Bisnis bebek bisa jadi investasi yang menjanjikan bila dikelola dan digeluti dengan serius.
Meski sebagian orang mengeluhkan kontribusi peternakan dalam meningkatkan gas metana di atmosfer, animal breeding atau budidaya hewan ternak adalah salah satu cara memenuhi pasokan makanan dunia.
Ini ditambah dengan abainya para pengelola peternakan pada kelayakan kandang dan etika memperlakukan hewan,
Solusi dari segala kontroversi yang menyelimuti bisnis peternakan adalah mengembangkan skema yang etikal. Termasuk saat kamu akan mengembangkan bisnis bebek atau jenis unggas lain.
Penting untuk mengutamakan kemaslahatan hewan ternak selain mengeruk keuntungan. Dengan merintis bisnis yang beretika dan berkelanjutan, kamu bisa mendapatkan lebih banyak manfaat.
Apa yang dimaksud peternakan etikal? Simak beberapa tips membangun bisnis bebek yang etikal, tetapi tetap mendatangkan keuntungan.
Baca Juga: Tips Sukses Bisnis Ternak yang Perlu Kamu Ketahui
Apa Itu Peternakan Etikal?
Ketika bicara bebek, maka fokus hasil akhir yang diperjualbelikan adalah telur dan daging. Kamu bisa memilih untuk fokus pada bisnis bebek petelur, bebek pedaging saja, atau bahkan keduanya.
Apa pun pilihanmu nanti, kamu punya pilihan untuk mengembangkan peternakan yang etikal. Apa maksudnya?
Menurut Farstad dalam jurnal Reproduction in Domestic Animals, peternakan etikal secara umum melibatkan hewan yang sehat dan memastikan mereka hidup di habitat yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan alamiahnya.
Kebanyakan peternakan komersial melupakan unsur etika ini karena tuntutan untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya.
Kamu bisa memberikan pakan dan suplemen tertentu untuk mengubah fisik hewan agar memenuhi standar tertentu.
Kebanyakan dibuat lebih besar atau diberi hormon pertumbuhan untuk mempercepat siklus perkembangbiakannya dan masih banyak manipulasi lain.
Dengan makin sadarnya konsumen di era informasi seperti sekarang, makin banyak yang sadar akan pentingnya animal welfare atau kesejahteraan hewan.
Tidak ada yang salah dengan memakan daging hewan, tetapi proses perkembangbiakannya harus dipastikan dilakukan dengan cara yang etis. Tidak menyiksa dan mengubah karakter alami hewan.
1. Spesies Bebek yang Bisa Diternak
Ada banyak spesies bebek yang bisa diternakan. Bebek peking, alabio, rambon, dan mojosari, misalnya ideal untuk bisnis bebek potong.
Sementara untuk bisnis bebek petelur, spesies mojosari, Tegal, Bali, dan Khaki Champbell bisa dipertimbangkan. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mencolok antara bebek potong dan petelur.
Silakan riset lebih dalam tentang cara merawat serta kelebihan dan kelemahan masing-masing spesies. Sesuaikan dengan kemampuanmu pula sebagai pemula.
Umumnya, untuk awalan kamu bisa membeli bebek anakan untuk kemudian diternak perlahan-lahan. Lakukan tes dengan membeli beberapa ekor dulu untuk melatih kemampuanmu merawat bebek.
2. Menentukan Lokasi yang Tepat
Masih tertarik untuk melanjutkan ide bisnis bebek yang etikal? Sekarang tentukan pula lokasi peternakan yang kondusif.
Mengingat bebek cukup gaduh dan biasanya meninggalkan aroma khas, ada baiknya memilih lokasi peternakan yang tidak berbatasan langsung dengan pemukiman warga. Pastikan ada jarak yang cukup antara kandang bebek dengan tetangga.
Selain kandang, pegiat bisnis bebek juga wajib menyediakan kolam untuk memenuhi kebutuhan hewan ternaknya. Bebek dikenal membutuhkan waktu untuk berada di dalam air selama beberapa jam dalam sehari.
Mereka juga membutuhkan air minum yang jauh lebih banyak dari unggas lain. Maka, ketersediaan dan kelancaran pasokan air bersih adalah hal wajib.
Baca juga: 10 Tips Usaha Ternak Kuda dengan Omzet Hingga Puluhan Juta
3. Memilih Pakan Organik
Ada banyak jenis pakan bebek yang dijual di pasaran. Sebagian diberi tambahan suplemen dari bahan kimia. Hal ini sah saja diberikan.
Namun, disarankan untuk mencampurnya dengan pakan organik buatan sendiri yang mengandung protein, lemak, karbohidrat dan serat yang cukup.
Bahan pakan bebek antara lain sayuran, dedak, bekatul, jagung, dan serat pati. Jika ingin menghasilkan bebek organik, maka suplemen tambahan bisa dipilih dari produk suplemen alami yang dijual di pasaran.
4. Mengolah Sisa dan Sampah Peternakan dengan Bijak
Untuk bisa memperoleh keuntungan lebih, pebisnis bebek bisa memanfaatkan sampah atau kotoran bebek sebagai bahan pupuk kandang.
Dengan memanfaatkan sisa dari aktivitas peternakan, kamu bisa memperoleh penghasilan tambahan tanpa mengorbankan kesejahteraan bebek ternak. Selain dari kotoran ternak, kamu bisa mengolah sampah sisa makanan menjadi pupuk kompos.
Silakan bekerjasama dengan produsen pupuk atau lakukan pengolahan mandiri bila memungkinkan. Singkatnya, kejelian untuk memanfaatkan sumber daya bahkan sampah sekalipun bisa mengurangi kecenderungan pebisnis mengeksploitasi hewan dengan cara yang tidak etis.
Secara tidak langsung, kamu juga ikut membantu mengurangi dampak perubahan iklim dengan mengurangi produksi gas metana yang dihasilkan dari sisa-sisa makanan dan kotoran ternak.
Baca Juga: 6 Contoh Ekonomi Agrikultur dan Cara Mengoptimalkannya
5. Memperhatikan Kebersihan dan Kelayakan Kandang
Kandang adalah bagian penting dalam kesejahteraan hewan ternak, termasuk dalam usaha bisnis bebek. Kandang bebek harus memadai, tidak terlalu padat serta selalu dalam keadaan bersih untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit.
Selalu sediakan tenaga dan waktu untuk membersihkan kotoran dan kandang secara rutin. Bebek adalah hewan yang suka membawa lumpur dari air, sehingga frekuensi pembersihan kandang mungkin akan lebih sering dibanding unggas lain macam ayam.
6. Memasarkan Produk ke Target yang Tepat
Tidak hanya di sektor produksi saja, bisnis bebek mencakup proses distribusi. Untuk itu, di rencana bisnis, kamu wajib menyertakan target pasar yang potensial. Bebek bisa dipasarkan pada rumah makan nasi bebek dan restoran.
Merambah pedagang daging mentah di pasar maupun swalayan juga bisa dilakukan. Maksimalkan kualitas produkmu dan pastikan kamu bisa memenuhi pesanan dalam target waktu yang sudah disepakati.
Dalam bisnis, ketetapatan waktu adalah kunci keberlangsungan usaha. Pelanggan akan beralih bila kamu sering mengingkari janji atau terlambat melakukan pengiriman sesuai kesepakatan.
Jangan terlalu banyak mengobral janji, tetap realistis saat menentukan rentang waktu yang dibutuhkan untuk pemrosesan pesanan.
Baca Juga: 5 Tips Memulai Bisnis Ayam Petelur, Banyak Untungnya!
7. Memprioritaskan Kualitas, Bukan Hanya Kuantitas
Di tengah tuntutan untuk bekerja secepat mungkin, sebagai pegiat bisnis bebek pasti muncul godaan untuk fokus pada kuantitas belaka.
Misalnya, dengan mempercepat produksi telur dalam sebulan, mempercepat pertumbuhan bebek dari segi berat badan, dan upaya-upaya lain yang bisa dikonversi menjadi angka.
Sayangnya banyak yang lupa bahwa kuantitas produksi tidak ada harganya bila kualitas daging atau telur bebek yang kamu produksi tidak prima.
Untuk itu, pastikan bebek dalam keadaan sehat. Segera karantina bebek yang menunjukkan gejala-gejala mencurigakan.
Upaya lainnya adalah dengan melakukan inspeksi kesehatan secara rutin bersama petugas yang memiliki kompetensi di bidangnya, misal dari dinas terkait dan dokter hewan.
Dengan memprioritaskan kualitas, kamu pun bisa merambah pelanggan yang conscious. Pelanggan yang seperti ini biasanya rela menggelontorkan dana lebih sebagai tebusan atas kualitas yang mereka dapatkan. Tentunya ini layak dipertimbangkan.
Bisnis bebek bisa jadi investasi yang menjanjikan bila dipastikan keterlanjutannya. Selain jadi pundi-pundi rupiah untuk pengelola dan pemilik usaha, peternakan merupakan salah satu bentuk peranmu dalam membantu ketahanan nasional suatu negara.
ni bisa jadi bisnis yang punya filosofi serta dampak nyata di masyarakat. Alangkah baiknya bila dilakukan dengan etis sehingga produk akhirnya pun baik secara kualitas.