Apa itu canvasser? Canvasser adalah sebuah jabatan atau profesi yang tugasnya terkait dengan penjualan.
Kegiatan canvassing erat kaitannya dengan kerja lapangan. Hal ini karena tugas seorang canvasser adalah mencari dan menemui calon pelanggan satu per satu secara langsung.
Apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang canvasser? Dalam artikel ini akan dijelaskan terperinci mengenai tugas, tanggung jawab, dan kualifikasi seorang canvasser.
Ada pula tips sukses menjadi seorang canvasser. Simak penjelasannya sampai akhir, ya!
Baca juga: Mengenal Point of Sales dan 5 Manfaatnya bagi Bisnis
Canvasser Adalah Tenaga Penjual
Menurut Zip Recruiter, canvasser adalah tenaga sales atau tenaga penjual yang mengunjungi konsumen dari pintu ke pintu untuk menjual atau menyajikan informasi tentang suatu produk atau layanan.
Cara kerjanya hampir sama dengan cara kerja cold call. Tugas seorang canvasser adalah mempresentasikan produk, membuat promosi penjualan, dan menawarkan peningkatan penjualan tambahan.
Tugas-tugas lainnya termasuk menjual barang, mengumpulkan informasi tentang prospek, dan mengamankan komitmen pembeli.
Para canvasser melapor kembali ke kantor cabang atau kantor pusat mengenai kegiatannya. Kemudian mereka akan mengunjungi kembali rumah calon pelanggan yang tidak menjawab untuk pertama kali.
Tidak hanya pada produk dan jasa yang sifatnya komersial, canvassing juga dapat digunakan untuk tujuan lain. Tujuan tersebut, seperti mempromosikan kandidat calon pejabat politik atau partai politik.
Baca juga: Apa Beda Marketing dan Sales? Ini Penjelasannya!
Tugas dan Tanggung Jawab Canvasser
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, kamu pasti sudah mendapat gambaran bagaimana pekerjaan seorang canvasser.
Namun tugasnya tidak hanya mengunjungi dari pintu ke pintu yang bersifat pekerjaan lapangan. Lebih dari itu, ada tugas dan tanggung jawab lain.
Mengutip dari Better Team, tugas dan tanggung jawab seorang Canvasser adalah sebagai berikut:
- Menghafal dan membaca naskah atau pernyataan penjualan. Pernyataan tersebut disiapkan oleh pemberi kerja.
- Mengemudi atau menggunakan moda transportasi umum menuju lokasi canvassing.
- Melakukan pendekatan dan berbicara dengan orang-orang di mal, di jalan, atau di rumah mereka mengenai produk dan jasa perusahaan.
- Menunjukkan pengetahuan tinggi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan, lalu mencoba memengaruhi opini konsumen.
- Memperoleh tanda tangan dan informasi pribadi konsumen, misalnya alamat email dan nomor telepon, untuk kemudian mengirim penawaran lebih lanjut.
- Melakukan cold call dari kantor.
- Menjawab pertanyaan konsumen mengenai produk dan jasa perusahaan yang ditawarkan.
- Menghadiri berbagai event pertunjukan, pameran, bazar, dan sebagainya yang memungkinkan untuk promosi produk atau jasa.
- Menjaga penampilan agar tetap profesional, ramah, dan menarik.
- Memenuhi target atau kuota yang ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi.
- Merekrut dan melatih canvasser baru.
Baca juga: Pahami Tugas Admin, Kerja Multitasking yang Lancarkan Bisnis
Kualifikasi Canvasser
Untuk menjadi seorang canvasser dibutuhkan sejumlah keahlian dan kemampuan tertentu.
Kualifikasi utama canvasser adalah memiliki keterampilan interpersonal yang sangat baik. Selain itu, ia dapat menyampaikan informasi secara persuasif.
Diperlukan sosok yang memiliki pengalaman pemasaran sempurna. Artinya, ia pandai memulai dan mempertahankan percakapan bermakna dengan orang yang baru ditemuinya.
Setiap perusahaan biasanya memiliki kriteria atau persyaratannya sendiri ketika merekrut karyawan untuk jabatan ini.
Meski berbeda di setiap perusahaan, ada kualifikasi umum yang biasa diterapkan. Kualifikasi canvasser adalah sebagai berikut:
- Minimal memiliki ijazah SMA atau sederajat.
- Memiliki keterampilan komunikasi yang sangat baik, terutama fasih berbicara.
- Mampu mendengarkan secara aktif dan atentif.
- Memiliki keterampilan interpersonal.
- Berpengalaman dalam melakukan penjualan.
- Mampu mempelajari banyak produk dan menjual tanpa perlu menjadi agresif.
- Mahir berkendara dan memiliki SIM A dan/atau C, agar leluasa bepergian untuk tugas lapangan.
- Mampu bekerja dalam tim sekaligus bekerja secara mandiri.
- Memiliki keterampilan manajemen waktu yang baik, sehingga dapat memenuhi kuota atau target dalam kurun waktu tertentu.
- Punya stamina fisik yang baik untuk berdiri dan berjalan dalam waktu lama, termasuk bertemu serta berbicara dengan banyak orang.
Baca juga: Apa Itu Merchandiser? Ini Tugas dan Tanggung Jawabnya
Tips Sukses Menjadi Canvasser
Kini kamu sudah tahu bahwa canvasser adalah orang yang menjalankan tugas penjualan di lapangan dengan sejumlah tanggung jawab yang diembannya.
Tips sukses menjadi canvasser adalah hal selanjutnya yang perlu kamu tahu. Kemampuan canvassing yang baik tidak hanya dibutuhkan oleh karyawan yang direkrut perusahaan untuk pekerjaan itu.
Kemampuan canvassing juga perlu dikuasai oleh para pebisnis, apalagi yang baru memulai bisnis. Berhasil melakukan canvassing artinya kamu mampu melakukan persuasi dan menggaet pelanggan baru.
Ini merupakan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk memajukan bisnismu. Tips sukses menjadi canvasser adalah sebagai berikut.
1. Lakukan Upaya Maksimal dalam Setiap Canvassing
Berbicara kepada banyak orang dalam satu waktu bisa sangat melelahkan. Suaramu bisa mulai serak dan kamu mulai bosan mengatakan hal sama berulang kali.
Hal ini tentu bisa sangat terlihat dan terdengar oleh lawan bicaramu. Jadi, kamu harus punya stamina kuat dan jaga suasana hati agar tetap dapat berbicara dengan nada ramah sepanjang hari.
Setiap engagement dengan calon pelanggan harus kamu perlakukan sebagai peluang baru untuk menjalin hubungan baik. Setiap kali kamu berbicara dengan mereka, percakapanmu harus segar, menarik, dan fokus.
2. Kreatif dengan Cara Penyampaian
Kamu bisa saja membacakan ulang naskah hafalan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Namun, jika terlalu mengandalkan poin-poin naskah yang sudah direncanakan, kata-katamu akan terdengar basi dan tidak personal.
Kamu bisa kreatif dengan naskah, misalnya mengubah urutan penyajian informasi. Selain itu, observasi dan minta sedikit informasi lawan bicara di tengah-tengah pembicaraan.
Lihat, apakah lawan bicaramu perempuan atau laki-laki? Masih lajang atau berkeluarga? Sudah bekerja atau masih sekolah? Apa yang ia sebenarnya butuhkan?
Dengan informasi-informasi kecil ini, kamu dapat melakukan personalisasi agar produk atau jasa terasa dibuat khusus untuk calon pelanggan tersebut.
3. Perhatikan Aspek Kuantitas
Tak semua orang tertarik atau betah dalam percakapan penawaran produk dan jasa. Banyak calon pelanggan yang bahkan langsung menolak dari sapaan pertama.
Namun itu bukan alasan bagimu untuk berkecil hati. Ketika melakukan canvassing, pilihannya ada dua, yakni didengarkan atau ditinggalkan.
Artinya, ada potensi untuk mendapati konsumen yang responsif.
Ketimbang menghabiskan waktu untuk konsumen yang tampak tak tertarik, fokuslah pada jumlah kunjungan atau pertemuan dengan konsumen baru.
Makin banyak yang ditemui, makin besar pula peluangmu mendapat konsumen yang responsif. Manajemen waktu juga penting di sini, agar kamu bisa mendapat kuantitas banyak dalam jangka waktu tertentu.
Baca juga: EOQ adalah Formula Penting dalam Manajemen Persediaan
4. Manfaatkan Teknologi
Tips selanjutnya agar sukses menjadi canvasser adalah dengan memanfaatkan teknologi. Tak sedikit orang yang menganggap canvassing sebagai pendekatan kuno dan tidak menghasilkan prospek penjualan.
Memang benar canvassing merupakan strategi yang digunakan oleh generasi tenaga sales sebelum kita. Namun, praktiknya itu sendiri belum tentu harus ditinggalkan.
Dengan kemajuan teknologi, ada sejumlah perangkat lunak yang dapat membantumu melakukan canvassing. Kamu bisa mengecek daerah mana yang potensial untuk kegiatan canvassing.
Dengan GPS dan aplikasi peta, kamu juga bisa menandai daerah mana saja yang sudah kamu kunjungi atau belum. Ini bisa benar-benar menghemat waktumu.
5. Catat Setiap Upaya Canvassing
Setiap pertemuan dengan orang baru, pasti menghasilkan interaksi baru. Entah itu kamu mendapat pertanyaan menarik, bahkan informasi mengenai produk atau jasa kompetitor.
Catatlah setiap pengalaman baru yang kamu dapat, terutama berbagai pertanyaan unik dari calon pelanggan. Jadi, kamu bisa menyiapkan skenario jawaban terbaik untuk kegiatan canvassing mendatang.
Catat pula kesalahan-kesalahan yang kamu lakukan, sehingga bisa jadi pelajaran untuk kegiatan selanjutnya.
Setiap percakapan dengan calon pelanggan berpotensi menjadi kesempatan belajar. Namun, hal itu dapat terwujud jika kamu benar-benar ingin memetik pelajaran dari semua pengalamanmu.
6. Tetap Optimistis
Tantangan terbesar menjadi seorang canvasser adalah mendapat banyak penolakan dari calon pelanggan. Penolakan yang berkepanjangan bisa menjatuhkan mental seseorang.
Ubahlah pola pikirmu agar tidak mengalami jatuh mental. Anggap penolakan sebagai sesuatu yang lumrah, sehingga kamu tidak terlalu terpengaruh ketika benar-benar mendapatkannya.
Kuatkan mental dan tetaplah optimistis bahwa pasti ada yang memberikan respons baik dari setiap kegiatan canvassing.
Jangan lupa untuk belajar dari kesalahan, perbaiki strategi dan teknik persuasi, sehingga meningkatkan potensi respons baik dari calon pelanggan.
Itulah penjelasan mengenai canvassing. Canvasser adalah tenaga penjualan yang memiliki keterampilan interpersonal dan persuasif untuk mencapai target bisnis.