Apa Itu Revenue Stream? Ini Jenis dan Cara Mengelolanya

Share this Post

revenue stream adalah
Table of Contents
shopee pilih lokal

Revenue stream atau aliran pendapatan merupakan aspek fundamental dalam bisnis. Apa saja fungsinya dan bagaimana mengelolanya?

Dalam membangun usaha, tentunya ada hal-hal fundamental yang harus kamu persiapkan. Salah satu aspek terpenting adalah menyiapkan modal atau dana yang cukup.

Sebab, permodalan ini yang nantinya digunakan untuk mengembangkan dan menjalankan bisnis. Tak hanya untuk ekspansi, dana usaha juga dibutuhkan untuk gaji pegawai, biaya listrik, biaya perawatan, biaya promosi, dan lainnya.

Baca Juga: Ketahui Pengertian serta Jenis Sistem Informasi Bisnis

Dalam bisnis, aliran dana perusahaan disebut juga sebagai revenue stream. Artinya, dana usaha tersebut berasal dari berbagai sumber, misalnya dari hasil penjualan produk, penjualan aset, investor, atau pinjaman.

Dengan adanya aliran pendapatan, seluruh kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar. Mulai dari urusan produksi, iklan, hingga ekspansi bisnis. Semakin baik aliran pendapatan, maka semakin besar dampaknya bagi bisnis.

Namun, revenue stream tentunya perlu dikelola dengan baik agar bisa mendukung kelancaran usaha. Bagaimana caranya?

Memahami Revenue Stream

revenue stream
(Foto aliran pendapatan. Sumber: Freepik.com)

Sekilas, tentunya kamu sudah dapat mendefinisikan sendiri tentang revenue stream. Mengutip dari Corporate Finance Institute, aliran pendapatan adalah berbagai sumber pendapatan bisnis untuk memperoleh uang baik dari penjualan barang atau penyediaan layanan. 

Jenis pendapatan yang dicatat bisnis tergantung pada jenis kegiatan yang dilakukan oleh bisnis. Secara umum, akun pendapatan bisnis barang lebih beragam, dibandingkan dengan bisnis yang menyediakan layanan atau jasa.

Kebanyakan perusahaan besar memiliki banyak sumber pendapatan, terutama perusahaan yang menjual barang.

Contohnya perusahaan teknologi Samsung yang mendapat pemasukan dari penjualan ponsel pintar, televisi, komputer, AC, dan peralatan elektronik lainnya.

Bahkan, tak sedikit dari perusahaan tersebut yang membentuk grup dan memiliki beberapa anak perusahaan di bawahnya. Alasan utama bisnis memiliki lebih dari satu aliran pendapatan adalah untuk meminimalisir risiko.

Sebab, jika hanya bergantung pada satu aliran pendapatan kemudian mengalami kegagalan penjualan, maka akan langsung berdampak besar bagi bisnis. Usaha yang mempunyai banyak aliran pendapatan cenderung lebih kuat.

Konsep revenue stream ini tak hanya berlaku untuk bisnis besar saja, pelaku UMKM pun juga bisa menerapkannya. Misalnya, pemilik warung makan tentu aliran pendapatan utamanya adalah dari penjualan makanan.

Namun, pemilik warung makan bisa memperoleh pendapatan lain dengan menjual pulsa, menerima isi ulang gas dan galon air, menyediakan layanan catering, hingga menyewakan WiFi rumah.

Baca Juga: Tipe-tipe Konsumen dan Tips Menarik Perhatian Mereka!

Jenis Revenue Stream

Apa Itu Revenue Stream? Ini Jenis dan Cara Mengelolanya
(Foto aliran pendapatan. Sumber: Freepik.com)

Dilansir dari Feedough, revenue stream dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pendapatan operasional dan non-operasional. Apa perbedaan keduanya?

1. Pendapatan Operasional

Pendapatan operasional adalah pendapatan yang diperoleh bisnis dari kegiatan usaha inti. Misalnya, toko roti akan memperoleh pendapatan operasionalnya melalui penjualan roti dan kue lainnya.

Pendapatan yang diperoleh melalui sumber-sumber tersebut adalah pendapatan penjualan atau pendapatan layanan.

Berikut adalah beberapa cara bisnis dapat menghasilkan pendapatan operasional:

  • Pendapatan berbasis transaksi: Pendapatan yang dihasilkan melalui pembayaran satu kali yang dilakukan oleh pelanggan atas pembelian barang. Misalnya, jika toko furnitur menjual kursi kepada pelanggan, maka itu adalah pendapatan berbasis transaksi.
  • Biaya penggunaan atau pendapatan layanan: Sebuah bisnis dapat menyediakan beberapa layanan untuk pelanggannya. Misalnya layanan penginapan, pelanggan membayar biaya sewa untuk setiap kamar pada setiap malam yang mereka pilih. Selain itu, biasanya tersedia juga layanan laundry yang juga dapat digunakan oleh pelanggan.
  • Pendapatan proyek: Beberapa bisnis memperoleh pendapatan dengan mengambil beberapa proyek skala kecil atau skala besar. Misalnya, bisnis konstruksi yang menghasilkan pendapatan untuk setiap proyek yang ditandatanganinya.
  • Pendapatan berulang: Pendapatan ini dihasilkan oleh bisnis melalui pembayaran berkelanjutan yang dilakukan oleh pelanggan. Contohnya layanan streaming di Netflix, fitur premium di Spotify, penyedia layanan tv satelit, dll. Pendapatan berulang juga lazim dalam bisnis yang kegiatan intinya meliputi penyewaan properti, meminjamkan aset, penyedia iklan, dan lain-lain.

Baca Juga: Pentingnya Customer Feedback, Begini Cara Mendapatkannya

2. Pendapatan Non-operasional

Pendapatan non-operasional adalah setiap pendapatan yang dihasilkan dari sumber selain kegiatan inti bisnis. Ini termasuk pendapatan yang berasal dari keuntungan atau kerugian dari investasi bisnis atau melalui sumber non-inti lainnya.

  • Pendapatan bunga: Pendapatan ini dihasilkan melalui investasi bisnis.
  • Pendapatan dividen: Bisnis juga dapat mendapatkan dividen dengan memegang saham perusahaan lain.
  • Pendapatan sewa: Dengan menyewakan lapak, bangunan, dan peralatan memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan non-operasional.

Pentingnya Revenue Stream

Apa Itu Revenue Stream? Ini Jenis dan Cara Mengelolanya
(Foto seseorang mendapatkan banyak uang. Sumber: Freepik.com)

Dalam bisnis, pengetahuan tentang revenue stream amat penting. Sebab, dengan membagi beberapa aliran pendapatan, kamu akan mendapatkan beberapa kemudahan berikut:

1. Membantu Memperkirakan Penjualan

Aliran pendapatan dapat membantu memperkirakan revenue yang akan diperoleh bisnis. Hal ini memungkinkan bisnis untuk memperkirakan penjualan dan pendapatan yang diperoleh dalam periode tertentu.

2. Membantu Memahami Kinerja Sumber Pendapatan

Menganalisis sumber pendapatan dapat memberi bisnis wawasan berharga tentang bagaimana kinerja aliran pendapatan dan apakah aliran tersebut menguntungkan bagi bisnis. 

3. Membantu Memahami Apakah Tujuan Bisnis Dapat Tercapai

Pendapatan tidak merupakan indikator kinerja utama (KPI) bisnis. KPI pada dasarnya adalah nilai yang menunjukkan seberapa efektif suatu perusahaan telah mencapai tujuan bisnis utamanya.

4. Membantu Menyiapkan Strategi Bisnis

Revenue stream memungkinkan bisnis untuk menganalisis pendapatan mereka dan dengan begitu dapat menyiapkan strategi yang tepat untuk memastikan pertumbuhan pendapatan yang stabil.

5. Membantu Menganalisis Tren

 Menganalisis revenue stream memungkinkan analis keuangan untuk mengetahui pola arus kas. Hal ini memungkinkan analis untuk mencatat pergerakan yang tidak biasa dan perubahan tren pendapatan sehingga dapat mengidentifikasi penyebab di balik anomali tersebut.

Baca Juga: Waspada Marketing Myopia dalam Berbisnis, Ini Penyebabnya!

Cara Mengelola Aliran Pendapatan

Apa Itu Revenue Stream? Ini Jenis dan Cara Mengelolanya
(Foto mengelola aliran pendapatan. Sumber: Freepik.com)

Setelah mengetahui jenis dan pentingnya revenue stream, tentu kamu perlu mengelolanya dengan baik. Bagaimana cara mengelola revenue stream?

1. Lakukan Ekspansi Bisnis

Cara pertama untuk mengelola revenue stream adalah dengan melakukan ekspansi. Ekspansi bisnis secara sederhana dapat dilakukan dengan menambah produk yang kamu jual, seperti contoh warung makan sebelumnya.

Untuk skala lebih besar, ekspansi bisnis bisa dilakukan dengan membuka cabang baru. Ketika kamu memiliki dua cabang warung makan, maka kamu akan memiliki dua aliran pendapatan utama.

Pembukaan cabang juga bisa dilakukan dengan sistem franchise, yang mana memungkinkan masyarakat untuk membeli lisensi dan merek usahamu. Contohnya adalah franchise rumah makan Warteg Kharisma Bahari.

2. Investasi Saham Bisnis Lain

Selain melakukan ekspansi bisnis, cara mengelola revenue stream selanjutnya adalah dengan berinvestasi di bisnis lain. Kamu bisa membeli saham bisnis lain maupun menanamkan modal di bisnis tersebut.

Dengan mengatur berbagai kesepakatan, kamu bisa memperoleh keuntungan dari bunga dan dividen maupun dari bagi hasil penjualan. Dengan cara ini, kamu dapat memperoleh pendapatan pasif.

3. Menyewakan Working Space

Jika bisnismu memiliki kantor sendiri, mengapa kamu tidak mencoba menyewakan sebagian ruang untuk bisnis lain?

Saat ini, tren co-working space sedang banyak disukai. Kamu bisa menyewakan ruang atau area untuk unit usaha lain dalam durasi waktu tertentu.

Selain itu, kamu juga bisa menyewakannya kepada masyarakat umum seperti para pekerja atau mahasiswa untuk kebutuhan remote working.

Baca Juga: Contoh Brand Character, Bagaimana Cara Membangunnya?

Nah, itulah penjelasan tentang revenue stream yang perlu kamu pahami. Yuk, coba tambah revenue stream baru untuk bisnismu!

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X