Apa itu split testing?
Salah satu strategi yang digunakan dalam digital marketing adalah split testing.
Split testing adalah proses membandingkan dua versi konten iklan, gambar, email, halaman web, atau metode pemasaran lainnya untuk menentukan mana yang berkerja paling baik.
Jadi, kamu akan memberikan setiap versi ke dua kelompok yang berbeda.
Dengan begitu, kamu bisa melihat bagaimana cara target audiens berkomunikasi dengan setiap variasi.
Hal ini sangat membantu untuk menentukan manakah metode pemasaran yang paling tepat untuk pelanggan potensial bisnis kamu.
Sebab, setiap target audiens yang ditentukan oleh perusahaan tidaklah sama. Mereka memiliki perilaku yang berbeda.
Maka dari itu, metode pemasaran yang sukses digunakan perusahaan lain bisa saja tidak cocok dengan perusahaanmu.
Baca Juga: 9 Tips Cerdas Tingkatkan Retensi Pelanggan untuk Bisnis E-Commerce
Langkah yang Perlu Diperhatikan dalam Split Testing
Apabila kamu telah menyusun strategi digital marketing dan ingin melakukan split tes, sebaiknya memerhatikan hal-hal di bawah ini:
1. Tentukan Alasan yang Kuat
Sebelum melakukan split testing, pastikan kamu telah menemukan alasan yang kuat. Dikutip dari InstaPage, split test sebaiknya dilakukan dengan dukungan data yang akurat.
Misalnya, ketika Google Analytics situs web perusahaan kamu hanya memiliki kunjungan rata-rata selama lima detik.
Mungkin inilah saatnya bagi kamu untuk melakukan split test sehingga user bisa berkunjung ke situs web dengan lebih lama.
Salah satu contoh split testing yang dapat dilakukan dalam hal ini, yakni mengubah judul dan gambar sehingga lebih menarik perhatian user.
2. Buat Hipotesis
Hal selanjutnya yang penting untuk kamu perhatikan sebelum melakukan split test, yakni membuat hipotesis.
Dalam hal ini, kamu perlu menganalisis dan coba mencari tahu apa yang harus diubah untuk meningkatkan kinerja konten iklan.
Coba buat hipotesis sehingga bisa menemukan langkah perbaikan apa yang tepat. Jadi, user lebih tertarik dengan konten iklan buatan brand kamu.
Baca Juga: 6 Manfaat Framework dalam Pengembangan Website atau Aplikasi
3. Menghitung Sampel
Langkah lainnya yang perlu kamu persiapkan adalah menghitung jumlah sampel.
Dalam hal ini, kamu harus menentukan seberapa banyak kelompok atau peserta yang mengikuti split test.
Misalnya, berapa banyak user yang akan mendapatkan konten A dan jumlah user lainnya memeroleh konten B.
Apabila kamu kesulitan menghitung sampel dengan statistika, cobalah untuk menggunakan berbagai tools yang dapat mempermudah perhitungan.
Jadi, penghitungan sampel lebih akurat.
4. Pastikan Berfungsi dengan Baik
Sebelum melakukan split test, tentu saja kamu perlu menyiapkan komponennya sebaik mungkin. Pastikan semuanya memiliki fungsi yang baik untuk user.
Misalnya, ketika membuat konten iklan di situs web.
Periksalah terlebih dahulu pesan penawaran yang ada di dalamnya, apakah CTA dan tautan yang digunakan sudah sesuai atau perlu perbaikan.
Jangan sampai, komponen baru atau komponen yang kamu tambahkan tidak bekerja secara optimal. Hal ini bisa memengaruhi hasil split test yang kamu lakukan.
Baca Juga: 10 Cara Maintenance Website, Dijamin Praktis!
5. Melakukan Perbaikan
Setelah melakukan split test, kamu perlu menganalisis hasilnya untuk melakukan perbaikan sehingga strategi pemasarannya berjalan lebih optimal.
Coba cari tahu apakah masih ada yang keliru pada konten iklan kamu di situs web. Jika ada, cobalah untuk memperbaiki segera. Kemudian, lakukan optimalisasi kembali.
Manfaat Melakukan Split Testing dalam Pemasaran
Usai mengetahui langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam split test, kamu juga perlu memahami apa saja manfaatnya bagi bisnis.
Ini dia kegunaan split testing dalam pemasaran, khususnya digital marketing:
1. Meningkatkan Keterlibatan Pengguna
Melakukan split test bisa meningkatkan keterlibatan pengguna dengan merek kamu. Mengapa demikian?
Dikutip dari Shiprocket, kamu dapat melakukan split test di berbagai elemen halaman situs web. Mulai dari penggunaan bahasa, tampilan font, CTA, hingga email marketing.
Dengan split test, kamu bisa mendapatkan tingkat keterlibatan user yang lebih tinggi. Jadi, kamu dapat memahami perilaku pelanggan dengan lebih baik.
Split test bisa membantu kamu dalam meningkatkan pengalaman pelanggan. Hal ini juga bisa menurunkan tingkat bounce rate.
Bagi kamu yang belum tahu apa yang dimaksud dengan bounce rate, ini merupakan persentase pengunjung yang datang ke situs web, lalu meninggalkannya begitu saja tanpa membuka halaman lain maupun berinteraksi di dalamnya.
Semakin kecil tingkat bounce rate situs web kamu, maka akan semakin besar tingkat keterlibatan pengunjung.
Baca Juga: 8 Fitur Toko Online yang Bantu Kamu Kelola Bisnis
2. Menyajikan Konten yang Lebih Baik
Dengan melakukan split test, kamu bisa mengetahui manakah jenis konten yang sesuai dengan target audiens kamu.
Split test bisa memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai konten pemasaran apa saja yang efektif untuk menghasilkan penjualan.
Hal ini karena split test memungkinkan kamu untuk melakukan pengujian terhadap dua kelompok variabel dari setiap konten pemasaran yang dibuat.
Hasil split test bisa menambah wawasan kamu mengenai konten apa saja yang kurang sesuai. Dengan begitu, kamu dapat menyajikan konten yang lebih baik untuk keperluan digital marketing.
3. Menambah Penjualan
Hasil split testing bisa membantu kamu dalam mengetahui jenis konten seperti apa yang paling sesuai dengan target audiens.
Ketika menerapkannya, bounce rate berkurang sehingga keterlibatan pengguna akan lebih tinggi. Situs web kamu pun mendapatkan traffic yang lebih baik.
Konten yang relevan dengan target audiens juga dapat mengurangi tingkat pengabaian keranjang belanja online.
Pelanggan bisa melakukan checkout dengan mudah dan cepat.
Pada akhirnya, semua hal itu bisa membantu kamu dalam meningkatkan penjualan di situs web.
Baca Juga: Ketahui 7 Strategi Customer Acquisition Marketing Ini untuk Gaet Pelanggan Baru
4. Memberikan Pelayanan Terbaik
Split testing tak hanya bisa meningkatkan traffic dan menambah konversi untuk memperbanyak jumlah penjualan.
Hal ini juga dapat membantu kamu dalam memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan.
Pasalnya, kamu dapat menyajikan konten pemasaran yang lebih tepat sesuai kebutuhan pelanggan. Kamu juga bisa memperbaiki segala aspek di situs web sehingga pelanggan lebih nyaman saat berbelanja.
Pengalaman berbelanja yang positif tentu akan membuat pelanggan lebih mempercayai merek kamu. Akhirnya, kamu akan lebih mudah untuk memeroleh loyalitas dari pelanggan.
5. Menghemat Biaya
Split testing merupakan metode analisis konten dengan hasil berupa data yang lebih akurat. Kamu pun bisa memahami perilaku pelanggan dengan lebih baik.
Dengan split test, kamu akan mendapatkan informasi mengenai elemen manakah yang perlu diubah dalam situs web.
Karena seperti yang kamu ketahui, mengelola situs web bukanlah sesuatu yang murah. Kamu mungkin perlu mengeluarkan banyak uang untuk membuatnya lebih maksimal.
Nah, dengan split test, kamu bisa mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki tanpa harus merombak situs web dari awal.
Tentu saja, hal ini akan lebih menghemat biaya. Sebab, hanya hal-hal tertentu yang diperbaiki berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Baca Juga: Customer Centric, Pendekatan yang Memahami Pelanggan
Itu dia penjelasan lengkap mengenai split testing, mulai dari langkah-langkah hingga manfaatnya bagi pemasaran bisnis.
Semoga informasinya bermanfaat!