Apa saja peluang usaha sampingan saat puasa? Siapa tahu ada yang bisa kamu coba.
Saat bulan Ramadan, ada banyak orang yang memanfaatkannya untuk membuka usaha baru. Baik sebagai bisnis utama maupun sampingan.
Rata-rata ini merupakan usaha kecil atau rumahan yang menjual berbagai kebutuhan puasa dan Lebaran.
Meskipun terlihat menggiurkan, ada beberapa tantangan yang perlu kamu pertimbangkan, lho.
Bisnis puasa berarti usaha ini hanya berlangsung dalam 30 hari. Dalam waktu sesingkat tersebut, kamu harus mendapatkan untung.
Tantangan ini ditambah lagi mengingat kebanyakan usaha sampingan di bulan puasa itu homogen atau tidak beragam.
Bayangkan, di sepanjang jalan ada banyak pedagang takjil yang bahkan saling bersebelahan. Untuk menarik pembeli perlu adanya diferensiasi produk.
Usaha sampingan di bulan puasa bisa jadi sumber pemasukan besar jika dimaksimalkan.
Selain jualan takjil, masih ada berbagai produk yang bisa kamu jual dalam usaha sampingan di bulan puasa.
Apa saja produknya? Simak penjelasan berikut!
Baca Juga: Raup Keuntungan Melalui Bazaar Ramadhan, Berani Coba?
Usaha Sampingan Saat Puasa
Ada beberapa produk usaha yang bisa laris manis saat puasa. Bahkan, produk ini juga bisa tetap digemari di luar periode tersebut.
Yuk, catat daftarnya berikut ini, siapa tahu bisa menjadi inspirasi bisnismu di bulan Ramadan!
1. Jasa Titip
Ide usaha sampingan saat puasa yang pertama adalah jasa titip atau jastip. Ide usaha ini tampaknya tak pernah sepi peminat, apalagi selama puasa ini.
Banyak orang yang enggan pergi ke luar rumah sehingga membuka kesempatan yang baik untuk usaha jastip.
Menjalankan usaha jastip bisa dilakukan dengan sangat mudah. Misalnya, kamu bisa menawarkan tetanggamu untuk menitipkan belanjaan atau makanan berbuka puasa.
Kamu bisa meminta daftar belanjaan dan uangnya. Kamu bisa mematok berapa biaya jasa yang kamu harapkan.
Kamu juga bisa menawarkan jasamu di media sosial dan meminta pembayaran penuh atau uang muka terlebih dahulu.
Barang apa yang bisa dititipkan? Sebenarnya, bisa semua produk, tergantung kemampuanmu bernegosiasi dan mencari barang yang diminta.
2. Reseller atau Dropshipper
Sebagai dropshipper, kamu tidak perlu memiliki produk sendiri.
Dropshipper adalah perantara antara pembeli dengan pemasok. Artinya, menjualkan barang milik pemasok kepada pembeli.
Sistem dropship ini sebenarnya sudah tersedia di beberapa e-commerce, kamu hanya perlu membuka toko sendiri dan mendaftar sebagai dropship.
Selain mudah dan menguntungkan, usaha dropshipper ini juga tidak kenal tren dan tidak membutuhkan modal sama sekali, kecuali modal untuk menalangi pesanan pembeli.
Baca Juga: 7 Cara Menghasilkan Uang di Bulan Ramadhan, Coba Yuk!
3. Penerjemah
Ide usaha sampingan saat puasa berikutnya adalah menjadi penerjemah. Jika pandai berbahasa asing, kamu bisa menawarkan jasa sebagai penerjemah.
Biasanya, jasa penerjemah ini dibutuhkan untuk menerjemahkan jurnal asing, atau dokumen berbahasa Indonesia ke bahasa asing dan sebaliknya.
Kamu bisa mematok tarif per halaman untuk jasa penerjemah ini. Selain bisa dikerjakan dari rumah, jasa penerjemah ini juga masih belum banyak sehingga persaingannya masih rendah.
Biasanya, saat musim kelulusan universitas, jasa penerjemahan akan banyak dicari.
4. Bisnis Franchise
Usaha sampingan yang satu ini sangat bisa menjadi usaha utamamu setelah puasa. Tahukah kamu apa itu franchise?
Menurut Investopedia, franchise adalah usaha yang dijalankan dengan menjual produk atau layanan dengan nama bisnis atau merk milik perusahaan lain.
Jadi, kamu akan terdaftar sebagai penjual resmi dari produk suatu perusahaan.
Ada beberapa contoh bisnis franchise yang ramai diburu banyak orang.
Beberapa di antaranya, yaitu franchise Teh Poci, Haus!, Kopi Janji Jiwa, Es Teh Indonesia, Chatime, dan masih banyak lagi.
Franchise minuman selalu diminati banyak orang, apalagi di bulan puasa. Harga paket usahanya juga cukup terjangkau. Contohnya saja, franchise Teh Poci yang dihargai mulai dari Rp5.000.000.-.
Baca Juga: 6 Tips Bisnis Kurma Di Bulan Puasa, Manfaatkan Momen!
5. Bisnis Parfum Non Alkohol
Ide usaha sampingan saat puasa yang lainnya adalah menjual parfum non-alkohol. Parfum non-alkohol selalu diminati, terlebih penduduk Indonesia mayortias beragama Islam.
Biasanya, produk ini digunakan ketika salat atau dalam acara tertentu.
Kamu bisa mendapatkan parfum non-alkohol dengan membelinya di pemasok, maupun dibeli online.
Produk parfum ini biasanya dijual dengan harga bervariasi, antara Rp5.000,- hingga Rp10.000,- untuk aroma biasanya. Lebih mahal lagi jika aromanya langka.
6. Parsel Lebaran
Usaha sampingan saat puasa ini sangat diminati khususnya menjelang Lebaran.
Bahkan, parsel Lebaran juga banyak diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya. Isinya adalah barang-barang umum yang mudah didapat.
Karena parsel ini hanya ada saat Ramadan, produk ini pun menjadi istimewa. Bingkisan Lebaran ini bisa dikemas dalam dus maupun totebag.
Isi parsel sendiri beragam, mulai dari kue kering, aneka wafer, gula, kopi, permen, hingga barang sembako.
Kamu bisa menawarkan beberapa pilihan parsel dengan variasi harga yang kompetitif. Berikan juga penawaran khusus, seperti gratis kartu ucapan lebaran.
7. Jualan Ketupat
Selama puasa, memang akan selalu muncul penjual ketupat yang menjadi makanan wajib setiap Lebaran. Namun, penjual ketupat ini biasanya hanya menjual dalam bentuk mentahnya.
Artinya, kamu tetap perlu memasak ketupat sendiri.
Hal tersebut cukup merepotkan sebab memasak ketupat butuh waktu yang tidak sebentar. Melihat peluang ini, kamu bisa menjual ketupat yang sudah matang kepada tetanggamu.
Biasanya, ketupat disajikan di 15 hari pertama bulan puasa dan saat Lebaran. Penjual ketupat mentah juga masih sangat jarang, sehingga bisnis sampingan ini akan sangat dibutuhkan.
Bahkan, bukan tidak mungkin setelah lebaran kamu bisa melanjutkan usaha ini dengan menjual ketupat sayur bersama aneka gorengan.
Baca Juga: Tertarik Usaha Catering Ramadan? Simak 9 Tipsnya Ini!
Tips Membuka Usaha di Bulan Puasa
Setelah mengetahui beberapa usaha sampingan saat puasa, kamu juga perlu mengetahui beberapa tipsnya, yaitu:
- Efisiensi modal, sebab usaha di bulan puasa biasanya hanya happening dalam sebulan. Setelah Lebaran, tren usahanya bisa saja menurun. Jadi, jangan sampai kamu mengeluarkan banyak modal untuk keperluan yang tidak penting.
- Diferensiasi produk, selama puasa ada banyak usaha homogen. Cobalah bedakan produkmu dengan produk umumnya. Misalnya, kamu bisa menjual nastar isi madu.
- Jual kepada target pasar terdekat, kamu perlu mengawali usaha ini dengan membangun kepercayaan pelanggan. Kamu perlu memiliki pelanggan setia, tentunya agar usahamu tetap laris manis.
- Pertimbangkan waktu berjualan. Sebab, tidak semua usaha ramai sepanjang hari. Ada usaha yang laku menjelang buka puasa, ada juga usaha yang laku dua minggu sebelum Lebaran.
Baca Juga: Intip Peluang Bisnis Hampers Lebaran, Ini 4 Daya Tariknya
Nah, itulah beberapa peluang usaha sampingan saat puasa yang bisa kamu tekuni. Tertarik mencobanya?