Indikator kepuasan kerja sangat penting bagi perusahaan untuk menciptakan ruang kerja yang nyaman untuk semua pegawai.
Dalam menjalankan bisnis, perusahaan tak hanya berorientasi pada hasil dan keuntungan. Sumber daya yang dimiliki perusahaan merupakan elemen penting yang harus diperhatikan.
Pasalnya, kinerja pegawai secara langsung mempengaruhi target jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Lebih lanjut, kinerja pegawai ini biasanya diukur dalam istilah KPI.
Apa Itu Key Performance Indicator (KPI)? KPI adalah metrik kerja yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan perusahaan. Biasanya, KPI ditetapkan untuk proyek, program, atau produk tertentu.
KPI misalnya digunakan untuk mengukur keberhasilan penjualan secara umum, namun tidak berisi target secara spesifik. KPI bisa diberikan untuk setiap individu atau tim dalam perusahaan.
Jika KPI merupakan indikator yang menilai kinerja pegawai, maka indikator kepuasan kerja merupakan standar yang menilai seberapa puas pegawai terhadap perusahaan.
Kepuasan pegawai tersebut mencakup kenyamanan pegawai selama bekerja, yang artinya dapat mempengaruhi produktivitas setiap orang. Hal ini perlu menjadi perhatian penting bagi pemilik bisnis.
Pasalnya, menciptakan ruang kerja yang nyaman untuk semua orang dapat membantu meningkatkan kinerja yang pada akhirnya dapat mencapai target perusahaan.
Baca Juga: Apa Itu OKR? Ini Fungsinya dalam Mencapai Tujuan Perusahaan
Pentingnya Mengukur Kepuasan Kerja Pegawai
Kepuasan kerja merupakan sebuah kondisi yang menggambarkan kepuasan atau penilaian karyawan terhadap pekerjaan dan lingkungan kerjanya.
Tingkat kepuasan ini akan terpenuhi dengan baik jika perusahaan mampu menciptakan ruang kerja yang kondusif, menyediakan fasilitas penunjang bagi pekerja, memberikan kejelasan karir, adanya manfaat kerja yang sesuai, dan sebagainya.
Indikator kepuasan kerja meliputi beberapa elemen yang mempelajari tingkat atau skala kepuasan kerja di antara karyawan dalam suatu perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan terdiri atas:
- Faktor individu: berkaitan dengan cara tiap pegawai menanggapi lingkungan kerjanya, termasuk segala hal yang ditemukan di kantor. Misalnya, menyangkut cara pegawai menyelesaikan masalah yang muncul di lingkungan kerja.
- Faktor intrinsik: dipengaruhi oleh tingkat kesulitan atau beban kerja yang dirasakan dan rasa bangga pegawai terhadap pekerjaan yang dijalaninya.
- Faktor eksternal: mencakup semua elemen fisik seperti fasilitas kantor, tata letak ruang kerja, keberadaan dapur, fasilitas jaminan hari tua, asuransi, bonus, kenaikan jabatan, dan sebagainya.
Dengan mengetahui kepuasan kerja pegawai, perusahaan dapat mengambil langkah strategis untuk memperbaiki kinerja bisnis. Pasalnya, segala kekurangan yang dihadapi perusahaan akan berdampak langsung pada keuntungan.
Jika segala bentuk hambatan yang mempengaruhi kepuasan kerja dapat dihilangkan, maka sangat mungkin tercipta lingkungan kerja yang harmonis dan mampu mencapai semua target perusahaan.
Baca Juga: KPI Perusahaan: Definisi, Jenis, dan Penerapannya
Indikator Kepuasan Kerja
Ada beberapa indikator yang mempengaruhi kepuasan karyawan, berikut penjelasan lengkapnya.
1. Kesesuaian Pekerjaan
Setiap pegawai menginginkan pekerjaan yang sesuai dengan ekspektasinya, atau setidaknya sesuai dengan perjanjian kontrak kerjanya. Memberikan pekerjaan yang berlebihan dan di luar bidangnya bisa membuat kepuasan karyawan menurun.
Pasalnya, tak sedikit pegawai yang merasa terpaksa menyelesaikan pekerjaan yang sebenarnya tidak ada kaitan sama sekali dengan posisinya. Hal ini tentu akan mengganggu produktivitas karyawan dan mempengaruhi kinerja yang lain.
2. Rasa Cinta Terhadap Pekerjaan
Pada dasarnya, setiap orang akan mencari pekerjaan yang paling sesuai dengan kemampuannya. Artinya, mereka harus menerima setiap risiko pekerjaan yang mungkin terjadi.
Sayangnya, tak sedikit pegawai yang kurang menyukai pekerjaannya. Kondisi psikologis ini dapat mempengaruhi tingkat kepuasannya yang pada akhirnya dapat menurunkan produktivitas.
3. Budaya Kerja Perusahaan
Budaya kerja perusahaan sangat mempengaruhi kepuasan karyawan. Budaya kerja perusahaan berkaitan dengan bagaimana cara setiap individu untuk berinteraksi, menyampaikan pendapat, hingga menerima kritik dan apresiasi.
Budaya kerja yang menyenangkan, adil, dan transparan akan menciptakan ruang kerja yang positif. Alhasil, kepuasan karyawan juga akan meningkat.
Oleh karenanya, membangun budaya kerja yang baik di dalam lingkungan perusahaan merupakan hal yang sangat fundamental.
Baca Juga: 40 Marketing Quotes yang Bisa Jadi Ide Pemasaran Bisnismu
4. Etos Kerja
Etos kerja datang dari diri masing-masing pekerja. Namun, perusahaan juga memiliki peran dalam memperbaiki etos kerja pegawai. Caranya adalah dengan membuat aturan dan kebijakan yang mampu mendisiplinkan pekerja.
Aturan perusahaan tak hanya soal larangan dan tata tertib, namun juga kebijakan bonus atau reward yang akan didapatkan pegawai jika berhasil memberikan kinerja yang positif.
5. Kebijakan Reward dan Punishment
Setiap perusahaan umumnya memiliki sederet sanksi dan penghargaan yang bisa diberikan kepada karyawan. Menerapkan sanksi untuk beberapa jenis pelanggaran merupakan hal wajar.
Namun, terkadang ada pegawai yang kurang puas dengan perusahaan karena adanya sanksi yang cukup membebankan. Misalnya, potongan gaji yang terlalu besar bahkan ketika pegawai sedang sakit.
Selain itu, reward yang diberikan perusahaan kepada karyawan berprestasi juga bisa meningkatkan kepuasan kerja. Pasalnya, setiap pekerja akan terdorong untuk memberikan hasil terbaik.
6. Jenjang Karir
Setiap pegawai tentu ingin mengetahui kejelasan karirnya, termasuk peluangnya untuk naik jabatan atau pindah ke divisi lain. Sebab, ada kalanya pegawai merasa ingin mencari pengalaman kerja baru.
Hal itu bisa terjadi pada pegawai yang sudah bekerja bertahun-tahun untuk satu perusahaan. Dengan memberikan kejelasan level jabatan, jenjang karir, dan kesempatan untuk pindah divisi akan memberikan kepuasan kerja yang lebih baik.
Baca Juga: 40+ Quotes Bisnis untuk Meningkatkan Motivasi Usaha
7. Lingkungan Kerja
Kebanyakan kantor perusahaan modern didesain layaknya sebuah kafe. Banyak perusahaan ingin memberikan kesan homey untuk pegawainya dengan berbagai fasilitas kantor.
Mulai dari fasilitas dapur, ruang makan, ruang santai, ruang kerja terbuka, hingga fasilitas dalam kantor lainnya. Semakin banyak fasilitas yang ideal, semakin baik kepuasan karyawan terhadap perusahaan.
8. Keselamatan Kerja
Sebagian perusahaan yang bergerak dalam sektor pekerjaan lapang seperti pabrik, pengolahan bahan mentah, pertambangan, pertanian, dan sejenisnya, membutuhkan standar keamanan yang tinggi.
Hal tersebut dapat mempengaruhi keselamatan kerja pegawai selama menjalankan tugasnya. Semakin baik sistem keselamatan kerja yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan terhadap perusahaan.
Baca Juga: Miliki 10 Sifat Entrepreneur Ini Jika Ingin Sukses Berbisnis
9. Kompensasi
Melansir dari Career Trend, 6 dari 10 karyawan menganggap kompensasi yang mereka dapatkan sebagai salah satu dari faktor penting yang mempengaruhi kepuasan kerja.
Dalam hal ini, kompensasi mencakup gaji, tunjangan, bonus, asuransi, dan manfaat lain yang akan didapatkan karyawan selama bekerja.
Kesesuaian kompensasi dengan beban kerja akan membuat karyawan semakin puas dengan perusahaannya.
Kepuasan kerja dapat diukur dengan menggunakan kuesioner online maupun offline. Dalam kuesioner tersebut, pekerja dapat mengisi atau mengosongkan identitas dirinya jika diperlukan.
Kuesioner kepuasan kerja berisi berbagai pernyataan dengan pilihan jawaban bertingkat yang mewakili tingkat kepuasannya.
Keterangan:
STM: Sangat Tidak Memuaskan; TM: Tidak Memuaskan; M: Memuaskan; SM: Sangat Memuaskan.
Itulah penjelasan tentang indikator kepuasan kerja yang perlu diperhatikan oleh perusahaan.