Cara Menghitung Dividen, Kamu Wajib Tahu!

Share this Post

cara menghitung dividen
Table of Contents
shopee pilih lokal

Istilah dividen sangat erat kaitannya dengan investasi, terutama jenis investasi saham. Jadi, bagi kamu yang tertarik berinvestasi, kamu harus tahu bagaimana cara menghitung dividen itu sendiri.

Karena pembagian dividen adalah momen yang dinantikan oleh para investor. Kenapa bisa demikian? Untuk mengetahui hal tersebut tentu saja kamu harus paham dulu apa itu dividen.

Nah, sebelum kita masuk ke pembahasan cara menghitung dividen, ada baiknya kita pahami dulu bersama pengertian dari dividen itu sendiri.

Baca Juga: Wajib Tahu 5 Tips Ampuh Bisnis Saham, Dijamin Cuan!

Apa itu Dividen?

cara menghitung dividen
Foto: Unsplash.com

Diveden adalah distribusi pendapatan perusahaan yang diputuskan dan dikelola oleh direksi perusahaan kepada para pemegang saham.

Ini yang menjadi jawaban kenapa para investor menantikan pembagian dividen. Biasanya, jadwal pembagian dividen telah diatur oleh direksi perusahaan.

Dividen ini dianggap sebagai ucapan terima kasih dan dedikasi dari perusahaan terhadap pemegang saham karena telah mempercayakan dananya untuk kepentingan operasional perusahaan.

Umumnya, dividen akan dibagikan dalam bentuk uang (dividen tunai), tapi tidak jarang ada juga perusahaan yang memberikan dividen dalam bentuk lembaran saham (dividen saham).

Ada beberapa faktor yang membuat perusahaan membangikan dividen kepada investor atau pemegang saham.

Apakah perusahaan memberikan dividen atau tidak itu ditentukan oleh faktor laba bersih perusahaan, DPR (dividend payout ratio) dan jumlah saham yang beredar di pasar saham.

Tiga faktor tersebut juga merupakan kunci dalam cara menghitung dividen, ditambah dengan pertimbangan lainnya yang tidak kalah penting.

Direksi perusahaan bersama dengan pemegang saham akan membahas terkait dividen dalam sebuah momen yang dikenal dengan nama RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

Dalam pertemuan tersebut, cara menghitung dividen akan dibahas bersama dengan pembahasan keputusan penting lainnya. Termasuk penentuan investor yang berhak menerima saham.

Agar investor menerima dividen, investor tersebut harus masuk dan tercatat dalam Daftar Pemegang Saham.

Biasanya, terdapat periode waktu yang dikenal dengan cum date, yang merupakan batas waktu pembagian dividen.

Jika ada investor yang membeli saham perusahaan di luar waktu cum date, investor tersebut tidak berhak menerima dividen saat proses pembagian dividen tiba.

Baca Juga: Ini Perbedaan Startup dan Unicorn yang Perlu Kamu Ketahui

Cara Menghitung Dividen

Cara Menghitung Dividen, Kamu Wajib Tahu!
Foto: Unsplash.com

Umumnya, ada beberapa cara menghitung dividen. Berikut ini penjelasan lengkapnya:

1. Dividend Payout Ratio (DPR)

Cara menghitung dividen yang pertama adalah dividend payout ratio (DPR), yaitu perhitungan dividen berdasarkan rasio yang merujuk pada seberapa besar laba perusahaan yang dibagi menjadi dividen kepada investor dan pemegang saham.

Contohnya, Perusahaan A mendapatkan laba bersih senilai Rp 1 miliar, lalu perusahaan tersebut menetapkan akan membagi 50% dari total laba bersih sebagai dividen.

Maka dari itu, Perusahaan A akan membagikan Rp500 juta kepada investor sebagai dividen. Jumlah resmi dividen yang diterima tentu saja berdasarkan jumlah investasi dari investor itu sendiri.

Di titik ini, perusahaan akan melakukan perhitungan lebih rinci lagi.

2. Dividend per Share (DPS)

Cara menghitung dividen kedua adalah dividend per share (DPS), kamu dapat memaknai cara menghitung ini sebagai dividen perlembar saham.

Dilansir dari Corporate Finance Institute, dalam perhitungan ini, perusahaan akan menghitung nilai dividen berdasarkan jumlah total saham yang beredar.

Jika Perusahaan A memutuskan untuk membagi dividen dengan total Rp 500 juta, sementara jumlah saham perusahaan yang beredar Rp 2 juta per lembar, maka DPS yang akan diterima pemegang saham adalah Rp 500 juta/2 juta = Rp 250 per lembar saham.

3. Dividend Yield

Cara menghitung dividen terakhir adalah Dividend Yield yang merupakan perhitungan saham yang berdasarkan pada harga saham yang beredar.

Sebagai contoh agar kamu lebih mudah memahaminya; Perusahaan A membagikan saham dengan angka Rp 250/lembar saham.

Harga saham Perusahaan A pada saat cum date adalah Rp 5000, maka perhitungan dividend yield adalah 250/5.000×100%=5%. Maka angka 5% tersebut yang akan dibagikan sebagai dividen.

Baca Juga: 7 Tips Membuat Action Plan untuk Bisnis

Tanggal Penting Pembagian Dividen

cara menghitung dividen
Foto: Unsplash.com

Setelah mengetahui cara menghitung dividen, kamu juga harus tahu istilah penting terkait tanggal pembagian dividen.

Selain cum date yang sudah dijelaskan sebelumnya, terdapat beberapa istilah lain yang merujuk pada tanggal penting pembagian dividen. Berikut penjelasannya:

1. Tanggal Pengumuman

Pada tanggal penting ini perusahaan telah menyelesaikan penghitungan dividen dan siap mengumumnkan pembagian dividen pada pemegang saham.

Dalam pengumuman ini, perusahaan juga akan menyebutkan nilai dividen yang akan diterima oleh investor setiap lembar sahamnya. Ini merupakan tanggal yang ditunggu-tunggu oleh investor tentunya.

2. Cum Date/Cum Dividen

Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, cum date atau cum dividen adalah tanggal terakhir bagi para investor yang ingin membeli saham agar masuk daftar penerima dividen.

Singkatnya, investor yang berhak menerima dividen adalah mereka yang telah membeli saham paling lambat pada tanggal terakhir yang tercantum dalam cum date.

Pada titik ini, perusahaan akan mengumumkan kapan cum date atau berakhir tanggal untuk para investor membeli saham dari perusahaan itu sendiri.

Oleh karena itu, kamu perlu mencatat dengan baik kapan tanggal cum date yang telah dikeluarkan perusahaan. Ini agar kamu masuk dalam daftar pembagian dividen.

Baca Juga: Cara Daftar UMKM Online Mudah, Yuk Siapkan Persyaratannya!

3. Ex Date/Ex Dividen

Ex date atau ex dividen adalah satu hari setelah cum date berakhir. Ini merupakan hari pertama setelah penjualan saham yang tidak terkait dengan pembagian dividen.

Ketika ada investor yang melakukan pembelian saham pada masa ex date, maka investor tersebut tidak berhak menerima dividen saat pembagian saham berlangsung.

4. Recording Date

Tanggal pencatatan atau recording date merupakan hari saat perusahaan mencatat siapa saja investor yang berhak menerima dividen.

Investor yang membeli saham hingga cum date adalah mereka yang akan masuk dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dan tentu saja berhak menerima dividen sejumlah yang ditentukan.

5. Payment Date

Tanggal ini merupakan hal yang paling dinantikan oleh para investor dan pemegang saham, karena pada payment date perusahaan akan membagikan dividen sesuai porsi saham yang dimiliki oleh investor.

Biasanya payment date terjadi setelah 10 hari dividen berlalu. Dividen yang dibagikan pada investor bisa dalam dua bentuk, dividen tunai dan dividen lembar saham.

Jika perusahaan memutuskan akan membagikan dividen dalam bentuk uang, investor akan menerima langsung dividen dan masuk ke rekeningnya, tentunya setelah dipotong pajak penghasilan sebesar 10%.

Baca Juga: Angel Investor pada Bisnis Startup, Apa Itu?

Nah, itulah bagaimana cara menghitung dividen beserta dengan tanggal penting pembagian dividen.

Bagi kamu yang akan terjun ke dunia investasi, mengetahui cara menghitung dividen adalah langkah paling awal yang perlu kamu pahami.

Semoga artikel ini membantu kamu untuk lebih mudah memahaminya, ya!

Guna memilih jenis investasi yang tepat untukmu, tonton video berikut yuk!

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X