Website atau aplikasi telah menjadi salah satu kebutuhan untuk menjalani bisnis di era yang serba digital saat ini. Untuk mengembangkan website atau aplikasi, dibutuhkan framework atau kerangka kerja.
Melansir laman Indeed, framework atau kerangka kerja memungkinkan para profesional pengembangan perangkat lunak untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja mereka.
Jadi, pembuatan website atau aplikasi yang digunakan untuk mendukung bisnis kamu dapat berjalan lebih efisien.
Lebih lanjut, berikut penjelasan seputar framework yang perlu kamu pahami sebelum menerapkannya dalam bisnis online.
Baca Juga: Cara Promosi di Website untuk Meningkatkan Penjualan
Apa Itu Framework?
Dikutip dari Creative Tim, framework atau kerangka kerja perangkat lunak merupakan platform konkret/konseptual abstrak yang dibuat oleh pengembang (developer) website dan aplikasi.
Dalam framework dapat ditambahkan kode dan menggabungkan beberapa sumber daya, seperti gambar atau file dokumen untuk membuat paket yang unik bagi suatu proyek.
Setelah pembuatan website atau aplikasi selesai, framework juga dapat direvisi oleh pengembang dengan menambahkan fitur baru atau mengedit komponen yang ada.
Dengan demikian, developer dapat mengembangkan website atau aplikasi secara lebih mudah dan cepat.
Baca Juga: 5 Kelebihan Aplikasi E-Wallet, Transaksi Aman dan Praktis!
Jenis Jenis Framework
Ada berbagai jenis framework dalam pembuatan website atau aplikasi penunjang bisnis.
Jenis framework dapat dibedakan berdasarkan kegunaan dan bahasa pengkodean utama yang ditambahkan ke dalamnya.
Berikut jenis-jenis framework:
1. Website Framework
Mobile app framework merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk mengembangkan website.
Kerangka kerja website dapat berguna dalam membantu developer untuk membuat web berfungsi dengan baik di internet sekaligus meningkatkan kenyamanan pengguna.
Framework website juga dapat digunakan oleh pengembang untuk melakukan pembaruan atau peningkatan kinerja web karena mudah disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Mobile App Framework
Jenis kerangka kerja selanjutnya adalah mobile app framework yang biasanya digunakan untuk membantu pembuatan aplikasi perangkat seluler, seperti ponsel.
Dengan kerangka kerja ini, pengembang perangkat lunak dapat menggunakan berbagai bahasa pengkodean untuk membuatnya.
Developer juga dapat memformat aplikasi secara khusus agar mudah digunakan di ponsel atau tablet pengguna.
Baca Juga: Manfaatkan Promo Free Shipping untuk Menarik Calon Pembeli!
3. Technology Framework
Technology framework adalah kerangka kerja yang memungkinkan para profesional untuk membangun sistem TI dalam database perusahaan.
Penggunaan kerangka kerja teknologi ini dapat mencakup langkah-langkah keamanan untuk data rahasia, alat manajemen, dan aplikasi umum yang berguna bagi sebuah bisnis.
4. Enterprise Architecture Framework
Enterprise architecture framework dapat membantu pengembang perangkat lunak untuk membuat sistem TI yang kompleks di dalam perusahaan.
Perlu kamu ketahui bahwa, ada 4 jenis kerangka arsitektur perusahaan utama yang dipilih oleh para profesional berdasarkan kekuatan dan kelemahan kerangka kerja.
Sub-tipe kerangka kerja ini meliputi Zachman, Federal, Gartman, dan kerangka kerja perusahaan Grup Terbuka (TOGAF).
Baca Juga: Begini Cara Meningkatkan Bisnis di Search Engine
5. Database Framework
Jenis kerangka kerja berikutnya, yakni database framework. Kerangka kerja ini digunakan untuk mengelola berbagai mesin basis data.
Database framework juga dapat membantu para profesional melakukan tugas manajemen database dengan cepat, tanpa menghabiskan waktu dan tenaga untuk pemrograman tambahan.
Dengan cara menganalisis, menyortir, dan menemukan data dalam koleksi tertentu.
6. Testing Framework
Sesuai dengan namanya, testing framework dapat membantu developer dalam melakukan pengujian website atau aplikasi.
Kerangka kerja ini dapat berguna dalam mengingatkan pengembang tentang hal-hal apa saja yang harus diuji, bagaimana cara menyelesaikan pengujian, serta memastikan akurasi dan efisiensi dalam praktik jaminan kualitas sebelum diluncurkan pada pengguna.
Baca Juga: Perbedaan Landing Page dan Website yang Perlu Diketahui
Manfaat Framework
Lantas, apa saja manfaat framework dalam pembuatan website atau aplikasi untuk keperluan usaha? Berikut di antaranya:
1. Kode Pemrograman Lebih Terstruktur
Dengan framework, kode pemrograman yang lebih terstruktur dan dapat mengurangi panjang kode.
Ketika pengembangan website atau aplikasi terjadi error, pengembang pun akan lebih mudah untuk mencari kode yang perlu diperbaiki.
Penanganan kesalahan pada proses pembuatan website atau aplikasi pun akan lebih cepat prosesnya.
2. Mempermudah Proses Pengembangan
Adanya kerangka kerja juga dapat membantu pengembang perangkat lunak dalam mempermudah proses pembuatan website atau aplikasi.
Dengan begitu, developer dapat bekerja secara efisien karena telah memiliki panduan pembuatan website atau aplikasi dari awal.
Mereka tidak perlu lagi menulis kode dari awal karena dapat menggunakan komponen-komponen yang dibuat dalam framework.
Bagi proyek besar yang terdiri dari banyak tim, framework juga dapat membantu pengembang dalam meningkatkan efektivitas kerja dan sinkronisasi dari setiap pekerja.
Para pekerja pun akan lebih memahami tugas-tugas mereka dalam pengembangan website atau aplikasi sehingga prosesnya menjadi lebih mudah dan cepat.
Baca Juga: Apa Itu Viral Marketing? Berikut 7 Tips Penerapannya
3. Membantu Proses Pengujian
Adanya kerangka kerja dalam pengembangan website atau aplikasi juga dapat membantu developer dalam melakukan proses pengujian dan debugging.
Setiap website atau aplikasi yang dibuat oleh pengembang, harus melewati tahap pengujian sebelum resmi diluncurkan untuk digunakan oleh para pengguna.
Seringkali, proses atau tahap pengujian ini memakan banyak waktu dan biaya.
Oleh sebab itu, dibutuhkan framework yang tepat untuk proyek sehingga dapat mendukung fase pengujian dengan alat dan sumber daya yang sesuai.
4. Memberikan Kemudahan dalam Pemeliharaan
Framework tidak hanya berguna untuk membantu pembuatan website atau aplikasi, kerangka kerja ini pun bisa mempermudah developer dalam pemeliharaan perangkat setelah diluncurkan.
Dengan kerangka kerja yang tepat, pengembang dapat melakukan perbaikan bug dan maintenance website atau aplikasi secara lebih efisien.
Baca Juga: Contoh Konten Promosi untuk Toko Online Kamu
5. Kode Pemrograman dapat Digunakan Kembali
Kerangka kerja yang telah dibuat dengan kode pemrograman di dalamnya juga dapat digunakan kembali secara lebih mudah oleh pengembang.
Dengan kerangka kerja yang mereka miliki, pengembang tidak perlu menulis struktur kode kompleks yang berisi ratusan baris kode.
Sebagai gantinya, mereka dapat menggunakan basis kode yang telah ditentukan sebelumnya dan membuat modifikasi menjadi lebih mudah.
Hal ini memungkinkan pengembang untuk menggunakan basis kode yang sama dalam mengembangkan beberapa web atau aplikasi.
Dengan template yang telah ditentukan sebelumnya dan antarmuka pengkodean yang intuitif, pengembang dapat menghemat banyak waktu dalam proses pengkodean yang berat saat programming.
6. Meningkatkan Keamanan
Manfaat penggunaan framework lainnya, yaitu dapat meningkatkan keamaan website atau aplikasi dari serangan cyber (kejahatan internet).
Kerangka kerja dapat melindungi website atau aplikasi dari serangan umum seperti DDoS, injeksi SQL, dan mencegah gangguan data karena fitur keamanan bawaan yang ada di dalamnya.
Baca Juga: Mengenal Growth Hacking, Strategi Marketing Ala Startup
Itu dia informasi seputar framework dalam pengembangan website atau aplikasi untuk bisnis. Semoga bermanfaat, ya.