Pernahkah kamu mendengar istilah Gross Rating Point (GRP)? Kira-kira apa artinya?
Menurut Marketing Dictionary, Gross Rating Point (GRP) adalah istilah yang digunakan dalam periklanan untuk mengukur audiens atau jumlah total eksposur yang dicapai oleh campaign tertentu selama periode waktu tertentu.
Ini merupakan metrik untuk mengukur dampak campaign iklan tertentu. Gross Rating Point (GRP) ini paling sering digunakan dalam format iklan tradisional, di mana pengukuran yang tepat tidak mungkin untuk dilakukan.
Misalnya, iklan atau konten promosi yang ditayangkan melalui media TV. Metrik ini dapat digunakan untuk mengukur tayangan dalam kaitannya dengan jumlah orang atau audiens pada sebuah kampanye iklan.
Dalam menentukan besaran GRP yang ingin dicapai dari sebuah tayangan iklan tertentu, kamu harus melihat jumlah target pasar yang ingin dijangkau dan jumlah tayangan yang perlu dilakukan.
Perlu kamu ketahui bahwa setiap penghitungan GRP bisa berbeda, tergantung pada medianya.
Secara umum, kamu harus berusaha untuk menjangkau antara 50-90% dari target pasar dan dibutuhkan setidaknya tiga kali eksposur bagi pemirsa untuk bertindak atas suatu penawaran.
Produk baru membutuhkan frekuensi yang lebih banyak daripada produk yang sudah ada. Sedangkan produk yang kompleks atau punya banyak kompetitor, membutuhkan frekuensi yang lebih banyak pula.
Melansir laman Chron, semakin banyak poin rating yang diperoleh sebuah program, semakin besar pula potensi pemirsa televisi untuk melihat iklan atau tempat promosi tersebut.
Itu sebabnya, tayangan atau program populer di TV menjadi incaran banyak brand untuk menayangkan iklan.
Semakin populer tayang atau program TV tesebut, akan semakin besar juga biaya iklan yang ditentukan.
Selain menyiapkan budget yang cukup, kamu juga perlu mengetahui Gross Rating Point (GRP) sebelum memutuskan untuk membuat iklan di TV.
Mari simak lebih lanjut mengenai apa itu Gross Rating Point (GRP) melalui artikel berikut.
Baca Juga: Kenali Iklan Elektronik, Bisa Jangkau Audience Lebih Luas!
Cara Menghitung Gross Rating Point (GRP)
Karena ini merupakan metrik tayangan yang berkaitan dengan jumlah audiens, ada rumus khusus yang digunakan untuk menghitungnya.
Dalam setiap satu poin Gross Rating Point (GRP) mewakili 1 persen dari total peserta. Lalu, bagaimana cara menghitung Gross Rating Point (GRP)?
Dikutip dari laman Adjust, GRP dihitung sebagai persentase demografi target yang dijangkau oleh iklan (dikenal sebagai reach/jangkauan), lalu dikalikan dengan frekuensi mereka melihat iklan dalam kampanye tertentu (dikenal sebagai frequency/frekuensi).
Jadi, rumus penghitungan GRP ialah:
GRP = Reach/jangkauan (% populasi/audiens yang tercapai) × Frekuensi rata-rata (jumlah tayangan iklan)
Contoh:
Sebuah campaign memiliki rata-rata 4 tayangan kepada 1.000.000 pemirsa.
Kemudian, total populasi yang dapat ditangani adalah sebanyak 50.000.000 orang.
Maka:
GRP = (1.000.000 / 50.000.000) x 4
(.02, mewakili 2% dari populasi yang dicapai) x 4 (frekuensi)
GRP = 8
Semakin tinggi GRP, maka tandanya semakin banyak pula jumlah audiens yang melihat ikalan kamu.
Meski begitu, tingginya GRP juga tak bisa menjadi jaminan sebuah campaign akan sukses.
Kamu tetap perlu menganalisis keberhasilan campaign dengan faktor lain, misalnya menghitung jumlah penjualan yang didapatkan setelah iklan ditayangkan.
Baca Juga: Pahami 4 Strategi Mobile Marketing Biar Iklanmu Ditonton
Manfaat Gross Rating Point (GRP)
Perlu kamu ketahui bahwa, GRP banyak digunakan dalam perencanaan media dan pembelian iklan.
Sejak mulai digunakan pada tahun 1950-an, Gross Rating Point (GRP) telah menjadi metrik utama dalam pembelian iklan TV, terutama di Amerika Serikat.
Kira-kira, mengapa GRP sangat penting dalam sebuah iklan yang ditayangkan melalui media tradisional seperti TV?
Berikut beberapa manfaat Gross Rating Point yang perlu kamu ketahui:
1. Mengukur Dampak Iklan
Salah satu tujuan perhitungan GRP adalah untuk mengetahui mengukur audiens atau jumlah total eksposur yang dicapai.
Oleh sebab itu, Gross Rating Point dapat membantu kamu dalam mengukur seberapa besar dampak sebuah iklan yang ditayangkan melalui media tradisional, seperti TV.
Tidak hanya untuk mengukur keberhasilan iklan TV, akan tetapi juga dapat digunakan pada berbagai media, seperti radio, baliho, atau bahkan internet.
Di mana pengukuran yang tepat dan pasti tidak mungkin untuk dilakukan.
Ketika hasil penghitungan GRP menunjukkan hasil yang tinggi, maka akan semakin besar jumlah audiens yang melihat tayangan iklan kamu.
Pada akhirnya, jumlah GRP yang tinggi tidak memengaruhi kesuksesan dari penayangan iklan tersebut, Namun, perhitungan ini cukup penting untuk mengukur seberapa besar dampak yang didapatkan oleh sebuah iklan.
Baca Juga: Tips dan Contoh Iklan Bisnis Perusahaan yang Bisa Kamu Tiru
2. Bantu Brand dalam Menyusun Strategi Promosi
Manfaat Gross Rating Point yang selanjutnya, yakni bisa membantu kamu dalam menyusun strategi promosi yang lebih baik sehingga mampu menjangkau target audiens yang telah ditentukan.
Dilansir dari Aniview, GRP berpotensi menjadi jembatan antara iklan di media tradisional dan juga digital.
Jika kamu sebagai pengiklan dapat membuat iklan digital dengan cara mengadopsi GRP, maka untuk membandingkan kinerja campaign di berbagai format media pun akan jauh lebih mudah.
Angka GRP yang tinggi dapat membantu perusahaan kamu untuk menentukan apakah tim pemasaran perusahaan perlu menemukan strategi baru untuk menjangkau target audiens yang tepat.
Misalnya, meneliti program TV apa yang ditonton oleh mayoritas pelanggan potensial kamu sehingga dapat membantumu dalam membuat strategi iklan yang lebih bermanfaat.
Dengan strategi yang lebih tepat dan target audiens yang lebih spesifik, anggaran iklan yang kamu keluarkan pun akan lebih maksimal hasilnya.
Beberapa contoh perusahaan yang menggunakan GRP dalam pembuatan strategi pemasaran, yakni Facebook dan YouTube.
Saat ini, Facebook dan YouTube telah bekerja sama dengan Nielsen’s Digital Ad Ratings untuk mengukur kinerja iklan di Facebook dan media iklan TV tradisional.
Data yang dihasilkan dapat memberikan pengukuran kinerja campaign yang lebih lengkap kepada pengiklan besar.
Jadi, GRP memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya mereka untuk mengembangkan campaign iklan yang tepat sehingga dapat menjangkau target audiens secara lebih efektif.
3. Mengetahui Cara Terhubung dengan Target Audiens
Analisis Gross Rating Point juga dapat membantu kamu dalam mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk bisa terhubung dengan target audiens.
Dengan Gross Rating Point, kamu akan lebih mudah dalam mengetahui pendekatan mana yang harus dan tidak boleh digunakan untuk menjangkau target pasar.
Jadi, kamu pun bisa menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat dengan hasil yang terbukti efektif. Tidak hanya untuk iklan di media tradisional, tetapi juga bagi iklan digital.
Untuk iklan digital, GRP menghadirkan kemungkinan penggabungan transaksi TV dan iklan digital, terutama untuk video.
Jika digunakan untuk media online, GRP dapat memungkinkan perbandingan langsung nilai iklan TV dan digital, serta memudahkan proses menjalankan campaign silang.
Uang yang kamu keluarkan untuk beriklan pun tidak akan menjadi sia-sia karena hasilnya sesuai dengan harapan.
Pada akhirnya, hal ini bisa meningkatkan produktivitas tim pemasaran karena GRP dapat membantu mereka dalam menentukan jenis strategi pemasaran apa yang tepat untuk menarik target audiens.
Baca Juga: 5 Manfaat Iklan Online bagi Pemasaran Produk
Itu dia penjelasannya. Semoga informasi seputar Gross Rating Point (GRP) di atas bermanfaat, ya.