Beberapa tahun belakangan ini, tren investasi semakin digandrungi oleh banyak orang. Investasi yang paling banyak diminati adalah bisnis saham.
Tak heran, bisnis saham memang menjanjikan keuntungan di masa depan.
Ketika pandemi malanda, banyak orang yang mulai memikirkan cara menghasilkan uang dengan praktis dan instan. Bisnis saham sebenarnya bukan hal baru, namun selama pandemi bisnis saham menjadi topik yang ramai dibicarakan.
Muncul berbagai konten panduan investasi hingga webinar yang dibuat khusus untuk berbagi info saham. Memiliki investasi memang peluang yang sangat menjanjikan.
Baca Juga: Cara Daftar UMKM Online Mudah, Yuk Siapkan Persyaratannya!
Kamu bisa menghasilkan keuntungan berkali lipat hanya dengan menanamkan modal awal di pasar saham. Keuntungan tersebut tentunya amat menggiurkan, tak heran banyak investor pemula yang terjun ke bisnis saham.
Meskipun menjanjikan, nyatanya investasi saham juga harus diimbangi dengan pengetahuan yang matang. Sebab, jika hanya ikut-ikutan yang ada kamu justru akan merugi.
Untuk memahami lebih lanjut tentang tips investasi saham yang ampuh, yuk simak dulu beberapa penjelasan tentang investasi berikut ini.
Apa Itu Bisnis Saham?
Investasi dan bisnis saham memang bukan istilah yang asing. Namun, tahukah kamu apa itu investasi? Lalu bagaimana kaitannya dengan saham?
Menurut Investopedia, investasi adalah aset atau barang yang diperoleh dengan tujuan menghasilkan pendapatan di kemudian hari. Pendapatan ini mengacu pada peningkatan nilai aset dari waktu ke waktu.
Ketika seseorang membeli barang untuk investasi, tujuannya bukanlah untuk menggunakan barang tersebut secara pribadi. Namun, untuk digunakan di masa depan agar menghasilkan keuntungan.
Orang yang berinvestasi disebut sebagai investor. Investor dapat membeli sejumlah aset di masa sekarang, dengan harapan aset tersebut dapat memberikan keuntungan di masa depan ketika dijual kembali.
Bagaimana kaitan antara investasi dengan saham? Menurut Nerdwallet, saham adalah salah satu jenis aset investasi. Saham mewakili kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan.
Ketika kamu membeli saham sebuah perusahaan, artinya kamu membeli sebagian kecil dari perusahaan tersebut.
Saham adalah sekuritas yang mewakili bagian kepemilikan di perusahaan. Semakin besar saham yang kamu miliki, maka kepemilikanmu atau sebuah perusahaan juga semakin besar.
Perusahaan biasanya menjual saham mereka melalui bursa pasar saham. Ada beberapa pasar saham yang terkenal, seperti Indonesia Stock Exchange (IDX), Nasdaq, dan New York Stock Exchange.
Baca Juga: 4 Manfaat Telemarketing Bagi Bisnis, Sudah Tahu?
Jenis-Jenis Saham
Ternyata, saham dibedakan menjadi beberapa jenis. Setiap jenis saham memiliki perbedaan dan karakteristiknya masing-masing. Berikut ini beberapa jenis saham yang dirangkum dari Forbes.
1. Saham Biasa
Saham biasa atau common stocks adalah jenis saham paling umum yang bisa kamu miliki. Saham biasa memungkinkan kamu mengklaim keuntungan sekaligus kerugian perusahaan.
Namun, hak pemegang saham biasa lebih terbatas. Jika perusahaan mendapat keuntungan, maka pemilik saham biasa menempati prioritas paling akhir.
2. Saham Preferen
Saham preferen atau preferred stocks adalah gabungan dari saham biasa dan obligasi. Oleh sebab itu, besarnya keuntungan atau suku bunga dari saham preferen biasanya lebih stabil.
3. Saham Kelas A dan Kelas B
Beberapa perusahaan biasanya akan mengeluarkan beberapa kelas saham. Tujuannya adalah untuk membagi hak pemegang saham.
Saham kelas A biasanya hanya dimiliki oleh pendiri perusahaan yang berhak mengatur jalannya bisnis. Saham kelas B, biasanya diperjualbelikan untuk masyarakat umum.
Baca Juga: Ini Perbedaan Startup dan Unicorn yang Perlu Kamu Ketahui
4. Saham Internasional
Sesuai dengan namanya, saham internasional adalah saham yang berasal dari perusahaan asing. Membeli saham internasional memungkinkan kamu untuk mendapatkan pertumbuhan keuntungan yang lebih pesar.
Sebab, tentunya ada perbedaan pertumbuhan ekonomi antara perusahaan nasional dan internasional.
5. Saham Dividen
Saham dividen adalah jenis saham yang dapat memberikan keuntungan yang stabil. Hal inilah yang menjadikan banyak investor yang membeli saham perusahaan publik yang akan mengembalikan sebagian keuntungan dalam bentuk dividen.
6. Saham IPO
Ketika sebuah perusahaan ingin melantai ke bursa saham dan mulai menjual sahamnya, maka perusahaan tersebut harus melalui fase penawaran umum.
Fase penawaran umum ini dikenal juga sebagai Initial Public Offering atau IPO. Banyak investor yang menyukai saham IPO sebab masih segar dan memiliki peluang yang baik untuk mengalami kenaikan harga.
7. Saham Blue Chip
Saham jenis ini adalah saham yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan reputasi tinggi. Biasanya, perusahaan yang mengeluarkan saham ini telah menjadi pemimpin pasar dalam bidang usahanya.
8. Saham ESG
Saham ESG merupakan jenis saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang bertanggung jawab.
Saham ESG atau Environmental, Social and Governance dikeluarkan oleh perusahaan yang dinilai menjalankan bisnis yang ramah lingkungan dan memiliki tanggung jawab sosial.
Baca Juga: Ini Dia Jam Posting Instagram yang Tepat untuk Akun Bisnis
Tips dan Rekomendasi Memilih Saham
Setelah mengetahui jenis-jenis saham, tentunya kamu sudah hampir siap nih untuk mulai berinvestasi. Supaya bisnis saham menjadi makin mudah dan cepat cuan, yuk catat beberapa tips dan rekomendasi berikut ya!
1. Gunakan Uang Dingin
Tips pertama dalam berinvestasi saham adalah menggunakan uang dingin. Lantas apa itu uang dingin?
Uang dingin adalah sejumlah uang yang tidak dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Uang dingin bisa juga dibilang sebagai uang yang sudah kamu pisahkan setelah kebutuhan harianmu terpenuhi.
Dalam berinvestasi, tentunya kamu tidak akan selamanya untung. Ada waktunya saham yang kamu miliki akan mengalami penurunan nilai. Jika hal tersebut terjadi, pastikan kamu menggunakan uang dingin. Jadi, jika perusahaan bangkrut, maka finansialmu tidak akan terpengaruh.
2. Kumpulkan Informasi Sebanyak Mungkin
Tips kedua adalah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin. Kamu bisa mencari informasi tentang harga saham dan prospeknya di masa depan. Informasi tersebut bisa kamu dapatkan melalui komunitas, artikel, berita, atau media sosial.
Semakin banyak informasi yang kamu miliki, semakin baik pertimbanganmu dalam memilih saham. Kamu bisa menghindari kerugian dan tidak ikut-ikutan dengan gaya investor lain.
3. Beli Saat Harga Saham Murah
Ketika akan membeli saham, pastikan kamu sudah membaca pergerakan harganya. Hindari membeli saham ketika harganya sedang tinggi, sebab sewaktu-waktu harganya bisa turun drastis.
Kamu bisa membeli saham ketika harganya murah. Kamu bisa membeli saham yang baru melantai di bursa saham (IPO) sebab biasanya harga yang ditawarkana adalah harga beli paling awal.
4. Pilih Saham dengan Reputasi Baik
Tips selanjutnya adalah memilih saham yang memiliki reputasi baik. Reputasi baik ini bisa dilihat dari rekam jejak perusahaan.
Semakin besar dan stabil pendapatan perusahaan, maka reputasi sahamnya akan semakin baik. Pastikan kamu tidak membeli saham “gorengan” ya!
Baca Juga: 7 Tips Membuat Action Plan untuk Bisnis
5. Jangan Mudah Terpengaruh
Beberapa investor pemula biasanya mudah terpengaruh dengan opini investor lain. Seringkali investor pemula ini mengalami punic buying dan membeli saham ketika harganya sedang naik.
Perilaku membeli saham seperti itu cenderung hanya ikut-ikutan tren namun tidak memahami prospek saham yang dibeli. Tak jarang, banyak investor pemula yang akhirnya merugi.
Itulah beberapa penjelasan dan tips dalam bisnis saham. Yuk, mulai investasi sejak dini dan dapatkan keuntungan di masa depan. Semoga cepat cuan, ya!