Tanggung Jawab Content Editor, Berikut Skill yang Diperlukan

Share this Post

perbedaan content writer dan copywriter
Table of Contents
shopee pilih lokal

Dalam mengelola konten di website, ada banyak sosok yang memiliki peran penting. Salah satunya content editor yang bertugas untuk mengedit, memperbarui, mengoreksi, serta meringkas berbagai laporan, manuskrip, artikel, pidato, atau proposal untuk memastikan konsistensi kualitas, gaya, dan konten pada situs web.

Content editor bertanggungjawab atas revisi akhir semua konten yang dirilis oleh bisnis. Konten yang dimaksud dapat berupa pesan penawaran atau edukasi pelanggan melalui website.

Nah, untuk menjalani perannya sebagai editor konten, ada banyak skill yang dibutuhkan. Apa saja, ya? Berikut daftar tanggung jawab dan skill yang diperlukan oleh seorang content editor.

Baca Juga: 4 Tips Membuat Strategi Content Marketing untuk Optimalkan Toko Online

Tugas Content Editor

tugas content editor
(Foto laptop. Sumber: Unsplash.com)

Ini dia beberapa tugas seorang editorial konten yang perlu kamu pahami:

1. Bertanggung Jawab atas Konten di Website

Content editor memiliki tanggung jawab yang besar dalam pembuatan dan publikasi konten untuk situs web.

Dalam memenuhi tanggung jawabnya, seorang editor akan mengatur jadwal tayang setiap konten di website.

Mereka akan menggunakan CMS (Content Management Systems) untuk keperluan publikasi konten ini. Misalnya menggunakan WordPress atau CMS lainnya.

2. Mengoreksi Tata Bahasa dan Ejaan Isi Konten

Selain itu, seorang editorial konten juga bertugas untuk memeriksa dan mengoreksi tata bahasa maupun ejaan yang digunakan dalam isi konten.

Dalam hal ini, content editor akan memeriksa tulisan untuk mendeteksi adanya kesalahan tanda baca, kekeliruan penggunaan tata bahasa, ejaan, dan lainnya.

Jadi, konten yang dipublikasikan dalam situs web benar-benar sudah layak tayang karena telah melalui proses koreksi dan revisi.

3. Mengedit Konten pada Situs Web

Tidak hanya memeriksa kesalahan yang mungkin ada dalam konten situs web, editor konten juga akan mengeditnya.

Dalam hal ini, content editor perlu memecah potongan teks yang panjang dengan jeda baris, jeda paragraf, dan subjudul. Mereka juga dapat menggunakan teknik pemformatan seperti huruf tebal dan miring serta sub-judul.

Tidak hanya itu, seorang editor konten akan memindai seluruh halaman web sebelum dipublikasikan dan memeriksa kesalahan pemformatan yang jelas, keanehan visual, dan tautan rusak. Bahkan, memastikan tingkat keterbacaan isi konten di tablet dan perangkat seluler.

Melansir laman Become a Writer Today, proses pengeditan konten oleh editor ini diperlukan agar artikel pada situs web mudah untuk dibaca. Pasalnya, sebagian besar pengunjung website hanya melakukan skimming reading.

Baca Juga: 5 Tips Membuat Evergreen Content untuk Tingkatkan Traffic Situs Web

4. Memertahankan Gaya Pembuatan Konten yang Konsisten

Dalam perannya mengelola situs web, editorial konten juga biasanya akan menjaga seluruh isi konten tetap memiliki gaya yang konsisten.

Misalnya, panduan gaya situs web yang menentukan bahwa semua judul konten harus dalam huruf besar.

Jadi selama melakukan pengecekan isi konten, mereka akan mengubah judul yang salah agar lebih tepat dan sesuai dengan panduan gaya penulisan. Editor konten yang baik juga akan mengevaluasi peningkatan keterbacaan suatu konten sebelum mempublikasikannya.

5. Mengoptimalkan Konten dengan SEO di Website

Tanggung jawab lain seorang editor konten, yakni memastikan isi konten di website telah sesuai dengan teknik SEO sehingga performanya optimal.

Misalnya, dengan memastikan penggunaan kata kunci yang relevan isi konten. Menambahkan kata kunci tersebut ke bagian URL, judul, dan sub-judul konten.

Sekaligus, memastikan bahwa link internal dan eksternal yang ditautkan relevan dengan isi konten pada situs web.

Jadi, konten yang diterbitkan pada website akan mudah ditemukan oleh audiens melalui mesin pencarian.

Baca Juga: 8 Cara Membuat Konten Menarik untuk Bisnis Online

Skill yang Dibutuhkan Content Editor

skill content editor
(Foto proses manajemen konten. Sumber: Unsplash.com)

Untuk dapat menjalankan semua tugas yang telah disebutkan di atas, ini dia skill yang diperlukan oleh editorial konten:

1. Keterampilan Komunikasi

Sudah sepatutnya bagi seorang content editor untuk memiliki keterampilan komunikasi. Baik itu secara tertulis maupun lisan.

Komunikasi tertulis ini akan memiliki peran yang sangat penting dalam menyelesaikan tanggung jawab pengeditan konten website. Jadi, konten bisa dibuat dengan tata bahasa dan ejaan yang tepat sehingga isi pesannya dapat diterima audiens secara efektif.

Sementara itu, komunikasi lisan akan sangat bermanfaat dalam proses kolaborasi antar tim. Sebab, editor konten perlu bekerja sama dengan departemen lain saat menyusun strategi, mengembangkan, dan mengedit konten.

Dengan komunikasi yang jelas, tentunya akan membantu meminimalkan kesalahan dan mempertahankan proses kerja sama yang produktif dan efisien dari awal hingga akhir.

2. Kemampuan Menggunakan CMS

Di era teknologi saat ini, sebagian besar konten diproduksi secara digital. Oleh sebab itu, content editor perlu memiliki kemampuan untuk menggunakan CMS (Content Management System) dalam bekerja.

Jadi, proses pengeditan dan publikasi konten yang dibutuhkan untuk keperluan bisnis bisa dilakukan secara efektif menggunakan CMS oleh editor konten.

Kemahiran dalam pengoptimalan kinerja mesin pencari, pencarian kata kunci, dan HTML dasar juga dapat menjadi nilai tambah bagi seorang editor konten.

Baca Juga: 5 Cara Menggunakan CMS, Kelola Website Jadi Lebih Mudah!

3. Berpikir Kreatif

content editor
(Foto editor sedang berpikir. Sumber: Freepik.com)

Skill lain yang sebaiknya dimiliki oleh content editor dikutip dari Indeed, yakni kemampuan untuk berpikir kreatif.

Hal ini karena proses menyusun strategi dan mengembangkan konten yang selaras dengan target audiens, meningkatkan keterlibatan, dan memenuhi tujuan serta sasaran memerlukan tingkat kreativitas yang tinggi.

Dengan kemampuan berpikir kreatif, seorang konten editor pun dapat menyusun berbagai komponen visual dan tekstual yang efektif. Jadi, konten yang disajikan bisa lebih relevan dengan target audiens situs web.

4. Orientasi Terhadap Detail

Berorientasi terhadap detail sangat diperlukan saat mengoreksi konten untuk mengidentifikasi masalah ejaan, tata bahasa, atau struktur kalimat.

Editor konten juga harus memeriksa fakta informasi dengan cermat untuk memastikan keakuratan semua konten yang dipublikasikan.

Jadi, memiliki orientasi terhadap detail yang baik akan sangat membantu content editor saat melak08ukan pekerjaannya.

Baca Juga: Ketahui 7 Perbedaan Content Writer dan Copywriter Ini!

Itu dia tanggung jawab editor konten dan skill yang wajib dimiliki selama mengelola situs web.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X