Di era digital seperti sekarang, kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan profesi UX researcher (peneliti user experience).
Namun, apakah kamu telah memahami apa saja peran seorang UX researcher dan skill yang dibutuhkannya?
UX atau User Exprerince merupakan pengalaman pengguna yang wajib dipertimbangkan dalam proses desain produk. Hal ini karena pengguna adalah target pasar yang dituju bisnis untuk mencapai keuntungan.
Nah, seorang UX researcher akan terlibat dalam memelajari bagaimana pengguna bekerja dengan produk sehingga mereka harus melakukan riset pengguna untuk membantu meningkatkan pengalaman pengguna.
Dalam hal ini, peneliti user ecperience mungkin harus melakukan wawancara, survei, kelompok fokus, dan pengujian kegunaan, untuk memahami kebutuhan serta keinginan pengguna.
Mereka kemudian menggunakan informasi tersebut untuk memberikan rekomendasi kepada desainer dan tim produk agar dapat meningkatkan pengalaman pengguna secara efektif.
Baca Juga: 7 Manfaat User Experience untuk Perkembangan Bisnismu
Tanggung Jawab UX Researcher
Dalam menjalani tugasnya, seorang user experience researcher memiliki beberapa tanggung jawab berikut ini:
1. Melakukan Penelitian kepada Pengguna
Seorang UX researcher perlu melakukan penelitian agar bisa membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Dalam hal ini, peneliti user experience perlu melakukan wawancara pengguna, mengumpulkan informasi melalui survei, dan melakukan penelitian lapangan sekaligus analisis pesaing.
Selain itu, seorang peneliti akan mengerjakan tugas-tugas lain seperti membuat persona pengguna, tree testing (teknik kegunaan yang mengevaluasi “kemampuan menemukan” topik di situs web), dan card sorting.
UX researcher juga perlu melakukan pengujian kegunaan dan aksesibilitas selama tahap desain dan pembuatan prototipe melalui A/B testing.
2. Menganalisis Data Hasil Penelitian untuk Direalisasikan
Hasil penelitian pengguna yang dilakukan dengan berbagai metode seperti wawancara atau survei ini kemudian harus dianalisis oleh UX researcher.
Dalam hal ini, pendapat serta harapan pengguna akan coba untuk direalisasikan. Dengan begitu, produk dapat didesain sesuai kebutuhan pengguna.
Misalnya dalam membuat situs web atau aplikasi, UX researcher perlu mendesainnya dengan tepat agar pengguna bisa mengoperasikannya seefisien mungkin.
Kebutuhan pengguna yang didapat dari penelitian ini tidak boleh diabaikan karena menyangkut masa depan produk. Semakin sesuai desain produk dengan kebutuhan pengguna, akan semakin positif pengalaman yang pengguna dapatkan. Tentunya, ini akan semakin menguntungkan bagi bisnis.
3. Merekomendasikan Cara Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Setelah melakukan analisis, seorang user experience user experience researcher akan bekerja dengan tim desain sehingga dapat menemukan cara terbaik dalam menerapkan hasil penelitian pengguna.
Dalam hal ini, mereka harus melakukan pengembangan dan peningkatan produk, aplikasi, atau situs web yang berkelanjutan.
Seorang UX researcher perlu menyarankan cara untuk meningkatkan pengalaman pengguna berdasarkan temuan penelitian secara jelas dan ringkas kepada orang-orang yag terlibat dalam proses desain.
Baca Juga: Apa Itu End User? Ini Jenis-Jenis dan Bedanya dengan Customer
Skill yang Dibutuhkan UX Researcher
Untuk dapat menjalankan semua tanggung jawabnya sebagai seorang peneliti user experience yang profesional, di bawah ini skill yang diperlukan:
1. Berpikir Analitis
Melansir laman Kenzie Academy, seorang UX researcher memerlukan kemampuan untuk membaca temuan riset pengguna dan pasar menggunakan penalaran logis dan ilmiah. Jadi, kamu yang memiliki profesi ini harus tahu cara untuk berpikir analitis.
Dalam hal ini, kamu perlu memahami kebutuhan dan perilaku pengguna, serta memerhatikan perbedaan perilaku pengguna agar produk yang dihasilkan lebih optimal.
2. Mampu Menyelesaikan Masalah
Desain UX sebagian besar difokuskan pada penyelesaian masalah pengguna. Oleh karenanya, peneliti user experience perlu mencari tahu apa masalah yang dihadapi para pengguna.
Dalam hal ini, pengguna harus ditanya secara langsung. Jadi, tidak boleh berdasarkan asumsi saja.
Kamu yang memiliki profesi sebagai UX researcher perlu mengenali potensi masalah pengguna dalam temuan penelitian dan memikirkan langkah-langkah tindakan yang dapat dilakukan desainer untuk menyelesaikannya.
Misalnya selama fase penyempurnaan dan iterasi, peneliti UX perlu melakukan pengujian kegunaan untuk membantu menentukan fitur apa yang harus ditambahkan dan hal apa saja yang perlu diperbaiki.
3. Memiliki Keterampilan Komunikasi yang Baik
Sebagian besar pekerjaan UX researcher melibatkan kolaborasi dengan tim desain hingga berkomunikasi dengan peserta penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diharapkan.
Oleh sebab itu, kamu harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik agar semua proses dalam pekerjaan dapat diselesaikan secara efisien.
Baca Juga: Apa Itu User Interface? Ini 8 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Desainnya
4. Penuh Rasa Ingin Tahu
Riset, terutama di UX, paling baik dilakukan saat peneliti sangat tertarik dengan pekerjaan mereka.
Pikiran dan perasaan ingin tahu akan mengetahui pertanyaan yang tepat untuk diajukan kepada pengguna. Mereka juga akan menikmati belajar tentang perspektif orang lain di lapangan.
Jadi, memiliki rasa ingin tahu yang besar sebaiknya dimiliki oleh seorang peneliti user experience.
5. Kemampuan Berkolaborasi dalam Tim
Sebagai user experience researcher, kamu akan sering bekerja sama dengan developer, desainer, manajer produk, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menghadirkan produk terbaik ke pasar.
Maka dari itu, dibutuhkan kemampuan untuk berkolaborasi yang baik sehingga hasil produksi benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna.
6. Perhatian Terhadap Detail
Salah satu tanggung jawab UX researcher ialah melakukan penelitian untuk mengetahui harapan dan kebutuhan pengguna. Oleh karena itu, peneliti user experience harus memiliki kemampuan untuk perhatian terhadap detail.
Sebab, proses penelitian yang dilakukan langsung dengan melibatkan pengguna akan menghasilkan banyak data. Jadi, dibutuhkan keterampilan yang cukup untuk mengelola data tersebut.
Jangan sampai ada yang terlewat karena hal ini berhubungan dengan kenyamanan pengguna saat menggunakan produk sebagai hasil akhir proses produksi.
Baca Juga: Mengenal Pentingnya User Persona dalam Strategi Bisnis
7. Memiliki Pengalaman dalam Melakukan Penelitian
Memiliki pengalaman sebelumnya dalam melakukan beberapa bentuk penelitian akan sangat berguna dalam peran ini.
Banyak peneliti user experience yang terjun ke lapangan dengan jenis pengalaman penelitian berbeda sebelumnya.
Mereka mungkin telah melakukan penelitian perilaku, penelitian ilmiah, penelitian akademik, atau penelitian di bidang lain sehingga dalam bertugas hasilnya akan lebih maksimal.
8. Kemampuan Manajemen Waktu yang Baik
Tanggung jawab seorang peneliti user experience cukup besar, akan ada banyak tugas yang harus dilakukan. Oleh karenanya, kamu perlu memiliki kemampuan dalam manajemen waktu yang baik.
UX researcher profesional juga harus merasa nyaman dalam bekerja di lingkungan yang serba cepat.
Baca Juga: Apa Itu User Interface? Ini 8 Hal yang Harus Diperhatikan
9. Memiliki Empati yang Tinggi
Empati merupakan kemampuan yang dibutuhkan oleh seorang peneliti UX profesional. Pasalnya, empati dibutuhkan untuk memahami harapan, frustrasi, tujuan, dan proses penalaran pengguna sehingga dapat membantu proses pengembangan solusi yang memenuhi kebutuhan pengguna nyata.
Itu dia penjelasan tentang profesi UX researcher serta skill yang dibutuhkan.
Ingatlah bahwa UX adalah bidang yang berkembang, dan peran peneliti user experience sangatlah penting sehingga kamu perlu membekali diri dengan berbagai keterampilan.
Semoga informasinya bermanfaat bagi kamu yang ingin berkarier di bidang ini, ya.