Ambush marketing termasuk dalam strategi penjualan yang cukup unik. Apakah kamu tertarik untuk menerapkannya dalam menjalankan bisnis?
Dikutip dari Wordstream, ambush marketing adalah praktik membajak atau menggunakan campaign pengiklan lain untuk meningkatkan kesadaran akan perusahaan atau merek.
Jadi, perusahaan atau merek tertentu memanfaatkan momen untuk mendapatkan sorotan dari pesaing yang telah memiliki hak sebagai sponsor resmi tanpa mengeluarkan biaya.
Teknik pemasaran ini lebih menonjol pada acara-acara olahraga. Namun, banyak juga diterapkan pada momen lainnya.
Walaupun dinilai tidak etis, ambush marketing terbukti efektif untuk meningkatkan brand awareness sehingga banyak digunakan hingga sekarang.
Melansir SendPulse, ambush marketing dapat digunakan oleh sebuah merek dengan cara menggunakan berbagai bentuk visual dan permainan kata untuk menanggapi campaign pemasaran yang dibuat oleh sponsor resmi suatu acara.
Cara yang cukup nyeleneh dan dinilai menghibur ini pun biasanya akan lebih cepat untuk menarik perhatian dan lebih mudah diingat audiens.
Sejauh penerapannya hingga saat ini, pengertian ambush marketing pun bergeser. Tidak hanya dapat digunakan pada acara dengan sponsor resmi, tetapi juga bisa dilakukan sebagai strategi perang campaign secara online.
Hal ini karena sudah ada berbagai platform yang telah menyediakan ruang untuk menampilkan iklan, bukan hanya sponsor.
Baca Juga: 22 Marketplace di Indonesia yang Paling Banyak Dikunjungi
Jenis-Jenis Ambush Marketing
Ada berbagai jenis ambush marketing yang bisa kamu lakukan, di antaranya berikut ini.
1. Predatory Ambushing
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Feed Dough, predatory ambushing merupakan jenis ambush marketing yang dilakukan dengan cara menyerang sponsorship atau bisnis periklanan pesaing secara sengaja untuk mendapatkan pangsa pasar dan membingungkan pelanggan.
Salah satu contoh predatory ambushing dapat dilihat dari acara Pepsi Asia Cup (kriket) tahun 1997 yang memiliki Pepsi sebagai sponsor resminya.
Namun saat acara, Coca Cola tiba-tiba menjadi sponsor di TV sehingga penonton pun bingung dan bertanya-tanya siapa sponsor resmi yang sesungguhnya.
2. Coat-tail Ambushing
Jenis ambush marketing yang selanjutnya, yaitu coat-tail ambushing.
Teknik pemasaran yang satu ini dilakukan oleh sebuah merek dengan cara mengaitkan dirinya secara langsung dengan acara atau properti tanpa menjadi sponsor resmi.
Misalnya, Adidas dapat mensponsori pemain sepak bola yang berpartisipasi dalam acara perebutan piala sepak bola yang disponsori oleh Nike.
Baca Juga: Pengertian Growth Stock, Ciri, dan Cara Mengetahuinya
3. Self Ambushing
Self ambushing merupakan ambushing marketing yang dilakukan oleh sponsor resmi untuk melakukan kegiatan di luar ketentuan telah diputuskan dalam kontrak.
Jadi, sponsor resmi itulah yang melakukan ambushing marketing sendiri. Misalnya, dengan membagikan produk secara gratis pada penonton meski tidak ada ketentuan yang mengharuskan hal ini.
4. Indirect Ambush Marketing
Berikutnya, yaitu indirect ambush marketing. Teknik pemasaran yang satu ini dilakukan ketika sebuah merek mengasosiasikan dirinya dengan suatu acara atau program secara tidak langsung.
Misalnya, melalui pembuatan kiasan dengan menggunakan gambar, simbol, dan hal lain yang serupa, atau menyiapkan kehadiran promosi di atau di dekat acara tanpa membuat referensi khusus untuk acara tersebut.
Indirect ambush marketing juga dapat dilakukan oleh sebuah merek dengan menggunakan atribut sesuai tema acara yang bersangkutan.
Hal ini untuk mendapatkan lebih banyak eksposur dan mempublikasikan produk mereka tanpa bermaksud menyerang atau mencuri sorotan dari pesaing.
Baca Juga: 5 Contoh Advertorial Produk dan Tips Membuatnya
5. Direct Ambush Marketing
Direct ambush marketing dimulai ketika sebuah perusahaan menjadi agresif dengan pendekatan pemasarannya dan mulai mengikatkan diri secara terbuka pada acara tertentu, meski tidak memiliki hak hukum seperti sponsor resmi.
Contohnya, Nike memasang papan iklan besar di luar stadion di lanskap Atlanta pada pertandingan Olimpiade tahun 1996. Fans dan penonton di stadion pun mengira Nike adalah sponsor Olimpiade, tapi ternyata tidak.
6. Guerilla Marketing
Jenis ambush marketing yang lainnya, yakni guerilla marketing.
Menurut Investopedia, guerilla marketing adalah taktik pemasaran di mana perusahaan menggunakan interaksi kejutan atau cara tidak konvensional lainnya untuk mempromosikan produk atau layanan.
Perusahaan yang menggunakan guerilla marketing mengandalkan promosi tatap muka dengan pelanggan untuk disebarkan melalui pemasaran viral atau dari mulut ke mulut (word of mouth marketing), sehingga menjangkau audiens yang lebih luas secara gratis.
Dalam hal ini, sebuah merek bisa menyusup ke sebuah acara atau mungkin mencuri tren pemasaran yang ada di pasaran.
Baca Juga: Kekayaan Raffi Ahmad Terbaru dan Sederet Bisnisnya
7. Values Ambushing
Dikutip dari Marketing Tutor, values ambushing dilakukan oleh sebuah merek dengan menggunakan tema dan nilai utama dari perusahaan yang menjadi sponsor resmi.
Perusahaan ini melakukan penyamaran sehingga orang percaya bahwa mereka adalah perusahaan yang sama, padahal tidak.
8. Parallel Property Ambushing
Parallel ambush marketing dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan meluncurkan dan menjadwalkan tanggal acaranya berdampingan dengan tanggal beberapa acara yang lebih besar.
Baca Juga: Ini 7+ Marketing Tools, Alat Krusial untuk Campaign
Manfaat Penerapan Ambush Marketing
Lalu, apa saja manfaat dari penerapan ambush marketing ini? Berikut di antaranya:
1. Meningkatkan Kreativitas Merek
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ambush marketing cenderung unik dari teknik pemasaran lain sehingga membutuhkan kreativitas dalam penerapannya.
Sebuah perusahaan atau merek tertentu harus memiliki strategi yang berbeda dari pesaing. Jadi, audiens bisa menilai kepintaran dan kreativitas sebuah merek tersebut.
Kreativitas merek dapat diekspresikan dalam bentuk tipuan visual yang fantastis atau permainan kata yang nakal.
Hal ini membuat campaign dari ambush marketing menjadi jauh lebih menghibur dan cerdas daripada iklan biasa, dan sebagai hasilnya, merek akan lebih mudah diingat oleh audiens.
2. Mengubah Persepsi Pelanggan
Penerapan ambush marketing juga memiliki keuntungan lainnya, yakni bisa mengubah persepsi pelanggan.
Hal ini karena kreativitas atau teknik pemasaran yang unik dapat membuat sebuah merek lebih diperhatikan oleh audiens.
Cara yang menghibur dan mudah diingat tersebut membuat ambush marketing meningkatkan kredibilitas sebuah merek.
Selain menciptakan brand equity, teknik pemasaran yang satu ini juga memberikan dampak signifikan sehingga perlu diterapkan.
Namun, kamu harus menerapkannya dengan hati-hati karena teknik pemasaran ini dilakukan tanpa hak resmi.
Oleh sebab itu, sebaiknya jangan menggunakan nama, logo, slogan, atau branding acara yang sebenarnya, menyebutkan kata-kata “Sponsor”, “Mitra” atau “Pendukung” tentang acara ini, atau
mengadakan giveaway, dan memberikan tiket kepada orang-orang untuk acara tersebut.
Baca Juga: 8 Produk Jualan Online Terlaris di Marketplace, Apa Saja?
3. Menghemat Biaya Iklan
Bagi perusahaan yang baru dirintis atau merek yang baru memulai perjalanannya di industri, ambush marketing bisa menjadi pilihan pemasaran yang cukup hemat biaya.
Hal ini karena perusahaan-perusahaan skala kecil belum tentu memiliki budget yang cukup untuk menjadi sponsor sebuah acara.
Oleh sebab itu, strategi ambush marketing bisa dijadikan pilihan untuk meningkatkan penjualan.
Namun lagi-lagi, hal ini perlu diterapkan dengan cermat karena bisa berpotensi melanggar hak entitas dari sebuah merek dan peristiwa lain.
Bagaimana, kamu mau coba cara teknik ambush marketing?
Sumber:
- https://sendpulse.com/support/glossary/ambush-marketing
- https://www.wordstream.com/blog/ws/2018/04/04/ambush-marketing
- https://www.feedough.com/ambush-marketing/
- https://www.investopedia.com/terms/g/guerrilla-marketing.asp#:~:text=Guerrilla%20marketing%20is%20the%20creating,through%20viral%20social%20media%20messaging.
- https://www.marketingtutor.net/ambush-marketing/