidak langsung.

Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan oleh mitra pengemudi dan sudah termasuk profit mitra pengemudi. Sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya sewa penggunaan aplikasi paling tinggi 20%.

Sayangnya, kenaikan tarif ojol justru tak sebanding dengan pendapatan yang diterima. Ironisnya, pengeluaran ojol justru nyaris sama dengan pemasukannya, sehingga para driver ojol merasa tak diuntungkan sama sekali. Berikut fakta selengkapnya.

Baca Juga: Resmi! Tarif Bus AKAP Naik 30%, Berikut Penyebabnya

Pendapatan Ojol Tak Seindah Dulu

pendapatan ojol
(Foto driver ojol. Sumber: Unsplash.com)

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan mencatat, pendapatan per hari driver ojek online nyaris sama dengan ongkos yang dikeluarkan.

Adapun survei tersebut dilakukan kepada 2.016 responden mitra ojol pada 13-20 September 2022 via media survei online dengan sampling kurang dari 5% di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Rata-rata pendapatan ojol sehari antara Rp50.000-Rp100.000,- sedangkan biaya operasionalnya berada di kisaran Rp50.000-Rp100.000.

Jumlah orderan yang masuk juga turun hampir setengahnya pasca kenaikan tarif baru.

Banyaknya pesanan sebelum pemberlakuan tarif baru 5-10 kali (46,88 persen) dan sesudah pemberlakuan tarif kurang dari 5 kali (55,65 persen).

Artinya, pendapata per bulan driver ojol berada di kisaran kurang dari Rp3,5 juta. Angka ini tentu jauh lebih kecil ketimbang pendapatan ojol pada waktu-waktu sebelumnya.

Kondisi tersebut juga diperparah dengan kenaikan harga BBM yang menjadi biaya operasional utama dari para driver ojol.

Kenaikan harga BBM ini menjadi beban yang cukup memberatkan, pasalnya kenaikan tarif tak sebanding dengan jumlah orderan yang didapat. Alhasil, pemasukan pun tak mampu mengimbangi harga bensin yang sedang naik-naiknya.

Baca Juga: Sah! Tarif Ojek Online Naik Mulai 10 September

Jarang Dapat Bonus dari Perusahaan

Meski Tarifnya Naik, Pendapatan Ojol Terus Menurun!
(Foto pengemudi ojol. Sumber: Unsplash.com)

Pendapatan ojol semakin berkurang juga akibat jarangnya bonus yang diberikan oleh perusahaan. Dalam survei yang sama, kebanyakan pengemudi mengaku jarang mendapat bonus dari aplikator.

Jumlah trip yang didapat dari penumpang juga makin menurun. Padahal, bonus ojol baru didapatkan jika sudah memenuhi jumlah minimal trip tertentu.

Pemberlakuan tarif baru tampaknya membuat sebagian penumpang beralih ke angkutan lain yang lebih murah.

Hal tersebut tentu berdampak langsung terhadap pendapatan ojol saat ini. Apalagi di tengan ancaman resesi global, nampaknya ada lebih banyak orang yang mengurangi pengeluarannya dan mulai meninggalkan transportasi online yang satu ini.

Baca Juga: Efek Domino Kenaikan Harga BBM, Ini 4 Tarif yang Juga Naik

Pendapatan Ojol Habis Untuk Pengeluaran

Meski Tarifnya Naik, Pendapatan Ojol Terus Menurun!
(Foto pengemudi ojol. Sumber: Unsplash.com)

Usai kenaikan harga BBM subsidi, pendapatan ojol makin menurun sebesar 30–50%. Pasalnya, biaya operasional ojol kian meroket terutama pengeluaran untuk membeli BBM.

Kenaikan tarif ojol berdasarkan Kepmenhub No.KP 667 tahun 2022 nyatanya tidak juga memperbaiki nasib para pengemudi ojol.

Pasca terbitnya KP 667 tahun 2022 pihak perusahaan aplikator makin menaikkan nilai potongan biaya aplikasi secara liar jauh di atas regulasi aturan yang telah dibuat oleh pemerintah.

Padahal, berdasarkan riset yang dilakukan oleh Research Institute of Socio-Economic Development (RISED) pada tahun 2019, ada dua manfaat utama dari aturan kenaikan tarif ojol.

Manfaat utama tersebut yaitu peningkatan aspek keselamatan dan sistem suspensi yang lebih adil.

Selain memberikan keadilan, aturan tarif ojol juga membuat mitra pengemudi lebih tenang saat menerima orderan, kemungkinan kecurangan mengecil, dan lebih bisa berkomunikasi dengan aplikator.

Dampak positif keberadaan aturan ojol juga merupakan bentuk kehadiran negara yang memastikan pemenuhan hak mitra pengemudi dan keberlangsungan industri transportasi online.

Meskipun survei tersebut dilakukan pada akhir tahun 2019, nampaknya hingga kini penetapan aturan baru terkait ojol merupakan keharusan demi menjamin hak mitra pengemudi dan pelanggan yang adil dan transparan.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Intip Siasat yang Bisa Diakali Pengusaha

Sayangnya, kenaikan tarif ojol seiring dengan naiknya harga-harga bahan pokok dan BBM. Alhasil, dampak dari kenaikan tarif pun hampir tidak terasa sama sekali.

Itulah beberapa fakta seputar pendapatan ojol yang kini tak seindah dulu.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X