Ikuti 5 Tips Memulai Bisnis Terrarium, Sedang Ngetren Lho!

Share this Post

bisnis terrarium
Table of Contents
shopee pilih lokal

Bukan ikan saja yang dapat dipelihara di dalam akuarium, melainkan tanaman juga di dalam terrarium. Cara baru menghijaukan rumah ini, membuat bisnis terrarium melejit.

Mengapa terrarium disebut sebagai “memelihara” tanaman? Hal ini karena terrarium merupakan bentuk tanaman hias yang berbeda dari tanaman dalam pot lainnya.

Mengutip dari Obby, terrarium merupakan wadah kaca tertutup yang berisi tanah dan tanaman. Wadah ini juga harus dapat dibuka agar dapat dirawat.

Sederhananya, bisa dikatakan terrarium merupakan tanaman dalam toples yang punya fungsi dekorasi di dalam rumah.

Makin banyak penduduk di perkotaan, makin sempit pula lahan. Orang-orang yang ingin menyegarkan mata melihat taman luas di pekarangan rumahnya menjadi sulit.

Adanya terrarium, dapat menyegarkan mata meski di dalam rumah. Membuat pemiliknya merasa seakan punya taman sendiri.

Inilah mengapa bisnis terrrarium punya potensi dan bisa kamu garap peluangnya! Namun bagaimana cara kerja terrarium?

Terarium yang tertutup, menciptakan ekosistem unik untuk pertumbuhan tanaman, karena dinding transparan memungkinkan panas dan cahaya masuk ke terarium. 

Wadah tertutup yang dikombinasikan dengan panas yang masuk ke terrarium, memungkinkan terciptanya siklus air skala kecil. 

Ini terjadi karena uap air dari tanah dan tanaman menguap pada suhu tinggi di dalam terrarium.

Uap air ini kemudian mengembun di dinding wadah dan akhirnya jatuh kembali ke tanaman dan tanah di bawahnya.

Hal ini berkontribusi untuk menciptakan ekosistem yang ideal untuk menanam tanaman, karena pasokan air yang konstan. Jadi, mencegah tanaman menjadi terlalu kering. 

Selain itu, cahaya yang melewati bahan transparan terarium memungkinkan tanaman di dalam untuk berfotosintesis. Ini merupakan aspek penting dari pertumbuhan tanaman.

Baca Juga: 7 Tips Memulai Bisnis Tanaman Hias, Cocok Bagi Pecinta Flora

Peluang Bisnis Terrarium

bisnis terrarium
(Foto terrarium sebagai hiasan meja makan. Sumber: Unsplash.com)

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, kamu pasti sudah mulai memahami bagaimana cara kerja terrarium.

Terrarium bisa membuat siklusnya sendiri, sehingga tak aneh jika ia disebut sebagai “taman mikro” di dalam toples.

Namun jika kamu hendak menjadikannya sebagai bisnis, pertanyaan yang muncul kemudian, yaitu apakah ada peluang bisnis terrarium?

Terrarium bukanlah sesuatu yang baru.

Mengutip dari Shopify, terrarium merupakan dekorasi rumah yang sempat booming pada 1970-an di Amerika Serikat.

Namun akhir-akhir ini, popularitasnya kembali naik. Jika melihat minat orang berdasarkan laporan Google Trends, kata kunci “terrarium” dan “terarium” banyak dicari di Indonesia dalam 5 tahun terakhir.

Pencarian tertinggi terjadi pada Februari 2021. Namun grafik pencariannya belum menurun hingga 2022.

Tingginya minat terhadap terrarium, membuat bisnis ini potensial untuk digarap. Berikut ini ada sejumlah alasan lain mengapa kamu perlu menjalankan bisnis terrarium:

  • Biaya untuk membuat terarium relatif minim. Hal ini tergantung pada barang kerajinan apa yang sudah kamu miliki. Membeli semua bahan dan alat untuk membuat terrarium tidak akan menguras dompetmu.
  • Terrarium bersifat portabel. Kamu dapat menjualnya secara online dan offline di toko serta pameran tanaman hias.
  • Cara membuat terrarium bisa sangat sederhana. Kamu tidak perlu mempelajari keahlian khusus. Andalkan kreativitasmu untuk membuat terrarium yang menarik dan unik.
  • Terrarium sepenuhnya fleksibel dan dapat disesuaikan. Meski sebagian besar terrarium dimulai dengan elemen dasar yang sama, kamu dapat membuat ekosistem kecil unik dengan berbagai tanaman hias, barang dekoratif, tanah, dan sebagainya.

Berbagai poin di atas menunjukkan bahwa mempelajari cara membuat terarium memiliki keuntungan dari sudut pandang bisnis.

Jika kamu sudah memantapkan hati untuk memulai bisnis terrarium, berikut ini ada sejumlah tips yang dapat membantu.

Baca Juga: Untung Banyak! Ini 5 Ide Bisnis Tanaman Hias dari Rumah

Tips Memulai Bisnis Terrarium

Kini kamu sudah tahu potensi dan peluang bisnis terrarium. Hal selanjutnya yang perlu kamu lakukan, yaitu memulai bisnis ini.

Namun dari mana kamu harus memulai? Berikut ini ada sejumlah tips memulai bisnis terrarium yang dapat kamu terapkan.

1. Melakukan Persiapan

bisnis terrarium
(Foto membuat terrarium. Sumber: Unsplash.com)

Hal pertama yang perlu dilakukan ketika memulai bisnis terrarium, yaitu melakukan persiapan. Persiapan, dalam hal ini membeli alat, bahan, dan mempelajari berbagai jenis tanaman hias yang cocok masuk ke dalam terrarium.

Ketika memilih atau membuat stoples, kamu perlu perhitungkan agar tangan orang dewasa bisa masuk ke dalam untuk mengatur isi terrarium.

Mengutip dari New York Times, karena terrarium tidak memiliki lubang drainase, kamu perlu mendukungnya dengan lapisan dasar kerikil.

Kerikil menciptakan reservoir untuk kelembaban berlebih, sehingga akar tanaman tidak membusuk. Selain itu, pilih media tanam yang sesuai dengan tanaman yang akan dipasang. 

2. Perhatikan Estetika

Hal yang perlu kamu perhatikan, yaitu terrarium berada di wadah kaca. Artinya, semua lapisan di bawah tanah akan terlihat.

Kamu perlu memilih bahan-bahan yang sedap dipandang. Salah satunya, kamu bisa menggunakan pasir akuarium berwarna di lapisan drainase ketimbang kerikil untuk melengkapi desain.

Kamu juga harus memberi batasan berupa kertas di antara material-material yang tertumpuk, seperi batu, pasir, dan tanah. Hal ini untuk mencegah agar material ini tidak saling merembes.

3. Memilih Tanaman yang Tepat

bisnis terrarium
(Foto tanaman dan tanah dalam terrarium. Sumber: Unsplash.com)

Hal selanjutnya yang perlu kamu perhatikan dari bisnis terrarium, yaitu pemilihan tanaman. Apa saja tanaman yang bisa kamu jual dalam terrarium yang kamu ciptakan?

Menempatkan moss atau lumut bisa jadi pilihan yang baik untuk pemula. Lumut menyukai ekosistem yang lembap dan tertutup, selain tampak estetis jika dimasukkan ke terrarium.

Jenis-jenis lumut yang bisa kamu pilih, yaitu Leucobryum, Dicranum, Hypnum, dan Ptilium. Namun tidak tertutup bagimu memilih jenis lumut lainnya.

Tak hanya lumut, kamu juga bisa mencoba sejumlah jenis tanaman tropis. Untuk menutupi tampilan tanah, kamu bisa menggunakan tanaman merambat. 

Bahkan kamu bisa membuat terrarium dengan tanaman karnivora. Semua ini tergantung dari bagaimana pengetahuanmu mengenai tanaman dan kreativitas.

Baca Juga: 7 Cara Jual Pupuk Online, Menyenangkan Pecinta Tanaman!

4. Menentukan Tempat Menjual Terrarium

Ketika kamu melakukan bisnis terrarium, langkah penting yang harus kamu lakukan tentu menentukan bagaimana menjualnya. Apakah secara offline atau online?

Karena peminat terrarium cukup tersegmentasi, agak sulit jika kamu membuka toko offline tanpa bantuan promosi online. Jika kamu memulainya sebagai bisnis rumahan, menjualnya secara online bisa jadi solusi.

Kamu bisa mulai dengan membuat media sosial, mendaftarkan bisnismu di marketplace, lalu melakukan promosi melalui social advertising. 

Jika bisnismu sudah mulai membesar, buatlah e-commerce sendiri dan posting artikel bermanfaat terkait tanaman dan terrarium di blog.

Ini bisa menunjang visibilitas e-commerce kamu di situs web.

5. Ketahui Cara Mengirim Terrarium

bisnis terrarium
(Foto terrarium sebagai hiasan meja kerja. Sumber: Unsplash.com)

Tips bisnis terrarium selanjutnya, yaitu ketahui cara mengirim terrarium yang aman, terutama jika kamu menjualnya secara online.

Kita semua tahu bahwa petugas logistik tidak selalu berhati-hati saat menangani paket. Paket akan dibolak-balik, diguncang, dan dijatuhkan sepanjang waktu.

Terrarium yang kamu kirim, belum tentu akan sama persis tatanannya ketika sampai di tangan pelanggan. Sebagian besar terrarium merupakan tanah lepas dan mungkin ada kerikil atau batuan. 

Tanpa penanganan tepat, isi terrarium tentu bisa kacau balau.

Salah satu opsi yang dapat kamu pertimbangkan, yaitu menggunakan layanan pengiriman khusus dengan pengamanan lebih yang ditawarkan pihak logistik. 

Pilihan ini tentu akan memakan biaya ekstra dan pelanggan kurang suka dengan ongkir yang mahal. Jalan lain, yaitu dengan menambahkan beberapa perlindungan kemasan tambahan.

Kuncinya di sini, yaitu kamu mengemas barang-barang dengan erat. Jadi, tidak ada ruang untuk barang-barang jatuh saat kardus pembungkus terbalik.

Kekhawatiran lain yang mungkin muncul, yaitu apakah tanaman akan bertahan dalam kardus gelap tanpa sinar matahari selama perjalanan? 

Kamu tak perlu khawatir, karena sebagian besar tanaman dapat bertahan sekitar 1-2 minggu tanpa sinar matahari.

Pastikan untuk mengemasnya dengan benar sebelum mengirimnya ke pelanggan.

Baca Juga: Ini 5 Ide Bisnis Sayuran Online, Simak Pula Tipsnya!

Itulah seluk-beluk mengenai bisnis terrarium. Bisnis ini menarik, bukan? Selamat memulai usaha baru!

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X