Apa itu mass marketing? Sesuai namanya, ia adalah jenis pemasaran massal.
Strategi pemasaran ini digunakan untuk menggaet pasar yang luas, tanpa mengindahkan perbedaan di antara konsumen.
Konsumen dianggap homogen. Perbedaan kecil yang terjadi di antara konsumen tidak dianggap signifikan.
Adapun produk yang dipasarkan secara massal merupakan produk “sejuta umat” yang memiliki fungsi umum dan dibutuhkan hampir semua orang.
Produk-produk tersebut merupakan produk kebutuhan sehari-hari, seperti sabun, pasta gigi, detergen, dan sebagainya.
Apa itu mass marketing, contohnya, dan manfaatnya bagi bisnis? Semua akan dibahas tuntas di artikel ini.
Baca Juga: Apa Itu Industri FMCG? Ini Produk dan Tantangan Bisnisnya
Definisi Mass Marketing
Mass marketing atau pemasaran massal adalah strategi pasar yang bertujuan menarik sebagian besar pasar sambil mengabaikan perbedaan ceruk demografis.
Target utamanya, untuk mencapai jumlah pelanggan potensial setinggi mungkin.
Mass marketing berfokus pada volume penjualan yang tinggi pada titik harga lebih rendah. Pemasaran dilakukan secara tradisional, menggunakan radio, televisi, dan media cetak untuk mendapatkan eksposur produk yang maksimal.
Strategi pemasaran dengan cakupan pasar yang besar ini merupakan kebalikan dari niche marketing.
Pemasaran massal ini paling efektif bila digunakan untuk mengiklankan produk yang dianggap kebutuhan dan sudah dijamin akan dibeli oleh banyak orang.
Dengan membangun brand awareness melalui iklan yang berkesan, pemasaran massal bertujuan mengubah perilaku konsumen. Para konsumen akan diarahkan pada produk yang dipasarkan.
Barang yang diproduksi pun dibutuhkan oleh pasar yang besar dan menawarkannya dengan harga kompetitif.
Strategi mass marketing meningkatkan potensi penjualan volume tinggi sekaligus mengurangi biaya produksi melalui produksi massal.
Produk-produk yang dipasarkan secara massal sering kali mempraktikkan keusangan yang sengaja direncanakan untuk mengurangi biaya produksi.
Namun, perusahaan produk-produk ini memastikan konsumen harus kembali dan membeli produk itu lagi.
Dengan memproduksi produk dengan bahan berkualitas rendah, perusahaan dapat memastikan konsumen perlu mengganti barang mereka. Hal ini untuk menciptakan peluang untuk penjualan di masa depan.
Mass marketing menjadi strategi untuk memasarkan produk-produk dengan karakteristik demikian.
Jadi, tidak cocok jika jenis pemasaran ini digunakan untuk memasarkan produk yang menyasar ceruk tertentu. Produk tersebut akan kehilangan nilainya.
Mass marketing sendiri mulai banyak digunakan pada tahun 1920-an di Amerika Serikat, ketika radio mengubah bentuk hiburan dan pemasaran.
Sebelumnya, perusahaan lebih banyak menggunakan targeted marketing, karena hanya muncul di majalah.
Akan sangat aneh jika produk perempuan, seperti pembalut, muncul di majalah khusus laki-laki. Tentu perusahaan akan menyesuaikan segmentasi iklannya dengan audiens majalah.
Berkat munculnya radio para pengiklan tahun 1920-an menjadi bersemangat untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Dengan demikian, bentuk iklan “satu ukuran untuk semua” ini lahir. Perusahaan yang menggunakan strategi tersebut, menjalankan iklan yang sama di televisi, surat kabar, dan papan reklame.
Baca Juga: 10 Skill Digital Marketing dan Cara Mempelajarinya, Simak yuk!
Elemen dan Contoh Mass Marketing
Ada beberapa elemen yang memengaruhi strategi mass marketing. Mulai dari pengembangan produk, desain, harga, promosi, hingga merek itu sendiri.
Elemen-elemen ini sekaligus menunjukkan karakteristik produk yang dipasarkan secara massal.
Melansir Simplicable, berikut ini perinciannya.
1. Pengembangan Produk
Strategi mass marketing berkaitan erat dengan produk bertujuan umum yang menarik basis pelanggan luas. Sebagai alternatif, sebuah perusahaan mungkin memiliki berbagai produk khusus.
Misalnya, perusahaan penyedia barang olahraga memproduksi peralatan untuk berbagai jenis olahraga.
2. Desain
Desain pada produk yang dipasarkan secara masal, sifatnya sangat umum dan mudah diakses. Misalnya, antarmuka pengguna disederhanakan menjadi kontrol yang sangat mendasar.
Fitur-fitur canggih tidak disuguhkan dalam desain produk yang dipasarkan secara massal.
3. Harga
Dari segi harga, harga produk termasuk terjangkau untuk basis pelanggan yang luas. Namun tidak menutup kemungkinan potensi diskriminasi harga semacam tiket pesawat yang harganya meningkat terus.
4. Promosi
Media penyiaran tradisional, semacam televisi dan radio, dikaitkan dengan mass marketing karena dapat menjangkau khalayak yang luas.
Mass marketing juga dapat menggunakan iklan digital dengan fokus pada jangkauan lebih luas.
5. Merek
Mass marketing biasanya digunakan untuk memasarkan merek atau brand yang sudah kuat. Merek ini melakukan pemasaran untuk membangun dan mempertahankan brand awareness dan brand identity.
Misalnya, iklan lebih mengasosiasikan emosi atau ide positif mengenai merek. Tidak lagi mengejar penjualan sebagai target akhir pemasaran.
Itulah sejumlah elemen dalam mass marketing. Lalu bagaimana dengan penerapan mass marketing? Apa saja contohnya?
Ada banyak produk harian yang biasa kamu gunakan, seperti sabun, sampo, detergen, minyak goreng, tisu, dan sebagainya.
Itu semua merupakan contoh produk massal yang pemasarannya pun menggunakan mass marketing.
Pabrik mendesainnya dengan cara yang relatif sama. Selain itu, harganya juga cenderung sama.
Pakaian siap pakai merupakan contoh lain. Pabrik memproduksinya dalam jumlah besar, terstandardisasi, dan mengandalkan mesin.
Produk pakaian siap jadi berbeda dengan produk dari desainer terkenal. Produk desainer lebih mengandalkan kustomisasi dan sering kali dibuat handmade untuk memproduksinya.
Baca Juga: Kenali Marketing Automation dan 5 Contoh Penerapannya dalam Bisnis
Manfaat Mass Marketing untuk Bisnis
Kini kamu sudah tahu apa itu mass marketing, apa saja elemennya dan seperti apa contohnya. Selanjutnya, kamu perlu mengetahui manfaatnya untuk bisnis.
Meski menyamaratakan semua audiens, mass marketing memiliki sejumlah manfaat dan keuntungan. Berikut ini perinciannya.
1. Lebih Banyak Pelanggan Potensial
Perusahaan menargetkan konsumen akhir dalam jumlah besar melalui mass marketing. Segmen pasar yang berbeda diabaikan. Oleh karena itu, pelanggan potensialnya pun bisa dalam jumlah besar.
2. Skala Ekonomi Lebih Tinggi
Volume penjualan yang tinggi memungkinkan perusahaan menikmati skala ekonomi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, perusahaan cenderung menikmati biaya produksi rata-rata yang jauh lebih rendah.
3. Penjualan Tinggi
Karena perusahaan melayani dengan cara yang sama, pelanggan potensial sama dengan populasi di pasar. Dengan demikian, perusahaan cenderung menikmati volume penjualan yang tinggi.
4. Kurang Rentan terhadap Perubahan Selera
Perusahaan menjual produk standar dan mengabaikan perbedaan selera di antara konsumen. Alhasil, setiap perubahan kebiasaan membeli atau selera konsumen tidak berdampak signifikan terhadap penjualan.
Baca Juga: Pengertian Digital Marketing Agency dan Konsep Bisnisnya
5. Menghemat Biaya Pemasaran
Perusahaan menggunakan pendekatan “satu ukuran untuk semua”. Misalnya, perusahaan mengandalkan media massa untuk menginformasikan dan membujuk audiens untuk membeli.
Demikian penjelasan mengenai mass marketing. Jadi, apakah kamu akan menerapkan teknik pemasaran ini?