Begini Cara Menghitung Zakat Fitrah Sesuai Syariat Islam

Share this Post

cara menghitung zakat fitrah
Table of Contents
shopee pilih lokal

Ingin memenuhi kewajiban zakat fitrah? Berikut adalah cara menghitung zakat fitrah sesuai hukum syariat yang perlu kamu pahami.

Penting bagi setiap umat Islam untuk memahami cara menghitung zakat fitrah karena zakat ini merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu.

Zakat fitrah menjadi amalan yang sangat penting menjelang Hari Raya Idulfitri di akhir bulan Ramadan.

Setiap muslim perlu memperhatikan dengan cermat bagaimana cara menghitung zakat fitrah karena tidak boleh sembarangan dalam membayar zakat ini.

Hal-hal yang perlu dipahami termasuk besarnya zakat fitrah, waktu pembayarannya, siapa yang wajib membayar dan siapa yang berhak menerimanya, serta pentingnya niat saat membayarnya.

Proses menghitung zakat fitrah memiliki ketentuan khusus yang harus diikuti oleh umat Islam. Berbeda dengan zakat-zakat lainnya, zakat fitrah harus dibayarkan sebelum pelaksanaan Salat Idulfitri.

Zakat fitrah bertujuan untuk menyucikan harta seorang muslim sebelum Hari Raya Lebaran.

Baca Juga: Usaha BBQ, Ketahui Tips Dan Cara Memulainya

Hukum Zakat Fitrah

Begini Cara Menghitung Zakat Fitrah Sesuai Syariat Islam
Foto: Hukum Zakat Fitrah (Al-Azhar Peduli)

Sebelum masuk ke pembahasan cara menghitung zakat fitrah, penting untuk tahu apa hukum zakat fitrah itu sendiri.

Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap muslim yang harus dibayarkan pada akhir bulan Ramadan, sebelum pelaksanaan Salat Idulfitri.

Zakat ini harus dikeluarkan setiap tahun karena bertujuan untuk menyucikan harta, mengingat bahwa dalam setiap harta manusia terdapat hak orang lain.

Zakat fitrah wajib bagi semua muslim, baik laki-laki maupun perempuan, orang merdeka maupun budak, bahkan anak kecil sekalipun. Hal ini didasarkan pada hadis yang disepakati keasliannya oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Rasulullah SAW memerintahkan zakat fitrah sebagai cara untuk membersihkan orang yang berpuasa dari segala perbuatan sia-sia dan perkataan yang buruk, serta sebagai sarana penyediaan makanan bagi orang miskin.

Jika zakat fitrah dibayarkan sebelum Salat Idulfitri, maka zakat tersebut akan diterima, tetapi jika dibayarkan setelah Salat Idulfitri, maka akan dianggap sebagai sedekah biasa.

Dengan demikian, zakat fitrah harus dikeluarkan selama bulan Ramadan, paling lambat sebelum pelaksanaan Salat Idulfitri.

Jika melewati batas waktu tersebut, pembayaran tersebut tidak akan dianggap sebagai zakat fitrah, melainkan hanya sebagai sedekah biasa, sesuai dengan petunjuk yang disampaikan dalam hadis Rasulullah SAW.

“Barangsiapa yang menunaikan zakat fitrah sebelum shalat Id maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah sholat Id maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.” (HR. Abu Daud).

Baca Juga: 4 Cara Mulai Bisnis Warteg Modern, Omzetnya Puluhan Juta!

Syarat Zakat Fitrah

Begini Cara Menghitung Zakat Fitrah Sesuai Syariat Islam
Foto: Syarat Zakat Fitrah (Dompet Dhuafa)

Sebagai bagian dari kewajiban ibadah, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh para pemberi zakat atau muzakki.

Tujuannya adalah agar zakat yang mereka lakukan dianggap sah dan manfaatnya dapat dirasakan oleh para penerima zakat.

Penting untuk memahami dan mengamalkan syarat-syarat ini dengan baik. Berikut adalah syarat-syarat zakat fitrah yang wajib dipenuhi:

  1. Beragama Islam dan merdeka: Para pemberi zakat haruslah muslim dan memiliki status kebebasan atau tidak terikat dalam perbudakan.
  2. Menunaikan zakat fitrah di antara bulan Ramadan dan Syawal, meskipun hanya sesaat.
  3. Memiliki harta lebih dari kebutuhan sehari-hari untuk dirinya sendiri dan keluarganya pada hari raya dan malamnya.

Selain itu, terdapat juga ketentuan di mana zakat fitrah tidak wajib dibayar, yaitu:

  1. Orang yang meninggal sebelum terbenam matahari pada akhir Ramadan.
  2. Anak yang lahir setelah terbenam matahari pada akhir Ramadan.
  3. Orang yang baru memeluk agama Islam setelah terbenam matahari pada akhir Ramadan.
  4. Tanggungan istri yang baru dinikahi setelah terbenam matahari pada akhir Ramadan.

Dengan demikian, penting bagi para pemberi zakat atau muzakki untuk memiliki pengelolaan keuangan yang baik, sehingga mereka memiliki harta lebih dari kebutuhan sehari-hari dan dapat memenuhi kewajiban zakat fitrah dengan tepat waktu.

Baca Juga: 13 Minuman Khas Indonesia Untuk Ide Jualan, Berani Coba?

Cara Menghitung Zakat Fitrah

Begini Cara Menghitung Zakat Fitrah Sesuai Syariat Islam
Foto: Cara Menghitung Zakat Fitrah (Freepik.com)

Zakat fitrah umumnya dibayarkan dalam dua bentuk, yaitu uang dan makanan pokok yang biasanya dikonsumsi oleh masyarakat di daerah penerima, seperti beras.

Di Indonesia, beras sering digunakan sebagai patokan untuk zakat fitrah, dengan standar umum “beras 2,5 kilogram”.

Namun, penting untuk dicatat bahwa beras bukanlah satu-satunya pilihan makanan pokok yang dapat digunakan untuk membayar zakat fitrah.

Kamu dapat menyesuaikannya dengan jenis makanan pokok yang umum dikonsumsi di daerah tertentu, seperti sagu, ubi, atau singkong.

Cara menghitung zakat fitrah dalam bentuk uang juga dapat disesuaikan dengan nilai makanan pokok seberat 2,5 kilogram. Namun, nilai zakat uang biasanya bervariasi di setiap wilayah.

Untuk menghitungnya secara akurat, kamu dapat memeriksa patokan nilai zakat uang yang ditetapkan oleh badan amil zakat setempat.

Perhitungan Zakat Fitrah dengan Uang

Secara ideal, cara menghitung zakat fitrah yang berbentuk uang, kamu perlu menyesuaikan dengan harga bahan pokok terkini di daerahmu.

Selain itu, jenis bahan pokok yang digunakan juga harus disesuaikan agar lebih sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Misalnya, jika makanan pokok di daerahmu adalah singkong atau jagung, pastikan kamu mengetahui kisaran harga setempat untuk produk tersebut.

Untuk menemukan patokan nilai zakat fitrah berupa uang, kamu bisa menghubungi Badan Amil Zakat Nasional setempat.

Sebagai contoh, berdasarkan Surat Keputusan BAZNAS 07/2023, nilai standar zakat fitrah berupa uang di DKI Jakarta adalah Rp45.000 per orang.

Ketika membayar zakat untuk satu keluarga, pastikan juga kamu menghitung jumlah orang dalam keluarga tersebut.

Contoh Ilustrasi:

Misalkan kamu hendak membayar zakat fitrah kepada keluarga fakir dan miskin yang terdiri dari empat orang. Harga rata-rata beras di daerahmu adalah Rp75.000. Maka, rumusnya adalah sebagai berikut:

2,5 (kg) x Rp75.000 = Rp187.500 Rp187.5000 x 4 (orang) = Rp750.000

Dalam contoh ini, kamu dapat melihat bahwa jika ingin membayar zakat fitrah dengan menggunakan uang, perhitungannya cukup sederhana dan mudah dimengerti.

Pastikan zakatmu sampai ke pihak yang benar dan sesuai dengan ketentuan agama, ya.

Baca Juga: Harga Beras Hari Ini Cenderung Stabil, Cek Wilayahmu!

Perhitungan Zakat Fitrah dengan Beras

Jika kamu ingin membayar zakat fitrah dengan beras, patokan yang ditetapkan oleh Badan Amil Zakat Nasional adalah 2,5 kilogram dari bahan makanan pokok yang umum dikonsumsi.

Oleh karena itu, 2,5 kilogram beras merupakan jumlah standar yang dapat kamu sumbangkan untuk zakat.

Seperti yang telah dijelaskan, kamu memiliki opsi untuk mengganti beras dengan bahan makanan pokok lain seperti singkong, jagung, atau ubi.

Hal yang penting adalah menyesuaikan dengan jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh calon penerima zakat, atau yang umum di daerah tersebut.

Dalam menghitung zakat fitrah dengan bahan makanan, kamu juga perlu memperhitungkan jumlah calon penerima. Setiap penerima akan menerima 2,5 kilogram beras atau makanan pokok lainnya.

Sebagai contoh, jika kamu ingin memberikan zakat kepada keluarga yang terdiri dari empat orang, maka zakat fitrah yang diberikan adalah 2,5 x 4 = 10 kilogram beras.

Dengan demikian, kamu dapat melihat bahwa perhitungan zakat fitrah dengan bahan makanan juga melibatkan jumlah penerima zakat untuk memastikan distribusi zakat yang tepat dan sesuai dengan ketentuan agama.

Baca Juga: 5 Tips Memulai Bisnis Baju Muslim Syar’i, Catat Ya!

Golongan yang Berhak Menerima Zakat Fitrah

Begini Cara Menghitung Zakat Fitrah Sesuai Syariat Islam
Foto: Cara Menghitung Zakat Fitrah (Freepik.com)

Golongan yang memenuhi syarat untuk menerima zakat fitrah juga dikenal sebagai mustahiq, yang dijelaskan secara tegas dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60.

Dalam ayat tersebut, Allah SWT menyebutkan orang-orang yang berhak menerima zakat fitrah, yaitu:

  1. Orang fakir: Mereka yang tidak memiliki harta atau penghasilan yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
  2. Orang miskin: Golongan ini memiliki sedikit harta, namun tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
  3. Pengurus zakat atau amil: Mereka yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan zakat kepada yang berhak menerimanya.
  4. Mualaf: Orang-orang yang baru memeluk agama Islam dan membutuhkan dukungan untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan baru mereka.
  5. Budak: Mereka yang terikat oleh perbudakan dan membutuhkan bantuan untuk membebaskan diri dari kondisi tersebut.
  6. Orang yang terlilit hutang: Mereka yang terjerat dalam utang dan kesulitan untuk melunasinya.
  7. Orang yang berjuang di jalan Allah: Individu yang aktif dalam memperjuangkan agama Islam dan memerlukan dukungan finansial untuk kegiatan dakwah dan jihad.
  8. Orang yang melakukan perjalanan jauh: Mereka yang sedang melakukan perjalanan jauh, asal perjalanannya bukan untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama.

Cara membayar zakat fitrah bisa dilakukan dengan mengunjungi orang-orang yang berhak menerimanya secara langsung, atau dengan memberikannya kepada amil zakat.

Biasanya, di masjid-masjid tersedia amil zakat yang bertugas menerima zakat fitrah khususnya pada akhir bulan Ramadan menjelang Hari Raya Idulfitri.

Baca Juga: Ide Bisnis Kuliner Modal 10 Juta Paling Menguntungkan

Itu tadi penjelasan lengkap mengenai cara menghitung zakat fitrah.

Untuk memastikan kewajiban zakat kamu terpenuhi dengan baik, penting untuk memahami dengan benar cara menghitung zakat yang tepat.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X