Bisnis uang kuno masih jarang diminati, namun siapa sangka, bisnis yang satu ini menjanjikan keuntungan yang tak sedikit.
Bisnis uang kuno atau uang jadul baik koin maupun kertas nampaknya memiliki pasarnya sendiri. Jika bertemu dengan pembeli yang tepat, bisnis ini bisa membuatmu kaya mendadak.
Bisnis yang mempunyai niche market sendiri biasanya memang bisa memberikan keuntungan besar. Menurut Oberlo, niche adalah bagian kecil dari pasar yang lebih besar dan memiliki kebutuhan spesifiknya sendiri yang berbeda dari pasar pada umumnya.
Misalnya, pasar produk susu bayi sangat luas, tetapi ada niche untuk susu bayi anti alergi. Begitu pun dengan bisnis uang kuno yang memiliki target pasar yang sangat spesifik.
Biasanya, uang kuno banyak diburu oleh para kolektor. Uang kuno memang masuk dalam jajaran barang antik nan langka yang disukai oleh orang-orang tertentu. Maka dari itu, jika kamu menemukan kolektor yang tepat, kamu bisa untung bekali lipat.
Ingin tahu analisis bisnis uang kuno? Simak sampai akhir, ya!
Baca Juga: 5 Cara Jual Barang Antik, Bisa Untung Besar!
Peluang Bisnis Uang Kuno
Bisnis uang kuno bisa membuat pemiliknya kaya mendadak. Pasalnya, harga jual uang kuno itu sendiri bisa berkali-kali lipat lebih tinggi dibandingkan nilai mata uangnya.
Satu keping koin jadul atau uang kertas saja bisa dihargai hingga ratusan juta. Pembelinya pun tak main-main, biasanya datang dari pengusaha besar yang hobi mengumpulkan barang antik atau disebut kolektor.
Mereka pun tak main-main merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan uang kuno yang diinginkan. Tak jarang uang kuno ini juga diperjual belikan dalam acara lelang yang harganya bisa jadi makin tinggi.
Mengutip dari berbagai sumber, seorang penjual uang kuno bernama Ahmad Diki Hamdani (25) bisa memperoleh keuntungan hingga Rp 40 juta per bulan dari bisnis uang kuno miliknya.
Sejak 2018, Ahmad sudah memulai bisnis uang kunonya ini. Ia fokus menjual uang kuno rupiah dan menargetkan uang rupiah tahun edar 1990-an.
Harga rata-rata uang rupiah kuno berada di kisaran Rp2.000 – Rp400.00. Ada juga yang harganya sampai jutaan rupiah.
Biasanya, uang kuno ini banyak dicari oleh kolektor dan banyak juga dicari untuk mahar pernikahan. Menariknya, bisnis uang kuno ini juga sudah melebarkan sayapnya hingga ke pasar e-commerce.
Baca Juga: 7 Ide Bisnis Setelah PHK, Nggak Butuh Modal Besar!
Bagaimana Cara Menjual Uang Kuno ke Kolektor?
Menurut pengakuan Ahmad, kebanyakan pembeli uang kuno merupakan kolektor dan orang-orang yang sedang menyiapkan mahar pernikaha. Uang kuno yang sudah tidak dicetak lagi memang memiliki desain yang unik.
Menurut pengakuan Ahmad, harga jual uang kuno sudah terbentuk sejak dulu. Perbedaannya tergantung pada permintaan dan penawaran.
Menjual uang kuno memang gampang-gampang susah, namun jika sudah menemukan pelanggan setia, bisnis uang kuno akan semakin berjaya.
Perlu diketahui, bank tidak menerima layanan jual beli uang kuno. Artinya, kamu perlu jeli dalam melihat peluang pasar.
Agar uang kuno milikmu bisa terjual laris ke kolektor, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Berikut penjelasannya.
1. Identifikasi Jenis Uang
Sebelum menjualnya ke kolektor, pastikan kamu sudah mengidentifikasi jenis uang tersebut. Pastikan juga bagaimana harga jualnya di pasaran, cara merawatnya, lalu pertimbangkan juga apakah masih layak jual atau tidak.
2. Bangun Komunikasi yang Baik
Setiap kali ada calon pembeli yang datang, ajaklah mereka untuk berkomunikasi dengan baik. Cobalah penuhi semua kebutuhan calon pembeli, artinya, kamu perlu memahami betul seluk beluk uang kuno yang kamu jual.
Ingatlah bahwa pelanggan setia datang karena merasa terpuaskan dengan layanan yang kamu berikan. Maka dari itu, selain menjual uang kuno, berikan juga informasi yang benar dan mudah diterima.
3. Jual di Komunitas
Cara terbaik menemukan kolektor uang kuno adalah menemukan komunitasnya. Para kolektor barang antik biasanya lebih mudah ditemukan lewat media sosial Facebook. Pasalnya, ada banyak fanpage yang khusus dibuat untuk kolektor uang. Dari situ, kamu bisa menemukan pasarmu sendiri.
Baca Juga: Bisnis Sushi Rumahan, Keuntungannya Nggak Murahan!
Jenis Uang Kuno Apa yang Banyak Dicari?
Belakangan ini, uang kuno pecahan Rp100 bergambar kapal pinisi sedang banyak dicari. Uang kertas cetakan tahun emisi 1992 ini memang sudah dicabut peredarannya sejak 2006.
Melansir dari berbagai sumber, alasan uang kuno tersebut banyak diburu adalah karena harganya masih lebih terjangkau dibandingkan uang kuno lainnya.
Kepala Grup Kebijakan Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Eva Aderia mengatakan bahwa uang pecahan Rp 100 tersebut cukup unik dibandingkan kebanyakan uang lainnya yang biasanya bergambar tokoh pahlawan.
“Untuk kapal pinisi merupakan gambaran dari kehebatan nenek moyang Bangsa Indonesia yang telah mengarungi 7 samudera yang perlu diketahui dan diingat oleh seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.
Pada tahun yang sama (1992), BI juga menerbitkan beberapa uang dengan seri kebudayaan.
Selain uang kuno tersebut, berikut beberapa pecahan uang jadul warisan Belanda yang memiliki harga fantastis:
- Pecahan uang 25 Gulden seri Wayang cetakan tahun 1935.
Seri pecahan uang ini memiliki harga pasaran hingga Rp 75 juta. - Pecahan uang 10 Gulden seri Wayang cetakan tahun 1939
Pada uang pecahan seri ini dihargai oleh para kolektor hingga Rp 4 juta. - Pecahan uang 5 Gulden seri Wayang cetakan tahun 1939
Untuk pecahan uang seri ini mungkin memiliki harga lebih murah dibandingkan yang lain, harganya mencapai Rp 2 juta. - Pecahan uang 2.5 Gulden seri Ratu Wilhelmina cetakan tahun 1920.
Nilai pecahan uang yang terakhir ini mungkin bisa dibilang paling kecil, tapi harga yang ditawarkan untuk seri uang kuno ini mencapai Rp 120 juta.
Itulah penjelasan tentang analisis bisnis uang kuno yang sangat menarik untuk dicoba. Apakah kamu berminat memulainya?