Laporan laba rugi single step adalah salah satu dokumen keuangan yang disusun oleh perusahaan untuk mengilustrasikan aktivitas bisnisnya selama periode pelaporan tertentu.
Di dokumen ini, Anda bisa mendapatkan informasi mengenai pendapatan, pengeluaran, dan laba perusahaan.
Seperti namanya, laporan laba rugi single step atau single step income statement adalah jenis laporan yang paling sederhana dan mudah dipahami. Dibandingkan jenis lainnya yaitu laporan laba rugi multiple step.
Laporan single step ini cocok untuk Anda yang memiliki bisnis yang masih berkembang, sehingga tidak memerlukan laporan keuangan yang rumit.
Lebih jelasnya, simak dalam pembahasan berikut ini!
Apa Itu Laporan Laba Rugi Single Step?
Laporan laba rugi single step adalah ringkasan yang sederhana tentang performa keuangan suatu bisnis.
Dalam laporan ini, semua pendapatan, baik itu berasal dari penjualan produk, layanan, investasi, atau sumber lainnya, digabungkan menjadi satu jumlah keseluruhan.
Demikian pula pengeluaran seperti biaya operasional, bahan baku, gaji karyawan, dan biaya lainnya juga dijumlahkan sebagai satu entitas.
Dengan menggunakan metode ini, laporan laba rugi single step mencapai laba bersih sebelum pajak dengan mengurangkan total pengeluaran dari total pendapatan.
Pendekatan ini umumnya cocok bagi pemilik usaha kecil dengan operasi yang relatif sederhana, seperti bisnis perseorangan atau kemitraan.
Mereka cenderung memilih metode ini karena kesederhanaannya dalam menyajikan gambaran keuangan yang cukup jelas dan langsung.
Namun, seiring dengan berkembangnya bisnis, terkadang metode single step menjadi terlalu sederhana untuk menggambarkan dengan detail bagaimana pendapatan dan pengeluaran diorganisir serta mengarah pada perolehan laba bersih.
Kondisi semacam ini mendorong perusahaan untuk beralih ke laporan laba rugi multiple step.
Karena laporan laba rugi multiple step membagi pendapatan dan pengeluaran ke dalam beberapa kategori yang lebih terperinci.
Misalnya, pendapatan dari penjualan produk dapat dibagi menjadi sejumlah segmen atau kategori. Sementara pengeluaran seperti biaya operasional dapat diuraikan lebih mendetail.
Dengan cara ini, laporan laba rugi multiple step memberikan informasi yang lebih komprehensif tentang bagaimana laba bersih sebelum pajak dihitung.
Pemahaman yang lebih rinci tentang arus kas, struktur biaya, dan sumber pendapatan menjadi lebih penting seiring dengan pertumbuhan bisnis.
Oleh karena itu, peralihan dari laporan laba rugi single step ke multiple step seringkali menjadi langkah yang wajar dan diperlukan dalam menanggapi perubahan yang terkait dengan perkembangan perusahaan.
Baca Juga: Cara Mudah Hitung Burn Rate, Keuangan Lebih Lancar!
Laporan Laba Rugi Single Step VS Multiple Step
Secara umum, laporan laba rugi terbagi menjadi dua jenis, yaitu single step dan multiple step. Lantas, apa kesamaan dan perbedaan kedua jenis laporan ini?
Menurut Investopedia, baik laporan laba rugi single step maupun multiple step memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menyajikan informasi tentang kinerja finansial suatu perusahaan.
Kedua jenis laporan ini menggambarkan pendapatan yang diperoleh perusahaan dari berbagai sumber dan pengeluaran yang dikeluarkan untuk menjalankan operasional bisnis.
Selain itu, keduanya juga mencakup informasi tentang keuntungan yang dihasilkan dan kerugian yang mungkin dialami perusahaan.
Pada akhirnya, keduanya juga memuat informasi tentang laba bersih, walaupun dengan proses perhitungan yang berbeda.
Meski sama-sama memuat informasi tentang laba kotor dan bersih, laporan laba rugi single step dan multiple step juga memiliki beberapa perbedaan.
Perbedaan yang paling mencolok adalah dalam cara pengelompokan dan presentasi data.
Laporan laba rugi single step tidak membagi pendapatan dan pengeluaran berdasarkan kategori tertentu.
Ini menyajikan data secara keseluruhan tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang sumber atau jenis pendapatan dan pengeluaran.
Sebaliknya, laporan laba rugi multiple step jauh lebih terperinci dan tersegmentasi menurut jenis pendapatan dan pengeluaran.
Hal ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana setiap jenis biaya atau pendapatan berkontribusi terhadap laba bersih perusahaan.
Perbedaan antara kedua laporan laba rugi ini juga ada pada ketepatan penggunaan.
Laporan laba rugi single step biasanya lebih sesuai untuk usaha kecil atau bisnis dengan operasional yang relatif sederhana. Seperti pemilik bisnis tunggal, bisnis dengan satu produk atau layanan, atau kemitraan kecil.
Sebaliknya, laporan laba rugi multiple step lebih cocok digunakan oleh perusahaan yang lebih besar dan kompleks.
Misalnya, perusahaan manufaktur menggunakan laporan ini untuk memisahkan dengan jelas antara biaya produksi dan biaya overhead yang berbeda.
Baca Juga: Contoh Buku Kas Kecil, Penting Untuk Bisnismu Lho!
Komponen dalam Laporan Laba Rugi Single Step
Banyak komponen yang terdapat dalam laporan laba rugi single step.
Laporan ini merupakan salah satu instrumen penting dalam analisis keuangan yang memberikan gambaran tentang performa finansial suatu perusahaan selama periode waktu tertentu.
Menurut laman Shopify, beberapa komponen yang umum ada di dalam laporan laba rugi single step adalah:
1. Pendapatan
Bagian pertama dari laporan laba rugi single step adalah pendapatan. Ini mencakup semua uang yang diperoleh oleh perusahaan dari berbagai sumber.
Pendapatan ini dapat berasal dari kegiatan utama bisnis.
Seperti penjualan produk atau jasa, serta dari sumber lain seperti dividen dari investasi atau bunga dari investasi keuangan.
Selain itu, keuntungan dari penjualan aset juga dimasukkan ke dalam bagian pendapatan ini. Namun, laporan ini biasanya tidak memuat rincian yang terlalu mendalam tentang asal pendapatan atau keuntungan yang diperoleh perusahaan.
2. Biaya
Komponen lain yang juga ada dalam laporan laba rugi single step adalah biaya atau beban.
Di sini, semua pengeluaran yang terkait dengan operasional bisnis dicatat, termasuk biaya produksi, biaya administrasi, dan biaya lainnya yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan.
Selain itu, biaya non-operasional seperti bunga yang harus dibayarkan atas pinjaman juga termasuk dalam komponen ini.
Namun, informasi yang disajikan dalam bagian biaya cenderung bersifat ringkas dan tidak memberikan detail yang terlalu mendalam tentang komponen biaya yang ada.
3. Pendapatan Bersih
Pendapatan bersih merupakan hasil dari perhitungan sederhana, yaitu mengurangkan total biaya dari total pendapatan.
Ini adalah angka yang mencerminkan laba bersih yang diperoleh perusahaan dalam periode waktu yang dilaporkan.
Dalam laporan single step, ini adalah titik akhir dari perhitungan, dan angka ini menjadi indikator utama tentang kinerja finansial perusahaan pada periode tersebut.
Rumus yang sering digunakan untuk menghitung pendapatan bersih adalah:
Pendapatan Bersih = (Pendapatan + Keuntungan) – (Beban + Kerugian)
Laporan laba rugi single step memberikan gambaran yang cukup sederhana tentang performa finansial perusahaan.
Namun, ketidakdetailan dalam menjelaskan sumber pendapatan dan pengeluaran bisa menjadi kelemahan.
Terutama saat situasi memerlukan analisis yang lebih mendalam. Seperti saat menghadapi kompleksitas bisnis yang lebih besar atau ketika memenuhi standar pelaporan keuangan yang lebih ketat.
Baca Juga: Apa Itu Stock Opname? Simak Pengertian, Cara, Dan Manfaatnya Di Sini!
Contoh Laporan Laba Rugi Single Step
Dengan berbagai komponen yang telah dijelaskan tadi, berikut ini contoh laporan laba rugi single step dari suatu perusahaan yang menjual pakaian.
Laporan Laba Rugi
Kuartal Berakhir: 30 Juni 2023
Pendapatan
Penjualan pakaian: Rp3.625.000.000
Harga Pokok Penjualan: Rp2.175.000.000
Laba kotor: Rp3.625.000.000 – Rp2.175.000.000 = Rp1.450.000.000
Biaya/Beban Penjualan, Umum, dan Administratif
Sewa kantor: Rp290.000.000
Peralatan Kantor: Rp72.500.000
Peralatan Kantor: Rp72.500.000
Periklanan dan Pemasaran: Rp145.000.000
Total Biaya: Rp580.000.000
Laba Operasional (Pendapatan): Rp870.000.000
Pendapatan Non-operasional
Dividen, investasi saham: Rp145.000.000
Keuntungan dari penyelesaian hukum: Rp580.000.000
Total Pendapatan Non-operasional: Rp725.000.000
Pendapatan Operasional dan Non-operasional: Rp1.595.000.000
Biaya Non-operasional
Bunga dibayarkan atas pinjaman berjangka: Rp72.500.000
Kerugian penjualan aset: Rp217.500.000
Total Biaya Non-operasional: Rp290.000.000
Laba Bersih (Sebelum Pajak): Rp1.305.000.000
Laporan laba rugi ini memberikan gambaran tentang pendapatan, biaya, dan laba bersih perusahaan dalam suatu periode.
Contoh ini memungkinkan analisis kinerja keuangan untuk perusahaan yang menjual pakaian.
Pendapatan dari penjualan pakaian mencapai sekitar Rp3.625.000.000. Setelah dikurangi biaya pokok penjualan sebesar sekitar -Rp2.175.000.000, didapatkan laba kotor sekitar Rp1.450.000.000.
Biaya-biaya operasional seperti sewa kantor, peralatan kantor, dan biaya pemasaran mengurangi laba kotor, membentuk laba operasional sekitar Rp870.000.000.
Selain pendapatan operasional, perusahaan mendapatkan pendapatan non-operasional dari dividen saham sekitar Rp145.000.000 dan dari penyelesaian hukum sekitar Rp580.000.000, total sekitar Rp725.000.000.
Setelah mengurangi biaya non-operasional sekitar -Rp290.000.000, laba bersih sebelum pajak mencapai sekitar Rp1.305.000.000.
Dengan menggunakan laporan laba rugi multi-langkah ini, pemilik bisnis dapat menganalisis efisiensi operasional bisnis mereka, mempertimbangkan berbagai margin keuntungan, seperti laba kotor, laba operasional, dan laba bersih.
Hal ini membantu pemahaman mereka tentang bagaimana perusahaan menghasilkan keuntungan dan memanajemeni biaya.
Baca Juga: Statistika Bisnis: Jenis, Dan Manfaatnya Yang Perlu Dipahami
Kelebihan dan Kekurangan Laporan Laba Rugi Single Step
Meski sederhana dan mudah dipahami, laporan laba rugi single step memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu Anda ketahui.
Menurut laman Wall Street Mojo, beberapa hal yang jadi kelebihan dari laporan laba rugi single step adalah:
1. Kemudahan dalam Persiapan
Format laporan single step memberikan kemudahan karena tidak memerlukan pengelompokan detail terperinci atas pendapatan dan pengeluaran.
Ini sangat bermanfaat bagi usaha kecil yang tidak memiliki sumber daya atau tenaga ahli keuangan yang cukup.
Dalam pendekatan ini, semua pendapatan dijumlahkan secara keseluruhan dan begitu juga dengan pengeluaran, tanpa perlu memisahkan asal atau jenisnya.
Ini membuat proses persiapan laporan lebih cepat dan mudah dilakukan oleh pemilik usaha sendiri atau staf keuangan yang terbatas.
2. Keterbacaan yang Mudah
Keterbacaan laporan laba rugi single step sangat sederhana. Dokumen ini langsung memberikan informasi tentang pendapatan bersih tanpa memasukkan tahapan perhitungan tambahan seperti laba kotor atau laba operasi.
Karena tidak banyak detail teknis yang terkandung di dalamnya, laporan ini dapat dipahami dengan mudah oleh pemilik usaha yang mungkin tidak memiliki latar belakang keuangan yang kuat.
Mereka hanya perlu melihat angka-angka laba bersih secara langsung tanpa perlu mengerti proses perhitungan yang rumit.
3. Kemudahan dalam Pemeliharaan
Laporan laba rugi single step juga mengurangi kerumitan dalam pemeliharaan catatan keuangan sehari-hari.
Karena pendekatan ini lebih sederhana, proses pencatatan transaksi menjadi lebih mudah dan tidak memerlukan pemisahan yang rumit antara jenis pengeluaran atau pendapatan.
Hal ini bisa berdampak besar bagi usaha kecil yang tidak memiliki anggaran yang besar untuk menyewa akuntan atau staf keuangan.
Pemilik usaha dapat secara mandiri mengelola catatan keuangan mereka sendiri, mengurangi biaya yang akan dikeluarkan untuk layanan jasa keuangan eksternal.
Kesederhanaan dan kemudahan yang ditawarkan oleh laporan laba rugi single step sering kali menjadi pilihan yang lebih menguntungkan bagi usaha kecil yang ingin menghemat waktu, tenaga, dan biaya dalam mengelola aspek keuangan bisnis mereka.
Nah, itu tadi beberapa kelebihan dari laporan laba rugi single step. Meski banyak kelebihan yang ditawarkan, dokumen keuangan ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Bahkan jika laporan ini sebenarnya memudahkan dan bisa ditoleransi kekurangannya, seiring berkembangnya bisnis, laporan ini mungkin tidak lagi cukup memadai.
Berikut ini beberapa kekurangan dari laporan laba rugi single step:
1. Keterbatasan Informasi
Salah satu kelemahan utama dari laporan laba rugi single step adalah keterbatasan informasi yang disajikan.
Meskipun laporan ini memberikan gambaran umum tentang pendapatan dan pengeluaran. Namun tidak memberikan detail yang cukup tentang komponen-komponen tersebut.
Informasi yang terlalu umum ini dapat membuat sulit bagi pemilik bisnis untuk mengidentifikasi dengan tepat di mana mereka dapat melakukan efisiensi atau penghematan biaya.
Misalnya, tanpa detail mengenai biaya produksi atau biaya overhead, sulit untuk menentukan area mana yang harus dioptimalkan untuk meningkatkan profitabilitas.
2. Ketidakterukuran
Saat bisnis tumbuh dan kompleksitasnya bertambah, laporan laba rugi single step mungkin tidak lagi mencukupi untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kesehatan keuangan bisnis.
Dalam kasus seperti ini, dibutuhkan transisi ke laporan laba rugi multiple step yang lebih terperinci. Laporan ini akan memecah pendapatan dan pengeluaran menjadi kategori-kategori yang lebih terperinci.
Memberikan informasi yang lebih lengkap tentang sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, serta menunjukkan dengan lebih jelas hubungan antara komponen-komponen tersebut dengan profitabilitas secara keseluruhan.
Baca Juga: 21 Bisnis Modal Kecil Untung Besar, Tertarik Mencobanya?
3. Kebutuhan Akan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum
Prinsip akuntansi yang berlaku umum sering kali menetapkan standar bagi perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan.
Dalam banyak kasus, terutama ketika terlibat dengan pemberi pinjaman atau investor, laporan laba rugi multi-langkah sesuai dengan standar menjadi lebih dihargai.
Karena ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif dan detail tentang kinerja keuangan perusahaan.
Oleh karena itu, meski laporan laba rugi single step memberikan ringkasan yang sederhana, terdapat kebutuhan untuk beralih ke laporan laba rugi multi-langkah saat bisnis tumbuh dan menghadapi kompleksitas yang lebih besar.
Baik untuk keperluan manajemen internal maupun untuk memenuhi tuntutan pihak eksternal seperti pemberi pinjaman dan investor.
Itulah pembahasan mengenai laporan laba rugi single step, dan hal-hal penting yang perlu Anda ketahui.
Selain memberikan informasi yang lebih terperinci, laporan laba rugi multiple step memberikan organisasi dan detail yang lebih baik.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan secara lebih mendalam, membedakan berbagai komponen biaya dan pendapatan untuk mendapatkan wawasan yang lebih akurat.
Dalam kesimpulannya, pemilihan antara laporan laba rugi single step dan multiple step tergantung pada kompleksitas dan kebutuhan analisis keuangan dari suatu perusahaan.
Laporan yang tepat dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan keuangan perusahaan dan memenuhi standar yang diperlukan untuk berbagai keperluan eksternal.