Istilah payroll tentu sudah familiar bagi mayoritas pekerja. Payroll berkaitan dengan perhitungan gaji, bagaimana mekanismenya?
Ketika bekerja di tempat baru, umumnya akan akan diinformasikan mengenai sistem penghitungan gaji. Termasuk di dalamnya waktu cut off, prorate, dan istilah payroll. Memahami mekanisme perhitungan gaji sangat penting bagi pekerja.
Sebab, kamu jadi bisa mengetahui bagaimana cara perusahaan menentukan besaran gaji dalam sebulan, kemungkinan potongan gaji jika ada unpaid leave, dan berapa persen gaji yang akan kamu dapat di bulan pertama bekerja.
Sebagai contoh, sebagian perusahaan ada yang menghitung gaji karyawannya mulai dari tanggal 25 bulan berjalan hingga tanggal 25 bulan berikutnya. Kemudian, pendistribusian gaji dilakukan pada tanggal 30 setiap bulannya.
Baca Juga: Jenis-Jenis dan Manfaat Monthly Recurring Revenue
Kebijakan perhitungan gaji setiap perusahaan sangat mungkin berbeda. Itulah mengapa memahami dan memastikannya sejak awal adalah langkah yang penting.
Dengan banyaknya jumlah karyawan di satu perusahaan, penetapan administrasi penggajian bisa jadi amat krusial.
Lantas, apa saja metode perhitungan gaji yang biasa diterapkan?
Apa Arti Payroll?
Mengutip dari Investopedia, payroll atau penggajian adalah kompensasi yang harus dibayarkan bisnis kepada karyawannya untuk jangka waktu tertentu atau pada tanggal tertentu.
Biasanya dikelola oleh bagian keuangan atau HRD suatu perusahaan. Penggajian usaha kecil dapat ditangani langsung oleh pemilik bisnis.
Semakin banyak jumlah karyawan, sistem penggajian dapat dialihperankan ke perusahaan lain yang menangani pemrosesan gaji, tunjangan karyawan, asuransi, dan tugas akuntansi, seperti pemotongan pajak.
Banyak perusahaan fintech yang memanfaatkan teknologi untuk menyederhanakan proses penggajian. Solusi ini dapat memastikan agar gaji karyawan dibayarkan dengan kenyamanan dan kecepatan yang lebih baik.
Sementara itu menurut greytHR, payroll adalah daftar karyawan yang dibayar oleh perusahaan. Penggajian juga mengacu pada jumlah total uang yang dibayarkan perusahaan kepada karyawan.
Besaran gaji dapat berbeda setiap bulannya karena dapat dipengaruhi oleh lembur, bonus, dan potongan lain.
Payroll meliputi proses pembayaran gaji karyawan, perhitungan jam kerja, menghitung besaran gaji karyawan, dan mendistribusikan pembayaran gaji melalui transfer langsung ke rekening bank karyawan.
Namun, perusahaan juga harus melakukan fungsi akuntansi untuk mencatat payroll, potongan pajak, bonus, upah lembur, waktu sakit, uang makan, uang transportasi, dan lain-lain.
Perusahaan harus memisahkan dan mencatat jumlah pajak atau iuran yang harus dibayarkan kepada pemerintah, seperti asuransi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga: 5 Kelebihan Aplikasi E-Wallet, Transaksi Aman dan Praktis!
Metode Perhitungan Gaji
Metode perhitungan gaji karyawan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu metode netto, gross, dan gross up. Apa perbedaannya?
1. Metode Netto
Perhitungan gaji menggunakan metode netto artinya gaji yang diterima karyawan sudah dipotong dengan pajak penghasilan (PPh 21), dan iuran jaminan sosial seperti BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Artinya, perusahaan juga akan menghitung besaran pajak, iuran sosial, dan menguranginya langsung dari gaji karyawan. Sehingga gaji yang diterima karyawan merupakan gaji bersih yang sudah dikurangi pajak.
2. Metode Gross
Merupakan kebalikan dari metode netto, metode gross mengharuskan karyawan untuk menghitung dan membayar sendiri PPh 21 dan iuran jaminan sosialnya.
Sebab, dalam metode ini perusahaan akan memberikan gaji kotor yang belum dikurangi pajak dan iuran lain.
3. Metode Gross Up
Perusahaan yang menerapkan metode gross up akan memberikan tunjangan pembayaran pajak dan iuran jaminan sosial. Artinya, perusahaan yang akan menanggung PPh 21 dan iuran BPJS.
Namun, pembayaran kewajiban pajak dan iuran tersebut tetap harus dilakukan mandiri oleh karyawan. Setiap karyawan diharuskan melaporkan bukti pembayaran mereka kepada perusahaan agar mendapat tunjangan.
Baca Juga: Dampak Inflasi Bagi dan 4 Jenisnya yang Perlu Kamu Tahu
Manfaat Sistem Payroll
Penggunaan sistem payroll memiliki berbagai manfaat bagi perusahaan dan bagi karyawan itu sendiri, yaitu:
1. Mengetahui Laporan Gaji
Sistem payroll memungkinkan perusahaan dan karyawan untuk mengetahui setiap komponen gajinya. Misalnya, berapa persen biaya yang dibayarkan untuk pajak dan iuran jaminan sosial.
2. Mempercepat Distribusi Gaji
Sistem penggajian dapat memudahkan divisi HR dalam menghitung dan mendistribusikan gaji kepada karyawan.
Apalagi bagi perusahaan yang memiliki banyak karyawan. Sebab, sistem penggajian berbasis teknologi akan dapat menghitung dan menjadwalkan transfer gaji secara otomatis.
3. Mempermudah Penerbitan Slip Gaji
Slip gaji merupakan dokumen yang cukup penting. Sebab, di dalamnya berisi rincian komponen gaji yang diterima perusahaan.
Slip gaji merupakan dokumen yang sah dan sering dijadikan syarat untuk administrasi pengajuan kredit, seperti kredit rumah.
Baca Juga: 12 Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan yang Efektif
Komponen Gaji Karyawan
Merujuk pada Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. SE/07/MEN/1990 terkait Pengelompokan Komponen Upah dan Non-Upah, gaji terdiri atas tiga komponen, yaitu upah pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap.
Gaji pokok adalah upah dasar yang diterima karyawan sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR), beban pekerjaan, dan jabatan.
Jumlahnya nominalnya diatur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 pasal 94 dan Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2021 terkait Cipta Kerja, yaitu minimal 75% dari total gaji yang diterima karyawan.
Tunjangan tetap adalah upah yang diterima karyawan berdasarkan ketentuan pemerintah dan kebijakan perusahaan itu sendiri. Contohnya adalah Tunjangan Hari Raya (THR).
Sementara itu, tunjangan tidak tetap nominalnya dapat berubah-ubah. Contohnya adalah uang makan, uang transportasi, upah lembur, dan bonus lainnya.
Baca Juga: Fungsi dan Cara Membuat Kwitansi Pembayaran
Tips Memilih Software Manajemen Payroll
Seperti dijelaskan sebelumnya, sistem payroll dapat diselesaikan dengan cepat menggunakan perangkat lunak tambahan. Perangkat lunak ini bisa disediakan oleh perusahaan lain (outsourcing).
Dilansir dari Razorpay, berikut tips memilih software payroll, yaitu:
- Mudah dioperasikan. Perangkat lunak harus intuitif dan mudah digunakan tanpa perlu panduan pengguna atau modul pelatihan.
- Otomatisasi. Perangkat lunak ini akan membantu bisnis mengotomatiskan proses penggajian mereka dan memastikan gaji karyawan mereka dibayar tepat waktu.
- Layanan mandiri karyawan. Perangkat lunak harus memberdayakan karyawan untuk mengakses slip gaji mereka & formulir pajak, menyatakan kebenaran data, dan memperbarui data mereka dengan mudah.
- Manajemen waktu, kehadiran, dan cuti. Perangkat lunak harus menyediakan manajemen cuti & absensi karyawan melalui portal web, perangkat biometrik, atau API.
Itulah penjelasan tentang sistem payroll dan perhitungan gaji dasar yang perlu kamu ketahui.