Kamu mungkin cukup sering mendengar istilah komoditas. Dalam dunia ekonomi dan perdagangan, istilah ini memang banyak digunakan. Lalu, apa itu komoditas?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komoditas adalah barang dagangan utama, hasil bumi dan kerajinan setempat yang dapat dimanfaatkan untuk ekspor, atau bahan mentah yang dapat digolongkan menurut mutunya sesuai dengan standar perdagangan internasional.
Menurut pengertian lainnya, komoditas diartikan sebagai barang dagang atau jasa yang diperjualbelikan untuk memeroleh keuntungan.
Selain diperjualbelikan, komoditas juga bisa digunakan dalam kegiatan barter atau tukar-menukar. Dengan catatan, kedua komoditas memiliki nilai yang sama.
Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang commodity (komoditas) dalam artikel berikut ini agar kamu lebih memahaminya.
Baca Juga: Syarat dan Cara Menjadi Eksportir, Apa Saja yang Harus Disiapkan?
Tipe Komoditas
Dalam dunia perdagangan, commodity diklasifikasikan berdasarkan tipe atau sifatnya menjadi dua yakni komoditas lunak dan keras. Apa saja perbedaannya? Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Komoditas Lunak
Komoditas lunak adalah berbagai produk yang didapatkan dari hasil perhutanan, pertanian, dan peternakan. Misalnya kayu, karet, beras, jagung, biji kopi, susu sapi, ikan, telur, daging, dan sebagainya.
Di pasar, harga-harga commodity yang sifatnya lunak ini memiliki harga fluktuatif. Artinya, bisa mengalami kenaikan atau penurunan harga secara tiba-tiba karena pengaruh kondisi alam.
2. Komoditas Keras
Sementara komoditas lunak adalah beragam produk yang dihasilkan dari alam. Misalnya melalui aktivitas pertambangan atau ekstraksi. Contohnya minyak bumi, logam, batubara, dan lainnya.
Sebagian besar, komoditas keras didominasi oleh produk-produk energi.
Baca Juga: Pasar Internasional Adalah: Pengertian, Contoh dan Ciri-Cirinya
Jenis Komoditas
Bagi kamu yang belum tahu, commodity juga terdiri dari beragam jenis. Ini dia jenis-jenisnya yang perlu kamu pahami.
1. Komoditas Energi
Commodity energi merupakan jenis barang yang didapatkan dari hasil galian tambang dan eksplorasi.
Biasnya, jenis barang-barang energi dimanfaatkan untuk bahan bakar dan banyak diperdagangkan secara Internasional. Dengan satuan metrik, ton, atau barel.
Beberapa produk energi yang banyak dicari untuk menunjang aktivitas masyarakat sehai-hari yaitu gas alam, batubara, diesel, minyak bumi, dan bensin tanpa timbal.
2. Komoditas Pertambangan
Jenis barang dagang lainnya yang umum untuk diperjualbelikan adalah hasil pertambangan.
Umumnya, barang hasil pertambangan dibagi ke dalam dua jenis yaitu logam industri dan logam berharga.
Beberapa produk hasil pertambangan yang termasuk dalam logam industri di antaranya nikel, alumunium, titanium, tembaga, timah, karbon, besi, kobalt, dan lain-lain.
Sementara hasil tambang berupa logam berharga misalnya emas, perak, palladium, dan platinum.
Baca Juga: Mudah Kok, Ini 5 Cara Ekspor Barang ke Luar Negeri!
3. Komoditas Pertanian
Ada juga barang dagang hasil pertanian yang sebagian besar produknya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian. Ini merupakan produk-produk yang dihasilkan dari alam.
Jenis commodity ini terbagi dalam dua jenis yaitu hasil pertanian dan hasil perhutanan. Biasanya, kedua commodity diperjualbelikan berdasarkan satuan ons, gantang, ton, atau kilogram.
Dalam sektor pertanian, produknya mencakup beras, gandum, kedelai, gula, teh, kopi, jagung, dan lain-lain.
Sedangkan dalam sektor perhutanan, barang hasil produksinya dapat berupa rotan, sawit, karet, dan masih banyk lagi.
4. Komoditas Peternakan
Peternakan merupakan produk yang berasal dari kegiatan ternak. Biasanya, mencakup hasil ternak yang masih hidup.
Beberapa contohnya yaitu daging, susu, ikan, beserta pakan yang digunakan dalam memelihara hewan ternak.
Biasanya, komoditas peternakan diperdagangkan dengan menggunakan satuan pon.
Baca Juga: 7 Situs Belanja Online Luar Negeri Terlengkap, Banyak Promonya!
Sistem Perdagangan Komoditas
Dalam perdagangan komoditas, ada karakteristik tersendiri yang umumnya disebut sebagai ciri proses jual-beli commodity.
Karakteristik pasar commodity itu adalah ketahanan prinsip dalam hal permintaan dan penawarannya.
Itu artinya, seluruh aspek pada kedua prinsip tersebut bisa memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perdagangan commodity.
Di pasar commodity, permintaan dinyatakan tidak dapat dipenuhi apabila penawaran sedang terbatas.
Begitu pun sebaliknya, penawaran dalam jumlah banyak akan terasa sia-sia ketika permintaan sedang minim.
Oleh karena itu, harga produk seringkali bergerak secara fluktuatif. Perubahan harga produk yang terjadi secara fluktuatif ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari kemampuan produksi, kebijakan pemerintah, kondisi alam, pengaruh politik, dan lainnya.
Ketika harga produk mengalami fluktuasi, persaingan di pasar akan menjadi lebih ketat. Tidak heran apabila banyak pedagang yang mencari pelanggan dengan menawarkan harga dan keuntungan produk yang menggiurkan.
Dalam dunia perdagangan komoditas, terdapat dua pelaku utama selama proses transaksi yaitu produsen dan spekulan.
Meskipun kedua pihak sama-sama berdagang, akan tetapi masing-masing memiliki prinsip yang berbeda.
Seorang produsen biasanya akan melindungi harga produk dengan kontrak berjangka agar komoditas mereka tidak jatuh harganya sebelum masa panen tiba.
Sementara spekulan biasanya tidak menggunakan kontrak seperti yang dilakukan produsen. Mereka biasanya lebih memilih untuk memanfaatkan perubahan harga commodity agar bisa memeroleh keuntungan optimal.
Baca Juga: 8 Ide Bisnis Jual Beli Barang dari Luar Negeri, Ini Tipsnya!
Daftar Komoditas Unggulan Indonesia
Nah, di Indonesia sendiri, ada banyak komoditas unggulan yang seringkali masuk ke pasar global. Dengan kata lain, komoditas ini uggul di pasar ekspor sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi.
Menurut Jurnal Universitas Muhammadiyah Purwokerto, ciri-ciri commodity unggulan antara lain:
Mempunyai daya saing tinggi di pasaran yang ditandai dengan keunikan, ciri spesifik, berkualitas bagus, dan harganya terjangkau.
- Memanfaatkan sumber daya lokal yang potensial dan dapat dikembangkan.
- Mempunyai nilai tambah yang tinggi bagi masyarakat.
- Menguntungkan secara ekonomi dan bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan, serta sumber daya manusia.
- Layak didukung oleh bantuan modal dan kredit.
Lantas, apa sajakah daftar barang dagangan yang berstandar Internasional itu? Berikut daftarnya yang perlu kamu ketahui.
1. Kelapa Sawit
Salah satu produk ekspor unggulan Tanah Air adalah kelapa sawit. Ini merupakan hasil perkebunan yang memiliki peran strategis bagi perekonomian nasional.
Dari tahun ke tahun, perdagangan kelapa sawit ke pasar luar negeri mengalami pertumbuhan yang positif.
Tanaman yang satu ini memang memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dapat dijadikan sebagai bahan baku minyak makanan, minyak industri, maupun bahan bakar nabati (biodiesel).
Luasnya perkebunan kelapa sawit di Indonesia pun membuat jumlah produksinya terus meningkat dari waktu ke waktu.
Selain menjadi sumber penghasilan negara, perkebunan kelapa sawit juga mampu menyerap banyak tenaga kerja.
2. Batubara
Batubara menjadi produk unggulan Indonesia lainnya untuk diekspor ke berbagai negara dunia.
Produk hasil dari sektor energi ini memang memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan sehari-hari. Pasalnya, dapat digunakan sebagai bahan bakar pokok untuk produksi semen dan baja.
Tidak tanggung-tanggung, Indonesia masuk sebagai salah satu negara dengan produksi batubara terbesar.
Produk hasil alam ini sangat melimpah di beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
Sebagai salah satu commodity unggulan secara nasional, jumlah ekspor batubara ke pasar global pun sangat besar yakni sekitar 70-80% dari total produksi. Sedangkan sisanya dijual ke pasar domestik.
3. Besi dan Baja
Besi dan baja menjadi salah satu commodity unggulan Tanah Air karena produksinya yang cukup melimpah sehingga potensi keuntungannya sangat menjanjikan.
Besi dan baja merupakan jenis komoditas yang memiliki sifat cukup fleksibel. Sebab, besi dan baja dapat digunakan sebagai bahan baku dari berbagai industri.
Mulai dari industri konstruksi dan bangunan, otomotif, hingga peralatan dapur dan rumah tangga.
Tidak heran apabila besi dan baja selalu masuk dalam daftar ekspor terbesar di antara produk unggulan Indonesia lainnya.
Baca Juga: 7 Peluang Bisnis yang Tahan Resesi, Tak Butuh Modal Besar!
4. Karet
Produk unggulan lain milik Indonesia yang juga eksis di pasar Internasional adalah karet. Ini merupakan komoditas yang juga berkapasitas besar, mirip dengan kelapa sawit.
Produk hasil pertanian tersebut memang banyak dibutuhkan oleh industri sebagai bahan baku. Misalnya getah perca yang sering digunakan dalam pembuatan alat kedokteran dan lateks sawo manila yang biasa dipakai sebagai bahan baku permen karet.
Tidak hanya sampai di situ, karet juga diperlukan untuk berbagai produk industri hingga rumah tangga.
Hasil produksi karet Indonesia diketahui merupakan salah satu yang paling besar di dunia sejak dahulu dibudidayakan di wilayah Sumatra Utara dan Jawa.
Sebagai informasi, karet yang diproduksi terbagi ke dalam dua jenis populer yaitu karet alam dan karet sintetis.
Karet alam adalah karet yang terbuat dari getah atau lateks pohon karet. Sedangkan karet sintetis terbuat dari minyak mentah.
Kedua jenis karet tersebut memiliki fungsi yang saling menggantikan sehingga memengaruhi tingkat permintaan masing-masing produk.
Biasanya, saat harga minyak mentah naik, permintaan terhadap karet alam akan meningkat. Namun ketika ada gangguan pada proses pemenuhan permintaan (suplai) karet alam, pasar biasanya akan beralih ke karet sintesis.
5. Kopi, Teh, dan Kakao
Kopi, teh, dan kakao menjadi hasil pertanian Indonesia yang cukup unggul di pasar global. Ketiga hasil alam tersebut bahkan seringkali menduduki peringkat 10 besar di pasar ekspor.
Kopi, teh, dan juga kakao memang memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena ketiganya bisa dijadikan bahan baku aneka minuman atau pun makanan. Tidak heran apabila permintaan pasar atas produk-produk tersebut cukup tinggi.
Selain memiliki banyak fungsi sebagai bahan baku, kopi, teh, dan kakao juga memiliki nilai dari sisi kesehatan. Jadi, banyak diminati oleh masyarakat dan laju konsumsinya cenderung stabil dari waktu ke waktu.
Oleh karenanya, ketiga commodity tersebut terus diupayakan kuantitas dan kualitasnya agar tetap memiliki daya saing tinggi di pasar.
Pemerintah pun melakukan sosialisasi kepada para petani agar hasil produksi perkebunannya semakin berkualitas tinggi sehingga mampu bertahan di pasar Internasional. Dengan begitu, keuntungan yang diperoleh akan lebih maksimal.
6. Udang
Siapa sangka, udang termasuk dalam komoditas unggulan Tanah Air yang diperjualbelikan secara Internasional.
Ini merupakan hasil perikanan yang paling banyak diekspor ke berbagai negara dunia, karena produksi dalam negeri amat melimpah.
Udang adalah komoditas ekspor yang memiliki cita rasa lezat dengan kandungan gizi tinggi sehingga produk perikanan ini banyak disukai.
Indonesia juga memiliki banyak jenis udang untuk diekspor. Namun biasanya yang masuk pasar ekspor adalah jenis udang windu dan udang vannamei.
Kedua jenis udang tersebut diproduksi melalui budidaya tambak udang yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Misalnya Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Lampung, Kalimantan Timur, NTV, Riau, Aceh, hingga Sulawesi Selatan.
Tak tanggung-tanggung, udang menjadi hasil perikanan dengan volume ekspor mencapai 60%. Selain udang, komoditi perikanan populer lainnya yaitu tuna, cakalang, dan tongkol.
Baca Juga: 9 Jenis-Jenis Packing Barang yang Aman Untuk Pengiriman
7. Rempah-rempah
Seperti yang kamu ketahui, Indonesia memiliki aneka rempah yang bernilai ekonomi tinggi. Hingga saat ini pun, ada banyak rempah-rempah yang menjadi primadona di pasar ekspor.
Menurut Kementerian Perdagangan, jenis rempah yang populer di pasar Internasional adalah jahe, vanili, lada, dan kayu manis.
Adapun persebaran ekspor berbagai rempah tersebut meliputi negara Amerika Serikat, Belanda, Pakistan, Bangladesh, Jerman, Kanada, Mauritius, Belgia, India, Spanyol, Mesir, Peru, hingga Korea Selatan.
Rempah-rempah tersebut banyak digunakan untuk bumbu dan penambah rasa pada makanan. Selain itu, rempah-rempah juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku obat herbal.
Beberapa jenis rempah lain yang juga memiliki potensi sukses besar jika diekspor yaitu cengkeh, pala, kapulaga, serta hasil produk berupa bumbu instan, aneka saus, dan kecap.
8. Alas Kaki
Komoditi ekspor lainnya yang juga menjadi produk unggulan Tanah Air di pasar Internasional yaitu alas kaki.
Melalui produk alas kaki, laju pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan yang semakin positif. Oleh karena itu, produksi alas kaki di Indonesia dinilai cukup menjanjikan untuk dikembangkan ke arah yang lebih baik ke depannya.
Tingginya minat ekspor alas kaki ini cukup dipengaruhi oleh daya tarik investor dan pengalihan order dari beberapa brand kenamaan dunia.
Selain produknya yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomi tinggi, sektor produksi alas kaki juga telah berhasil menarik banyak tenaga kerja.
Jadi, negara amat diuntungkan karena semakin banyak industri padat karya sehingga bisa mengurangi angka pengangguran dan perlahan mengentaskan penduduk yang berada dalam lingkar kemiskinan.
9. Obat Herbal
Jenis komoditi unggulan berikutnya milik Indonesia ialah obat-obatan herbal. Baik itu dalam bentuk segar maupun yang telah melalui proses pengeringan.
Tren ekspor bahan obat tradisional ini cukup erat kaitannya dengan pandemi COVID-19. Banyak dari negara di dunia yang percaya dengan bahan-bahan alami untuk menjaga kesehatan.
Sebagai negara dengan hasil pertanian melimpah, Indonesia pun berhasil masuk dalam daftar negara pengekspor bahan obat herbal terbesar di dunia.
Selain dijadikan obat, bahan baku alami berkhasiat ini juga banyak digunakan sebagai bahan baku suplemen kesehatan.
Beberapa negara tujuan ekspor obat herbal Indonesia di antaranya China, Australia, Taiwan, Singapura, India, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Jerman, Rusia, Amerika Serikat, hingga Belanda.
Baca Juga: Ketahui 8 Perbedaan Pasar Bisnis dan Pasar Konsumen Berikut Ini
10. Kayu dan Barang dari Kayu
Kamu tentu tahu bukan, jika Indonesia memiliki daerah perhutanan yang sangat luas? Hal ini pun membuat hasil perhutanannya melimpah.
Oleh sebab itu, Indonesia juga dikenal sebagai negara pengekspor kayu dan barang-barang dari kayu.
Jika ditotal, pendapatan negara dari hasil ekspor kayu dan barang-barang kayu bisa mencapai miliaran rupiah, lho.
Ada banyak sekali jenis kayu yang memiliki banyak manfaat untuk industri. Mulai dari kayu jati, kayu meranti, kayu cendana, kayu mahoni, kayu merbau, kayu sonokeling, kayu kelapa, hingga kayu ulin.
Negara tujuan ekspor kayu dan barang dari kayu ini juga beragam. Misalnya Jepang, Amerika, Singapura, dan negara-negara di benua Eropa.
Itu dia penjelasan seputar komoditas yang perlu kamu ketahui. Semoga bisa menambah pengetahuan kamu dalam berbisnis, ya.