Usaha kuliner atau makanan memang selalu memberi peluang emas. Sebelum memulai kamu harus tahu bagaimana cara menghitung modal awal.
Selama orang membutuhkan makanan, usaha kuliner tetap punya potensi besar. Baik kuliner online maupun offline.
Demikian juga dengan usaha jasa. Sekarang ini, banyak orang yang mengandalkan atau menjual kemampuan mereka untuk menghasilkan uang.
Misalnya jasa desain, jasa pemandu wisata, penulisan artikel, fotografi, dan-lain-lain. Usaha ini banyak dilakoni sebagai penghasilan utama atau sampingan.
Akan tetapi untuk bertahan lama, butuh usaha yang maksimal. Sistem manajemen serta pengelolaan yang tepat juga dibutuhkan agar usaha kuliner tetap bisa terus berjalan.
Sebelum memulai usaha, kamu harus tahu bagaimana cara menghitung modal awal, agar usahamu tidak berjalan asal-asalan.
Selain itu, dengan mengetahui cara menghitung modal awal, kamu juga bisa menentukan harga jual.
Modal awal adalah modal yang dibutuhkan ketika akan memulai usaha. Termasuk biaya operasional, investasi, dan modal kerja.
Apa harus menghitung modal awal? Jika kamu serius dalam membuka usaha, modal awal harus dihitung dengan baik.
Perencanaan yang baik juga berpengaruh pada usahamu ke depannya, lho. Kamu akan lebih mudah mengembangkan usaha karena perinciannya sudah jelas.
Perhitungan modal awal ini penting, alasannya untuk mengetahui berapa total modal yang dibutuhkan. Kamu juga bisa mempersiapkan dana untuk memenuhi modal tersebut.
Adanya modal awal juga bisa digunakan untuk memperhitungkan laba yang didapat. Itulah sebabnya, dibutuhkan cara menghitung modal awal. Baik untuk usaha kuliner maupun jenis usaha lainnya.
Baca juga: Ketahui 7 Jenis Pinjaman Modal Usaha dan Tips Memilihnya
Jenis-Jenis Modal Usaha
Modal awal mengacu pada uang yang dikumpulkan untuk memenuhi biaya awal sebuah usaha. Dikutip dari Investopedia, jika pengusaha ingin meningkatkan modal awal, mereka harus menyusun rencana bisnis yang matang.
Modal awal bisa disediakan oleh beberapa pemodal, investor lain, atau dana pribadi yang kamu miliki. Beberapa pengusaha bahkan mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan.
Modal awal terdiri dari modal kerja, modal investasi, dan modal operasional. Kamu wajib memahami ini.
Sebelum mengetahui bagaimana cara menghitung modal awal, yuk ketahui terlebih dahulu pengertian ketiganya.
1. Modal Kerja
Ini adalah semua biaya yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang atau memenuhi keperluan produksi. Semisal, kamu ingin membuka usaha kue.
Modal kerja yang dibutuhkan adalah bahan-bahan kue, seperti tepung, telur, gula, cokelat, mentega, dan lain-lain.
Demikian pula jika kamu membuka usaha fashion. Selain kain, kamu juga membutuhkan benang, kancing, dan lain-lain.
2. Modal Investasi
Modal investasi adalah biaya atau dana yang dikeluarkan untuk membeli peralatan yang berjangka waktu lama.
Jika membuka usaha kue, barang-barang yang dibutuhkan misalnya mixer, loyang, oven, alat cetak kue, dan lain-lain. Barang-barang tersebut diperlukan untuk mendukung usaha kue.
Jika membuka usaha fashion, yang diperlukan adalah mesin jahit, mesin obras, dan perkakas lainnya.
3. Modal Operasional
Modal operasional juga masuk ke modal awal. Misalnya biaya sewa rumah, listrik, gas, air, dan biaya lain yang diperlukan untuk kepentingan usaha.
Nah, ketiga modal ini wajib kamu perinci untuk mengetahui berapa modal awal yang diperlukan.
Baca juga: Margin of Safety Adalah Prinsip yang Digunakan dalam Investasi dan Akuntansi
Cara Menghitung Modal Awal Untuk Usaha Kuliner
Usaha kuliner bukan hanya terpatok pada bahan baku saja. Contohnya, kamu membuka usaha roti.
Modal awal bukan dana yang kamu keluarkan untuk membeli bahan-bahan roti, melainkan termasuk perkakas atau peralatan yang digunakan.
Usaha kuliner memang bisa dibilang bertahan sepanjang masa. Namun, jika sistem manajemen dan perencanaan usaha tidak matang, usaha kuliner pun tidak bisa bertahan lama.
Itu sebabnya cara menghitung modal awal diperlukan. Apalagi sekarang ini banyak orang yang membuka usaha kuliner.
Persaingan pun makin ketat. Dibutuhkan perencanaan yang matang agar tidak tergerus oleh kompetisi di pasar.
Salah satu cara untuk bertahan, yaitu dengan mengetahui cara menghitung modal awal usaha kuliner. Berikut ini perinciannya.
1. Biaya Perlengkapan
Langkah pertama kamu hitung biaya perlengkapan untuk membuka usahamu. Jika usaha kuliner, hitung berapa biaya pembelian meja, kursi, oven, mixer, loyang, kompor, dan perlengkapan lainnya.
Tulis apa saja yang diperlukan dan perkiraan harganya. Jika di rumah ada perkakas tersebut, sebaiknya digunakan terlebih dahulu.
2. Biaya Bahan Baku
Jika kamu membuka usaha kuliner, tentukan terlebih dahulu menunya. Kemudian tulis bahan baku yang diperlukan.
Jika ada beberapa macam, kamu juga harus memerincinya, sehingga bisa ketahuan berapa modal yang diperlukan untuk membeli bahan baku.
Perhitungan tersebut juga termasuk apakah bahan baku yang akan kamu beli tersebut bahan premium atau standar.
Baca juga: 4 Tips Membuka Outlet Bisnis yang Perlu Diketahui
3. Hitung Biaya Operasional
Cara menghitung modal awal selanjutnya ialah mendata biaya operasional. Ini meliputi biaya listrik, sewa tempat, gas, dan lain-lain.
Dana cadangan untuk digunakan sebagai biaya servis peralatan juga perlu diperhatikan. Setiap peralatan akan susut dalam jangka panjang dan sewaktu-waktu bisa mengalami kerusakan.
Jika usaha rumahan, biaya listrik dan air tetap harus diperhitungkan. Pastinya, ada selisih bayar sebelum dan sesudah kamu membuka usaha.
4. Biaya Lain-Lain
Kamu juga harus memperhitungkan sejak awal biaya promosi, gaji karyawan, potongan harga untuk promosi, dan lain-lain.
Kendati belum memiliki karyawan, kamu bisa memperkirakannya sejak awal. Jika ada karyawan yang membantu, kamu tidak perlu repot untuk menghitung ulang modal yang kamu butuhkan.
Baca juga: Loco & Franco: Istilah Penting dalam Proses Serah Terima Barang
Cara Menghitung Modal Awal Usaha Jasa
Usaha jasa juga membutuhkan modal, lho. Kendati tidak sebanyak usaha komoditas, tetapi tetap ada peralatan tempur yang dijadikan modal usaha.
Misalnya, usaha jasa fotografi. Pasti membutuhkan kamera, lensa, lighting, backdrop, dan properti lainnya.
Jasa penulisan artikel juga membutuhkan modal, seperti laptop, biaya langganan provider internet, buku sebagai referensi, dan lain-lain.
Jasa salon atau potong rambut juga membutuhkan modal yang lebih besar. Nah, bagaimana cara menghitung modal awal usaha jasa? Berikut ini perinciannya.
1. Catat Barang yang Dibutuhkan
Ketika kamu ingin membuka usaha jasa, catat terlebih dahulu perangkat kerja apa saja yang dibutuhkan.
Barang yang digunakan untuk usaha jasa biasanya bisa dipakai dalam jangka waktu yang cukup lama.
Buat catatan kecil beserta perincian harga belinya. Jika kamu sudah memiliki barang tersebut sebelumnya, bisa digunakan terlebih dahulu.
Misalnya, ketika kamu membuka usaha salon, artinya kamu membutuhkan perlengkapan salon.
Demikian pula jika kamu membuka usaha jasa desain, minimal kamu membutuhkan seperangkat komputer yang kompeten, printer, software terkait, dan perlengkapan lainnya.
Baca juga: EOQ adalah Formula Penting dalam Manajemen Persediaan
2. Biaya Operasional
Biaya operasional di usaha jasa hampir sama dengan usaha barang. Misalnya biaya sewa tempat, apabila kamu membuka usaha salon atau tour and travel.
Biaya listrik, biaya internet, dan lain-lain, juga harus kamu perhitungkan sebagai modal awal usaha jasa.
Kendati kamu bekerja di rumah, kamu tetap membutuhkan listrik, internet, servis laptop, biaya berlangganan platform pendukung, dan lain-lain.
3. Biaya Jasa
Jika kamu membuka usaha jasa, artinya kamu memiliki kemampuan di bidang jasa tersebut.
Nah, terkait biaya jasa, tentunya kamu harus bisa memberi harga yang pantas sesuai dengan kemampuanmu.
Jika kamu sudah punya pengalaman banyak, kamu bisa memasang tarif jasa lebih tinggi. Kamu juga bisa membuat promo untuk usaha jasamu.
Sebagai pemilik usaha jasa, kamu juga perlu mengetahui bagaimana cara menghitung modal awal.
Jangan sampai hanya biaya jasamu yang dihitung, tetapi biaya operasional dan perlengkapan kerjamu tidak diperhitungkan.
Baca juga: Peluang Usaha Jasa Jahit dan 6 Tips Sukses Menjalankannya
Nah, demikian ulasan singkat terkait cara menghitung modal awal untuk usaha kuliner dan jasa.
Hitungan tersebut juga bisa kamu terapkan untuk jenis usaha lainnya. Selamat mencoba!