Bagi kamu yang ingin memulai bisnis berbasis syariah, kamu perlu memperhatikan sejumlah hal.
Tumbuhnya kesadaran masyarakat muslim terhadap kehalalan dan hukum syariah, membuat bisnis syariah berkembang cukup pesat.
Sebagai sebuah sistem hukum, hukum syariah sangat ekspansif. Kode hukum lainnya mengatur perilaku publik, sedangkan hukum syariah mengatur perilaku publik, perilaku pribadi, bahkan kepercayaan pribadi.
Syariah itu sendiri memiliki arti “jalan yang benar”. Bisnis syariah tentunya sejalan dengan makna itu dan harus berada di jalan yang benar.
Baca Juga: Sukuk Adalah Investasi Syariah yang Patut untuk Dicoba
Langkah Memulai Bisnis Syariah
(Foto: langkah memulai bisnis syariah. Sumber: Freepik.com)
Hukum Islam mengatur bagaimana cara muslim berbisnis. Mulai dari apa yang boleh dijual, apa yang tidak boleh dijual, bagaimana cara menjual, bagaimana membagi keuntungan, dan sebagainya.
Semua ini diatur agar muslim menjalankan bisnisnya di jalan yang benar. Jangan sampai merugikan orang lain.
Memulai bisnis syariah tidak berbeda jauh dengan merintis jenis bisnis lainnya. Kamu harus membuat perencanaan bisnis, menentukan apa yang dijual, segmentasi pasar, dan sebagainya.
Namun, ada langkah tertentu yang harus kamu lakukan dan harus kamu hindari ketika memulai bisnis syariah.
Berikut ini sejumlah hal yan harus diperhatikan ketika memulai bisnis syariah.
1. Hindari Riba
Seperti yang disebutkan sebelumnya, riba merupakan salah satu unsur terlarang dalam bisnis syariah. Kamu tentu ingin menghindari praktik ini sebelum benar-benar memulai bisnismu.
Riba atau pemungutan bunga (interest), secara tegas dan eksplisit dilarang dalam hukum Islam. Lalu bagaimana jika kamu ingin mendapatkan pinjaman modal berbisnis?
Tentu saja kamu tidak bisa berurusan dengan bank konvensional yang mempraktikkan pembayaran bunga dengan tingkat atau suku bunga yang sudah ditentukan.
Untungnya, di Indonesia ada banyak bank syariah yang menerapkan sistem bagi hasil. Di sinilah kamu bisa melakukan pinjaman modal.
2. Hindari Gharar
Singkatnya, gharar merupakan keraguan dalam kontrak. Ia merupakan transaksi bisnis yang mengandung ketidakpastian bagi berbagai pihak.
Intinya, objek transaksinya masih spekulatif, tidak ada wujud dan tidak ada kejelasan. Gharar tidak dibenarkan dalam hukum Islam.
3. Hindari Maysir
Maysir artinya perjudian, yang sudah jelas ditentang dan dilarang dalam hukum Islam. Terjadinya maysir, menunjukkan bahwa kesepakatan bisnis antara para pihak merupakan hasil bujukan amoral.
Salah satu pihak diberikan harapan palsu bahwa mereka akan mendapatkan keuntungan yang tidak semestinya dari kontrak atau perjanjian transaksi.
Baca Juga: Ini 10 Peluang Bisnis Halal yang Bikin Usahamu Berkah!
4. Terapkan Transaksi Halal
Halal menjadi hal utama yang harus diterapkan dalam bisnis syariah. Hal ini berarti kamu harus menghindari barang atau kegiatan apa pun yang bersifat haram.
Menjalankan bisnis syariah, berarti kamu tidak bisa menjual minuman keras, babi, perjudian dan hal-hal yang bersifat spekulatif, pornografi, asusila, serta hal lain yang dilarang oleh Islam.
Produk-produk tertentu yang kamu jual, perlu juga mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Meski memang tanpa menjalankan bisnis syariah sekalipun, sertifikasi halal penting untuk didapatkan, terutama pada produk makanan dan minuman.
5. Lakukan Perencanaan Bisnis dengan Cermat
Hukum Islam mengembangkan sejumlah pembatasan terhadap praktik bisnis. Misalnya, syarat dan ketentuan kontrak usaha patungan harus dirancang sedemikian rupa.
Hal ini untuk menghindari kemungkinan perselisihan selama menjalankan bisnis. Selain itu menghindari pertentangan pada saat pembagian keuntungan atau menanggung kerugian.
Baca Juga: 5 Tips Memulai Bisnis Baju Muslim Syar’i, Catat Ya!
Peluang Usaha Bisnis Syariah
(Foto peluang bisnis syariah. Sumber: Freepik.com)
Kini, kamu sudah tahu apa saja yang perlu kamu perhatikan sebelum memulai bisnis syariah. Selanjutnya kamu perlu memilih apa yang akan kamu jual atau tawarkan kepada pembeli.
Meski ada sejumlah larangan dalam hukum Islam, bukan berarti bisnis syariah tidak memiliki skala bisnis yang luas. Ada banyak peluang usaha yang bisa kamu lakukan.
Jika kamu masih bingung dan belum punya ide, berikut ini sejumlah ide peluang bisnis syariah yang mungkin bisa menginspirasimu.
1. Kuliner Halal
Bisnis makanan dan minuman luas dan sangat kompetitif. Tidak sedikit bisnis bidang ini yang menerapkan aspek halal di Indonesia, tetapi kuliner halal tetap harus jadi gaya hidup muslim.
Peluangmu untuk menjalankan bisnis kuliner halal tetaplah besar. Apalagi jika kamu membuka bisnis kuliner halal di negara lain yang mayoritas penduduknya bukan Islam.
Namun tetap ada komunitas Islam di negara tersebut. Bisnismu bakal jadi andalan banyak anggota komunitas Islam dan turis muslim di negara tersebut.
2. Busana Muslim
Umat Islam diwajibkan untuk menutup aurat. Hal ini berlaku baik bagi laki-laki maupun perempuan.
Dibutuhkan busana yang didesain khusus untuk muslim dan ini bisa jadi peluang bisnis syariah bagi kamu yang suka dunia fashion.
Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan busana muslim bisa sangat melonjak.
3. Kosmetik Halal
Tidak hanya makanan dan minuman saja yang bisa diberi sertifikat halal. Kosmetik juga butuh sertifikasi halal.
Hal ini karena produk perawatan tubuh dan kosmetik dikenakan di tubuh, bahkan bisa tertelan, seperti produk lipstik. Tentu akan sangat problematis jika ada kandungan yang tidak halal dalam produk tersebut.
Penggunaan kosmetik halal juga menjadi tren di kalangan muslimah. Ini peluang yang besar untuk memulai bisnis kosmetik halal.
4. Tour and Travel Wisata Halal
Sudah banyak yang menawarkan jasa tur dan travel haji serta umrah. Tentu ini bisnis menjanjikan, karena Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah jemaah haji dan umrah terbesar.
Namun kamu bisa membuat diferensiasi dengan menawarkan wisata halal di destinasi lain selain Arab Saudi. Misalnya, Turki, India, Afrika Selatan, dan masih banyak lainnya.
Indonesia juga tak kalah saing terkait wisata halal. Beberapa pemerintah daerah sudah mulai mengembangkan spot wisata halal baru, sehingga destinasi wisata halal Indonesia makin banyak.
Baca Juga: 9 Etika Bisnis Ala Rasulullah yang Patut Diteladani
Tips Bisnis Syariah
(Foto tips binis syariah. Sumber: Freepik.com)
Kamu sudah tahu langkah memulai bisnis syariah, termasuk apa saja yang harus dilakukan dan dihindari. Selain itu, kamu juga sudah mengetahui apa saja peluang-peluang bisnisnya.
Jika sudah mengetahui apa yang hendak ditawarkan kepada pelanggan, kamu tentu hanya tinggal menjalankannya saja. Berikut ini sejumlah tips menjalankan bisnis syariah.
1. Mencari Bank Syariah yang Sesuai
Segala transaksi bisnis yang kamu lakukan harus berbasis syariah. Jika kamu menggunakan layanan bank syariah untuk menjalankan bisnismu, tentu ini akan memudahkanmu.
Kamu pun tidak perlu khawatir riba dan sebagainya, karena bank syariah sudah menjalankan tugasnya dengan baik untuk menghindarinya. Kamu hanya perlu menemukan bank syariah yang sesuai dengan bisnismu.
2. Ikuti atau Bangun Komunitas Pelaku Bisnis Syariah
Karena tersegmentasi, tidak mudah bagi bisnis syariah menemukan partner tepat atau memperluas pasar dan mengikuti perkembangan pasar syariah. Mengikuti sebuah komunitas pelaku bisnis syariah bisa menjadi solusinya.
Dengan mengikuti atau membangun sendiri komunitas, kamu pun dapat dengan mudah menjalin kerja sama. Siapa tahu kamu menemukan bisnis syariah lain yang beririsan dengan bisnismu dan kalian bisa membangun kerja sama saling menguntungkan.
Baca Juga: 35+ Ide Nama Toko Islami Modern, Bisa untuk Olshop Kamu!
3. Perhatikan Unsur Syirkah
Berbicara soal kerja sama, ini termasuk dalam jenis bisnis syariah syirkah. Syirkah ini merupakan akad kerja sama dengan minimal ada dua pihak yang terlibat.
Semua pihak yang terlibat dalam syirkah harus memperhatikan sejumlah ketentuan. Semisal, semua pihak harus berkontribusi, baik modal maupun kemudahan usaha dalam perjanjian kerja sama.
Selain itu, ada kesepakatan yang jelas mengenai pembagian keuntungan dan risiko usaha yang wajib ditanggung bersama.
Setidaknya ada lima jenis syirkah, yakni syirkah ‘inan, syirkah abdan, syirkah mudharabah, syirkah wujuh, dan syirkah mufawadah.
Demikian penjelasan mengenai seluk-beluk bisnis syariah. Semoga sukses dalam menjalankan bisnis.