Dalam dunia perekonomian dan perdagangan, ada istilah yang dinamakan dengan price ceiling. Apakah kamu sudah tahu yang dimaksud dengan price ceiling?
Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia, price ceiling memiliki makna pagu harga atau batas harga. Sesuai dengan pengertiannya, price ceiling adalah prinsip ekonomi yang menentukan harga maksimum barang atau jasa.
Melansir Investopedia, price ceiling biasanya telah diatur oleh pemerintah dalam perundang-undangan.
Umumnya, barang yang termasuk dalam price ceiling merupakan bahan pokok seperti makanan dan produk energi, serta produk lainnya yang bisa menjadi tidak terjangkau oleh konsumen ketika ada kenaikan harga.
Nah dengan adanya price ceiling, diharapkan semua kalangan bisa tetap menjangkau produk tersebut agar kebutuhannya tetap terpenuhi.
Lebih lanjut, mari simak penjelasan price ceiling yang perlu kamu ketahui dalam artikel di bawah ini.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Administered Price? Yuk, Cari Tahu
Beda Price Ceiling dan Price Floor
Selain price ceiling, ada juga istilah price floor yang seringkali saling berkaitan. Kira-kira, adakah bedanya antara kedua jenis penetapan harga tersebut?
Jika price ceiling atau pagu harga merupakan batas harga tertinggi atau maksimum, price floor adalah kebalikannya.
Price floor adalah tingkat harga minimum yang ditentukan oleh pemerintah. Biasanya, penetapan harga terendah ini dilakukan untuk melindungi produsen.
Sebab, harga pasar terhadap produk yang dihasilkan dinilai terlalu rendah sehingga cukup mengancam keuntungan produsen.
Oleh karena itu, pemerintah ikut turun tangan guna melindungi produsen dari ancaman kerugian. Jadi, produsen terlindungi dari penurunan harga barang yang tidak terhingga.
Dalam hal ini, tingkat penawaran bisa menjadi lebih tinggi daripada permintaan (surplus). Ketika penawaran lebih tinggi, biasanya tingkat permintaan terhadap barang cenderung berkurang.
Menurunnya jumlah permintaan barang yang terjadi secara terus-menerus, bisa mengakibatkan harga produk tersebut terjun bebas di bawah harga keseimbangan yang seharusnya.
Nah, apabila hal itu dibiarkan, produsen akan mengalami kerugian besar. Di sinilah peran pemerintah, penetapan price floor atau harga dasar dilakukan agar harga produk tidak terlalu jatuh sehingga produsen akan tetap memeroleh keuntungan.
Selain itu, pemerintah juga biasanya akan berupaya untuk membeli surplus produksi atau kelebihan penawaran dari produsen tersebut.
Baik untuk kebutuhan dalam negeri, atau bisa juga diekspor ke luar negeri untuk menekan angka kerugian.
Baca Juga: Apa Itu Harga Eceran Tertinggi (HET)? Ini Aturannya
Cara Kerja Price Ceiling
Dikutip dari laman Indeed, pagu harga biasanya telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan langkah dan prinsip di bawah ini:
- Regulator menetapkan harga maksimum yang mereka yakini dapat diterima untuk produk atau layanan yang diminta.
- Penjual harus menawarkan produknya dengan harga yang sama atau di bawah jumlah tersebut.
- Pada saat yang sama, regulator mungkin menetapkan harga dasar (nilai terendah yang dapat ditawarkan penjual untuk produk) agar harga tetap kompetitif.
- Regulator meninjau batas harga yang ditetaplan secara teratur untuk memastikannya masih mewakili penawaran dan permintaan pasar.
- Regulator dapat mengubah batas harga ketika permintaan untuk produk tersebut berubah.
- Dengan prinsip-prinsip tersebut, pemerintah bisa menjaga agar harga tidak naik terlalu cepat dan mencegah kecuragan oknum yang menjual harga produk setinggi langit sehingga ilegal serta tidak adil bagi konsumen.
Baca Juga: Cara Menghitung Harga Awal Sebelum Diskon yang Tepat
Jenis-Jenis Price Ceiling
Dengan ditentukannya batas harga atas produk tertentu, kondisi pasar pun akan tetap memiliki tingkat persaingan yang sehat. Jadi, terasa adil bagi penjual maupun pembeli.
Dalam penerapannya, pagu harga dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
1. Uniform Fixed Price Ceiling
Dikutip dari Indeed, uniform fixed price ceiling adalah batas harga yang paling sederhana.
Dalam hal ini, pemerintah menetapkan harga tetap per item yang berlaku untuk semua penjualan. Harga tersebut tidak sering berubah, sehingga dianggap tetap.
2. Price Change Ceiling
Jenis pagu harga lainnya yaitu price change ceiling. Di mana pemerintah dapat menetapkan batasan seberapa cepat harga suatu produk atau layanan dapat meningkat.
Hal ini memungkinkan penawaran dan permintaan memiliki pengaruh yang lebih besar pada harga barang tersebut daripada batas harga yang telah ditetapkan.
Perubahan harga suatu produk atau layanan tersebut bisa berupa:
- Berlaku untuk seluruh pasar: artinya, tidak ada yang bisa menjual barang itu dengan harga lebih tinggi dari persentase tertentu dari harga pasar rata-rata baru-baru ini. Misalnya, penjual mungkin tidak diizinkan untuk memberi harga produk mereka lebih tinggi dari 7% di atas harga rata-rata bulan sebelumnya.
- Spesifik untuk penjual: ini berarti regulator (pihak yang menetapkan batas harga) membuat perbandingan harga jual saat ini dengan harga jual di masa lalu.
- Khusus untuk pembeli dan penjual: itu artinya, harga tidak boleh melebihi apa yang telah disetujui oleh pembeli dan penjual. Namun, jika penjual membuat perjanjian baru dengan pembeli baru, mereka dapat menetapkan harga yang berbeda.
3. Profit Ceiling
Ada juga yang dinamakan dengan profit ceiling. Dalam hal ini, pemerintah dapat mencegah perusahaan menjual produk dengan harga tertentu yang lebih tinggi daripada biaya untuk memproduksi barang tersebut.
Tujuannya adalah untuk mencegah keuntungan yang tidak wajar.
Baca Juga: Beda Markup dan Markdown Pricing, untuk Tetapkan Harga Jual
Contoh Penerapan Price Ceiling
Agar kamu semakin paham dengan penetapan batas harga jual produk, bisa coba menyimak beberapa contohnya di bawah ini:
1. Bahan Pokok
Banyak bahan pokok yang telah ditetapkan batas harganya oleh pemerintah. Misalnya beras, minyak goreng, cabai, bawang merah dan bawang putih, dan lain-lain.
2. Obat-obatan
Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan batas harga untuk produk kesehatan seperti obat-obatan. Jadi, setiap masyarakat dari berbagai kalangan ekonomi tetap bisa menjangkaunya saat dibutuhkan.
3. Harga BBM
Harga bahan bakar minyak (BBM) juga ikut dalam contoh penetapan batas harga jual. Hal ini dilakukan untuk mencegah pedagang curang mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena bisa merugikan banyak pembeli.
4. Tarif Transportasi Umum
Contoh lain dari penerapan pagu harga yaitu tarif transportasi umum.
Pemerintah telah menentukan kisaran harga setiap transportasi umum secara adil berdasarkan jenisnya sehingga masyarakat dari berbagai kelas bisa menggunakannya.
Baca Juga: Catat, Ini Dia Cara Mencari Harga Penjualan yang Tepat
Dampak Price Ceiling
Meski tujuan utama dari ditetapkannya pagu harga dinilai cukup positif, yaitu untuk memastikan semua masyarakat dapat menjangkau kebutuhannya, tetapi ada beberapa dampak yang bisa ditimbulkan.
Ketika harga jual produk ditentukan tanpa pertimbangan yang matang, bisa menyebabkan dampak buruk pada kondisi pasar.
Salah satunya menciptakan kelangkaan produk karena kuantitas produksi yang lebih kecil daripada tingkat penawaran.
Hal ini bisa terjadi apabila penjual merasa merugi saat memperjualbelikan produk dengan harga yang tepat ditentukan batasnya.
Jadi, mereka memilih untuk menahan pasokan produk di pasar sehingga terjadilah kelangkaan demi membuat harga jual barang tetap tinggi.
Selain itu, pagu harga dapat menimbulkan kerugian di kalangan penjual karena keuntungan dari harga jual produk mereka dibatasi. Sementara pembeli akan sangat diuntungkan, jadi dinilai tidak adil.
Baca Juga: 5 Strategi SEO YouTube yang Ampuh Menambah Viewer
Itu dia penjelasan seputar pagu harga dalam dunia ekonomi dan perdagangan. Semoga bisa menambah pengetahuan bagi kamu yang tertarik untuk menjadi pebisnis.
Sumber:
- https://www.investopedia.com/terms/p/price-ceiling.asp
- https://www.indeed.com/career-advice/career-development/price-ceiling-example