Conversational commerce adalah cara memanfaatkan aplikasi percakapan untuk memasarkan produk. Berikut penjelasan lengkap tentang c-commerce!
Untuk mempertahankan pelanggan, bisnis perlu menjaga hubungan yang baik dengan customer-nya. Komunikasi yang ramah dan jelas menjadi kunci. Dalam hal pelayanan, manusia menjadi aspek utama yang penting untuk dipertahankan oleh bisnis.
Konsumen ingin terhubung dengan brand seperti mereka sedang berbicara dengan teman. Mereka tidak suka apabila harus terhubung melalui sistem yang terstruktur secara ketat.
Beberapa tahun belakangan, semakin banyak brand yang berupaya untuk menciptakan hubungan yang dekat dengan pelanggannya melalui komunikasi dan gaya bahasa yang bersifat seperti percakapan kasual.
Bersamaan dengan ini, conversational commerce menjadi tren dalam industri e-commerce.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Komplain Pelanggan Melalui Chat Commerce
Kumpulan Pertanyaan tentang Conversational Commerce
Untuk memahami conversational commerce, berikut pertanyaan yang paling sering diajukan. Simak, yuk!
1. Apa Itu Conversational Commerce?
Istilah conversational commerce pertama kali menjadi perhatian pada tahun 2015 saat pencipta hashtag Chris Messina menyebutkannya dalam sebuah artikel yang ia tulis.
Pada dasarnya, conversational commerce berkaitan dengan pemanfaatan chat, aplikasi perpesanan, atau sistem lainnya yang memungkinkan konsumen untuk bertransaksi di e-commerce lewat percakapan kasual dengan brand.
Conversational commerce disebut juga dengan istilah chat commerce. Menurut Giosg, chat commerce memungkinkan terjadinya percakapan antara konsumen dengan penjual melalui aplikasi perpesanan, obrolan langsung, maupun chatbot.
Percakapan ini tak hanya berlangsung untuk mendapatkan layanan pelanggan atau informasi produk. Melainkan memfasilitasi terjadinya transaksi atau pembelian barang, baik langsung dari aplikasi chat maupun diarahkan ke situs lain.
2. Mengapa Conversational Commerce itu Penting?
Conversational commerce menghadirkan perhatian dan keahlian khusus yang biasa didapatkan customer dari pramuniaga atau agen pusat panggilan secara digital.
Alih-alih harus mengunjungi website, mendaftarkan akun, dan melakukan pencarian untuk menemukan produk yang diinginkan, sekarang customer dapat bertanya dan bertransaksi secara langsung dengan brand melalui aplikasi atau fitur chat seperti Facebook Messenger atau Whatsapp.
Customer dapat dilayani oleh representatif layanan pelanggan ataupun chatbot. Perkembangan teknologi chatbot kini memungkinkan bot untuk dapat memahami dan meniru interaksi manusia, menyaring informasi, dan menciptakan percakapan yang terpersonalisasi.
Bot dapat digunakan untuk menangani hal-hal sederhana seperti melayani pembelian, melacak paket, mengupdate akun, dan lainnya.
Baca Juga: 5 Kelebihan WhatsApp Business API Sebagai Chat Commerce
3. Dimana Conversational Commerce dapat Digunakan?
Conversational commerce dapat digunakan dalam berbagai saluran digital untuk berinteraksi dengan konsumen.
Kamu bisa menggunakan aplikasi pesanan seperti Facebook Messenger, WeChat, atau Whatsapp ataupun sekadar meng-upgrade platform penjualanmu dengan menambahkan fitur chat.
4. Kapan Conversational Commerce dapat Memiiki Dampak Terhadap Bisnis?
Sebutan conversational commerce berarti bentuk komunikasi ini tidak hanya efektif untuk proses pembelian atau transaksi saja tetapi dalam keseluruhan tahap berbelanja customer.
Misalnya saja, pada tahap awal chatbot dapat membantu customer mencari atau mempelajari lebih lanjut mengenai suatu produk. Kemudian brand dapat kembali mengirimkan pesan terpersonalisasi melalui aplikasi chat kepada customer.
Customer yang memiliki pertanyaan mengenai proses transaksi dapat mengajukan pertanyaan melalui fitur live chat sementara chatbot dapat membantu menjawab pertanyaan atau permintaan yang sederhana.
Saat ini sudah banyak platform perpesanan yang memungkinkan konsumen melakukan pembelian melalui metode pembayaran dan pengiriman yang sudah terintegrasi dalam aplikasi tersebut.
Hal ini tentu memudahkan customer dalam melakukan pembelian karena semuanya dapat dilakukan melalui satu platform.
Baca Juga: Cara Jualan Online Mudah Melalui Chat Commerce WhatsApp Business
5. Bagaimana Cara Menggunakan Conversational Commerce
Kamu tidak perlu menggunakan sistem yang kompleks untuk menerapkan conversational commerce. Cukup mulai dari Whatsapp Business API, kamu bisa terhubung dengan lebih mudah dan praktis dengan pelanggan.
Menurut Yellow.ai, ada beberapa alasan mengapa WhatsApp Business API menjadi pilihan platform conversational commerce yang tepat, yaitu:
- Kemudahan dan kenyamanan menggunakan WhatsApp telah menjadikannya platform terbaik untuk berkirim pesan. Dengan lebih dari 1,1 juta pesan yang dikirim setiap detik, kamu bisa membayangkan betapa menariknya platform ini telah menjadi kebiasaan sehari-hari.
- Jika dibandingkan dengan platform komunikasi lain seperti email, pesan WhatsApp memiliki peluang pasar yang lebih terbuka. Dengan menggunakan WhatsApp, bisnis dapat memotong persaingan dan menjangkau langsung ke pelanggan.
- Dengan otomatisasi pesan, bisnis dapat menanggapi pertanyaan pelanggan lebih cepat. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan tingkat konversi yang lebih tinggi dan peningkatan kepuasan pelanggan.
- Menggunakan WhatsApp, bisnis dapat membuat percakapan menjadi menarik dan menyenangkan. Penggunaan teks kaya dengan emoji, stiker, dan multimedia membuatnya sederhana dan menarik bagi pelanggan untuk berinteraksi dan tetap terhubung.
Baca Juga: 4 Manfaat Chatbot Untuk Tingkatkan Penjualan Toko Online
Kelebihan Menggunakan Conversational Commerce
Selain menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, ada beberapa kelebihan menggunakan conversational commerce yang perlu kamu ketahui, yaitu:
- Layanan pelanggan yang lebih baik, sebab adanya chat commerce ini dapat membuat pelanggan bisa berkomunikasi dengan mudah kepada penjual. Alhasil, pelanggan dapat memperoleh pengalaman terbaik terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
- Hemat waktu dan biaya, sebab penggunaan chat commerce ini memungkinkanmu menggunakan bot atau balasan pesan otomatis.
- Dapat dipersonalisasi, kemampuan bot dalam menganalisis kata kunci tertentu dalam percakapan memungkinkan pelanggan mendapat jawaban dan rekomendasi produk yang sesuai.
- Peningkatan konversi, dengan menggunakan c-commerce, kamu dapat mengarahkan lebih banyak pelanggan untuk berbelanja ke saluran penjualan lain. Alhasil, kamu dapat melakukan lebih banyak transaksi.
- C-commerce bisa mengingatkan pelanggan bahwa masih ada produk dalam keranjang belanjaannya. Hal ini dapat mengurangi produkmu tenggalam atau terlewat oleh pelanggan.
WhatsApp adalah salah satu aplikasi yang bisa digunakan untuk mendukung conversational chat. Guna memahami lebih lanjut tentang fungsinya, tonton video berikut yuk!
Nah, itulah jawaban dari pertanyaan yang sering diajukan mengenai conversational commerce. Yuk, coba gunakan untuk bisnismu!