Batik Air tengah ramah diperbincangkan warganet usai insiden nyasarnya koper Kaesang ke Kualanamu. Bagaimana sejarah maskapai yang satu ini?
Beberapa waktu lalu, anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep membagikan kisahnya saat menggunakan maskapai tersebut.
Kaesang bercerita bahwa Ia baru saja naik Batik Air menuju Surabaya, namun, kopernya justru diterbangkan ke Kualanamu, Medan.
Pengalamannya itu dibagikan dalam aku Twitter miliknya @kaesangp pada Minggu (13/11/22) waktu setempat.
“Horeeee naik Batik Air ke Surabaya tapi koperku selamat sampe bandara Kualanamu. Terima kasih Batik Air.”
Anak bungsu Presiden Jokowi yang dikenal suka bercanda di media sosial itu juga menambahkan “Mungkin emang aku sama koperku udah gak sejalan”.
Cuitan tersebut tentu menarik perhatian warganet untuk ikut berkomentar. Di balik insiden tersebut, tahukah kamu bahwa Batik Air termasuk salah satu maskapai terbaik di Indonesia? Simak cerita dan fakta menariknya, yuk!
Baca Juga: 10 Crazy Rich Indonesia yang Mendunia, Siapa Saja Mereka?
Sejarah Berdirinya Batik Air
Batik Air merupakan maskapai penerbangan swasta yang berbasis di Indonesia. Maskapai penerbangan ini didirkan tahun 2013 dan merupakan anak usaha dari Lion Air Group.
Lion Air sendiri pertama kali didirikan oleh Rusdi Kirana dan Kusnan Kirana pada tahun 1999. Pada tahun 2000, Lion Air mengudara untuk pertama kalinya dengan rute Jakarta-Pontianak.
Rusdi Kirana pernah bekerja sebagai salesman mesin ketik merek “Brother”, sementara itu Kusnan pernah bekerja di bidang travel pada tahun 1981.
Untuk mengalihkan jumlah pesanan yang banyak dipesan oleh Lion Air, Rusdi Kirana kemudian merencanakan sebuah maskapai baru yang dapat melayani penerbangan penuh bernama Batik Air.
Batik Air terbang perdana pada tanggal 3 Mei 2013. Kala itu, brand pesawat ini lepas landas dari Jakarta pukul 10.00 WIB dan tiba di Manado pukul 14.00 WITA.
Batik Air menggunakan pesawat Boeing 737-900ER. Selain itu, untuk melayani rute jarak jauh, Lion Air juga menandatangani pembelian lima pesawat Boeing 787 Dreamliner yang direncanakan datang mulai tahun 2015.
Namun pada Januari 2014, maskapai penerbangan ini membatalkan pesanan pesawat tersebut karena adanya penundaan ekspansi internasional jarak jauhnya.
Alhasil, pesanan Dreamliner ini di ganti dengan Boeing 737 untuk melayani rute penerbangan kelas pendek dan menengah.
Baca Juga: 13 Bisnis Kaesang Pangarep yang Perlu Kamu Ketahui
Prestasi Batik Air
Pendiri Lion Air, Rusdi dan Kusnan Kirana pernah masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2019 versi majalah Forbes. Total kekayaan Rusdi saat itu mencapai 835 juta dolar AS atau senilai Rp13 triliun.
Rusdi Kirana pernah membuat publik heboh pada tahun 2013. Ia meneken kontrak pembelian 234 pesawat Airbus senilai USD 24 milliar. Penandatanganan kontrak disaksikan langsung oleh Presiden Prancis, Francois Holland.
Pada tahun 2011, Rusdi juga pernah memfinalisasi pembelian 230 pesawat Boeing 737 senilai USD 22,4 miliar. Kontrak pembelian pesawat tersebut dilakukan di depan Presiden Barack Obama.
Pada tahun 2018, perusahaan penerbangan ini pernah masuk peringkat dua di Asia Tenggara sebagai maskapai dengan ketepatan waktu penerbangan (On-time Performance/OTP) terbaik.
OTP Batik Air hanya terpaut tipis dari maskapai Singapore Airlines. Penilaian dilakukan oleh lembaga riset OAG Flightview yang berbasis di Inggris pada Januari 2018.
Dalam sebuah pernyataan di situs resminya, ketepatan waktu penerbangan maskapai tersebut mencapai 84% dengan pembatalan 0,2%. Batik Air memiliki frekuensi 11.811 penerbangan.
Peringkat ini mengungguli maskapai Garuda Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan ketepatan waktu hanya 69,1 persen di peringkat 10.
Adapun persentase OTP tersebut merupakan penilaian terhadap ketepatan waktu penerbangan yang berangkat atau tiba dalam 15 menit dari jadwal.
Selain unggul di Asia Tenggara, maskapai ini juga unggul di Indonesia. Ketepatan waktu penerbangannya di Indonesia mencapai 88,66%, lebih tinggi dari maskapai Garuda Indonesia yang hanya 88,53% dan Citilink 88,33%.
Menariknya, perusahaan penerbangan yang terbilang baru ini juga mengoperasikan pesawat terbaru. Pada tahun 2018 saja, maskapai swasta ini menerima 8 pesawat baru jenis Airbus A320CEO.
Baca Juga: 20 Klub Bola Terkaya di Dunia, Ada Dari Indonesia?
Batik Air Luncurkan Aplikasi Hiburan
Batik Air menghadirkan fasilitas terbaru sebagai aplikasi hiburan (inflight entertainment) yang bisa dinikmati kapan saja dan di mana saja tanpa terbatas waktu saat terbang.
Aplikasi Batik Entertaintment itu diluncurkan sejak Februari 2021 didukung oleh Tripper. Aplikasi tersebut memiliki tampilan yang sangat menarik dan bisa diakses secara gratis.
Inovasi tersebut dilakukan oleh perusahaan ini sebagai salah satu bentuk upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) agar tetap bisa menambah kenyamanan masyarakat melalui hiburan dari rumah.
Selama dalam penerbangan, aplikasi tersebut bahkan bisa digunakan tanpa koneksi internet dan tanpa pulsa.
Sebagai informasi, kamu bisa memesan tiket penerbangan Batik Air melalui situs resmi, aplikasi, dan berbagai platform penjualan tiket perjalanan seperti Traveloka, Tiket.com, PegiPegi, dan lainnya.
Itulah penjelasan tentang sejarah, prestasi, dan inovasi yang pernah dicapai maskapai penerbangan yang satu ini.