Buka usaha pengepul barang bekas, bisa jadi emas! Bagaimana bisa?
Meski terkesan kumuh dan kotor, barang bekas punya nilai jual tinggi. Malah, ada banyak kisah sukses usaha pengepul barang bekas (rongsok) yang kaya raya.
Daya beli masyarakat yang tinggi, membuat permintaan terhadap barang juga tinggi. Makin sering orang belanja barang, menimbulkan masalah baru, yaitu barang-barang tidak terpakai.
Masalah baru tersebut rupanya bisa jadi peluang, yaitu memulai usaha pengepul barang bekas. Barang bekas atau rongsokan tidak lagi identik dengan sesuatu yang kotor.
Nyatanya banyak orang yang hidup dari barang bekas. Bahkan kehidupannya berkecukupan dari menjual barang bekas.
Menarik, bukan? Dari barang bekas yang dianggap sebelah mata, berpotensi mendatangkan cuan.
Barang bekas punya konsumen tersendiri. Barang bekas yang masih layak pakai banyak diincar oleh konsumen pribadi.
Kertas, plastik, botol bekas, dan barang lain bisa disetorkan ke pabrik untuk didaur ulang. Pengepul adalah perantara antara pemulung dan pembeli.
Ya, bisnis pengepul barang bekas memang melibatkan pemulung. Merekalah yang bekerja di lapangan untuk mendapatkan barang bekas layak jual.
Barang yang diambil oleh pemulung kemudian disetorkan ke pengepul. Nah, dari pengepul inilah yang kemudian dikumpulkan dan dijual ke pembeli.
Pembelinya beragam. Buku bekas bisa dijual ke lapak buku bekas, kertas bisa diolah kembali menjadi kertas baru atau barang kerajinan lainnya.
Botol plastik bisa dilebur dan diolah kembali menjadi barang-barang perabot plastik seperti meja, kursi, dan lain-lain.
Kamu tertarik untuk memulai usaha pengepul barang bekas (rongsok)? Jika iya, simak ulasannya berikut ini, ya!
Baca Juga: Tips Membangun Usaha Konveksi, Apa yang Harus Disiapkan?
Cara Memulai Usaha Pengepul Barang Bekas (Rongsok)
Usaha pengepul barang bekas (rongsok) bisa dibilang unik. Dikutip dari Chron, toko barang bekas adalah ruang yang unik dan menyenangkan.
Usaha tersebut berpotensi untuk menghasilkan pendapatan yang solid dan menarik. Jika kamu ingin memulai usaha barang bekas, artinya kamu harus terjun langsung dan menghabiskan banyak waktu dalam prosesnya.
Termasuk bagaimana cara menyimpan barang dalam jumlah besar, mendapatkan pelanggan, dan tentu saja mempromosikan usaha pengepul barang bekas (rongsok).
Ketika memulai usaha, jangan pernah ada kata “coba-coba”. Sebab, dalam pelaksanaannya kamu cenderung tidak serius karena hanya “coba-coba”.
Dalam usaha barang bekas ada tiga “profesi” yang dikenal.
Pertama, pemilik rongsok, yaitu orang yang memiliki barang bekas. Bisa dibilang peran inilah yang mencari barang dan tangan pertama untuk disetorkan ke pengepul.
Kedua, pengumpul rongsok. Nah, biasanya mereka akan berkeliling ke rumah-rumah untuk mendapatkan barang bekas.
Si pemilik rumah bisa menjual barang bekas miliknya. Namun ada juga yang memberikan secara cuma-cuma.
Pengumpul rongsok ini disebut juga pemulung. Sebab, ada yang bekerja berkeliling mencari barang bekas di tempat sampah dan lain-lain.
Selanjutnya adalah pengepul.
Mereka inilah yang mengumpulkan barang bekas dari pemilik rongsok atau tangan pertama dan pengumpul rongsok.
Dari gambaran di atas kamu mungkin sudah paham, profesi mana yang punya penghasilan tinggi.
Jika kamu fokus sebagai pengepul barang bekas, berikut ini cara memulai usaha pengepul barang bekas (rongsok).
1. Belajar dari Pendahulu
Jika kamu buta sama sekali dengan barang rongsok, sebelum memulai usaha pengepul barang bekas (rongsok) sebaiknya belajar terlebih dahulu.
Kamu bisa belajar pada mentor, yang tidak lain adalah pengusaha rongsok yang sudah malang melintang jadi pengepul.
Kamu bisa belajar bagaimana cara mendapatkan barang, konsumen, dan cara bernegosiasi dengan calon pembeli.
2. Memilah Jenis Barang
Kamu wajib tahu caranya membedakan dan memilih jenis barang bekas. Barang yang sudah dipilah berdasarkan jenisnya akan lebih mudah dijual.
Ada dua jenis barang bekas yang dikenal. Pertama barang bekas layak pakai seperti tas, pakaian, kerudung, buku bekas, rongsok elektronik, dan lain-lain.
Kedua barang bekas yang siap didaur ulang. Misalnya kardus bekas, botol bekas, plastik, besi bekas, kaleng, dan lain-lain.
Setelah dipisahkan berdasarkan kategorinya, tugasmu selanjutnya adalah membersihkan barang bekas tersebut.
Pabrik pengolahan plastik atau daur ulang bahan lainnya menginginkan barang bekas yang bersih, sehingga pengolahannya lebih mudah.
Jangan lupa kelompokkan plastik berdasarkan jenis. Selain lebih rapi juga lebih menarik minat konsumen untuk membeli barang bekas.
3. Menyiapkan Tempat Penampungan
Memulai usaha pengepul barang bekas (rongsok), artinya kamu harus menyediakan tempat yang luas.
Tentunya tempat tersebut digunakan untuk menampung barang bekas atau rongsokan sebelum diangkut pembeli.
Tempat penampungan tersebut harus luas dan mudah diakses. Halaman gudang bisa digunakan kendaraan pick up atau truk untuk mengangkut barang.
Baca Juga: 7 Contoh Blog Bisnis Profesional untuk Meningkatkan Kredibilitas Usaha
4. Mencari Rekanan
Agar usaha pengepul barang bekas (rongsok) berjalan lancar, mulailah mencari rekanan, yaitu pemulung dan calon pembeli.
Kamu juga harus mengetahui harga pasaran barang yang dijual. Jika kamu tahu harga pasaran akan lebih mudah bernegosiasi dengan pemulung atau pembeli.
5. Promosi
Usaha pengepul barang bekas (rongsok) memerlukan promosi juga, lho. Kamu bisa mempromosikan usaha ini ke orang-orang terdekat.
Misal teman, saudara, keluarga, dan lain-lain.
Malah, kamu bisa mendaftarkan usahamu ke Google Business Profile agar mudah ditemukan di Google Map.
Kamu bisa menyertakan nomor telepon agar dapat dihubungi oleh orang yang hendak membuang barang atau perabot bekas dalam jumlah besar.
6. Jalankan Seperti Bisnis Modern
Kendati kamu membuka usaha pengepul barang bekas (rongsok) bukan berarti dijalankan dengan strategi kelas dua.
Dikutip dari Small Biz Trends, konsumen akan mengharapkan kamu menggunakan teknologi secara efektif. Kepuasan pelanggan adalah nomor satu.
Kamu bisa menggunakan media sosial untuk promosi. Transaksi bisa dilakukan melalui online, konsumen tidak harus datang langsung ke gudangmu.
Jangan lupa usahakan lokasi yang bersih dan cukup penerangan, meski barang yang kamu jual adalah rongsokan.
Baca Juga: Mencicipi Gurihnya Keuntungan Usaha Seblak, Ini 7 Tipsnya
Modal Usaha Pengepul Barang Bekas (Rongsok)
Ketika memulai usaha pengepul barang bekas, kamu bisa mulai dari pengumpul barang terlebih dahulu.
Modalnya bisa dibilang sangat ringan. Berapa pun modal yang kamu punya, bisa dipakai untuk memulai usaha.
Misalnya kamu memiliki uang Rp3 juta. Nah, uang tersebut bisa digunakan untuk membeli barang bekas dari pemulung.
Kemudian, kamu menjualnya ke pengepul yang lebih besar.
Untuk menyimpan barang bekas, diperlukan tempat atau gudang. Jika kamu memiliki tempat, artinya kamu tidak perlu menyewa.
Perincian modalnya adalah sebagai berikut, dengan asumsi kamu harus menyewa tempat:
- Sewa tempat per bulan: Rp1.000.000
- Modal Beli barang bekas: Rp2.000.000
- Timbangan:Rp500.000
- Perlengkapan lain-lain:Rp500.000
- Total modal:Rp4.000.000
Sebagai awalan, kamu bisa menggunakan hitungan tersebut. Biaya membeli pickup, membayar karyawan, dan lain-lain, tentu akan bertambah seiring usaha berkembang.
Baca Juga: 7 Cara Mengatur Keuangan Usaha yang Tepat, Catat!
Bagaimana, ringan bukan modal yang dibutuhkan? Biaya tersebut bisa lebih murah jika kamu memiliki tempat dan tidak perlu menyewa.
Artinya, dana untuk sewa gudang bisa dialihkan untuk membeli barang.
Jika kamu memulai usaha pengepul barang bekas (rongsok) dari nol, kamu bisa menjadi besar.
Bahkan tidak menutup kemungkinan dari modal kecil tersebut bisa menghasilkan keuntungan puluhan jutaan rupiah.
Kamu juga bisa mempekerjakan karyawan yang membantumu menjalankan usaha pengepul barang bekas (rongsok).