Dalam bisnis, ada sebuah istilah yang benama fair trade. Apaikah kamu sudah tahu yang dimaksud dengan istilah tersebut?
Dikutip dari laman Business News Daily, fair trade merupakan bisnis yang menunjukkan bahwa perusahaan peduli terhadap lingkungan berkelanjutan. Konsep melestarikan lingkungan ini ditunjukkan melalui pengadaan, produksi, hingga penjualan.
Biasanya, bisnis yang beroperasi dengan cara seperti ini akan mendapatkan sertifikasi khusus. Dengan adanya sertifikasi, maka artinya produk kamu telah memenuhi standar untuk kondisi kerja yang aman, perlindungan terhadap lingkungan, keberlanjutan, dan standar ekonomi yang adil.
Selain itu menurut Fair Trade Foundation U.K, pekerja juga dijamin mendapatkan upah yang layak dari perusahaan yang memiliki sertifikasi fair trade.
Sementara bagi pelanggan, sertifikasi tersebut berarti produk yang dipasarkan telah melalui tahap produksi secara etis dan berkualitas tinggi.
Dengan konsep perdagangan yang adil seperti ini, pihak perusahaan, pekerja, hingga pelanggan akan sama-sama diuntungkan. Bahkan, turut andil dalam menjaga lingkungan tetap lestari.
Baca Juga: Tugas Kementerian Perdagangan yang Perlu Kamu Ketahui!
Sejarah Singkat Fair Trade
Konsep perdagangan adil seperti ini ternyata bukanlah sesuatu hal yang baru, lho.
Melansir laman Fair World Project, fair trade telah digagas sejak tahun 1946 di Amerika Serikat.
Seiring perjalannya, muncullah sertifikasi “fair trade” internasional di tahun 2002.
Diterapkannya konsep perdagangan yang adil tidak hanya berdampak positif bagi perusahaan, pekerja, pelanggan, dan lingkungan. Namun, juga memberikan dampak yang baik jika dilihat dari segi ekonomi.
Hal ini dibuktikan oleh data di tahun 2009 yang menyebutkan bahwa, penjualan ritel Fair Trade di seluruh dunia berhasil mencapai angka $4,7 miliar.
Hingga saat ini, organisasi fair trade terus berkembang pesat dan telah sukses melindungi hingga 2 juta petani dan pekerja di lebih dari 100 negara di dunia.
Baca Juga: 4 Cara Membangun Bisnis Eco Friendly yang Tepat
Prinsip dalam Sistem Fair Trade
Dalam pelaksanaannya, sistem fair trade menjunjung berbagai prinsip yang mengutamakan keadilan.
Berikut prinsip-prinsip dalam sistem fair trade yang dikutip dari Fair World Project:
- Hubungan perdagangan berlangsung dalam jangka panjang.
- Membayar upah pekerja dengan harga yang wajar.
- Tidak melakukan eksploitasi pekerja anak atau pekerja paksa.
- Tidak ada diskriminasi di tempat kerja, menjunjung tinggi kesetaraan gender, dan kebebasan untuk berserikat.
- Sistem organisasi perusahaan harus demokratis dan transparan.
- Memastikan kondisi kerja aman dan memiliki jam kerja yang wajar.
- Turut andil dalam proyek pengembangan masyarakat.
- Menjaga kelestarian lingkungan.
- Perusahaan memiliki sifat terbuka atau transparasi sehingga mudah untuk ditelusuri.
Baca Juga: Green Marketing Adalah? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini!
Manfaat Sistem Fair Trade
Ada banyak sekali keuntungan yang bisa perusahaan kamu dapatkan jika beroperasi berdasarkan sistem fair trade.
Berikut manfaat diterapkannya sistem fair trade bagi sebuah bisnis:
1. Supply Chain di Masa Depan Terjamin
Salah satu manfaat yang akan perusahaan kamu dapatkan jika menerapkan sistem fair trade selama operasional, yakni supply chain lebih terjamin.
Ketika para petani yang bekerja diberdayakan dengan upah sesuai, kamu akan lebih mudah dalam mendapatkan bahan baku. Setiap bahan baku yang dipasok petani untuk perusahaan pun terjamin kualitasnya.
Dengan bahan-bahan terbaik, bisnis kamu pun bisa terus memproduksi barang berkualitas terbaik untuk para pelanggan.
Apalagi dalam sistem fair trade ini, para petani dilatih untuk bekerja dengan menjunjung tinggi kelestarian lingkungan. Jadi, ketersediaan bahan baku terjaga dengan baik dalam jangka panjang.
2. Menjamin Kesejahteraan Pekerja
Manfaat sistem fair trade selanjutnya dapat dirasakan langsung oleh para pekerja yang terlibat.
Perusahaan yang menerapkan sistem fair trade akan menjamin kesejahteraan petaninya. Melalui pemberian upah yang lebih layak.
Jadi, kerja keras petani dibayar lebih pantas. Tidak hanya menguntungkan pihak perusahaan semata, tetapi turut memberikan dampak positif bagi pekerjanya.
Selain itu, lingkungan dan kondisi kerja harus dipastikan aman. Tidak hanya bebas dari risiko berbahaya, melainkan juga mengatur jam kerja yang sesuai.
Perusahaan fair trade pun melarang adanya diskriminasi terhadap pekerja, tidak melakukan pekerja paksa, atau eksploitasi anak sehingga lingkungan kerjanya aman dan nyaman.
Baca Juga: 10 Manfaat CSR bagi Perusahaan, Bisa Tingkatkan Reputasi Brand!
3. Melindungi Kelestarian Alam
Tidak hanya menguntungkan perusahaan dan pekerjanya, lingkungan juga dilibatkan dalam sistem fair trade.
fair trade membuat perusahaan lebih waspada dengan kerusakan lingkungan. Oleh karenanya, ada serangkaian upaya yang dilakukan untuk melindungi kelestarian alam setempat.
Mengutip laman Master Class, salah satu cara perusahaan FairTrade dalam menjaga lingkungan ialah melalui praktik pertanian yang ramah lingkungan.
Bisa juga dengan memastikan bahwa pabrik yang dibangun bertujuan untuk mengurangi emisi dan penggunaan energi.
Dengan begitu, perusahaan bisa memeroleh bahan baku berkualitas terbaik dan lingkungannya tetap lestari tanpa eksploitasi berlebihan.
Lingkungan kerja yang diperhatikan keasriannya bisa menjadi lahan berkelanjutan sehingga petani pun dapat memanfaatkannya dalam jangka panjang.
4. Berpartisipasi dalam Pembangunan
fair trade memiliki prinsip pengabdian dalam masyarakat. Itu artinya, perusahaan dalam operasinya harus ikut andil dalam proyek pengemabangan masyarakat sekitar.
Dengan begitu, perusahaan bisa memberikan manfaat berupa partisipasi dalam pembangunan lingkungan.
Biasanya, praktik ini dilakukan dengan cara membuat rekening khusus yang kemudian dikelola secara kolektif oleh kelompok petani dan pekerja FairTrade setempat.
Ketika perusahaan memeroleh pendapatan ekstra, sebagian dananya akan dialokasikan kepada mereka.
Nantinya, komunitas akan memilih cara menggunakan uang itu atau dapat menerimanya sebagai bonus upah.
Apabila uangnya sepakat untuk melakukan perbaikan, komunitas bisa menggunakannya dalam membangun sistem air bersih, rumah sakit, dan sekolah yang layak.
Baca Juga: 9 Ide Kemasan yang Ramah Lingkungan untuk Produkmu
5. Menarik Lebih Banyak Pelanggan
Bisnis yang menerapkan sistem ini biasanya akan memiliki citra merek positif di mata pelanggan.
Sebab, perusahaan benar-benar memerhatikan cara memeroleh bahan baku, menyejahterakan pekerja, hingga peduli terhadap lingkungan.
Dengan demikian, akan ada lebih banyak pelanggan yang tertarik untuk melakukan pembelian produk.
Ada banyak sekali pihak di luar sana yang juga mendukung bisnis berkelanjutan. Jadi, kamu berpotensi untuk meraih keuntungan yang lebih besar.
Pelanggan yang peduli dengan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial dari aktivitas belanja mereka biasanya akan mencari label fair trade saat melakukan pembelian.
Cara sederhana seperti ini dapat menunjukkan bahwa mereka ikut berkontribusi dalam upaya dunia yang lebih baik.
6. Pendapatan Bisnis Terjamin
Dengan fair trade, pendapatan bisnis kamu akan lebih terjamin. Hal ini karena sistem bisnis ini membantu para produsen untuk menentukan harga minimum dari setiap produk yang dijual.
Ditetapkannya harga minimum bisa membantu petani dan pekerja bisnis tersebut terlindungi dari fluktuasi harga pasar yang tidak menentu.
Jadi, apabila harga pasar untuk suatu komoditas turun, harga minimum bisa memastikan bahwa petani dan pekerja masih mendapatkan penghasilan yang cukup. Mereka pun tetap dapat memeroleh biaya hidup dasar untuk memenuhi kebutuhannya.
Baca Juga: 5 Ide Bisnis Kerajinan dari Botol Bekas, Tertarik Mencoba?
Itu dia penjelasan seputar fair trade yang perlu kamu ketahui. Mulai dari sejarah singkat hingga manfaatnya bagi bisnis.
Apakah kamu tertarik menjalankan bisnis dengan sistem FairTrade ini?