Buzzer atau influencer berperan memengaruhi opini publik sehingga mau membeli produk tertentu. Apa saja peran lainnya?
Dalam berbisnis, tentunya tak lepas dari kegiatan promosi dan pemasaran. Pasalnya, kegiatan inilah yang jadi ujung tombak penjualan. Promosi dan pemasaran bisa dilakukan dengan membagikan konten iklan.
Dalam pelaksanaannya, kamu tak harus bekerja sendiri. Kamu bisa bekerja sama dengan pihak lain dalam mempromosikan produkmu. Misalnya, kamu bisa menggunakan cara endorsement atau program afiliasi.
Baca Juga: Memahami Pengertian Media Sosial WhatsApp, Sudah Tahu?
Cara lain yang juga ampuh digunakan adalah menggunakan buzzer atau influencer. Bisa dikatakan cara ini lebih efektif, sebab produk atau bisnismu akan benar-benar diulas dan dibahas sehingga memengaruhi minat audiens.
Ketika brand yang kamu bangun sudah memiliki berbagai wadah seperti website jualan dan akun social media, ada kalanya kamu akan memerlukan berbagai senjata untuk berkomunikasi dan melakukan promosi.
Mungkin selain menggunakan SEO, SEM, atau pun banner ads, menggunakan buzzer atau influencer bisa juga menjadi pilihan.
Mengenal Pengertian Buzzer
Dalam jurnal The Construction of Buzzer Identity on Social Media (A Descriptive Study of Buzzer Identity in Twitter), dijelaskan bahwa Buzzer merupakan salah satu aktor di media sosial yang memiliki peran sebagai influencer yang membujuk para pengikutnya tentang topik tertentu di Twitter.
Pembujuk ini terkadang menyediakan biografi Twitter untuk menggambarkan identitas pengguna yang paling sederhana.
Pengguna biasa tidak akan menyadari keberadaannya jika hanya mengidentifikasi berdasarkan biografi singkat, pembaruan status atau tweet di media sosial.
Buzzer membangun self-presentation yang baik agar mendapatkan respon yang antusias dan menarik dari followers.
Kemampuannya memahami konsep diri ini akan memberikan peluang besar untuk membangun hubungan yang berkelanjutan. Buzzer juga sering kali disebut sebagai influencer.
Menurut Hashmicro, buzzer dapat mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu. Pembujuk tersebut dapat berbagi pendapat tentang topik tertentu dari perspektif yang unik. Hal ini yang membuat banyak orang akhirnya terpengaruh.
Biasanya, profesi tersebut digunakan untuk kepentingan politik, aksi sosial dan lingkungan, hingga promosi bisnis. Influencer ini dinilai efektif memengaruhi minat pelanggan untuk melakukan pembelian.
Baca Juga: Ini 5 Manfaat Media Sosial untuk Bisnis, Wajib Tahu!
Di Mana Buzzer Beraksi?
Para buzzer ini paling banyak ada di Twitter, Instagram, dan YouTube. Walaupun di social media lainnya seperti, Facebook, Vine, Ask FM juga jadi wadah pilihannya untuk berkarya dan berbagi minat.
1. Twitter
Kamu bisa memilih apakah bentuk promosi yang yang tepat untuk brand kamu. Jika hanya ingin sebatas kata-kata singkat yang to the point, kamu bisa menggunakan influencer di Twitter, atau istilah umumnya disebut “selebtwit”.
Mereka piawai dalam merangkai kata, dari mulai tweet lucu, nyinyir, edukatif hingga yang menginspirasi. Berpromosi di Twitter dengan menggunakan jasa mereka pun bisa jadi promosi yang bukan terkesan sebuah iklan.
2. Instagram
Jika yang kamu inginkan adalah bentuk promosi berupa gambar atau foto atau video clip, para pembujuk di Instagram bisa jadi pilihan. Mereka umumnya disebut “selebgram”.
Mereka ini ahli dalam menyajikan beragam foto atau ilustrasi kreatif yang akan memanjakan mata kamu. Mereka pasti bisa menyajikan gambar atau ilustrasi yang mewakili image atau karakter dari brand kamu untuk berpromosi, atau pun untuk aktivitas digital.
3. YouTtube
Apabila bentuk promosi atau komunikasi yang kamu inginkan adakah video baik dalam bentuk animasi, film pendek, tutorial atau testimonial, sudah pasti buzzer YouTube (Youtubers) bisa kamu andalkan.
Mereka ini jagonya mengemas promosi dalam bentuk cerita unik, lucu, kreatif hingga inspiring dengan beragam teknik pembuatan video.
Sekarang, tinggal pintar-pintarnya kamu dalam memilih channel dan influencer yang cocok untuk mempromosikan brand dan website jualan kamu.
Baca Juga: Apa Itu Engagement? Ini 7 Cara Meningkatkan Engagement Media Sosial
Bagaimana Cara Buzzer Memengaruhi Audiens?
Pada dasarnya, para pembujuk ini memengaruhi audiens dengan komunikasi dari mulut ke mulut. Buzzer murni mengandalkan kemampuannya berkomunikasi melalui media sosial.
Diketahui bahwa promosi mulut ke mulut adalah salah satu bentuk persuasi paling kuat. Laporan dari McKinsey tahun 2010 menunjukkan bahwa promosi dari mulut ke mulut mempengaruhi hingga 20-50% keputusan pembelian.
Hal tersebut semain diperkuat dengan adanya pengaruh media sosial. Bagaimana tidak, setiap cuitan di media sosial kini bisa mendapatkan “suka”, “balasan”, atau dibagikan ulang oleh pengguna lainnya.
Satu pendapat yang disampaikan oleh seorang influencer dapat menyebar dengan sangat cepat dan muncul berulang kali. Hal ini dapat memberikan sugesti baru kepada audiens hingga akhirnya memvalidasi asumsi tersebut.
Peran Buzzer Bagi Bisnis Online
Seperti disinggung sebelumnya, buzzer memegang pengaruh penting terhadap minat audiens. Seorang influencer ini memiliki sudut pandang yang unik terhadap suatu topik, dalam hal bisnis tentunya sebuah produk.
Influencer dapat menemukan sisi unik sebuah produk dan kemudian mengulasnya di media sosial. Ia bisa melakukannya dengan membagikan konten grafis, video, maupun membuat dan ikut dalam cuitan di Twitter.
Orang yang semula tidak tau tentang produkmu, bisa jadi mengetahui produkmu dan bahkan melakukan pembelian. Semua ini berkat keterampilan para buzzer dalam memengaruhi minat audiens.
Baca Juga: Bingung Promosi Toko Online? Manfaatkan Media Promosi Ini!
Siapa tahu jika kamu bisa menemukan buzzer yang benar-benar sesuai dengan karakter brand kamu, hingga bisa digunakan sebagai brand ambassador yang akan setia bertingkah laku, berkomunikasi dan bergaya sesuai. Tentunya ini dengan perjanjian tertentu agar lebih konsisten.
Itulah penjelasan lengkap tentang buzzer di media sosial dan perannya bagi bisnis. Yuk, coba temukan buzzer yang cocok untuk bisnismu!