Bisnis crypto belakangan ini tengah happening. Salah satu hal yang tak terlepas dari cryptocurrency, yaitu blockchain.
Melansir laman Investopedia, blockchain adalah database yang berguna untuk menyimpan informasi secara elektronik dalam format digital.
Blockchain memiliki peran yang sangat penting dalam sistem cryptocurrency, seperti Bitcoin sehingga setiap catatan transaksi yang dilakukan terdesentralisasi dan terjaga keamanannya.
Adapun informasi atau data yang disimpan dalam blockchain itu sendiri bermacam-macam, tergantung pada kebutuhannya.
Mari kenali lebih lanjut mengenai apa itu blockchain dan bisnis crypto yang perlu kamu pahami dalam artikel berikut.
Baca Juga: 5 Jenis Investasi yang Aman Saat Resesi, Bisa Dicoba Nih!
Cara Kerja Blockchain
Sebelum mengetahui lebih jauh tentang bisnis crypto, kamu perlu memahami seputar blockchain, yakni teknologi yang digunakan dalam transaksi cryptocurrency.
Dikutip dari laman IBM, setiap transaksi yang terjadi di blockchain akan disimpan sebagai “blok” data. Blok data dapat merekam informasi apa saja, mulai dari siapa, apa, kapan, di mana, berapa banyak, dan bahkan kondisinya.
Seluruh blok akan terhubung ke blok sebelum dan sesudahnya.
Blok-blok ini kemudian membentuk rantai data saat aset berpindah dari satu tempat ke tempat lain atau kepemilikan berpindah tangan.
Setiap blok tambahan memperkuat verifikasi blok sebelumnya sehingga keamannya sangat kuat.
Bahkan, setiap catatan transaksi yang ada dalam blockchain tidak dapat diubah, dihapus, atau dihancurkan.
Meski hal tersebut berusaha dilakukan oleh seorang administrator sistem.
Dengan begitu, risiko kejahatan dalam transaksi digital bisa ditekan seminimal mungkin.
Ketika ada orang jahat yang berusaha merusak catatan transaksi dalam blockchain, semua node lain akan saling merujuk silang dan menunjukkan node dengan informasi yang salah.
Sistem ini membantu membuat urutan kejadian yang tepat dan transparan. Jadi, tidak ada satu simpul pun di dalam jaringan yang dapat mengubah informasi yang tersimpan di dalamnya.
Sebab, blockchain diamankan dengan mekanisme konsensus seperti proof of work (PoW) atau proof of stake (PoS).
Selain cryptocurrency, blockchain juga dapat digunakan untuk menyimpan berbagai informasi lain seperti kontrak hukum, identifikasi negara, atau inventaris produk perusahaan.
Baca Juga: 4 Jenis Pending Order Dalam Trading Forex
Manfaat Blockchain dalam Bisnis Crypto
Penggunaan blockchain tak terlepas dari cryptocurrency atau transaksi mata uang digital sehingga proses jual-belinya lebih aman.
Sebagai informasi, penemu blockchain, yaitu Satoshi Nakamoto (nama samaran) menerapkan teknologi baru ini ke cryptocurrency pertama kali dengan diperkenalkannya Bitcoin pada tahun 2008.
Oleh karena itu, hampir tidak mungkin untuk membahas blockchain dan manfaatnya tanpa berbicara tentang cryptocurrency.
Adapun manfaat blockchain dalam transaksi kripto, di antaranya:
1. Transaksi yang Lebih Transparan
Blockchain memiliki sifat terdesentralisasi sehingga semua transaksi dapat dilihat secara transparan.
Setiap bisnis dan individu yang melakukan transaksi pun memiliki kendali penuh atas transaksi mereka dan tidak perlu takut akan adanya campur tangan dari orang lain.
Siapa saja dapat melihat transaksi yang terjadi secara langsung dengan memiliki node pribadi atau menggunakan penjelajah blockchain.
Meskipun tingkat transparansinya tinggi, tetapi setiap catatan yang disimpan di blockchain Bitcoin (dan juga sebagian besar lainnya) telah dienkripsi.
Itu artinya, hanya pemilik catatan yang dapat mendekripsi untuk mengungkapkan identitas mereka. Jadi, pengguna blockchain dapat tetap anonim sambil menjaga transparansi.
2. Keamanannya Terjamin
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tingkat keamanan teknologi yang satu ini sangatlah tinggi.
Pasalnya, setiap transaksi yang telah dilakukan tidak dapat diedit atau dihapus oleh siapa pun.
Jadi, semua transaksi yang telah divalidasi akan dicatat secara permanen.
3. Meningkatkan Efisiensi Transaksi
Adanya blockchain juga dapat meningkatkan efisiensi setiap transaksi yang dilakukan secara digital.
Semua transaksi telah dicatat secara praktis dalam database.
Waktu transaksi menjadi lebih cepat dan semuanya dapat disimpan di blockchain dan dijalankan secara otomatis.
Selain lebih efisien, transaksi dalam blockchain juga dinilai lebih tepercaya. Penggunanya pun dapat menerima data yang akurat secara tepat waktu.
Meski banyak digunakan dalam transaksi cryptocurrency, tetapi teknologi blockchain ini juga akan terus dikembangkan sehingga bisa diimplementasikan dalam banyak hal.
Baca Juga: Harga Emas Makin Turun, Masih Menjanjikan untuk Investasi?
Mengenal Bisnis Crypto yang Sedang Naik Daun
Perkembangan bisnis terjadi begitu cepat. Banyak bermunculan bisnis baru yang bisa menghasilkan uang, satu di antaranya adalah bisnis crypto.
Istilah crypto sebenarnya bukan istilah asing dalam bisnis dan investasi.
Investasi aset digital kripto setahun belakangan ini sedang naik daun. Saat pandemi, banyak sektor industri yang lesu dan merugi.
Pada saat bersamaan, makin banyak pula orang-orang yang mulai mencoba cara lain untuk mendapat cuan.
Bisnis crypto kini ramai diperbincangkan. Banyak cerita dari orang-orang sukses seperti crazy rich atau influencer yang meraup banyak cuan dari bisnis ini.
Banyak yang bilang, kamu bisa menghasilkan banyak uang dalam waktu singkat.
Sama halnya seperti jenis investasi lain, supaya bisa mendapat keuntungan tentu kamu harus jeli dalam membaca situasi pasar. Selain itu, kamu juga perlu menyusun strategi investasi yang tepat.
Setelah mengenal lebih jauh tentang blockchain, kamu mungkin tertarik untuk terjun ke dunia bisnis mata uang kripto. Lantas, bagaimana tips aman bisnis crypto ini?
Baca Juga: Apa Itu IPO? Ini Penjelasan Lengkap dan Tips Investasinya!
Apa Itu Bisnis Crypto?
Menurut Kaspersy, cryptocurrency atau mata uang kripto, adalah segala bentuk mata uang yang ada secara digital atau virtual dan menggunakan kriptografi untuk mengamankan transaksi.
Cryptocurrency tidak memiliki otoritas penerbitan atau pengaturan pusat, melainkan menggunakan sistem terdesentralisasi untuk mencatat transaksi dan mengeluarkan unit baru.
Cryptocurrency adalah sistem pembayaran digital yang tidak bergantung pada bank untuk memverifikasi transaksi.
Crypto Ini adalah sistem peer-to-peer yang dapat memungkinkan orang untuk mengirim dan menerima pembayaran tanpa terbatas waktu atau lokasi.
Cryptocurrency dicatat dalam blockchain. Unit cryptocurrency dibuat melalui proses yang disebut penambangan, yang melibatkan penggunaan komputer untuk memecahkan masalah matematika yang menghasilkan koin.
Kamu dapat membeli mata uang dari broker, kemudian menyimpan dan membelanjakannya menggunakan dompet kriptografi.
Baca Juga: 5 Contoh Produk Digital, Bagaimana Cara Membuatnya?
Istilah Umum dalam Bisnis Crypto
Setelah memahami pengertian dasar tentang crypto, ada beberapa istilah umum yang perlu kamu ketahui.
Istilah ini akan berguna sebagai wawasan dasar untuk investasi dalam bisnis crypto, yaitu:
- Blockchain: Sistem catatan digital yang merekam seluruh transaksi setiap pengguna di seluruh dunia yang bersifat publik dan tidak bisa dimanipulasi.
- FOMO: FOMO atau Fear of Missing Out adalah istilah yang dipakai untuk menyebut investor pemula yang baru memasuki dunia investasi dan masih labil dalam menentukan strategi investasi.
- HODL: Istilah ini dipakai untuk menggambarkan strategi membeli dan menahan aset dalam periode tertentu.
- Bearish & Bullish: Bearish adalah kondisi dimana harga mengalami penurunan secara stagnan. Sedangkan Bullish menggambarkan kondisi harga yang naik secara stagnan.
- Bagholder: Bagholder adalah istilah bagi investor yang mengalami kerugian karena menahan aset dengan performa yang jelek dan berharap harganya akan naik.
- Altcoin: Istilah yang dipakai untuk menyebut mata uang digital selain Bitcoin yang potensial menjadi aset investasi.
- Pump & Dump: Pump and Dump adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan strategi para trader atau bandar dalam memainkan harga.
- To The Moon: Istilah ini mengacu pada kondisi harga aset yang sedang naik tinggi.
- ICO: ICO memiliki arti yang sama dengan IPO (Initial Public Offering). ICO merupakan sarana atau metode untuk mengumpulkan dana melalui penawaran koin baru.
- Scalping: Istilah scalping dipakai untuk menggambarkan cara mendapat keuntungan secara cepat. Harga aset digital selalu berubah-ubah sehingga dengan membeli aset di harga rendah dan langsung menjualnya saat harganya naik akan memberikan keuntungan.
Baca Juga: Daftar Produk Pasar Modal, Tidak Hanya Saham Lho
Tips Aman Bisnis Crypto
Untuk memulai bisnis crypto, ada beberapa tips yang bisa kamu coba. Catat tipsnya berikut ini.
1. Kumpulan Informasi Sebanyak Mungkin
Tips awal yang bisa kamu lakukan sebelum mulai bisnis crypto adalah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin.
Informasi ini bisa berupa istilah-istilah investasi, jenis-jenis mata uang digital, harga terbaru, dan pengalaman investor lain.
Kamu juga bisa mempelajari prospek dan teknologi yang digunakan dalam sistem koin digital yang kamu minati. Dengan begitu, kamu bisa memprediksi keuntungan pada kemudian hari.
2. Gunakan Uang DIngin
Uang dingin adalah sejumlah uang yang tidak dipakai untuk kebutuhan harian.
Jadi, uang dingin ini bisa juga dibilang sebagai uang yang sudah kamu pisahkan setelah dana kebutuhan harian dan tabunganmu terpenuhi.
Dalam berinvestasi, tentu tidak akan selalu untung. Kadang, kamu mungkin akan mengalami kerugian.
Menggunakan uang dingin akan mengamankan keuanganmu sehingga tidak akan memengaruhi kebutuhan lain. Pastikan kamu tidak berinvestasi dengan uang pinjaman ya!
3. Pilih Platform Investasi yang Terpercaya
Tips berikutnya adalah memilih media atau platform investasi yang tepat. Saat ini, ada banyak media investasi online yang menawarkan jaminan investasi yang mudah, aman, dan memberikan banyak keuntungan.
Sekilas, tentu sangat menarik untuk dicoba. Namun, kamu perlu berhati-hati dalam memilih media investasi untuk menghindari penipuan dan bocornya data pribadi.
Baca Juga: 8 Cara Sinkronisasi Bisnis Digital agar Usahamu Relevan Sesuai Zaman
4. Beli Saat Harga Turun
Tips selanjutnya adalah dengan membeli koin saat harga murah. Harga koin digital bersifat volatile, artinya sangat mudah berubah-ubah.
Oleh karenanya, kamu harus jeli dalam melihat grafik perubahan harganya dalam waktu satu hari, satu minggu, atau satu bulan terakhir.
5. Jangan Mudah Terpengaruh
Tips terakhir adalah jangan mudah terpengaruh dengan opini orang lain. Biasanya, investor pemula sering merasa takut ketinggalan atau biasa disebut FOMO.
Perasaan takut ini memunculkan perilaku panic buying dan cenderung ikut-ikutan. Tindakan ini bisa sangat merugikanmu nantinya.
Bagian penting yang harus kamu ketahui adalah bisnis crypto bisa menghasilkan keuntungan melalui selisih dari harga beli dan harga jula koin yang kamu miliki. Bisnis crypto adalah bagian dari investasi berjangka.
Baca Juga: Contoh Transaksi Digital dan Manfaatnya Bagi Bisnis
Menurut Investopedia, investasi adalah aset atau barang yang diperoleh dengan tujuan menghasilkan pendapatan di kemudian hari.
Pendapatan ini mengacu pada peningkatan nilai aset dari waktu ke waktu.
Ketika seseorang membeli barang untuk investasi, tujuannya bukanlah untuk menggunakan barang tersebut secara pribadi.
Namun, untuk digunakan di masa depan agar menghasilkan keuntungan.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang blockchain dan tips bisnis crypto yang perlu kamu ketahui. Apakah kamu tertarik mencoba bisnis yang satu ini?