Bisnis sewa gudang menawarkan prospek yang cukup meyakinkan seiring meningkatnya kebutuhan operasional suatu perusahaan.
Bisnis sewa gudang adalah hal yang mungkin jarang dilirik. Padahal sama seperti rumah dan bangunan lainnya, gudang banyak dicari orang untuk menyimpan barang pribadi, perlengkapan dan bahan produksi, sampai komoditas komersial.
Melansir CNBC, permintaan akan ketersediaan gudang meningkat drastis di Amerika seiring dengan berkembangnya sektor bisnis daring.
Permintaan datang dari e-commerce dan pihak ekspedisi. Hal yang sama pun bisa mulai kita lihat di Indonesia di mana banyak gudang-gudang dan lahan kosong yang mulai diisi untuk keperluan transit barang dan produk yang akan dikirim atau didistribusikan.
Tentunya memulai bisnis ini tidak semudah melihat bisnis yang sudah berjalan. Awalnya, kamu harus melakukan beberapa perhitungan matang. Bukan hanya asal akuisisi lahan belaka.
Baca juga: Jenis-jenis Gudang dan Fungsinya, Yuk Simak!
Tips Memulai Bisnis Sewa Gudang
Berikut beberapa kiat dan 10 cara memulai bisnis sewa gudang yang bisa jadi referensi.
1. Tentukan Target Pasar atau Sasaran Klien
Setelah tahu jenis bisnis yang akan digeluti, lakukan identifikasi target pasar atau sasaran klien. Mulai dengan melihat peluang yang hendak kamu manfaatkan. Sesuaikan dengan kondisi sosial, ekonomi, dan geografis wilayah yang kamu sasar.
Ada beberapa jenis peluang yang bisa diambil di Indonesia, misalnya gudang untuk perusahaan yang butuh mengirim dan menerima produk ekspor impor, keperluan ekspedisi dan e-commerce, atau bahkan menyasar konsumen perorangan yang butuh ruang penyimpanan pribadi.
Misalnya, untuk mobil atau aset lain yang tidak bisa disimpan di rumah.
2. Tentukan Jenis Layanannya
Setelah menentukan klien, perhatikan pula jenis layanan yang ditawarkan. Apakah kamu akan menawarkan layanan sewa tahunan, bulanan, atau harian? Ini penting karena akan membantumu melakukan kalkulasi profit dan strategi pemasaran.
3. Pemilihan Lokasi
Dalam kasus bisnis sewa gudang, lokasi adalah faktor yang sangat penting. Ini karena kedekatan dengan satu area strategis menjadi pertimbangan konsumen saat akan menyewa sebuah lahan.
Untuk bisa memilih lokasi yang strategis, pebisnis perlu melihat peluang dari kacamata konsumen. Biasanya lokasi di dekat pelabuhan atau perbatasan antar kota lebih diminati karena gudang dipakai sebagai titik transit.
4. Buat Sistem Pembayaran yang Tegas
Setelah menentukan tarif, silakan buat sistem pembayaran yang tegas dan jelas untuk klien. Dengan begitu, cash flow bisa lancar dalam jangka waktu yang sudah diperhitungkan.
Cash flow yang lancar akan memudahkanmu menjalankan operasi bisnis seperti membayar gaji karyawan, melakukan tindakan perawatan, pembayaran pajak ke pemerintah, dan lain sebagainya.
Sistem pembayaran yang jelas juga bisa menghindarkanmu dari sengketa dengan pihak penyewa.
5. Memenuhi Regulasi yang Berlaku
Masalah lahan sudah beres, jangan lupakan masalah perizinan. Bisnismu harus legal dan aman dari masalah di kemudian hari.
Ini untuk menjamin reputasi di mata klien serta memastikan mereka mendapatkan kenyamanan yang sempurna.
Lagi-lagi posisikan dirimu sebagai konsumen, tentunya kamu ingin dana yang sudah dibayarkan mencakup jaminan tak ada masalah selama masa sewa.
Baca juga: Mengenal Warehouse, Punya Peran Penting untuk Bisnis
6. Jaminan Keamanan
Selain jaminan aman dari masalah, jaminan keamanan juga harus dipertimbangkan. Sebagai konsumen kamu tentu akan memilih lokasi yang kondusif dengan pagar dan kunci yang susah dibobol pihak luar.
Esensi bisnis sewa gudang sendiri adalah menyediakan ruang penyimpanan yang sifatnya privat dan secure.
Untuk itu bangunan gudang pun, harus kokoh dengan pagar dan sistem keamanan yang susah ditembus selain penyewa sebagai pemilik hak atas ruang tersebut.
7. Tawarkan Tambahan Fasilitas
Kamu bisa menambahkan fasilitas di dalam gudang. Misalnya dengan menyediakan kamera CCTV, kamar mandi, dan ruang lainnya selain aula besar untuk menyimpan barang.
Kamera pengawas terutama berguna untuk gudang yang disewakan untuk keperluan perorangan karena mereka menitipkan barang pada perusahaanmu selama jangka waktu tertentu dan pengawasan ada di tangan pengelola gudang sendiri.
8. Cara Mitra dan Klien
Setelah semua dipikirkan, saatnya mencari mitra dan klien yang memiliki prospek bagus untuk bisnismu. Silakan lakukan pendekatan bisnis ke beberapa perusahaan yang kiranya membutuhkan gudang penyimpanan.
Pada awal bisnis, masukan dari klien dan investor akan sangat berguna untuk kemajuan bisnis sewa gudang yang sedang dirintis.
Mereka biasanya akan mengutarakan kebutuhan dan keluhan yang bisa kamu optimalkan untuk memaksimalkan fungsi dan nilai guna gudang.
9. Berani Ambil Risiko
Bisnis sewa gudang membutuhkan komitmen kuat sejak awal. Harus diakui modal yang dibutuhkan tidak sedikit, cenderung besar karena butuh lahan yang luas serta bangunan yang kokoh.
Jaringan ke sesama pebisnis pun dibutuhkan untuk bisa mengoptimalkan lahan dan bangunan yang sudah dibangun.
Untuk itu, bisnis ini tidak ditujukan untuk pemula yang memulai segalanya sendirian dan bermodal kecil. Ia lebih disarankan untuk pebisnis yang sudah berpengalaman atau yang telah memiliki mitra dan calon investor.
10. Kiat Mempertahakannya
Setelah berhasil memulai dan melakoninya, jangan lupakan langkah-langkah untuk mempertahankannya. Sebagai pebisnis, dengarkan baik-baik masukan dan kritik dari klien dan jangan malas untuk mengadopsi ide-ide baru.
Akan selalu ada pesaing yang menelurkan ide-ide di luar kotak, jadilah salah satu yang responsif. Selain ekspansi secara ukuran, coba pula untuk ekspansi inovasi.
Selain itu, jalin hubungan baik dengan klien agar kamu dilirik oleh klien atau rekanan dari mantan klienmu.
Caranya dengan pertahankan reputasi baik, tidak mengingkari janji, dan pastikan fasilitas serta harga berbanding lurus serta bersaing.
Baca juga: Jenis, Proses Operasi, dan Fungsi Gudang bagi Bisnis
Keuntungan Menggeluti Bisnis Sewa Gudang
Dibandingkan bisnis sewa properti lainnya, sewa gudang memiliki beberapa kelebihan tersendiri. Apa saja?
1. Biaya Maintenance Rendah
Dibandingkan bisnis sewa apartemen dan rumah, gudang tak perlu perawatan khusus. Kamu bisa membenahi atau melakukan renovasi dalam jangka panjang yang agak lebih lama.
Ini karena gudang tidak ditinggali sebagai hunian sehingga yang penting kokoh dan bersih. Tidak perlu didesain sedemikian rupa dan bila terjadi kerusakan renovasinya lebih mudah.
2. Bisa Jadi Sumber Pendapatan Pasif
Sama dengan bisnis properti pada umumnya, pemilik bisnis sewa gudang bisa menjadikannya salah satu sumber pendapatan pasif.
Kamu tidak perlu bekerja setiap hari, tetapi mendapatkan aliran pendapatan rutin asalkan klien selalu ada. Kamu mungkin akan bekerja mencari klien (marketing) dan melakukan pembenahan bila perlu.
Lumayan mudah dan ringan bila gudangmu ternyata terletak di lokasi yang strategis. Tantangannya akan datang di awal-awal perintisan karena kamu akan berurusan dengan pencarian lokasi dan pemasaran ke klien, tetapi jika sudah berjalan bebanmu akan jauh lebih ringan.
3. Bisnis yang Prospeknya Bagus
Perkembangan bisnis sewa gudang cukup bagus seiring dengan naiknya tren belanja daring. Layanan ekspedisi dan distribusi barang ikut naik dan dengan begitu kebutuhan terhadap ketersediaan gudang akan tetap ada.
Hal inilah yang membuat bisnis di sektor ini masih sangat prospektif hingga beberapa tahun ke depan. Jadi, tak perlu ragu bila memang ada sumber daya yang mencukupi.
10 cara memulai bisnis sewa gudang di atas tentunya bisa jadi salah satu ide investasi jangka panjang. Ia juga bersifat scalable.
Setelah berhasil di satu tempat, kamu bisa mencari peluang di lokasi atau wilayah lain yang juga menjanjikan.