Performance marketing memiliki banyak manfat bagi pemasaran bisnismu.
Jenis pemasaran ini berfokus pada kinerja suatu campaign, sehingga pengiklan hanya perlu membayar hasil yang sudah terlihat saja.
Hal ini tentu jauh lebih menguntungkan dibanding pemasaran tradisional. Kita cenderung tidak tahu iklan kita akan dilihat oleh siapa dan seberapa banyak orang.
Terlebih lagi, kita tidak tahu apakah iklan kita dilihat oleh audiens yang memang jadi target pasar kita.
Dengan perkembangan teknologi pada alat-alat pemasaran, kita dapat mengetahui kinerja iklan yang kita pasang secara online.
Kita dapat tahu demografi audiens yang melihat iklan, bahkan menentukan segmentasi audiens yang bisa melihat iklan tersebut.
Semua hal ini berada dalam naungan performance marketing yang mengukur kinerja sebuah pemasaran atau campaign.
Selain tahu kinerja pemasaran, pemasaran jenis ini juga menguntungkan dari sisi optimalisasi anggaran pemasaran.
Baca Juga: Daftar Perusahaan Digital Marketing Terbaik di Indonesia
Definisi Performance Marketing
Performance marketing merupakan istilah yang diberikan untuk campaign pemasaran secara online.
Prosesnya, pengiklan membayar perusahaan pemasaran atau platform periklanan untuk hasil yang dicapai, seperti klik atau konversi.
Pemasaran ini secara khusus digunakan untuk mendorong tindakan, melacak, dan mengukur tindakan tersebut, tidak seperti pemasaran tradisional dan organik.
Adapun berbagai tindakan tersebut dikaitkan dengan return on investment (ROI) dari setiap aset, campaign, atau aktivitas.
Perusahaan besar menghabiskan banyak anggaran untuk melakukan branding. Adapun sebagian besar bisnis fokus pada laba agar tetap mendapat keuntungan.
Performance marketing cukup berbeda, karena mengembalikan kekuasaan ke tangan pengiklan. Kamu menentukan tindakan, lalu membayar saat tindakan tersebut sudah selesai.
Tindakan tersebut, mulai dari penjualan, prospek, atau klik iklan online.
Baca Juga: Apa Beda Marketing dan Sales? Ini Penjelasannya!
Jenis-Jenis Performance Marketing
Terdapat sejumlah jenis performance marketing yang perlu kamu tahu. Ada beberapa area dalam ruang digital marketing yang menggunakannya.
Namun, antara satu pemasaran dan lainnya memiliki perbedaan. Tidak semua performance marketing itu sama.
Satu pebisnis mungkin memutuskan hanya satu jenis yang sesuai dengan strateginya.
Namun, yang lain menggunakan beberapa jenis dalam payung performance marketing yang lebih luas untuk memenuhi tujuan pemasaran.
Berikut ini perincian jenis-jenis performance marketing.
1. Affiliate Marketing
Jenis pemasaran ini bersentuhan dengan performance marketing, tetapi ia memiliki perbedaan. Affiliate marketing lebih terkait dengan semua jenis pemasaran yang berafiliasi dengan pengiklan.
Pembayaran terjadi setelah tindakan yang diinginkan terjadi. Dalam banyak kasus, affiliate marketing biasanya melibatkan kemitraan dengan situs kupon, loyalitas, ulasan, dan insentif.
2. Native Advertising
Apa yang dimaksud dengan native advertising, yaitu bentuk media berbayar tidak benar-benar terlihat seperti iklan.
Misalnya tidak seperti iklan bergambar atau iklan spanduk.
Jenis iklan ini cenderung mengikuti bentuk dan fungsi alami dari situs tempat ia ditempatkan, misalnya dalam sebuah situs berita.
Model pembayaran yang paling umum untuk native advertising, yaitu CPM (cost per mile), biaya per 1.000 tayang, atau CPC (cost per click).
3. Konten Bersponsor
Jenis yang satu ini banyak digunakan oleh influencer dan situs konten.
Performance marketing yang satu ini melibatkan posting atau artikel khusus yang mempromosikan merek atau produk dengan imbalan beberapa bentuk kompensasi.
4. Pemasaran Media Sosial
Jenis performance marketing yang satu ini menggunakan platform media sosial untuk mendapatkan audiens atau menumbuhkan brand awareness.
Misalnya dengan memamerkan konten di Facebook, Instagram, Twitter, dan sebagainya.
Metrik yang biasanya diukur dalam performance marketing berbasis media sosial, biasanya berpusat pada keterlibatan, like, klik, dan penjualan.
5. Search Engine Marketing
Jenis pemasaran ini dapat dipecah menjadi dua bagian. Search engine marketing atau SEM dapat berhasil melalui opsi berbayar atau organik.
SEM berbayar, yaitu ketika pengiklan membayar klik ke iklan di mesin pencari, seperti Google, Bing, dan Yahoo. Adapun pencarian organik merupakan kebalikannya.
Pencarian organik menggunakan metode tidak berbayar, seperti search engine optimization (SEO). Cara ini mengandalkan algoritma mesin pencari untuk menduduki peringkat teratas.
Beberapa perusahaan mengukur SEM berdasarkan kinerja.
Adapun beberapa perusahaan lainnya bermitra dan membayar komisi kepada perusahaan SEM berdasarkan hasil campaign SEM yang dijalankan.
Baca Juga: 4 Cara Kerja Hypnotic Marketing yang Memengaruhi Pembeli
Manfaat Performance Marketing untuk Bisnis
Setelah tahu definisi performance marketing dan apa saja jenis-jenisnya, kamu tinggal perlu tahu manfaatnya untuk bisnis.
Dengan mengetahui manfaatnya, kamu dapat menjadikannya bahan pertimbangan untuk menggunakannya atau tidak.
Berikut ini daftar manfaat dalam menggunakan performance marketing untuk bisnis.
1. Mudah Melakukan Analisis dan Pelacakan Data
Performance marketing berkonsentrasi pada peningkatan tingkat kinerja untuk sasaran bisnis spesifik, seperti klik, impression, prospek, dan penjualan.
Jadi, kamu dapat menargetkan dan mengukur metrik tersebut secara langsung.
Alat dan teknologi manajemen pemasaran modern dapat mempermudah pelacakan kinerja iklanmu.
Sejumlah alat modern ini dapat memantau serta menyesuaikan campaign berdasarkan wawasan yang dikumpulkan.
Misalnya, setiap pelanggan berlangganan newsletter, mengeklik iklan, atau berinteraksi dengan tindakan apa pun yang memenuhi tujuanmu, semua hal ini dapat dilihat dan dihitung.
Ada metrik yang menyajikan data-data ini, sehingga dapat dilacak dan dianalisis.
2. Pemasaran Berbasis ROI
Performance marketing berfokus pada menghasilkan laba atas investasi yang baik. Pemasaran ini tidak memiliki risiko yang sama dengan strategi pemasaran lainnya, seperti periklanan tradisional.
Kamu dapat melihat kinerjanya secara real-time, menyesuaikan, atau mengalokasikan kembali anggaran sesuai keinginanmu.
Kamu bahkan dapat menghentikan campaign sepenuhnya untuk menghindari pembayaran berlebih pada campaign berkinerja buruk.
Baca Juga: Apa Itu Viral Marketing? Berikut 7 Tips Penerapannya
3. Diversifikasi Aliran Pendapatan
Peformance marketing merupakan pendekatan pemasaran yang serbaguna.
Ketika satu saluran atau channel tidak berfungsi, kamu dapat dengan cepat beralih ke saluran lain yang dapat memberi hasil lebih baik.
Jadi, kamu tidak perlu menghabiskan anggaran iklan untuk taktik yang tidak efektif.
Hal ini dapat membantu ketika saluran pemasaranmu yang lain tidak menghasilkan volume penjualan yang kamu butuhkan.
4. Mendapat Audiens Baru yang Sulit Dijangkau
Rencana performance marketing yang efektif dapat membantumu memperoleh audiens yang meningkat dan lebih beragam. Hal ini tentu sulit dilakukan jika menggunakan iklan tradisional.
Contohnya, ketika kamu menggunakan affiliate marketing, hasilnya dapat mendatangkan audiens yang lebih besar.
Hal ini karena affiliate marketing memanfaatkan traffic audiens yang bertarget dan menghasilkan lebih banyak penjualan.
Selain itu, performance marketing dapat digunakan dalam format yang berbeda. Hal ini membuka pintu bagi merekmu dikenal di pasar baru ketika iklanmu menemukan penempatan di berbagai saluran dan wadah konten.
5. Membayar Sesuai Hasil
Ketimbang membayar jumlah tetap di muka, dengan performance marketing, kamu hanya membayar ketika tindakan atau tujuan yang kamu inginkan terpenuhi.
Biasanya, pembayaran didasarkan pada biaya per tayangan untuk memungkinkan bisnis melacak pengeluaran dengan mudah dan memastikan uang tidak terbuang dengan percuma.
Demikian penjelasan mengenai performance marketing. Semoga bermanfaat.