Selain kehebohan naiknya harga BBM, rupanya kabar bahwa harga BBM Malaysia lebih murah dari RI juga jadi perbincangan, kok bisa?
Pasca ditetapkannya kenaikan harga BBM mencakup Pertalite, Solar, dan Pertamax yang berlaku mulai 3 September 2022 lalu, berbagai protes dari masyarakat masih terus berdatangan.
Banyak lapisan masyarakat sampai mahasiswa yang turun aksi untuk menyuarakan aspirasi mereka. Tak hanya itu, kenaikan harga BBM juga sangat menjadi perhatian. Pasalnya, meloncaknya laju inflasi pada pekan kedua September ini dipengaruhi oleh harga BBM.
Menurut kalkulasi Kementerian Keuangan, kenaikan harga tiga jenis BBM bisa menyumbang 1,8 poin persentase terhadap inflasi tahun ini. Outlook inflasi pada akhir tahun ini dinaikkan menjadi 6,6%-6,8%.
Selain efek domino yang muncul akibat naiknya harga BBM, ada satu hal menarik yang juga ramai diperbincangkan. Belakangan ini, netizen beramai-ramai membandingkan harga BBM Malaysia dan RI yang katanya lebih murah.
Penasaran mengapa BBM Malaysia bisa lebih murah? Cek fakta-fakta berikut yuk!
Baca Juga: Dampak Inflasi Akibat Harga BBM Naik, Begini Penjelasannya
Cek Fakta Harga BBM Malaysia
Malaysia menjadi negara yang menjual bensin dengan harga termurah se-Asia Tenggara. Bensin RON95 Malaysia dijual dengan harga RM 2,05 per liter atau sekitar Rp6.793 per liter dengan kurs saat ini.
Sementara itu, BBM Pertalite RON90 dijual dengan harga Rp10.000 per liter. Berdasarkan data tersebut, kabar bahwa harga BBM Malaysia lebih murah dari RI memang benar adanya.
Jenis bensin lain yang dijual di Malaysia adalah RON97 yang dijual seharga RM 4,3 atau Rp14.250 per liter, dan diesel yang dijual seharga RM 2,15 atau Rp7.125 per liter.
Harga bensin tersebut tentu jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga Pertamax RON92 yang dijual seharga Rp14.500 per liter. Sebagai informasi, RON (Research Octane Number) adalah patokan kualitas BBM berdasarkan nilai oktan.
Lantas, apa yang membuat harga BBM Malaysia lebih murah ketimbang Indonesia?
Pertama, harga BBM di Negeri Jiran tersebut bisa jadi lebih murah karena adanya perbedaan komponen pembentuk harga di kedua negara. Harga BBM Malaysia bisa terus ditahan meskipun terjadi peningkatan harga minyak dunia.
Kedua, kondisi tersebut disebabkan oleh subsidi besar-besaran yang diberikan Pemerintah Malaysia kepada perusahaan minyak dan gas pemerintah, yakni Petroliam Nasional Berhad (Petronas).
Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan pada dasarnya Pemerintah Malaysia juga memberikan subsidi bahan bakar sehingga harga bahan bakarnya tidak mengikuti skema pasar.
Hanya saja tujuan pemberian subsidinya berbeda dengan skema pemberian subsidi yang ada di Indonesia.
“Fokus Malaysia dengan kita (Indonesia) berbeda. Mereka fokus pertumbuhan sehingga memberikan subsidi yang besar,” ungkap Komaidi, dikutip dari CNBC Indonesia (11/9).
Penetapan harga eceran produk minyak bumi, baik bensin maupun solar di Malaysia ditetapkan berdasarkan biaya operasional, margin untuk distributor produk minyak bumi, komisi untuk pemilik SPBU, pajak penjualan, dan subsidi.
Pemberian subsidi dan pengecualian pajak penjualan membuat harga BBM di Malaysia menjadi yang termurah dibanding negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Intip Siasat yang Bisa Diakali Pengusaha
Tidak Fair Membandingkan Harga BBM Malaysia dan Indonesia
Di balik fakta bahwa harga bensin di Malaysia memang lebih murah ketimbang Indonesia, membandingkan harga BBM kedua negara ternyata tidak apple to apple. Pasalnya, faktor-faktor yang mempengaruhi harga BBM kedua negara pun berbeda.
Oleh sebab itu, kurang bijak jika menjadikan harga BBM di Malaysia sebagai dasar untuk menyampaikan penolakan kenaikan harga BBM di Indonesia.
Fakta lain yang membuat konsumen tidak bisa membandingkan harga BBM keduanya adalah karena Malaysia merupakan negara pengekspor minyak, sementara Indonesia adalah negara pengimpor.
Dilihat dari populasi kendaraan, di Malaysia ada 33 juta kendaraan, sedangkan di Indonesia ada 145 juta kendaraan atau lebih dari empat kali lipatnya Malaysia. Maka dari itu, biaya subsidi per rumah tangga di Indonesia sebenarnya masih lebih besar ketimbang Malaysia.
Terakhir, wilayah geografis Malaysia lebih sederhana dibanding Indonesia. Proses distribusi BBM juga lebih mudah dan tidak begitu rumit. Berbeda dengan Indonesia yang dipisahkan oleh ribuan pulau, sehingga butuh proses distribusi yang lebih kompleks.
Contohnya adalah ketika kamu menggunakan jasa ekspedisi. Biaya ongkir untuk pengiriman dalam kota tentu lebih murah dibandingkan biaya ongkir ke pulau lain di Indonesia.
Oleh sebab itu, biaya ditribusi pun dapat mempengaruhi komponen pembentuk harga BBM di Indonesia.
Baca Juga: Efek Domino Kenaikan Harga BBM, Ini 4 Tarif yang Juga Naik
Kenaikan Harga BBM Butuh Penyesuaian
Daripada membandingkan harga BBM Malaysia dengan di Indonesia, lebih membaik melakukan penyesuaian terhadap kebutuhan belanja dan penggunaan BBM.
Naiknya harga BBM memang memicu kenaikan harga-harga lain. Mulai dari kenaikan tarif ojek online, harga tiket bus AKAP, harga sewa truk, sampai harga bahan pokok lainnya.
Cepat atau lambat, masyarakat juga akan menyesuaikan pola konsumsinya dengan perubahan harga-harga yang berlangsung saat ini. Pemerintah juga harus menjaga daya beli masyarakat agar tidak menghambat laju perekonomian.
Salah satu upayanya adalah dengan menyalurkan bantuan sosial pengalihan subsidi BBM dan bantuan subsidi upah kepada kelompok tertentu. Untuk sementara waktu, kamu mungkin perlu melakukan efisiensi dana.
Namun tak perlu khawatir, kenaikan harga BBM bukan kali pertama terjadi. Artinya, pemerintah dan ekonomi Indonesia sudah cukup kuat dalam menyikapi kenaikan harga ini.
Itulah fakta-fakta tentang harga BBM Malaysia yang lebih murah ketimbang Indonesia. Tentunya sekarang jadi lebih mengerti ya!