Dalam keuangan bisnis, kamu akan menemukan beberapa istilah unik seperti ROAS. Bagaimana cara menghitung ROAS?
Ketika memulai bisnis, tentunya kamu memahami bahwa penggunaan iklan sangatlah penting. Tak hanya bagi bisnis baru, bisnis yang sudah besar pun tetap memasang iklan berbayar. Mengapa begitu?
Jawabannya sederhana, iklan berfungsi untuk menjaga eksistensi bisnis. Merek-merek besar tetap memasang iklan untuk mengingatkan kepada pelanggannya bahwa bisnis mereka masih ada dan terus berinovasi.
Baca Juga: Kenali Konsep Retargeting Ads, Iklan Penargetan Berulang
Tujuan dibuatnya iklan tentu untuk menghasilkan pendapatan. Namun, tak sedikit juga pebisnis yang belum mencapai target maksimal dari iklan ini. Standar keberhasilan sebuah iklan bagi tiap bisnis memang berbeda.
Namun, kamu pastinya ingin mendapat pemasukan yang lebih besar dibandingkan biaya iklan yang kamu bayarkan. Hal ini disebut juga sebagai Revenue on Ad Spend (ROAS) atau laba atas belanja iklan.
Lantas, tahukah kamu apa itu ROAS dan bagaimana cara menghitungnya?
Definisi ROAS
Menurut Adjust, Revenue on Ad Spend atau ROAS adalah indikator penting yang dijadikan sebagai Key Performance Indicator (KPI) dalam pemasaran online. Indikator ini mengacu pada jumlah pendapatan yang diperoleh untuk setiap biaya yang dihabiskan untuk iklan.
Jika berdasarkan prinsip Return on Investment (ROI), ROAS menunjukkan laba yang dicapai untuk setiap biaya iklan dan dapat diukur baik pada tingkat tinggi maupun lebih terperinci.
Dengan kata lain, ROAS adalah matriks yang digunakan untuk mengukur apakah laba yang kamu dapatkan lebih besar dari seluruh biaya iklan atau tidak, ROAS biasanya dituliskan dalam bentuk rasio.
Sebagai contoh, jika kamu mendapatkan laba Rp5.000.000,- dengan biaya iklan yang kamu bayarkan sebesar Rp1.000.000,-, maka rasio ROAS-mu adalah 5:1.
Semakin besar rasio atas keuntungan yang kamu dapat, artinya semakin sukses strategi iklan yang kamu gunakan.
Baca Juga: Apa Itu CPA? Ketahui Seluk Beluk Model Iklan Online Ini
Mengapa Menghitung ROAS Penting?
Saat ini, ada banyak sekali iklan yang bisa kamu gunakan. Bahkan, hampir semua media sosial kini sudah menyediakan fitur iklan berbayar untuk bisnis. Ada juga media sosial yang memiliki fitur tokonya sendiri seperti Instagram, LINE, TikTok, dan WhatsApp.
Hal tersebut tentu memiliki dampak positif. Ada berbagai pilihan iklan yang bisa kamu gunakan. Namun, bagaimana kamu mengetahui bahwa iklan yang kamu gunakan sudah berkinerja baik? Bagaimana kamu menilai iklan terbaik yang sudah kamu gunakan selama ini?
ROAS dihitung dengan matriks dan angka yang sifat objektif. Artinya, laba atas biaya iklan secara pasti dapat menunjukkan rasio yang tepat dari setiap iklan yang kamu gunakan.
Tanpa mengetahui rasio ini, kamu tidak memiliki informasi yang objektif untuk menentukan cara mengoptimalkan iklan.
Tanpa menghitung ROAS, kamu juga tidak akan bisa mengukur seberapa efektif iklan yang kamu gunakan dalam mendatangkan revenue.
Baca Juga: Ketahui Apa Itu CPM, Model Iklan Berbasis Impression
Perbedaan ROAS dan ROI
Selain istilah laba atas biaya iklan, ada juga istilah lain yang biasa digunakan untuk mengukur efektivitas iklan, yaitu ROI. Revenue on Investment (ROI) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur keuntungan yang dihasilkan oleh iklan terhadap biaya iklan.
Berbeda dengan ROAS yang digunakan untuk mengukur pendapatan atas biaya yang dikeluarkan untuk iklan. Jika Revenue on Ad Spend menggunakan matriks rasio, ROI menggunakan persentase.
ROI digunakan untuk mengetahui apakah strategi kampanye secara umum yang digunakan menguntungkan atau tidak. Menurut Instapage, hasil akhir dari Revenue on Ad Spend dan ROI bisa saja berlawanan.
Menghitung Revenue on Ad Spend
Setelah mengetahui penjelasan tentang ROAS dan perbedaannya dengan ROI, kamu perlu mengetahui cara menghitungnya. Matriks yang digunakan untuk mengukur laba atas pendapatan adalah dengan rasio.
Sebagai contoh, jika kamu mendapatkan laba sebesar Rp5.000.000,- dengan pengeluaran untuk iklan sebesar Rp1.000.000,-, maka rasiomu sebesar 5:1. Artinya, kamu akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp5,- untuk setiap Rp1,- biaya iklan yang kamu bayarkan.
Contoh lain, kamu mendapat laba sebesar Rp10.000.000,- biaya untuk iklan sebesar Rp200.000,- maka rasiomu adalah 50:1. Artinya, kamu akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp50,- untuk setiap Rp1,- biaya yang kamu keluarkan.
Kamu dapat menghitung secara rinci laba yang kamu dapatkan untuk setiap rupiah yang kamu keluarkan. Ini merupakan salah satu keunggulan dari pengitungan laba atas biaya iklan.
Menghitung laba atas biaya iklan bisa jadi lebih rumit jika adanya biaya vendor dan biaya tim. Biaya vendor artinya kamu bekerja sama dengan pihak lain yang akan mengambil komisi dari pendapatan. Biaya tim artinya kamu harus membayar orang lain yang mengelola iklanmu.
Baca Juga: Cara Beriklan di Facebook yang Bisa Diterapkan untuk Bisnis
Jangkau pelanggan lebih luas dengan digital ads yang bisa kamu atur sesuai keinginan. Khusus pengguna Basic dan Professional SIRCLO Store, kamu bisa langsung masuk ke admin panel, cari menu “Pemasaran”, lalu pilih “Layanan Marketing”. Kamu juga bisa klik banner berikut:
Bagaimana Cara Menerapkan ROAS dalam Pemasaran Online?
Setelah memahami cara menghitung laba atas biaya iklan, lantas bagaimana cara menerapkannya dalam pemasaran online?
Sebab, seperti kamu ketahui bahwa pemasaran online menggunakan beberapa platform. Setiap platform memiliki iklan yang berbeda. Jika bisnismu memasang iklan di beberapa media sosial, bagaimana cara mengukurnya?
Langkah pertama, pastikan kamu sudah memiliki ROAS minimum yang kam harapkan dari iklanmu. Dengan kata lain, kamu juga bisa menetapkan standar atau KPI untuk iklan yang kamu pasang.
Selanjutnya, barulah kamu bisa menghitung laba atas biaya iklan di setiap platform yang kamu gunakan. ROAS juga dapat dikombinasikan dengan matriks dan KPI penting lainnya yang khas untuk pemasaran online. Metrik PPC seperti biaya per klik (CPC), biaya per akuisisi (CPA), dan biaya per prospek (CLP).
Baca Juga: Kenali Bisnis Advertising, Iklan untuk Tingkatkan Penjualan
Nantinya, kamu dapat membandingkan rasio akhirnya. Kamu bisa melihat platform mana yang paling efektif terhadap laba yang kamu dapatkan.
Kamu jadi bisa memutuskan untuk melanjutkan penggunaan iklan atau tidak. Nah, itulah beberapa penjelasan tentang ROAS yang penting untuk kamu ketahui.