Perbedaan SEO dan SEM dapat dilihat dari cara kerjanya. Selain itu, apa saja perbedaan lain dari keduanya?
Kamu mungkin sering mendengar istilah SEO dan SEM ketika sedang membahas topik digital marketing, terutama dalam strategi search optimization. Walaupun sepintas terdengar mirip, sebenarnya SEO dan SEM memiliki pendekatan yang berbeda.
Kira-kira apa saja perbedaan SEO dan SEM?
Tak bisa dipungkiri, bahwa bisnis yang besar saat ini selalu memiliki basis media sosial yang kuat. Seperti yang kita ketahui, bahwa pemanfaatan berbagai fitur media sosial seperti yang ada pada Instagram sangat berpengaruh terhadap penjualan produk.
Baca Juga: Apa Itu Pemasaran Digital Marketing? Berikut Penjelasannya
Untuk bisa mengaplikasikan strategi ini dalam taktik digital marketing bisnismu, kamu perlu memahami perbedaan dan perbandingan antara keduanya.
Lantas apa perbedaan SEO dan SEM? Bagaimana cara menggunakannya? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Perbedaan SEO dan SEM
SEO dan SEM tentu memiliki perbedaan. Keduanya sama-sama bisa jadi strategi dalam digital marketing. Apa saja perbedaannya?
1. Pengertian SEO dan SEM
SEO dan SEM seringkali digunakan secara bersamaan maupun bergantian. Sebab, keduanya memiliki fungsi yang saling berkaitan untuk menjangkau lebih banyak audiens.
Menurut Backlinko, SEO atau Search Engine Optimization merupakan cara-cara atau teknik yang dilakukan untuk mengoptimalkan situs web.
Tujuan dari penggunaan SEO adalah agar situs web kamu berada di urutan teratas dalam mesin pencari. SEO dibedakan lagi menjadi SEO on-page danSEO off-page.
SEO on-page adalah cara mengoptimalkan situs web dengan menyisipkan kata kunci yang paling banyak dicari oleh audiens. Kata kunci tersebut bisa kamu sisipkan dalam judul artikel, meta description, maupun URL halaman web.
SEO off-page adalah cara mengoptimalkan situs web dengan melibatkan backlink dari situs web lain. Namun, SEO off-page ini harus diawali dengan SEO on-page terlebih dahulu.
Sementara itu, SEM atau Search Engine Marketing merupakan cara meningkatkan visibilitas situs web dengan menggunakan fitur berbayar.
Situs web yang menggunakan SEM akan mudah dikenali dari tag “iklan” atau “ads” yang muncul di samping alamat web dalam mesin pencari. Peringkat iklan tersebut diukur berdasarkan seberapa banyak biaya yang kamu tawarkan.
Semakin besar biaya iklanmu, makan situs web yang kamu iklankan akan muncul di urutan teratas. Cara kerja pembayaran iklan ini dikenal sebagai cost per click (CPC). Artinya, kamu akan membayar iklan ketika ada orang yang mengklik iklan atau situs webmu.
Meskipun SEO dan SEM sama-sama memiliki kegunaan untuk meningkatkan visibilitas web, namun cara kerja SEM jauh lebih cepat. Hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh biaya iklan yang kamu keluarkan.
Baca Juga: 5 Kelebihan dan Kekurangan Digital Marketing, Wajib Tahu!
2. Search Marketing
Search marketing adalah taktik yang dapat membantu brand untuk mendapatkan exposure tinggi di laman hasil search engine seperti Google.
Semakin tinggi posisi dalam laman hasil tersebut, maka website-mu akan semakin terlihat oleh audiens dan mendorong traffic website.
Terdapat 2 strategi dalam search marketing, yakni SEO (Search Engine Optimization) dan SEM (Search Engine Marketing). Dengan strategi SEM, kamu perlu membayar agar website-mu bisa muncul di peringkat atas laman hasil search engine.
Sementara itu, SEO adalah strategi organik di mana kamu memanfaatkan fitur atau menggunakan taktik tertentu untuk hasil yang sama tanpa perlu membayar ads.
3. Mendalami SEO dan SEM
SEO memanfaatkan ragam taktik organik agar website untuk bisa muncul di laman hasil search engine.
Artinya, kamu tidak perlu membayar untuk mendapatkan tempat di laman hasil search engine. SEO terbagi menjadi 3 kategori strategi, yakni On-page SEO, Technical SEO, dan Off-page SEO.
- On-page SEO mengoptimalkan tiap laman website menggunakan kata kunci atau keywordyang berhubungan. Strategi ini berfokus pada konten sebuah laman website, dan on-page SEO membantu search engine memahami isi konten agar bisa muncul di laman hasil sesuai keyword dengan peringkat tinggi.
- Technical SEO berfokus pada aspek teknis dari website daripada konten. Aspek teknis yang dimaksud mengacu pada kecepatan website, tampilan mobile yang user-friendly, hingga keamanan website. Technical SEO ini mengutamakan pengalaman user dan berujung pada peringkat tinggi di laman search engine.
- Off-page SEO memanfaatkan backlink dari website-website eksternal yang berkualitas. Jika banyak website memberikan link ke website bisnismu, maka search engine akan mampu memverifikasi website-mu sebagai situs yang aman, dapat dipercaya, bereputasi, dan peringkatnya di laman search engine pun meningkat.
Baca Juga: 5 Manfaat Social Media Marketing Bagi UMKM, Begini Strateginya!
Di sisi lain, SEM memanfaatkan taktik berbayar untuk mendapatkan exposure di laman hasil search engine. Strategi marketing ini mengoptimalkan ads dan disebut juga sebagai PPC (Pay-per-Click).
Google Ads adalah platform yang paling sering digunakan untuk SEM. Dengan Google Ads, brand melakukan riset keyword dan memilih keyword terbaik untuk produk atau jasanya.
Website kemudian muncul sebagai custom ads di bagian atas laman hasil search engine saat audiens mencari keyword spesifik tersebut. Brand hanya perlu membayar sejumlah klik-nya saja.
Walaupun memiliki pendekatan yang berbeda, namun SEO dan SEM memiliki tujuan yang sama, yakni membantu agar website bisa muncul di laman hasil search engine dengan peringkat tinggi dan menarik lebih banyak traffic.
Baca Juga: 8 Jenis Marketing Objective dan Perbedaannya Dalam Bisnis
Jadi, pilih SEO atau SEM?
Kamu bisa memilih SEO jika:
- Ada banyak konten organik yang belum terisi oleh kompetitormu.
- Segmen pasarmu memiliki nilai jangka panjang dan demand yang tinggi.
- Customer cenderung melakukan riset berulang-ulang sebelum melakukan pembelian.
- Harga rata-rata ads PPC di industri tempat bisnismu bergelut cukup tinggi.
- Bisnis maupun website-mu sudah cukup lama berdiri.
- Website–mu sudah cukup optimal dan performanya cukup baik secara organik.
Dan kamu bisa memilih SEM jika:
- Kamu berada di industri yang banyak kompetitor, khususnya pada keyword yang kamu gunakan.
- Kamu belum mengenal segmen pasarmu dengan baik dan ingin mengetes produk atau jasa yang kamu tawarkan.
- Customer-mu sudah tahu produk apa yang ingin mereka beli dan langsung membelinya.
- Harga rata-rata ads PPC rendah dan sesuai budget marketing-mu.
- Bisnis dan website–mu masih baru sehingga membutuhkan exposure lebih.
- Website-mu masih kurang optimal dalam memanfaatkan SEO.
Baca Juga: 8 Manfaat Video Marketing untuk Bisnis, Bantu Tingkatkan Penjualan
Itulah perbedaan SEO dan SEM. Setelah mengetahuinya, mana yang akan kamu gunakan lebih dulu untuk digital marketing?