Istilah angel investor kerap kali ditemui dalam perusahaan startup.
Mari simak penjelasan lengkap mengenai “investor malaikat” yang satu ini.
Dilansir dari Investopedia, angel investor merupakan individu dengan kekayaan bersih tinggi yang memberikan dukungan keuangan untuk perusahaan startup atau bisnis kecil dengan imbalan ekuitas kepemilikan di perusahaan.
Sering kali, angel investor ini ditemukan di antara keluarga dan teman sesama pengusaha.
Dana yang diberikan oleh investor malaikat dapat berupa investasi satu kali untuk membantu perusahaan melalui tahap awal yang sulit.
Oleh sebab itu, investor yang satu ini disebut sebagai malaikat karena mereka memiliki keberanian berinvestasi yang cukup tinggi, yakni pada tahap awal di mana perusahaan startup masih benar-benar memulai usaha.
Tahap awal dinilai sebagai waktu yang paling berisiko mengalami kegagalan.
Sebagaimana yang dikutip dari laman the balance, sekitar 20% startup akan gagal dalam tahun pertama, dan sekitar 50% akan gagal dalam 5 tahun.
Setelah 6 tahun, hanya 40% dari usaha baru tersebut yang akan terus beroperasi.
Baca Juga: Contoh Profil Perusahaan yang Ampuh untuk Menarik Investor
Sejarah Angel Investor
Sebelum membahas lebih jauh tentang investor malaikat, tak ada salahnya bagi kamu untuk mengetahui sejarah singkatnya.
Istilah “malaikat” berasal dari Teater Broadway. Tepatnya pada saat orang kaya memberikan uang untuk mendorong produksi teater tersebut.
Sementara itu, istilah “investor malaikat” pertama kali digunakan oleh William Wetzel dari Universitas New Hampshire, pendiri Center for Venture Research setelah menyelesaikan studi tentang bagaimana pengusaha mengumpulkan modal.
Istilah investor malaikat ini digunakan untuk menggambarkan para investor yang memberikan modal awal untuk membantu pendanaan bisnis startup.
Baca Juga: Pitch Deck: Pengertian, Tujuan, dan Cara Membuatnya
Cara Kerja Angel Investor
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Forbes, investor malaikat bekerja dengan cara terlibat dalam tahap awal sebuah perusahaan, tepatnya pada fase pendanaan “seed“.
Itu bisa berarti investor malaikat melakukan investasi ketika perusahaan hanya ada sebagai sebuah ide, atau bisa juga ketika sebuah perusahaan sudah berdiri dan berjalan.
Investor malaikat datang setelah perusahaan startup mendapatkan pendanaan awal, tetapi biasanya sebelum perusahaan tersebut membutuhkan investasi yang lebih besar dari perusahaan modal ventura.
Investasi mereka diperlukan untuk menumbuhkan perusahaan pada tahap perkembangan kritis (yang biasanya pada awal usaha).
Investor malaikat biasanya tidak mengakuisisi lebih dari 25% saham di sebuah perusahaan. Kepemilikan tertinggi tetap berada di tangan pemilik usaha.
Dalam praktiknya, investor malaikat terhubung dengan perusahaan muda yang sedang berkembang dari mulut ke mulut, melalui seminar atau konvensi bisnis dan industri.
Bisa juga melalui referensi dari organisasi investasi profesional, dari forum bisnis online atau melalui acara lokal, seperti pertemuan kamar dagang.
Jika ada kepentingan yang sama, investor malaikat akan melakukan uji tuntas pada perusahaan muda tersebut.
Dengan berbicara pada para pendiri, meninjau dokumen investasi bisnis, dan mengukur industri yang menjadi fokus perusahaan.
Setelah kedua belah pihak menyetujuinya, kesepakatan dalam bentuk lisan dan kontrak atau perjanjian pun bisa dibuat.
Kesepakatan tersebut dapat berisi persyaratan investasi, pembayaran atau persentase ekuitas, hak dan perlindungan investor, parameter tata kelola dan kontrol investor malaikat terhadap perusahaan yang menerima dana.
Setelah kontrak selesai dibuat, perlu dibuat juga perjanjian hukum yang sah untuk ditandatangani.
Kemudian, kesepakatan ditutup secara resmi dan dana investasi dapat dikeluarkan untuk digunakan oleh perusahaan.
Baca Juga: 8 Keuntungan Venture Capital Bagi Startup, Sudah Tahu?
Kelebihan Angel Investor bagi Startup
Tentu saja, kehadiran investor malaikat dalam bisnis startup membawa angin segar untuk menambah modal selama operasional.
Investor yang satu ini dapat memberikan pembiayaan usaha kecil.
Perusahaan startup yang memeroleh dana dari investor malaikat memiliki risiko yang lebih kecil jika dibandingkan dengan mendapat modal dari pinjaman.
Modal yang diperoleh dari investor tidak perlu dibayarkan kembali oleh perusahaan.
Namun sebagai gantinya, perusahaan perlu menyiapkan ekuitas sebagai pengembalian atas investasi yang diberikan.
Tidak hanya mendapatkan modal tambahan untuk usaha, investor malaikat juga bisanya merupakan seorang profesional yang dapat memberikan bimbingan pada perusahaan startup.
Dengan pembelajaran yang diberikan berdasarkan pengalaman dari investor malaikat itu tadi, sebuah startup bisa berkembang lebih baik lagi.
Hal ini karena investor termotivasi untuk membuat perusahaan terus berkembang.
Penelitian yang dikutip dari Indeed menunjukkan bahwa, startup yang didukung oleh investor malaikat ini cenderung memiliki pertumbuhan yang substansial, mengalami tingkat pengembalian yang lebih besar, dan kemampuan bertahan dalam bisnis untuk jangka waktu yang lebih lama.
Berbagai keuntungan lain yang bisa startup dapatkan yakni:
- Meningkatkan kredibilitas perusahaan karena memiliki kaitan dengan investor malaikat.
- Memiliki lebih banyak jaringan untuk menemukan calon pelanggan maupun calon tenaga kerja.
- Memudahkan perusahaan untuk mengetahui informasi terkait investor lain, akuntan, pencara, dan sosok profesional lainnya yang dibutuhkan dalam bisnis.
Baca Juga: Ketahui 7 Jenis Pinjaman Modal Usaha dan Tips Memilihnya
Kekurangan Angel Investor bagi Startup
Meski bisa memberikan berbagai keuntungan, investor malaikat yang membantu pendanaan perusahan startup ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Salah satu hal yang dapat membuat angel investor berisiko bagi startup, yakni perusahaan mungkin akan kehilangan ekuitas yang mereka miliki.
Tak sedikit dari pemilik bisnis yang memberikan antara 10% dan 50% dari startup mereka sebagai bentuk imbalan pendanaan.
Bahkan, investor malaikat juga bisa mengharapkan pengembalian yang substansial atas investasi mereka. Terkadang, nilainya sama dengan 10 kali investasi awal mereka dalam 5 sampai 7 tahun pertama.
Tentu saja, hal ini bisa terasa sangat membebankan bagi pemilik usaha maupun tenaga kerja yang ada di dalamnya. Apalagi, jika perusahaan mereka baru dirintis.
Oleh sebab itu, selalu lakukan evaluasi terlebih dahulu apakah bisnis kamu dapat tumbuh pada tingkat yang diharapkan investor.
Tetapkan juga ekspektasi untuk pertumbuhan kepada investor sebelum menerima pendanaan apapun.
Selain itu, perusahaan startup juga terancam kehilangan kendali atas usaha mereka.
Misalnya, dengan menggantikan beberapa karyawan kamu dengan orang lain dari pihak mereka karena dianggap tidak profesional.
Baca Juga: 10 Peran Inkubator Bisnis Bagi Startup, Tertarik Mencobanya?
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Angel Investor
Mengutip Indeed, ada beberapa hal penting lain yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan startup sebelum menerima bantuan dari angel investor.
Salah satunya, memahami dengan jelas tentang jenis pendanaan apa yang diberikan oleh investor sebelum perusahaan membuat kesepakatan dengan mereka.
Teliti lagi apa yang akan diberikan oleh investor di luar pendanaan dalam bentuk uang.
Misalnya, harapan untuk bertindak sebagai mentor, berperan aktif sebagai manajer, atau menjabat sebagai dewan direksi perusahaan.
Sebelum menandatangani kontrak perjanjian dengan investor, pelajari dahulu cara kerjanya.
Kemudian, jika kamu siap untuk memberikan peran kepada investor, jelaskan dahulu masing-masing peran tenaga kerja yang sudah ada di dalamnya.
Cara ini bisa meminimalisir terjadinya konflik di masa depan karena pandangan pemilik usaha dengan investor dapat berbeda dalam banyak hal.
Baca Juga: Apa Itu Hustler, Hipster, dan Hacker? Ini Fungsinya dalam Startup
Nah, itu tadi informasi seputar angel investor dalam bisnis startup.