Tata Cara Zakat Fitrah Lengkap dengan Bacaan Niatnya

Share this Post

tata cara zakat fitrah
Table of Contents
shopee pilih lokal

Mendekati hari raya Idulfitri, setiap muslim memiliki kewajiban untuk menunaikan zakat fitrah. Sebelum melakukan pembayaran, yuk pahami dulu penjelasan lengkap mengenai tata cara zakat fitrah.

Menunaikan zakat fitrah adalah kewajiban yang diamanatkan bagi umat Islam di seluruh dunia sebagai bagian dari rukun Islam yang keempat.

Zakat ini biasanya dibayarkan mulai dari pertengahan bulan Ramadan hingga menjelang hari raya Idulfitri, dan harus dilunasi sebelum pelaksanaan salat Idulfitri.

Banyak ayat Al-Quran yang menegaskan kewajiban zakat fitrah, serta menyerukan untuk melakukan ibadah ini dengan tekun.

Sebagai contoh, surat Al-Baqarah ayat 43 dan surat Al-Baqarah ayat 110 memerintahkan umat Islam untuk menunaikan zakat sebagai bagian dari ketaatan mereka kepada Allah SWT.

Selain itu, surat At-Taubah ayat 103 juga menekankan pentingnya zakat dalam membersihkan dan mensucikan harta umat Islam.

Terdapat juga banyak ayat lain dalam Al-Quran yang mengingatkan akan pentingnya zakat dan keberkahan yang diperoleh dari menjalaninya.

Dengan begitu, zakat fitrah bukan hanya sekadar kewajiban ibadah, tetapi juga merupakan bentuk pengabdian kepada Allah SWT yang memiliki manfaat spiritual dan sosial bagi umat Islam.

Sebelum masuk ke penjelasan mengenai tata cara zakat fitrah, simak beberapa penjelasan lengkap lainnya mengenai zakat fitrah yang perlu kamu ketahui.

Baca Juga: Ide Gorengan Unik Untuk Dijual Saat Ramadan

Bacaan Niat Zakat Fitrah

Tata Cara Zakat Fitrah Lengkap dengan Bacaan Niatnya
Foto: Niat Zakat Fitrah (Freepik.com)

Sebelum bahas lebih lanjut tentang tata cara zakat fitrah, di bawah ini adalah bacaan niat untuk membayar zakat fitrah sesuai dengan syarat yang berlaku:

1. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Kita Sendiri (Tanpa Diwakilkan)

 “Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri sendiri, fardhu karena Allah Lillahi Ta’ala.”

2. Niat Zakat untuk Diri dan Keluarga

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri anni wa an jami’i ma yalzimuniy nafaqatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan semua orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Lillahi Ta’ala.”

3. Niat Zakat untuk Anak Laki-laki

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an waladi (…..) fardhan lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-laki saya bernama, fardu karena Allah Lillahi Ta’ala.”

4. Niat untuk Anak Perempuan

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an binti (…..) fardhan lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuan saya bernama, fardu karena Allah Lillahi Ta’ala.”

5. Niat Zakat Fitrah untuk Istri

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an zaujati fardhan lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Lillahi Ta’ala.”

6. Niat untuk Orang yang Diwakilkan

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an (……) fardhan lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk (sebut namanya), fardu karena Allah Lillahi Ta’ala.”

7. Niat untuk Mewakilkan

Wakkaltuka fi ikhroji zakatil fithri waniyyatiha “an nafsi

Artinya: “Aku wakilkan kepadamu untuk menunaikan zakat fitrah dengan meniatkannya untukku.”

Baca Juga: Bisnis Nasi Kebuli, Ini Peluang Dan Tips Memulainya

Tata Cara Zakat Fitrah

Tata Cara Zakat Fitrah Lengkap dengan Bacaan Niatnya
Foto: Tata Cara Zakat Fitrah (Dompet Dhuafa)

Setelah mengetahui bacaan niatnya, penting juga untuk memahami tata cara zakat fitrah.

Berikut ini adalah panduan lengkap mengenai tata cara pembayaran zakat fitrah:

1. Ditunaikan Pada Waktu Zakat Fitrah

Tata cara zakat fitrah yang pertama adalah mengetahui yang yang tepat untuk menunaikan zakat.

Waktu yang paling tepat untuk menunaikan zakat fitrah adalah setelah salat Subuh pada 1 Syawal, sebelum pelaksanaan salat Idulfitri.

Namun, jika zakat fitrah dibayarkan setelah salat Idulfitri, zakat tersebut tidak lagi dianggap sebagai zakat fitrah, melainkan sebagai sedekah biasa. Hal ini sesuai dengan riwayat hadis yang menyatakan hal tersebut.

Meskipun membayar zakat fitrah setelah salat Subuh pada 1 Syawal merupakan waktu yang optimal, namun tidak berarti kamu terbatas hanya pada hari tersebut.

Menurut laman NU Online, zakat fitrah bisa dibayarkan mulai dari awal hingga akhir Ramadan. Berikut beberapa waktu yang perlu kamu ketahui terkait pembayaran zakat fitrah:

  1. Waktu mubah: mulai dari awal hingga akhir Ramadan.
  2. Waktu wajib: mulai dari penghujung Ramadan hingga setelah salat Subuh di 1 Syawal.
  3. Waktu sunah: sebelum pelaksanaan salat Idulfitri.
  4. Waktu makruh: setelah salat Idulfitri hingga waktu magrib pada Hari Raya Idulfitri.
  5. Waktu haram: setelah berakhirnya 1 Syawal.

Sangat penting untuk memahami waktu-waktu tersebut agar zakat fitrah kamu bisa ditunaikan dengan tepat waktu dan sesuai dengan syariat Islam.

2. Membayar dengan Makanan Sehari-hari

Tata cara zakat fitrah selanjutnya adalah membayar dengan makanan sehari-hari. Zakat fitrah diambil dari jenis makanan pokok yang biasa dikonsumsi sehari-hari.

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memperhatikan jenis makanan yang sering dikonsumsi sehari-hari.

Misalnya, jika seseorang setiap hari mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok, maka jenis makanan yang perlu dikeluarkan zakat fitrahnya adalah beras.

Namun, jika seseorang tidak memiliki makanan pokok seperti beras, atau ingin menggantinya dengan pembayaran uang tunai, maka zakat fitrah juga dapat dibayarkan dengan nominal uang tunai yang setara dengan nilai dari makanan pokok tersebut.

Penting untuk diperhatikan bahwa zakat fitrah harus dibayarkan sebelum hari raya Idul Fitri, sehingga perencanaan dan pengaturan keuangan perlu dilakukan dengan baik agar zakat fitrah bisa ditunaikan tepat waktu dan sesuai dengan syariat Islam.

3. Menghitung Besaran Zakat Fitrah

Jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah satu sha’ dari kurma atau gandum untuk setiap individu, baik itu budak, orang merdeka, laki-laki, perempuan, anak-anak, atau dewasa di kalangan umat Muslim.

Hal ini dijelaskan dalam hadis dari Ibnu Umar RA yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum untuk setiap individu Muslim.

Pembayarannya disarankan dilakukan sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan salat Idulfitri.

Di Indonesia, kurma dan gandum biasanya digantikan dengan beras sebagai makanan pokok yang menjadi patokan zakat fitrah.

Dalam konversi satuan, satu sha’ setara dengan 2,5 kilogram beras atau sekitar 3,5 liter. Penting untuk diingat bahwa takaran ini tidak boleh kurang dari jumlah yang ditentukan, tetapi jika jumlahnya lebih, itu tidak menjadi masalah.

4. Cari Lembaga yang Terpercaya

Langkah berikutnya dalam membayar zakat di bulan Ramadan adalah menemukan amil yang dapat dipercaya.

Amil ini adalah individu atau lembaga yang bertanggung jawab atas pengumpulan dan penyaluran zakat serta urusan keagamaan lainnya dalam masyarakat Muslim.

Kamu bisa mencari amil yang dapat dipercaya di masjid terdekat atau melalui platform online yang terpercaya.

Pilihlah amil yang memiliki reputasi baik dan telah diakui oleh masyarakat sebagai lembaga yang dapat diandalkan dalam urusan keagamaan.

Dengan demikian, kamu dapat memastikan bahwa zakat yang dibayarkan akan sampai kepada yang berhak dengan tepat dan amanah.

Baca Juga: 8 Langkah Bisnis Cake And Bakery Agar Lancar, Yuk Cek!

5. Penyerahan Zakat Fitrah

Tata cara zakat fitrah selanjutnya setelah menemukan amil yang dipercaya adalah penyerahan zakat fitrah.

Penyerahan ini dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu melalui petugas penyalur zakat (amil zakat) atau langsung kepada orang yang berhak menerima zakat (mustahik).

Dalam perspektif fikih, ada akad serah terima yang harus dilakukan sebagai bukti pembayaran zakat fitrah.

Akad ini bisa dilakukan dengan menggunakan bahasa Arab atau bahasa lokal, selama dimengerti oleh kedua belah pihak.

Ini bertujuan untuk menegaskan bahwa barang yang diserahkan sudah beralih kepemilikan dari pemilik asal kepada penerima zakat.

Petugas amil zakat akan memeriksa beras yang diserahkan, memastikan jumlahnya sesuai dengan takaran yang ditetapkan.

Kemudian, pemberi zakat akan didampingi oleh petugas amil zakat untuk membacakan niat zakat fitrah dan dilanjutkan dengan doa menerima zakat dari petugas.

Dengan demikian, proses penyerahan zakat fitrah dapat berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan.

6. Berdoa Setelah Membayar Zakat

Setelah menyerahkan zakat, tata cara zakat fitrah selanjutnya adalah berdoa kepada Allah SWT.

Doa ini merupakan ungkapan kesungguhan hati yang ditujukan kepada Allah sebagai bentuk harapan agar amal ibadah yang telah dilakukan diterima-Nya.

Salah satu doa yang dapat dipanjatkan setelah membayar zakat adalah:

Rabbanaa taqabbal minna innaka antas samii’ul ‘aliim(u).”

Artinya: ” Ya Allah terimalah (amal ibadah) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Dengan doa ini, kita memohon kepada Allah agar menerima amal ibadah yang telah kita lakukan, karena hanya Dia lah yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui segala hal.

Doa ini juga menjadi wujud syukur atas kesempatan yang diberikan untuk beribadah dan menunaikan kewajiban sebagai umat-Nya.

7. Ikhlas

Setelah melakukan kewajiban zakat, sangat penting bagi kamu untuk melakukannya dengan ikhlas.

Ini berarti kamu harus mengeluarkan zakat dengan niat yang tulus dan murni, tanpa mengharapkan balasan atau pujian dari siapapun selain Allah SWT.

Selain itu, penting untuk tidak membicarakan atau mengungkit-ungkit tentang jumlah uang atau nilai zakat yang telah dibayarkan.

Hal ini karena zakat adalah amal ibadah yang seharusnya dilakukan dengan rendah hati dan tanpa membanggakan diri atas apa yang telah dilakukan.

Dengan mengikhlaskan dan tidak mengungkit-ungkit zakat yang telah dikeluarkan, kamu akan memperoleh keberkahan dari Allah SWT dan mendapatkan pahala yang lebih besar.

Sebagai gantinya, fokuslah pada niat tulus dan harapan agar amal ibadah tersebut diterima oleh Allah SWT, tanpa memikirkan pujian atau penghargaan dari manusia.

Baca Juga: Aneka Resep Es Jelly Pelangi Untuk Jualan Di Bulan Ramadan

Keutamaan Zakat Fitrah

Tata Cara Zakat Fitrah Lengkap dengan Bacaan Niatnya
Foto: Keutamaan Zakat Fitrah (Al-Azhar Peduli)

Membayar zakat fitrah membawa berbagai keutamaan dan manfaat yang tidak terhingga. Berikut beberapa di antaranya:

1. Harta Menjadi Berkah

Salah satu keutamaan utama dari menunaikan zakat adalah bahwa ia membawa berkah pada harta yang dimiliki.

Dengan membayar zakat, seseorang menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kepada perintah Allah, yang kemudian berpotensi untuk membawa keberkahan dalam harta tersebut.

Ini mengindikasikan bahwa harta yang diperoleh secara halal dan dibersihkan dengan membayar zakat akan lebih bermanfaat dan memberikan hasil yang lebih baik bagi pemiliknya.

Dengan demikian, zakat tidak hanya merupakan kewajiban agama, tetapi juga merupakan investasi spiritual yang dapat meningkatkan berkah dan keberkahan dalam kehidupan seseorang.

2. Diampui Dosa-Dosa

Keutamaan lain dari membayar zakat adalah bahwa ia dapat menghapuskan kesalahan dan dosa-dosa seseorang.

Dengan memberikan zakat, seorang muslim menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kepada perintah Allah, yang kemudian diberkati dengan pengampunan atas dosa-dosanya.

Ini menunjukkan bahwa sedekah dan pembayaran zakat tidak hanya membantu kaum miskin dan memperluas rizki, tetapi juga membersihkan hati dan jiwa seseorang dari dosa-dosa yang telah dilakukan.

Allah SWT secara khusus menyebutkan manfaat memberikan pinjaman kepada-Nya dalam Al-Quran, di mana Dia menjanjikan penggandaan balasan kepada orang yang memberikan pinjaman yang baik.

Dengan demikian, membayar zakat dan melakukan amal kebajikan lainnya merupakan jalan untuk mendapatkan pengampunan dan keridhaan Allah, serta mendapatkan berbagai keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat.

3. Menghilangkan Sifat Kikir

Salah satu keutamaan yang diperoleh dari menunaikan zakat fitrah adalah membersihkan diri dari sifat-sifat negatif, termasuk sifat kikir atau tamak.

Ketika seseorang membayar zakat, ia menunjukkan kemurahan hati dan kedermawanan, yang bertentangan dengan sifat kikir yang sering kali merusak hubungan dengan sesama dan dengan Allah.

Sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadis berikut ini:

“Barang siapa membayar zakat hartanya, maka kejelekannya akan hilang dari dirinya.” (HR. al-Haitsami).

Dengan demikian, menunaikan zakat fitrah bukan hanya memberikan manfaat material kepada yang membutuhkan, tetapi juga membersihkan jiwa seseorang dari sifat-sifat buruk, menjadikannya lebih baik sebagai individu dan sebagai hamba Allah.

Baca Juga: 10 Aplikasi Pesan Makanan Online, Praktis!

Itu dia penjelasan mengenai tata cara zakat fitrah beserta bacaan niatnya. Semoga zakat yang kamu keluarkan mendapatkan keridaan dari Allah SWT.

Sumber:

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X